YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 29 OF 365

  

Anda Dikasihi  

Shane Taylor dianggap sebagai salah satu pria paling berbahaya dalam sistem penjara Kerajaan Inggris. Sebenarnya, ia dipenjara atas percobaan pembunuhan, tetapi  ditambah masa tahanannya selama 4 tahun ketika dia menyerang seorang sipir penjara dengan pecahan kaca, di mana hal itu menyulut kerusuhan.

Dia ditempatkan terpisah dalam sebuah penjara dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Makanannya diberikan melalui sebuah lubang. Pintunya selalu tertutup kecuali saat datang 6 petugas khusus yang menunggu di luar.

Kemudian, dia dipindah ke penjara Long-Lartin di mana dia menjalani tes Alfa. Selama tes itu dia berdoa, ‘Yesus Kristus, aku tahu Engkau mati di kayu salib untukku. Aku benci diriku jadi seperti ini. Ampuni aku, masuklah dalam hidupku.’ Saat itu, dia dipenuhi denga Roh Kudus. Dia keluar menuju sayap penjara, berkata pada setiap orang yang ditemuinya, ‘Yesus itu nyata!’

Perilakunya berubah banyak sampai-sampai ia dipercayakan bekerja sebagai pendeta penjara di sana. Dia mendoakan para sipir penjara dan musuh-musuhnya dan saat selesai masa tahanan, dia masuk ke dalam gereja. Dia bertemu Sam, seorang gadis yang dulu hidupnya keras dan yang terjerumus dalam narkoba dan kriminalitas. Dia telah beriman kepada Yesus. Kini, mereka menikah dan memiliki 5 anak.

Jika berbicara mengenai Shane sekarang, sulit membayangkan bahwa dia adalah orang yang sama yang dulu menakutkan bagi banyak orang. Dia telah mengalami ‘kasih setia [Allah] yang ajaib’ (Mazmur 17:7). Dia berkata, ‘Yesus mengajari saya cara mengasihi dan mengampuni. Dia telah menyelamatkan saya, mengampuni saya atas perbuatan saya, dan mengubah hidup saya’.

  

Mazmur 17:6–12 


1.   Ketahuilah bahwa Anda   dikasihi dan dihargai oleh Allah

Kasih   Allah begitu besar. Daud meminta Allah untuk ‘menunjukkan kasih setia-Nya   yang ajaib’ (Ay.7). Dia berdoa, ‘Peliharalah aku seperti biji mata’   (Ay.8a). Biji mata adalah pupil mata dan begitu penting sebagai yang   paling dihargai. Renungkanlah betapa besarnya Anda dihargai oleh Allah.

Lalu dia   berdoa, ‘sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu’ (Ay.8b). Lagi, ini   menceritakan kasih, keintiman, dan perlindungan Allah. Yesus mengambil   gambaran ini saat melihat orang-orang Yerusalem di hari-hari menuju   penyaliban-Nya, merindukan agar mereka berkumpul dalam naungan sayap-Nya   (Matius 23:37).

Daud terkepung oleh ‘musuh’ (Mazmur 17:9), orang-orang   fasik yang membual melawannya (Ay.10). Ada banyak waktu dalam hidup Anda ketika   Anda secara harafiah menghadapi ‘musuh’, tetapi  apapun kesukaran atau kesulitan yang Anda   hadapi, Anda bisa bergantung pada kasih Allah.

Tuhan,   kuberseru pada-Mu hari ini. Jadikanku sebagai biji mata-Mu; sembuyikan aku   dalam naungan sayap-Mu.

 

Perjanjian   Baru

Matius 20:1–19


2.   Mengalami kasih, kemurahan dan anugerah Allah

Yesus memberikan perumpamaan yang menggambarkan kasih   setia-Nya yang ajaib. Perumpamaan tentang para pekerja di kebun anggur   menunjukkan kemurahan dan anugerah Allah yang luar biasa, yang memberikan   berkat yang sama yang Dia berikan kepada yang lain dan kepada orang-orang   yang masuk terakhir ke dalam kerajaan. Kadang ini membuat kita ‘iri’ (Ay.15b).   Kita bahagia  dengan keadaan kita   sampai kita mendengar orang lain berbuat lebih baik. Lalu, kita tergoda untuk   merasa iri.

Pemilik tanah dalam perumpamaan ini membalikkan cara   komersil yang biasanya. Dia melakukan ini tidak untuk cari untung lebih, tetapi    untuk alasan sebaliknya. Dia ingin bermurah   hati dan membayar lebih dari apa yang adil. Allah seperti tuan tanah itu.   Berkat dan pengampunan-Nya selalu lebih dari yang berhak kita dapatkan.

Terkadang, kita mendengar   kesaksian dari orang-orang seperti Shane Taylor yang dulu hidupnya   mengerikan. Lalu, pada ‘jam sebelas’ (Ay.9), mereka bertobat dan percaya pada   Yesus. Mereka sepenuhnya diampuni dan menerima semua anugerah atas kematian   dan kebangkitan Yesus. Beberapa orang menganggap ini tidak adil, atau   orang-orang seperti Shane terlalu banyak diberi perhatian. Namun, Allah   menggunakan kesaksian mereka, yang tampaknya lebih dari orang-orang yang   telah melakukan lebih banyak (yang telah menanggung ‘panas terik matahari’) (Ay.12b).

Kerajaan Allah adalah   kebalikan dari kerajaan pada umumnya: ‘Demikianlah orang yang terakhir akan   menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir’ (Ay.16).   Yesus berkata bahwa tak perlu iri. Melainkan, ini untuk menunjukkan kemurahan   Allah. Dalam kasih setia-Nya, Dia murah hati bagi semuanya. Anugerah yang   cuma-cuma. Hasil yang Yesus dulu katakan (Ay.17-20).

Dalam kenyataannya Allah   tidak hanya bermurah hati pada orang-orang seperti Shane. Dia juga bermurah   hati pada Anda dan saya. Jika Allah hanya memberi sebanyak yang kita hasilkan,   maka miskinlah kita. Namun, jika Anda menerima kemurahan yang Allah curahkan   pada Anda, maka hasilnya mengherankan.

Melalui kematian dan   kebangkitan-Nya (Ay.18-19), Yesus memungkinkan Anda dan saya untuk diampuni   dan untuk menikmati kasih-Nya sampai kepada kekekalan.

Tuhan, terimakasih atas   kemurahan-Mu yang besar padaku. Biarlah aku tidak iri dengan mereka yang menerima   berkat lebih banyak. Terimakasih karena aku dikasihi kini dan senantiasa   selamanya.

 

Perjanjian   Lama

Ayub 11:1–14:22


3.   Berpeganglah pada kasih-Nya dalam melewati saat-saat   sulit

Ayub, dalam penderitaannya, tetap   berpegang pada kasih setia Allah. Dia berkata, ‘Ia hendak membunuh aku...   namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya’ (13:15).

Meskipun hidup Ayub lurus,   takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan (1:1), dia tidaklah sempurna. Dia   berbicara tentang’dosa masa mudaku’ (13:26) dan berkata, ‘Pelanggaranku akan   dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan; dan kesalahanku akan   Kaututup dengan lepa’ (14:17).

Kesalahan yang dibuat oleh teman-teman   Ayub adalah menganggap penderitaan   Ayub timbul karena dosanya. Dalam bagian ini, kita melihat Ayub tambah   mengeluh terhadap mereka. Mereka terus berkutat tentang ‘dosa’ (11:6,14) dan   mendakwa Ayub (Ay.5). Hanya basa-basi, tidak menghibur sama sekali.

Akhirnya, Ayub berbalik dan   membalas, ‘Aku pun mempunyai pengertian sama seperti kamu; aku tidak kalah   dengan kamu: siapa tidak tahu hal-hal serupa itu?’ (12:3). ‘Apa yang kamu   tahu, aku juga tahu’ (13:2). Dia juga mengatakan pada mereka untuk sebaiknya   diam: ‘Sekiranya kamu menutup mulut, itu akan dianggap kebijaksanaan   daripadamu’ (Ay.5).

Butuh hikmat dalam menghadapi   sesama yang sedang menderita, tidak untuk fasih dalam berbasa-basi,  tetapi untuk menyatakan kasih setia Allah   melalui tindakan dan kehati-hatian kita   dalam berkata-kata.

Sikap Ayub lebih dewasa   daripada teman-temannya. Dalam penderitaannya, dia mengalami pedihnya dijauhi   dan ia pun berseru kepada Allah, ‘Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu?’ (Ay.24).   Setelah istri C.S. Lewis meninggal, ia menulis buku ‘A Grief Observed’, ia  menyamakan pengalaman semacam ini dengan ungkapannya   'a door   slammed in your face’ atau ‘pintu   dibanting tepat di depan mata   Anda.’

Namun, di tengah semua ini,   Ayub mampu berkata pada Allah, ‘Ia hendak membunuh aku... namun aku hendak   membela perilakuku di hadapan-Nya’ (Ay.15). Dia mengenal  Allah dan cukup percaya pada-Nya, walau di   dalam jurang keputusasaan.

Ketahuilah dan percaya bahwa   panjangnya usia Anda ditentukan oleh Allah dan bahwa ‘jumlah bulannya sudah   tentu pada Allah’ dan tidak ada yang ‘dapat melangkahinya’ (14:5).

Pada  saat yang sama, sekilas Ayub menyaksikan   kehidupan setelah kematian – bahwa tiada yang, bahkan kematian, dapat  memisahkan Anda dari kasih setia Allah: ‘Kalau   manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama   hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku.’ (Ay.14).

Anda dan saya lebih diberkati   dibandingkan Ayub karena kita tahu perihal salib dan kebangkitan Yesus dan   harapan kita kekal abadi di dalam hadirat Allah – kagum akan kasih setia-Nya   yang besar untuk selamanya.

Ketika kisah Ayub disingkapkan,   kita melihat bahwa Ayub tetap percaya kepada Allah. Allah tidak pernah   menjelaskan kepada Ayub kenapa dia harus mengalami semuanya itu, tetapi  keyakinan Ayub dalam kasih Allah terbukti   benar. Di tengah kesengsaraan, bagaimanapun kita harus berpegang pada ‘kasih   setia-Nya yang besar’ (Mazmur 17:7).

Tuhan, terimakasih, meskipun   banyak hal yang tak kupahami di dunia ini, aku dapat  percaya akan kasih-Mu yang ajaib. Tolong aku   hari ini, dan setiap harinya, untuk terus kagum akan kasih-Mu yang besar   dalam hidupku.

 


Pippa   Menambahkan

Matius 20:16

‘Orang yang terakhir akan   menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.’

Berulang kali, saya memahami ayat   ini di luar konteks. Ketika anak-anak masih muda dan kalah pada perlombaan balap   lari, atau buruk dalam ujian atau kompetisi, saya akan mengutip, ‘Yang   terdahulu akan menjadi yang terakhir, lebih dulu.’ Lucu, tetapi  mengingatkan kita bahwa apa yang kita nilai   dalam hidup – kesuksesan, prestasi, berada di puncak – tidak akan dinilai   secara sama dalam kerajaan sorga.

 

Ayat Hari   Ini

‘Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku   dalam naungan sayap-Mu’ (Mazmur 17:8)


Notes:

C. S. Lewis, A Grief Observed, (Faber & Faber, 2013).
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 28Day 30

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More