YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 35 OF 365

  7 Karakteristik Pemimpin yang Baik

"Kepemimpinan adalah pengaruh" tulis John Maxwell, yang organisasinya telah melatih lebih dari 1 juta pemimpin di seluruh dunia. Dia menunjukkan bahwa, menurut sosiolog, bahkan individu yang paling terisolasi pun dapat  mempengaruhi 10.000 orang lain selama hidupnya!

Di satu sisi dikatakan hanya ada satu pemimpin. Dalam bacaan Perjanjian Baru hari ini, Yesus berkata, 'karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias' (Matius 23:10). Di sisi lain, setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi pemimpin  yang artinya adalah bahwa orang lain akan melihat Anda sebagai teladan. Anda memiliki pengaruh atas orang lain dengan cara yang berbeda. Dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi pengaruh atas hidup orang lain adalah hak istimewa yang sangat besar, tetapi hal itu membawa Anda kepada tanggung jawab yang besar .

  

Mazmur 18:25–36


1.   Percaya Diri

Daud merupakan seorang pemimpin yang memiliki   kepercayaan diri. Namun, itu bukan rasa percaya diri pada diri sendiri, tetapi rasa percaya diri di dalam Tuhan:   'Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku   aku berani melompati tembok'(Ay.29). Daud mengakui bahwa ia membutuhkan Tuhan   untuk:

• Perlindungan

'Dia menjadi perisai bagi semua orang yang   berlindung pada-Nya.' (Ay.30b). 'Kauberikan kepadaku   perisai keselamatan-Mu (Ay.35).

• Kekuatan

'Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan   keperkasaan dan membuat jalanku rata, yang   membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di tempat tinggi’ (Ay.32–33).

• Pelatihan

’yang mengajar   tanganku berperang’ (Ay.34a). Ketika saya membaca   mazmur ini pada tahun 1992, ayat ini membuat saya sadar bahwa kami perlu   melatih tuan rumah dan pelayan dalam kelompok   kecil, sebelum setiap Alpha dimulai.

• Pembimbing

'Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya;   TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku'(Ay.28). ’Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN   adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.’ (Ay.30).

Tuhan, aku butuh bantuan-Mu. Aku berdoa   untuk perlindungan, kekuatan, dan bimbingan-Mu. Tuntunlah aku   dengan cara-Mu yang   sempurna.

 

Perjanjian Baru

Matius 23:1–39


2.   Karakter

Yesus melawan   para pemimpin agama pada zamannya dengan bahasa yang keras : 'Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular   beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?   ’(Ay.33). Bahasa ini benar-benar mengejutkan. Pada saat itu,  Yesus berbicara kepada orang-orang   terhormat.

Para ahli Taurat adalah ahli hukum. Mereka menjaga dan menafsirkan hukum. Mereka   diberi wewenang untuk bertindak sebagai hakim. Mereka telah ditahbiskan   setelah mengikuti pelatihan atau pelajaran.   Mereka ahli dalam Kitab Suci. Mereka adalah guru yang mengumpulkan murid-murid di sekitar mereka.

Orang-orang Farisi adalah orang awam. Mereka   cenderung berasal dari kelas menengah (tidak seperti orang Saduki yang lebih   aristokratis). Mereka sangat dihormati karena kesalehan mereka. Mereka sering   berdoa dan berpuasa. Mereka menghadiri kebaktian. Mereka memberi persembahan secara   teratur. Mereka teladan   ‘kejujuran, moral, dan kehidupan yang benar’. Mereka   memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Mereka juga sangat dikagumi oleh orang-orang biasa.

Namun, Yesus mengkritik mereka karena mereka orang munafik:  ‘Sebab itu   turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi   janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka   mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.’(Ay.3).

'Tujuh Kesengsaraan' Yesus menantang saya untuk  berkeinginan menjadi seorang pemimpin yang   baik dengan memiliki tujuh   karakteristik:

•Integritas

Yesus menunjukkan   kemunafikan para pemimpin agama (Ay.3-4). Dia berkata, 'karena mereka   mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu   meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau   menyentuhnya'(Ay.3b – 4).   Integritas adalah kebalikan dari hal ini,   integritas berarti   mempraktekkan apa yang Anda khotbahkan dan memastikan bahwa kata-kata yang Anda ucapkan mengangkat mereka bukannya malah membebani   mereka dengan rasa bersalah atau dengan beban   lainnya.

•Orisinalitas

Yesus menunjukkan   kedangkalan mereka (Ay.5-7). Dia berkata kepada mereka, 'Semua pekerjaan yang   mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang' (Ay.5a). Tetapi   yang penting adalah siapa Anda ketika tidak ada yang melihat. Yang dimaksud oleh Yesus di sini adalah  kehidupan 'rahasia' Anda dengan Allah . Berusahalah untuk   mengembangkan kehidupan pribadi yang otentik dengan Tuhan.

• Kerendahan hati

Yesus memperingatkan kita terhadap gelar dan pengakuan kasih (Ay.8-11). Berjaga-jagalah agar   Anda tidak tertarik dengan 'tempat terhormat',   'penghormatan', dan   diberi suatu gelar atau gelar   lainnya (Ay.6-7). Yesus   memperingatkan, ‘janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan   kamu semua adalah saudara’ (Ay.8). Ini seperti sebuah cobaan, tetapi Yesus berkata, 'Dan   barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan   diri, ia akan ditinggikan' (ayat 12). Selalu carilah alasan untuk meninggikan Yesus melebihi  dirimu sendiri.

• Belas Kasih

Yesus menyerang para pemimpin agama karena mereka meletakkan batu sandungan di   jalan orang lain (Ay.13-15). Dia   berkata, 'karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang' (Ay.13). Pemimpin harus memiliki roh yang berlawanan - roh yang terbuka dan ramah kepada semua orang.

Yesus sendiri memberikan teladan belas kasih. Dia   berkata, ' ‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh   nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!   Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam   mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau' (Ay.37).

• Visi

Pemimpin harus memiliki visi yang besar. Yesus menanggapi pikiran kecil   dan kepicikan para pemimpin agama (Ay.16-22).   Sebuah 'pemikiran konyol' (Ay.19). Mereka   tidak bisa melihat kayu dalam pepohonan.   Berkonsentrasilah pada masalah-masalah penting, berdoalah untuk visi Tuhan,   dan jangan teralihkan. Mintalah Tuhan untuk   memberi Anda visi yang begitu besar di mana  tanpa Dia,  itu tidak mungkin terjadi.

• Fokus

Berfokuslah pada apa yang benar-benar penting (Ay.23–24). Jangan sampai terjebak dengan hal sepele dan menjadi legalistik. Yesus berkata, ‘nyamuk   kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan’   (Ay.24). Alih fokus pada, 'Masalah yang lebih penting ... keadilan, belas   kasihan dan kesetiaan' (Ay.23). Melawan ketidakadilan, memperjuangkan orang   miskin, dan menunjukkan 'kesetiaan' dalam hubungan Anda dengan keluarga Anda   dan orang lain.

• Kemurahan hati

Ini adalah kebalikan dari keserakahan dan   kesenangan diri sendiri, yang dicela Yesus (Ay.25–28). Kehidupan batin mereka sangat berbeda dari   kehidupan luar. Yesus memanggil Anda untuk menjadi diri Anda sendiri - baik dari dalam diri maupun dari luar   (Ay.27–28).

Ini adalah standar yang sangat tinggi dan sangat   sulit dicapai. Perkataan   Yesus di sini, karena 'kesengsaraan' mencapai puncaknya (Ay.29–36), adalah sebagian dari yang paling keras yang keluar dari mulut-Nya. Penting untuk dicatat bahwa perkataan itu tidak   ditujukan kepada orang biasa. Yesus mengkritik para pemimpin yang berkuasa   yang berusaha untuk ’meninggikan   diri’ (Ay.12), dan yang ‘menutup   pintu Kerajaan Sorga di depan orang’   (Ay.13).

Jangan menggunakan kata-kata Yesus sebagai alasan   untuk mencaci-maki orang biasa, atau bahkan pemimpin yang dengan tulus   berusaha untuk mengarahkan orang lain kepada   Yesus. Kita harus mengarahkan mereka pada   diri kita sendiri. Ini adalah kata-kata teguran  - tetapi tegurannya jangan diarahkan pada orang yang salah!

Hal  yang begitu menakjubkan dari perkataan  Yesus adalah bahwa secara manusia Ia berada di  posisi yang sungguh lemah , namun Ia tidak takut untuk mengambil kekuasaan   pada hari-Nya nanti.

Tuhan, maafkan aku  pada waktu ketika aku gagal dalam  mencapai tujuh hal diatas, bantu aku untuk menjalani kehidupan yang penuh integritas,   keaslian, kerendahan hati, kasih sayang, visi, fokus, dan kemurahan hati.   Bantu aku untuk memiliki perhatian yang   sama untuk kotaku seperti yang Yesus miliki untuk kota-Nya.

 

Perjanjian Lama

Ayub 33:1–34:37 


3.   Kritis

Sebagaimana   telah ditunjukkan oleh Rick Warren, 'Kritik adalah harga dari sebuah pengaruh. Selama Anda tidak mempengaruhi siapa pun, tidak ada yang akan mengatakan   apa pun tentang Anda. Tetapi semakin besar pengaruh Anda ... semakin banyak   kritik yang akan Anda dapat. "

Ayub yang merana, yang berada dalam posisi   kepemimpinan yang menonjol (lihat Bab 1), harus menghadapi kritik tidak baik   terus-menerus dari orang yang ia sebut 'teman'. Kritik   selalu paling sulit ketika datang dari mereka yang seharusnya menjadi teman   kita. Sungguh menyedihkan ketika kritik yang tidak bisa dibenarkan terhadap   para pemimpin Kristen berasal dari dalam gereja itu sendiri - dari apa yang   disebut 'teman'.

Pasti sangat   menyakitkan bagi Ayub untuk harus mendengarkan Elihu, yang jauh lebih muda   dan belum yakin akan pengalamannya sendiri, dengan arogan mengatakan kepada   Ayub, 'aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu' (33:33) dan 'Ayub berbicara   tanpa pengetahuan, dan perkataannya tidak mengandung pengertian'(34:35). Dan   untuk menyatakan bahwa, karena Ayub tidak setuju dengan kritik   Elihu, ‘Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran,   ia mengepalkan tangan di antara kami dan banyak bicara terhadap Allah' (Ay.37).

Elihu,   seperti banyak kritikus, mengklaim sebagai ‘pemikir yang hati-hati’ dan   ‘tidak memiliki motif tersembunyi’ (33: 2–3). Dia mengklaim bahwa orang lain   setuju dengan dia: ‘Maka   orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang   mendengarkan aku akan berkata kepadaku –‘ Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan perkataannya   tidak mengandung pengertian’ (34: 34–35, TB).

Kita   juga dapat dengan mudah jatuh ke dalam perangkap untuk menilai umat Allah   secara dangkal, sama seperti yang dilakukan Elihu. Waspadai bahaya dalam mengkritik orang lain.

Meskipun   telah ditunjukkan bahwa tidak seorang pun pernah membangun monumen untuk   seorang kritikus, itu tidak menghentikan kita semua untuk ingin menjadi kritikus. Berhati-hatilah dengan apa   yang Anda katakan tentang orang lain. Dan jika Anda berada di posisi untuk menerima kritik, jangan terkejut.

Tuhan,   tolong aku untuk menghindari  penilaian dangkal terhadap  orang lain.   Berikan aku kebijaksanaan dan kepekaan terhadap mereka yang   berjuang dengan kehidupan. Bantu aku   untuk memperbaiki pandanganku pada satu pemimpin sejati, Yesus Kristus, untuk   datang di bawah Ketuhanan-Nya dan mengikuti teladan-Nya.

 


Pippa Menambahkan 

Karena saya   tidak memiliki banyak kekuatan fisik, saya suka dengan semua ayat ini: 'Karena dengan Engkau aku berani   menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok'   (Mazmur 18:29); ‘Allah,   Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata'(Ay.32); ‘dan membuat   aku berdiri di bukit’ (Ay.33b); 'yang mengajar tanganku   berperang' (Ay.34); Kauberikan   kepadaku ‘perisai’ keselamatan-Mu (Ay.35a); ' tangan kanan-Mu menyokong aku'   (Ay.35b). Ketika saya merasa tak berdaya,   secara fisik saya tidak berada di atas segalanya, namun kata-kata ini benar-benar   mendorong saya.

 

Ayat hari ini 

‘Allah, Dialah yang mengikat   pinggangku dengan keperkasaan’ (Mazmur   18:32a)

Day 34Day 36

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More