YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 31 OF 365

  

Memimpin seperti Yesus

Beberapa orang mempengaruhi day-to-day management bagi  orang-orang dan perusahaan lebih dari Ken Blanchard, penulis The One Minute Manager, yang telah terjual lebih dari 13 juta salinan . Hanya dalam waktu yang singkat, buku ini melonjak begitu sukses sehingga dia kesulitan untuk membuat kredit atas keberhasilannya.  Dia lalu mulai berpikir tentang Tuhan. Dia mulai membaca Alkitab. Dia bahkan langsung mempelajari Injil. Dia ingin tahu apa yang Yesus lakukan.

Dia terpesona dengan bagaimana Yesus mengubah dua belas orang biasa, yang tidak mungkin, menjadi generasi pertama pemimpin gerakan yang terus mempengaruhi jalannya sejarah dunia 2.000 tahun kemudian. Dia menjadi sadar bahwa semua yang pernah dia ajarkan atau tulis tentang kepemimpinan yang efektif, telah dilakukan Yesus dengan sempurna di luar kemampuan Ken untuk menggambarkannya.  

Yesus lebih dari sekadar pemimpin rohani. Dia memberikan model kepemimpinan yang praktis dan efektif untuk semua organisasi, untuk semua orang, untuk semua situasi. Sebagai akibatnya, Ken Blanchard turut mendirikan pelayanan ‘Lead Like Jesus’ untuk mengilhami dan memperlengkapi orang-orang untuk melakukan hal itu - memimpin seperti Yesus.

Yesus adalah pemimpin terbesar sepanjang masa. Dalam bagian-bagian hari ini, kita melihat beberapa karakteristik kepemimpinan Yesus bersama dengan dua pemengaruh besar lainnya dalam Alkitab - Daud dan Ayub..

  

Mazmur 18:1–6 


1. Pujian sang pemimpin

Daud adalah salah satu pemimpin hebat dalam sejarah Israel. Dia   juga menulis beberapa lagu pujian yang paling indah yang pernah ditulis.   Ribuan tahun kemudian, Mazmur-Nya terus digunakan dalam penyembahan oleh umat   Allah.

Dalam mazmur ini, kita melihat bahwa ibadah   dan doa Daud adalah fondasi awal bagaimana kepemimpinannya didirikan. Di   tengah kesulitan dan pertentangan dia berkata, 'Ketika aku dalam kesesakan,   aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia   mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke   telinga-Nya' (Ay.6). Hasilnya adalah titik balik besar dalam keadaan diikuti oleh   kesuksesan, yang membuat Daud   mengucapkan  ucapan syukurnya dalam lagu.

Baik dalam kesulitan atau keberhasilan, ikutilah teladan Daud dengan   berupaya membangun kehidupan Anda di atas fondasi doa dan penyembahan.

Titik awal pemujaan adalah cinta untuk   Tuhan:‘Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku’ (Ay.1). Daud melanjutkan untuk   mengekspresikan cinta, pujian,   dan syukurnya   kepada Tuhan. Dia menghadapi musuh (Ay.3b), kematian dan kehancuran (Ay.4-5) dan kesusahan (Ay.6a).   Ketika dia melihat ke belakang, dia dapat melihat bagaimana Tuhan mendengar   seruannya dan menyelamatkannya dari musuh-musuhnya (Ay.3-6).

Selama beberapa tahun terakhir, saya telah menuliskan   daftar tangisan 'dalam kesesakan' (Ay.6a) di pinggiran Alkitab saya   dalam Satu Tahun. Sungguh menakjubkan melihat cara-cara di mana Tuhan   mendengar jeritan  saya. Begitu   banyak doa (meskipun belum semuanya) telah dijawab. Menyimpan catatan   membantu saya untuk tidak lupa untuk berterima kasih kepada Tuhan.

Ya Tuhan, kekuatanku, terima kasih   banyak karena  berkali-kali ketika aku memanggil-Mu untuk meminta bantuan   dan Engkau   telah mendengar suaraku. Dengan semua tantangan di depan, sekali lagi aku   berseru kepada-Mu   memohon pertolongan dari pada-Mu

 

Perjanjian Baru

Matius 21:1–17


2. Karrakteristik pemimpin

Apa artinya 'memimpin seperti Yesus' dalam   praktiknya?

• Pimpin diri Anda lebih dari posisi Anda   sekarang

Siapa Anda jauh lebih penting daripada   apa yang Anda lakukan atau apa yang Anda miliki, dalam hal kepemilikan atau   posisi. Otoritas Yesus tidak berasal dari posisi tinggi dalam hierarki tertentu.   Otoritas-Nya  datang dari siapa Dia sebagai pribadi. Dia   memiliki otoritas alami. Dia memiliki keyakinan penuh bahwa yang perlu Dia   katakan adalah, 'Tuhan membutuhkan mereka' (Ay.3). Tidak ada ancaman atau   janji yang diperlukan.

• Bersikap lemah lembut dan sederhana

"Lihat, Rajamu datang kepadamu,   Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang   muda..." (Ay.5). Ini bukan karakteristik kepemimpinan yang diharapkan   dunia. Namun,   itu tepat di jantung kepemimpinan Yesus. Kata Yunani untuk 'lembut' berarti   perhatian, sederhana. Ini adalah kebalikan dari agresif atau mencari muka.

• Hindari arogansi dan kesombongan

Yesus masuk ke Yerusalem dengan keledai.   Betapa bertolak belakangnya   dengan begitu banyak pemimpin lain dalam sejarah, sekuler, dan religius, yang   bepergian dengan kemegahan dan upacara, serta rombongan yang mencolok. Model transportasi Yesus adalah   tanda kerendahan hati yang besar. Ini adalah kebalikan dari kesombongan dan   arogansi, yang dapat dengan mudah merayap ke dalam kepemimpinan manusia.

• Memiliki keberanian untuk menghadapi

Orang kadang-kadang berpikir bahwa   kelembutan dan kerendahan hati berarti memberi toleransi dalam setiap situasi,   tetapi Yesus tidak takut dengan   konfrontasi. Dia 'masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual   beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan   bangku-bangku pedagang merpati '(Ay.12). Salah satu aspek kepemimpinan yang   paling sulit adalah mengetahui saat yang tepat untuk melakukan konfrontasi.

Kegagalan untuk mengkonfrontasi itu   sendiri merupakan keputusan dengan konsekuensi. Konflik dan konfrontasi tidaklah pernah mudah, tetapi   diterapkan dengan bijak, dan keduanya adalah   bagian penting dari kepemimpinan yang baik dan berani.

• Mencari kekuatan spiritual, bukan   duniawi

Kekuatan Yesus sangat berbeda dari   banyak pemimpin di dunia. ' Maka datanglah orang-orang   buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka   disembuhkan-Nya. ' (Ay.14). Kuasa   spiritual jauh lebih penting daripada kekuatan duniawi. Kuasa tersebut tidak bisa diproduksi. Itu   hanya bisa datang dari jenis hubungan yang Yesus miliki dengan Allah.

• Jadikan doa sebagai prioritas nomor   satu Anda

Dalam konfrontasi Yesus dengan para   penukar uang, kita melihat betapa bergairahnya Dia tentang doa (Ay.13). Dan   di seluruh Injil, kita membaca tentang Yesus yang menarik diri (Ay.17) untuk   menjadi miliknya sendiri dengan Allah. Ini adalah sumber kekuatannya. Seperti   halnya Daud, doa adalah inti dari kepemimpinan Yesus.

Tuhan, tolong aku untuk memimpin   seperti Yesus dengan otoritas, kelemahlembutan, kerendahan hati, keberanian, dan kekuatan. Seperti   Yesus, semoga kekuatanku datang   dari hubungan pribadiku dengan-Mu

 

Perjanjian Lama

Ayub 19:1–21:34


3. Perspektif pemimpin

Teman-teman Ayub terus berbicara   'omong kosong' dan 'tipu belaka’ (21:34). Mereka berusaha menghibur Ayub dengan 'perkataan   hampa dan tipuan belaka'   (Ay.34).

Di sisi lain, kita melihat perjuangan   nyata Ayub dengan penderitaannya sendiri. Berbeda dengan analisis sederhana   dari teman-temannya, dia   melihat bahwa dunia sangat kompleks. Dalam kehidupan ini ada banyak ketidakadilan.   Dia berseru, 'Mengapa orang fasik tetap hidup,   menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? ... Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam   kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.’  (Ay.7,13).

Jangan terkejut  bahwa terkadang ada orang-orang yang   sepenuhnya menolak Tuhan. Mereka berkata kepada-Nya:'Tetapi kata mereka kepada   Allah:Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu. Yang Mahakuasa itu apa,   sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau   kami memohon kepada-Nya? '(Ay.14–15).   Namun, mereka   tampaknya menjalani kehidupan yang sejahtera dan damai.

Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa   'orang fasik'   akan menerima keadilan dalam kehidupan   ini. Kadang-kadang mereka melakukannya, tetapi di lain waktu, mereka tampaknya lolos   begitu saja. Jangan terkejut  jika Anda melihat   ‘orang fasik’   menghabiskan tahun-tahun mereka dalam kemakmuran. Jangan terkejut  jika Anda melihat penderitaan 'tak berdosa'.   Tuhan tampaknya mengizinkan keduanya dalam hidup ini. (Ini bukan berarti   bahwa kita seharusnya   berpuas diri atas ketidakadilan atau penderitaan orang yang tidak bersalah,   tetapi kita harus melakukan   semua dalam kekuatan kita untuk memerangi keduanya.)

Namun, hidup ini bukanlah akhir dari   segalanya.   Tuhan adalah Empunya   kekekalan yang menempatkan sesuatu yang benar. Ayub melihat sekilas – dengan   cara yang unik   dalam Perjanjian Lama - harapan masa depan kita:

‘Tetapi   aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit megatasi bumi. Juga sesudah kulit tubuhku   sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah’ (19:25-26).

Wawasan Ayub melambangkan harapan   Perjanjian Baru tentang kebangkitan dan kehidupan kekal. Seorang pemimpin   yang saleh memiliki perspektif kekal, yang memberikan dimensi yang sama   sekali berbeda dengan kepemimpinan Kristen.

Bayangkan seseorang yang penting   datang mengunjungi rumah Anda. Anda mungkin akan melakukan beberapa persipaan. Anda akan mempersiapkan   diri. Anda akan memastikan orang lain di rumah sudah siap, dan Anda akan   memastikan bahwa rumah itu sendiri juga sudah siap, terlihat bersih, dan rapi.

Seorang pemimpin Kristen memiliki   perspektif kekal dan berharap bahwa, 'Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan   bangkit di atas debu' (Ay.25). Berfokuslah untuk mempersiapkan diri, persiapkan juga orang lain (evangelisasi,   pemuridan,   dan penggembalaan) dan persiapkan   rumah (revitalisasi gereja dan transformasi masyarakat). Kepedulian ini tidak hanya terbatas   pada para pemimpin gereja. Para pemimpin Kristen di seluruh bidang pekerjaan dan masyarakat harus   memiliki tiga dimensi mendasar yang tertanam dalam pikiran, keputusan, dan   tindakan mereka.

Selanjutnya, perspektif ini harus   mengubah sikap Anda terhadap rencana dan tujuan Anda. Ketika situasi tidak   berjalan seperti yang diharapkan, karena ketidakadilan individu atau   organisasi atau sistem, Anda masih dapat mempercayai fakta bahwa suatu hari   nanti, keadilan akan menang mutlak.

Tuhan, terima kasih bahwa suatu hari aku  akan 'menyaksikan Tuhan dengan mataku sendiri' (Ay.27). Bantu aku  untuk hidup setiap hari dengan perspektif   kekal ini. Bantu aku  untuk menjadi seperti Yesus dan memimpin   seperti Yesus.

 


Pippa Menambahkan

'Aku tahu bahwa Penebus saya hidup', dari   Handel's Messiah, yang   dinyanyikan di pemakaman ayah saya. Nyanyian itu sangat indah dan merupakan   pernyataan iman yang luar biasa. Nyanyian itu juga membawa kenyamanan yang   luar biasa. Sungguh menakjubkan,   Handel yang sedang   membaca kitab Ayub dan terinspirasi untuk   menulis sepenggal musik yang luar biasa. Saya selalu berpikir bahwa   nyanyian itu   berasal dari Yesaya, meskipun telah membaca Ayub beberapa kali sebelumnya.   Saya pikir saya pasti melewatkan cukup banyak dialog. Tetapi, saya senang Handel tidak   melewatkannya!


Ayat hari ini

   ‘Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.’   (Ayub   19:25)

Day 30Day 32

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More