Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Memimpin seperti Yesus
Beberapa orang mempengaruhi day-to-day management bagi orang-orang dan perusahaan lebih dari Ken Blanchard, penulis The One Minute Manager, yang telah terjual lebih dari 13 juta salinan . Hanya dalam waktu yang singkat, buku ini melonjak begitu sukses sehingga dia kesulitan untuk membuat kredit atas keberhasilannya. Dia lalu mulai berpikir tentang Tuhan. Dia mulai membaca Alkitab. Dia bahkan langsung mempelajari Injil. Dia ingin tahu apa yang Yesus lakukan.
Dia terpesona dengan bagaimana Yesus mengubah dua belas orang biasa, yang tidak mungkin, menjadi generasi pertama pemimpin gerakan yang terus mempengaruhi jalannya sejarah dunia 2.000 tahun kemudian. Dia menjadi sadar bahwa semua yang pernah dia ajarkan atau tulis tentang kepemimpinan yang efektif, telah dilakukan Yesus dengan sempurna di luar kemampuan Ken untuk menggambarkannya.
Yesus lebih dari sekadar pemimpin rohani. Dia memberikan model kepemimpinan yang praktis dan efektif untuk semua organisasi, untuk semua orang, untuk semua situasi. Sebagai akibatnya, Ken Blanchard turut mendirikan pelayanan ‘Lead Like Jesus’ untuk mengilhami dan memperlengkapi orang-orang untuk melakukan hal itu - memimpin seperti Yesus.
Yesus adalah pemimpin terbesar sepanjang masa. Dalam bagian-bagian hari ini, kita melihat beberapa karakteristik kepemimpinan Yesus bersama dengan dua pemengaruh besar lainnya dalam Alkitab - Daud dan Ayub..
Mazmur 18:1–6
1. Pujian sang pemimpin
Daud adalah salah satu pemimpin hebat dalam sejarah Israel. Dia juga menulis beberapa lagu pujian yang paling indah yang pernah ditulis. Ribuan tahun kemudian, Mazmur-Nya terus digunakan dalam penyembahan oleh umat Allah.
Dalam mazmur ini, kita melihat bahwa ibadah dan doa Daud adalah fondasi awal bagaimana kepemimpinannya didirikan. Di tengah kesulitan dan pertentangan dia berkata, 'Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya' (Ay.6). Hasilnya adalah titik balik besar dalam keadaan diikuti oleh kesuksesan, yang membuat Daud mengucapkan ucapan syukurnya dalam lagu.
Baik dalam kesulitan atau keberhasilan, ikutilah teladan Daud dengan berupaya membangun kehidupan Anda di atas fondasi doa dan penyembahan.
Titik awal pemujaan adalah cinta untuk Tuhan:‘Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku’ (Ay.1). Daud melanjutkan untuk mengekspresikan cinta, pujian, dan syukurnya kepada Tuhan. Dia menghadapi musuh (Ay.3b), kematian dan kehancuran (Ay.4-5) dan kesusahan (Ay.6a). Ketika dia melihat ke belakang, dia dapat melihat bagaimana Tuhan mendengar seruannya dan menyelamatkannya dari musuh-musuhnya (Ay.3-6).
Selama beberapa tahun terakhir, saya telah menuliskan daftar tangisan 'dalam kesesakan' (Ay.6a) di pinggiran Alkitab saya dalam Satu Tahun. Sungguh menakjubkan melihat cara-cara di mana Tuhan mendengar jeritan saya. Begitu banyak doa (meskipun belum semuanya) telah dijawab. Menyimpan catatan membantu saya untuk tidak lupa untuk berterima kasih kepada Tuhan.
Ya Tuhan, kekuatanku, terima kasih banyak karena berkali-kali ketika aku memanggil-Mu untuk meminta bantuan dan Engkau telah mendengar suaraku. Dengan semua tantangan di depan, sekali lagi aku berseru kepada-Mu memohon pertolongan dari pada-Mu
Perjanjian Baru
Matius 21:1–17
2. Karrakteristik pemimpin
Apa artinya 'memimpin seperti Yesus' dalam praktiknya?
• Pimpin diri Anda lebih dari posisi Anda sekarang
Siapa Anda jauh lebih penting daripada apa yang Anda lakukan atau apa yang Anda miliki, dalam hal kepemilikan atau posisi. Otoritas Yesus tidak berasal dari posisi tinggi dalam hierarki tertentu. Otoritas-Nya datang dari siapa Dia sebagai pribadi. Dia memiliki otoritas alami. Dia memiliki keyakinan penuh bahwa yang perlu Dia katakan adalah, 'Tuhan membutuhkan mereka' (Ay.3). Tidak ada ancaman atau janji yang diperlukan.
• Bersikap lemah lembut dan sederhana
"Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda..." (Ay.5). Ini bukan karakteristik kepemimpinan yang diharapkan dunia. Namun, itu tepat di jantung kepemimpinan Yesus. Kata Yunani untuk 'lembut' berarti perhatian, sederhana. Ini adalah kebalikan dari agresif atau mencari muka.
• Hindari arogansi dan kesombongan
Yesus masuk ke Yerusalem dengan keledai. Betapa bertolak belakangnya dengan begitu banyak pemimpin lain dalam sejarah, sekuler, dan religius, yang bepergian dengan kemegahan dan upacara, serta rombongan yang mencolok. Model transportasi Yesus adalah tanda kerendahan hati yang besar. Ini adalah kebalikan dari kesombongan dan arogansi, yang dapat dengan mudah merayap ke dalam kepemimpinan manusia.
• Memiliki keberanian untuk menghadapi
Orang kadang-kadang berpikir bahwa kelembutan dan kerendahan hati berarti memberi toleransi dalam setiap situasi, tetapi Yesus tidak takut dengan konfrontasi. Dia 'masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati '(Ay.12). Salah satu aspek kepemimpinan yang paling sulit adalah mengetahui saat yang tepat untuk melakukan konfrontasi.
Kegagalan untuk mengkonfrontasi itu sendiri merupakan keputusan dengan konsekuensi. Konflik dan konfrontasi tidaklah pernah mudah, tetapi diterapkan dengan bijak, dan keduanya adalah bagian penting dari kepemimpinan yang baik dan berani.
• Mencari kekuatan spiritual, bukan duniawi
Kekuatan Yesus sangat berbeda dari banyak pemimpin di dunia. ' Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. ' (Ay.14). Kuasa spiritual jauh lebih penting daripada kekuatan duniawi. Kuasa tersebut tidak bisa diproduksi. Itu hanya bisa datang dari jenis hubungan yang Yesus miliki dengan Allah.
• Jadikan doa sebagai prioritas nomor satu Anda
Dalam konfrontasi Yesus dengan para penukar uang, kita melihat betapa bergairahnya Dia tentang doa (Ay.13). Dan di seluruh Injil, kita membaca tentang Yesus yang menarik diri (Ay.17) untuk menjadi miliknya sendiri dengan Allah. Ini adalah sumber kekuatannya. Seperti halnya Daud, doa adalah inti dari kepemimpinan Yesus.
Tuhan, tolong aku untuk memimpin seperti Yesus dengan otoritas, kelemahlembutan, kerendahan hati, keberanian, dan kekuatan. Seperti Yesus, semoga kekuatanku datang dari hubungan pribadiku dengan-Mu
Perjanjian Lama
Ayub 19:1–21:34
3. Perspektif pemimpin
Teman-teman Ayub terus berbicara 'omong kosong' dan 'tipu belaka’ (21:34). Mereka berusaha menghibur Ayub dengan 'perkataan hampa dan tipuan belaka' (Ay.34).
Di sisi lain, kita melihat perjuangan nyata Ayub dengan penderitaannya sendiri. Berbeda dengan analisis sederhana dari teman-temannya, dia melihat bahwa dunia sangat kompleks. Dalam kehidupan ini ada banyak ketidakadilan. Dia berseru, 'Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? ... Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.’ (Ay.7,13).
Jangan terkejut bahwa terkadang ada orang-orang yang sepenuhnya menolak Tuhan. Mereka berkata kepada-Nya:'Tetapi kata mereka kepada Allah:Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu. Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya? '(Ay.14–15). Namun, mereka tampaknya menjalani kehidupan yang sejahtera dan damai.
Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa 'orang fasik' akan menerima keadilan dalam kehidupan ini. Kadang-kadang mereka melakukannya, tetapi di lain waktu, mereka tampaknya lolos begitu saja. Jangan terkejut jika Anda melihat ‘orang fasik’ menghabiskan tahun-tahun mereka dalam kemakmuran. Jangan terkejut jika Anda melihat penderitaan 'tak berdosa'. Tuhan tampaknya mengizinkan keduanya dalam hidup ini. (Ini bukan berarti bahwa kita seharusnya berpuas diri atas ketidakadilan atau penderitaan orang yang tidak bersalah, tetapi kita harus melakukan semua dalam kekuatan kita untuk memerangi keduanya.)
Namun, hidup ini bukanlah akhir dari segalanya. Tuhan adalah Empunya kekekalan yang menempatkan sesuatu yang benar. Ayub melihat sekilas – dengan cara yang unik dalam Perjanjian Lama - harapan masa depan kita:
‘Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit megatasi bumi. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah’ (19:25-26).
Wawasan Ayub melambangkan harapan Perjanjian Baru tentang kebangkitan dan kehidupan kekal. Seorang pemimpin yang saleh memiliki perspektif kekal, yang memberikan dimensi yang sama sekali berbeda dengan kepemimpinan Kristen.
Bayangkan seseorang yang penting datang mengunjungi rumah Anda. Anda mungkin akan melakukan beberapa persipaan. Anda akan mempersiapkan diri. Anda akan memastikan orang lain di rumah sudah siap, dan Anda akan memastikan bahwa rumah itu sendiri juga sudah siap, terlihat bersih, dan rapi.
Seorang pemimpin Kristen memiliki perspektif kekal dan berharap bahwa, 'Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu' (Ay.25). Berfokuslah untuk mempersiapkan diri, persiapkan juga orang lain (evangelisasi, pemuridan, dan penggembalaan) dan persiapkan rumah (revitalisasi gereja dan transformasi masyarakat). Kepedulian ini tidak hanya terbatas pada para pemimpin gereja. Para pemimpin Kristen di seluruh bidang pekerjaan dan masyarakat harus memiliki tiga dimensi mendasar yang tertanam dalam pikiran, keputusan, dan tindakan mereka.
Selanjutnya, perspektif ini harus mengubah sikap Anda terhadap rencana dan tujuan Anda. Ketika situasi tidak berjalan seperti yang diharapkan, karena ketidakadilan individu atau organisasi atau sistem, Anda masih dapat mempercayai fakta bahwa suatu hari nanti, keadilan akan menang mutlak.
Tuhan, terima kasih bahwa suatu hari aku akan 'menyaksikan Tuhan dengan mataku sendiri' (Ay.27). Bantu aku untuk hidup setiap hari dengan perspektif kekal ini. Bantu aku untuk menjadi seperti Yesus dan memimpin seperti Yesus.
Pippa Menambahkan
'Aku tahu bahwa Penebus saya hidup', dari Handel's Messiah, yang dinyanyikan di pemakaman ayah saya. Nyanyian itu sangat indah dan merupakan pernyataan iman yang luar biasa. Nyanyian itu juga membawa kenyamanan yang luar biasa. Sungguh menakjubkan, Handel yang sedang membaca kitab Ayub dan terinspirasi untuk menulis sepenggal musik yang luar biasa. Saya selalu berpikir bahwa nyanyian itu berasal dari Yesaya, meskipun telah membaca Ayub beberapa kali sebelumnya. Saya pikir saya pasti melewatkan cukup banyak dialog. Tetapi, saya senang Handel tidak melewatkannya!
Ayat hari ini
‘Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.’ (Ayub 19:25)
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More