Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Tetap dalam Jalur yang Benar
Pippa dan saya suka berjalan-jalan. Belum lama ini, kami pergi cukup jauh di South Downs. Kami berdua tidak memiliki petunjuk arah yang baik dan kami lupa untuk mengambil peta. Entah bagaimana, tetapi kami berhasil keluar dari jalur hingga kami berakhir berada di sebuah lahan pertanian.
Hari itu adalah salah satu hari terpendek dalam setahun dan kemudian cahaya mulai memudar. Tampaknya satu-satunya cara untuk kembali ke tempat kami memarkir mobil adalah dengan melintasi ladang yang ditempati oleh sekawanan besar sapi. Ketika kami mendekati sapi tersebut, beberapa mengepung kami, menghalangi jalan kami, sementara orang lain mulai berhamburan di sekitar lapangan.
Kami khawatir bahwa kami akan dirobohkan ke dalam lumpur oleh sapi-sapi yang menyerang kami. Kami memutuskan untuk keluar lebih cepat dari jalan setapak yang sangat curam dan licin. Pippa telah melampaui panjangnya perjalanan yang diinginkannya, kegelapan tiba dan kami pun sepertinya tidak berada di dekat jalan utama. Semua tampak tidak baik.
Untungnya, kami berhasil menemukan jalur yang menuntun kami kembali. Sungguh melegakan. Untuk perjalanan selanjutnya, kami memutuskan bahwa kami pasti akan membawa peta dan tetap mengikuti jalur pada peta. Tetap berada pada jalur yang benar terbukti jauh lebih baik karena dapat membuat kita rileks, berbicara bersama dan menjaga hubungan kami tetap baik!
Dalam Alkitab, gambar jalan Tuhan sering digunakan: jalan yang mengarah pada kehidupan.
Mazmur 17:1–5
1. Memilih untuk tetap pada jalan Allah
Daud berkata, 'langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang' (Ay.5). Kata Ibrani untuk jejak secara harfiah dapat berarti ‘jalan roda'. Daud benar-benar bertekad untuk tetap berada di jalan Tuhan. Agar tetap berada di jalan Tuhan, Anda perlu memperhatikan:
• Hati Anda (apa yang Anda pikirkan)
'Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan' (Ay.3a).
• Kata-kata Anda (apa yang Anda katakan)
'mulutku tidak mengucap dosa (Ay.3).
• Kaki Anda (tempat yang Anda tuju)
'kakiku tidak goyang' (Ay.5).
Tuhan, tolong saya untuk tetap berada di jalan-Mu. Semoga kakiku tidak tergelincir. Bantu saya untuk menjaga pikiran siang dan malam. Bantu saya untuk tidak berbuat dosa terhadap-Mu melalui apa pun yang saya katakan atau lakukan.
Perjanjian Baru
Matius 19:1–15
2. Tetap pada trek Allah dalam setiap relasi
Ajaran Yesus tentang relasi sangat penting bagi kehidupan Anda sendiri dan bagi sesama. Dalam bagian ini, Dia menetapkan jejak Tuhan untuk kehidupan keluarga.
• Pentingnya pernikahan
Orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang perceraian, tetapi Dia menjawab dengan menjelaskan tentang pernikahan. Dia kembali ke inti utama. Yesus mengutip dari Kejadian 2:24, menyatakan, 'Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.' (Matius 19: 5). Ayat dari Kejadian ini dilihat sebagai ayat pengingat untuk pernikahan - tidak hanya dalam Perjanjian Lama dan oleh Paulus (Efesus 5:31) tetapi juga oleh Yesus sendiri.
Pernikahan mengarah pada tindakan manusia untuk membuat komitmen seumur hidup dengan pasangan Anda, yang kemudian mengambil prioritas bahkan atas hubungan orangtua Anda. Ini mengharuskan Anda 'bersatu' dengan pasangan - kata Ibrani berarti secara harfiah 'terikat' bersama - tidak hanya secara fisik dan biologis tetapi secara emosional, psikologis, sosial dan spiritual. Ini adalah konteks Kristen dari kesatuan 'satu daging'. Doktrin Alkitab tentang pernikahan adalah yang paling menarik dan positif dari doktrin-doktrin yang ada. Ini juga merupakan pemandangan paling romantis. Hal ini menunjukkan kepada kita kita rencana sempurna Allah.
• Perizinan perceraian
Orang-orang Farisi bertahan dengan pertanyaan mereka tentang perceraian. Mereka berbicara tentang perintah Musa (Matius 19: 7). Yesus menjawab dengan mengatakan bahwa Musa mengijinkannya 'karena hatimu keras' (Ay.8) dan dengan berani menghadapi orang-orang yang (dalam masyarakat di mana wanita memiliki hak yang jauh lebih sedikit) menggunakan ketentuan hukum untuk meninggalkan istri mereka ( Ay.9).
Ketentuan Musa untuk perceraian mengingatkan kita akan kasih karunia dan belas kasih Allah dalam situasi di mana kita gagal mencapai kehendak-Nya. Tetapi, Yesus mengatakan bahwa perceraian tidak pernah dibenarkan.
Banyak dari mereka yang telah mengalami rasa sakit karena perkawinan yang rusak akan menemukan deskripsi Ayub tentang penderitaannya di bagian Perjanjian Lama hari ini. Kita perlu melakukan semua yang kita bisa untuk menjaga pernikahan (kita dan pasangan) dan melakukan semua yang kita bisa untuk menghibur mereka yang telah bercerai (bukan dengan menyalahkannya seperti Elifas).
• Panggilan untuk melajang
Yesus berbicara tentang tiga jenis kelajangan. Pertama, genetik - ‘ia memang lahir demikian dari rahim ibunya’ (Ay.12a) dan ‘tidak pernah terpikir tentang pernikahan’. Kedua, ‘ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain’ (Ay.12b) - mereka yang 'tidak pernah diminta - atau diterima' . Ketiga, ada kesendirian sukarela - mereka yang ‘ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga’ (Ay.12c). Kelajangan bisa bersifat sementara atau permanen, tetapi tidak pernah dianggap dalam Perjanjian Baru sebagai alternatif. Baik pernikahan dan kelajangan adalah panggilan yang tinggi dan, menurut Perjanjian Baru, ada kelebihan dan kekurangan untuk keduanya.
• Prioritas anak-anak
Kata-kata Yesus menantang sikap banyak orang terhadap anak-anak. Dalam masyarakat kuno, anak-anak sering berada di pinggiran masyarakat - untuk menggunakan pepatah Inggris kuno, mereka harus "terlihat tetapi tidak terdengar".
Jalan Tuhan sangat berbeda. Yesus meletakkan tangan-Nya di atas anak-anak kecil dan berdoa bagi mereka (Ay.13a). Ketika para murid merasa bahwa Yesus tidak boleh terganggu oleh mereka, Yesus menjawab, ' Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga ' (ayat 14). Dia mendemonstrasikan prioritas utama yang harus dimiliki anak-anak dalam hidup kita.
Sebagai orang tua, sangat penting untuk memprioritaskan anak-anak kita dan tidak melihat mereka sebagai pengalih perhatian kita dari pekerjaan atau pelayanan kita. Sebagai sebuah Gereja, kita perlu melihat bahwa anak-anak dan remaja kita memiliki prioritas dalam hal sumber daya dan fasilitas karena kerajaan surga adalah milik mereka sama seperti orang lain. Mereka bukan hanya masa depan gereja, mereka adalah Gereja.
Tuhan, tolong kami, baik dalam kehidupan pribadi kami dan sebagai masyarakat, supaya kami tidak berpaling dari jalan-Mu untuk kehidupan keluarga. Saya berdoa semoga Engkau memberkati semua yang bekerja untuk memperkuat kehidupan keluarga.
Perjanjian Lama
Ayun 4:1–7:21
3. Bantu sesama untuk tetap dalam trek Allah
Saya sangat bersyukur untuk teman-teman saya yang telah membantu saya tetap berada di jalur yang benar. Namun, terkadang ada salah paham diantara kita dan teman-teman kita. Dalam renungan ini, kita melihat suatu kontras antara Ayub yang membantu orang lain tetap di jalan Tuhan (4: 3–4) dengan Elifas yang 'tidak membantu' untuk Ayub (6:21).
Kadang-kadang orang bertanya, 'Apakah setiap kata dalam Alkitab benar?' Jawaban saya selalu, 'Ya, tetapi seperti setiap buku lain yang perlu ditafsirkan.' Salah satu aturan penafsiran adalah bahwa kita harus menafsirkan sesuai dengan konteksnya. .
Kita harus membaca kata-kata Elifas dalam terang fakta bahwa, pada akhirnya, Tuhan berkata kepada Elifas, orang Teman, ' Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub '(42: 7). Kata-kata yang kita baca pada bagian ini tidak semuanya benar. Teman-teman Ayub memberikan jawaban yang terlalu terlalu sederhana untuk masalah penderitaan. Diagnosis mereka sering kali naif, munafik, dan tidak realistis.
Ayub, di sisi lain, realistis dan jujur ketika ia berjuang dengan rasa sakit, malam-malam tanpa tidur, kesedihan, dan penderitaan. Penderitaannya bukan karena dosanya sendiri, seperti yang Elifas dan teman-temannya katakan. Ayub dengan benar bertanya, ' dan tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat ' (6:24). Roh Tuhan akan selalu menginsafkan kita akan dosa-dosa tertentu sementara Elifas dan teman-temannya berkata kepadanya secara spontan, 'Engkau pasti melakukan sesuatu yang salah hingga akhirnya menderita seperti ini.' Mereka yang menderita belum tentu menyebabkan penderitaan mereka karena dosa mereka sendiri. Bahkan, jika kita telah berbuat dosa, maka Tuhan akan menunjukkan kepada kita dosa spesifik kita.
Elifas dan kawan-kawannya memberi nasihat yang merupakan campuran antara kebenaran dan kebohongan dan kata-kata mereka perlu ditafsirkan. Satu hal yang Elifas katakan yang mungkin benar adalah bahwa Ayub adalah seseorang yang membantu orang-orang tetap berada pada jalur Tuhan: ‘Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang, dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan, orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu, dan lutut yang lemas telah kau kokohkan '(4: 3–4).
Tugas Anda bukan hanya untuk tetap berada pada jalur Anda sendiri, tetapi, seperti Ayub, untuk membantu orang lain juga dengan tindakan Anda dan dengan kata-kata Anda.
Tuhan, terima kasih untuk semua teman saya yang membantu saya tetap berada dalam jalan-Mu. Bantu saya untuk menjadi penghibur sejati bagi mereka yang menderita, untuk mendukung mereka yang tersandung dan memperkuat mereka yang lututnya tersendat. Bantu kami semua untuk saling membantu agar tetap berada di jalan-Mu.
Pippa Menambahkan
Mazmur 17:1–5
Saya terkesan oleh pemazmur yang mengatakan, '... mulutku tidak melampaui batas ' (17: 3c). Itu berarti berhati-hati tentang semua kata-kata Anda. Apa yang kita katakan ketika kita sedang 'tidak bertugas' adalah persoalan yang juga penting.
Ayat hari ini
‘Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.’ (Matius 19:14)
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More