YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 25 OF 365

  

‘Tujuan Allah itu Baik’

Tahun 1947, seorang warga New York bernama Glenn Chambers ingin melayani Tuhan di Ekuador. Di bandara, pada  hari keberangkatan, dia hendak mengirimkan salam untuk ibunya, tetapi dia tidak ada waktu untuk membeli kartu salam. Dia melihat secarik kertas di lantai terminal bandara dan memungutnya. Rupanya, kertas yang dipungutnya itu adalah kertas iklan  yang bertuliskan ‘Mengapa?’. Dia menulis di sekitar tulisan ‘Mengapa?’ dan memasukkannya ke dalam kotak pos. Malamnya, pesawatnya meledak jatuh ke puncak gunung Kolombia, El Tablazo. Ketika ibunya menerima kartu tersebut setelah kabar kematiannya, dia semakin marah saat melihat lembar tersebut... ‘Mengapa?’

Mengapa Allah mengizinkan penderitaan? Kita terus menerus menghadapi penderitaan. Begitu menyakitkan dan membuat kita bertanya-tanya. Itu adalah tantangan terbesar bagi iman Kristen. Penderitaan yang ada pada hidup masing-masing manusia, jika dibandingkan satu sama lain, tampaknya tidak jelas dan tidak adil.

Pakar teologi dan filsuf telah bergelut selama berabad-abad dengan misteri penderitaan yang tidak layak untuk dialami, dan tidak ada pernah yang dapat menemukan solusi yang sederhana dan tuntas. Renungan untuk hari ini dan besok hanyalah sebagian dari jawabannya,  tetapi memberikan kita pengertian.

Meskipun penderitaan itu tidak enak, Tuhan mampu menggunakannya demi kebaikan dalam beragam cara. Tuhan mengasihi Anda. Saat Anda menderita, Tuhan turut menderita. Dia menanggung derita bersama Anda. Namun, tidak serta merta Dia melepaskan penderitaan dari hidup Anda. Dia terkadang mengizinkan hal-hal buruk terjadi untuk mewujudkan tujuan baik-Nya.

  

Mazmur   15:1–5 


1. Allah menggunakan penderitaan untuk mengubah Anda

Pernahkan Anda  merasa goyah karena suatu keadaan? Di kala Anda    kebingungan dan ingin menyerah?

Mazmur hari ini mengingatkan kita agar jangan pernah   goyah (Ay.5), bahkan di masa penderitaan. Daud menggambarkan kehidupan   seperti apa yangTuhan kehendaki. Panduan-panduan ini dia  berikan agar Anda  bisa bertahan selama penderitaan:

· Berlaku benar

Berlaku   tidak bercela dan melakukan apa yang adil (Ay.2a).

· Mengatakan kebenaran

‘… mengatakan   kebenaran dengan segenap hatinya (Ay.2b).

· Tidak bergunjing

Tidak   menyebarkan fitnah dengan lidahnya (Ay.3).

· Tidak meyakiti sesama

Tidak   menimpakan cela kepada tetangganya’ (Ay.3).

· Menepati janji

Berpegang   pada sumpah, walaupun rugi’   (Ay.4b). Ini   maksudnya menjalankan janji Anda bahkan ketika itu tidak menyenangkan Anda (tantangan bagi   generasi sekarang, ketika pesan singkat bisa membatalkan kesepakatan kapan   saja).

· Murah hati

Tidak   meminjamkan uangnya dengan makan riba (Ay.5a).

· Jujur

Tidak   menerima ‘suap’   (Ay.5b). 

Ketika   karakter kita makin terbentuk sesuai dengan deskripsi di atas, kesukaran dan   penderitaan hanya akan berdampak kecil pada kita. Seperti yang pemazmur tuliskan,   ‘Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah...’ (Ay.5c) dan Anda  akan diam dalam kemah TUHAN (Ay.1a).

Penderitaan menuntun pada pembentukan karakter. Begitu   juga pembentukan karakter menuntun pada pengetahuan akan harapan dan pengalaman   akan kasih Allah (Roma 5: 3-5). Harapan dan kasih adalah kekuatan terbesar   saat menghadapi penderitaan dan ketidakpastian.

Tuhan, terimakasih karena Engkau telah menerimaku apa   adanya, tetapi  biarlah aku berubah.   Tolong aku untuk hidup kudus, dan tolonglah aku untuk mengubah cara pandangku   terhadap cobaan dan kesulitan yang kuhadapi sebagai kesempatan untuk   membentuk karakterku.

 

Perjanjian Baru

Matius 17:14–18:9


2. Allah menggunakan penderitaan untuk menyelamatkan Anda

Yesus datang untuk menderita (17:22-23), dan akhirnya   untuk melepaskan segala penderitaan melalui salib dan kebangkitan.

Di jantung semesta ini terdapat pengorbanan Allah di   kayu salib: ‘Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka   akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati   murid-murid-Nya itu pun sedih sekali’ (Ay.22-23). Para murid tidak mengerti   bahwa Allah bisa mengubah tujuan jahat manusia menjadi tujuan yang baik – yaitu   penyelamatan banyak jiwa.

 

Apapun kejahatan yang Iblis rancangkan, Allah   merancangkan kebaikan. Dia sanggup mengubah kejahatan terbesar yang pernah   ada (membunuh Anak Allah) dan menggunakannya demi kebaikan besar   (penyelamatan umat manusia).

Penyembuhan anak yang sakit ayan (Ay.18) menjadi   pendahuluan ketika tidak akan ada lagi sakit dan derita. Kematian dan   kebangkitan Yesus berarti tidak ada yang ‘harus masuk ke dalam api neraka’   (18:9).

Bagaimana Anda  harus merespon?

· Beriman

Dalam   butir ini, kita melihat penderitaan (17:15) seorang anak yang sakit dan   penderitaan orang tua. Dalam kasus ini, para murid tidak mampu menyembuhkan   karena kurang beriman (meski ini tidak selalu yang menjadi kasusnya -   beberapa orang telah berdoa memohon kesembuhan dengan iman yang besar tetapi   tanpa hasil). Yesus berkata jika Anda  mempunyai iman sebesar biji sesawi saja,   maka Anda  dapat  memindahkan gunung-gunung. ‘Takkan ada yang   mustahil bagimu’ (Ay.20).

· Tidak menjadi batu sandungan

Yesus   menjelaskan bahwa walaupun Dia bisa bebas tidak membayar pajak untuk Bait   Allah karena Dia Anak Allah, Dia tetap membayar dengan ajaib untuk diri-Nya   dan Petrus, ‘Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka’ (Ay.27).   Meskipun Yesus bisa saja berbuat begitu, Dia tidak melakukannya.

· Merendahkan diri

Kebesaran   dalam kerajaan sorga diraih bukan karena pencapaian; itu karena merendahkan diri   seperti anak kecil   (18:4).

· Menjadi radikal

Yesus   memerintahkan kita untuk tegas menjauhkan diri dari dosa (Ay.7-9).

Tuhan, terimakasih bahwa di jantung   semesta ini terdapat peristiwa di mana Engkau mengubah kejahatan menjadi   kebaikan. Aku percaya dan pada-Mu aku berserah.

 

Perjanjian Lama

Kejadian   49:1–50:26


3. Allah menggunakan penderitaan untuk tujuan baik

Betapapun jahatnya rencana orang – bahkan iblis – pada Anda,   Allah sanggup menggunakannya untuk mendatangkan kebaikan: untuk kebaikan Anda    dan manfaat bagi sesama yang akan   terberkati melalui hidup dan pelayanan Anda.

Di akhir hidupnya, Yakub memberkati anak-anaknya. Dia   memberkati Yehuda dengan kemenangan, kemakmuran, dan kepemimpinan. Yehuda   menjadi suku selatan Israel yang terkuat dan, dalam pribadi Daud,   menghadirkan raja seluruh negeri.

Kita melihat gambaran awal dari Yesus: ‘Tongkat   kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari   antara kakinya’ (49:10). Kemudian kita baca bahwa, ‘bintang terbit dari   Yakub; tongkat kerajaan akan timbul dari Israel’ (Bilangan 24:17). Yakub   menggunakan gambaran sang singa (Kejadian 49:9). Yesus digambarkan sebagai   ‘Singa dari suku Yehuda, tunas Daud’ (Wahyu 5:5).

Yakub lalu memberkati Yusuf, ‘pohon buah-buahan yang   muda’ (Kejadian 49:22). Dia telah melalui kesulitan dan serangan, tetapi   Allah menggunakannya demi kebaikan. Yusuf berhasil karena tangan Allah ada   atasnya dan mengubah kejahatan menjadi berkat (50:20).

Ketika Yakub meninggal, kakak-kakak Yusuf takut kalau   Yusuf akan balas dendam atas kejahatan yang mereka dulu perbuat padanya (Ay.15).   Tetapi Yusuf berkata kepada mereka, ‘”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti   Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah   telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan   seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang   besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan   anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati   mereka dengan perkataannya’ (Ay.19-21).

R. T. Kendall menulis, ‘Bagi Yusuf, dibenarkannya dirinya   mungkin berarti besar pada saat itu; tetapi bukan bagi kerajaan Allah. Ketika   diperlakukan buruk, kita harus menyadari bahwa penderitaan kita berdampak   besar bagi kebesaran kerajaan Allah. Ada alasan tak terlihat atas penderitaan   yang terus-menerus ini. Siapa yang tahu apa yang Allah akan perbuat dalam   hidup Anda  jika Anda  rela untuk tidak diperlakukan dengan baik?’

Lihatlah bagaimana Allah bekerja dalam segala hal yang   terjadi padaAnda – apakah baik atau buruk. Lihatlah dengan mata iman Anda.   Pahamilah itu sebagai bagian rencana Allah untuk mendatangkan kebaikan atas   yang buruk (seperti yang Dia telah perbuat melalui kematian Yesus di atas kayu   salib).

Janji Perjanjian Baru adalah Allah akan menggunakan   segala yang terjadi untuk kebaikan Anda. Saat menghadapi cobaan, godaan,   kesusahan, dan kesukaran, Perjanjian baru menjamin bahwa ‘Allah turut bekerja   dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi   Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah’ (Roma   8:28).

Tuhan, tolong aku untuk dapat mengampuni sepenuhnya   orang-orang yang telah menyakiti aku. Buat aku mengerti cara-Mu bekerja dalam   segala sesuatu yang terjadi  atas   hidupku – apakah baik atau buruk. Terimakasih bahwasanya dalam segala sesuatu   Engkau turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang   mengasihi-Mu.

 


Pippa Menambahkan

Matius 17:20 

‘… iman sebesar biji sesawi’.

Kedengarannya tidak meyakinkan, tetapi bukannya tidak mungkin. Masih banyak   gunung-gunung yang belum tersingkirkan dalam doa kita. Ini dorongan untuk   tetap berdoa, bahkan untuk hal-hal besar.

[Untuk   diskusi yang lebih luas tentang penderitaan, lihat buku Nicky Gumbel: Mengapa Allah Mengijinkan Penderitaan ?:   shop.alpha.org/product/335/si-why-does-god-allow-suffering

Juga   tersedia pada  bab 1 dari Penelusuran Masalah Buku Nicky   Gumbel: shop.alpha.org/product/296/searching-issues]

 

Ayat Hari Ini

  ‘Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah merancangnya   untuk kebaikan’   (Kejadian   50:20).

Notes:

R. T. Kendall, God Meant it for Good, (Paternoster Press, 2003) p.62

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 24Day 26

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More