Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Bagaimana Hidup di Lingkungan yang Tidak Bersahabat
Ratusan ribu orang Kristen ada di antara orang-orang yang melarikan diri dari Irak dan Suriah pada masa ekstremisme dan konflik Islam. Orang-orang Kristen menghadapi ancaman penyiksaan sistematis dan eksekusi massal. Daesh menyatakan kekristenan adalah musuh nomor satu.
Jutaan orang Kristen tinggal di negara-negara di mana mereka dianiaya karena iman mereka. Banyak pemerintah mencoba mengendalikan pertumbuhan gereja. Bahkan di negara-negara Kristen tradisional, terkadang ada permusuhan terhadap kekristenan yang dinamis. Permusuhan yang dilakukan terhadap umat Allah bukanlah sesuatu yang baru. Mereka sering terancam oleh kesuksesan, pertumbuhan, dan jumlah besar.
Mungkin Anda menghadapi permusuhan di tempat kerja Anda atau bahkan di keluarga Anda karena iman Anda. Bacaan hari ini tidak hanya menyoroti kenyataan hidup di lingkungan yang tidak bersahabat, tetapi juga menunjukkan bagaimana Anda dapat bertahan hidup dan berkembang di tengah-tengah permusuhan seperti itu..
Mazmur 19:1–6
1. Pelajari Pewahyuan Allah
Tuhan telah menyatakan diri-Nya kepada seluruh dunia melalui penciptaan. Daud mengatakan bahwa ketika Anda melihat alam semesta, jelaslah bahwa Tuhan itu ada:'Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya, hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam '(Ay.1–2).
Francis Collins, direktur Human genome Project, memimpin tim lebih dari 2.000 ilmuwan yang berkolaborasi untuk menentukan tiga miliar huruf dalam gen manusia - buku instruksi DNA kita sendiri. Dia berkata, 'Saya tidak bisa melihat bagaimana alam dapat menciptakan dirinya sendiri. Hanya kekuatan supranatural yang berada di luar ruang dan waktu yang bisa melakukan itu. "
Pewahyuan Allah dalam penciptaan adalah bagi semua orang. Tidak ada seorang pun yang dikecualikan. ‘Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, '(Ay.3-4).
Ketika kita melihat dunia, kita melihat jejak Tuhan - ‘kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya'(Roma 1:20). Namun, meskipun Tuhan telah mengungkapkan diri-Nya ke seluruh dunia, sebagian besar manusia tetap memusuhi-Nya.
Coba luangkan waktu Anda untuk mempelajari ciptaan Tuhan dan berterima kasih kepada-Nya, Allah yang luar biasa, dan nikmatilah semua hal indah yang Allah telah diciptakan.
Tuhan, terima kasih Engkau berbicara setiap hari dan setiap malam melalui ciptaan-Mu, dan bahwa tidak adaberita atau kata di mana suara-Mu tidak terdengar.
Perjanjian Baru
Matius 26:1–30
2. Memahami Solusi Allah
Pernahkah Anda difitnah atau dikhianati oleh seorang teman? Apakah ada orang-orang yang bersekongkol untuk melawan Anda? Atau pernahkah Anda mengalami beberapa bentuk permusuhan pribadi lainnya? Yesus mengalami semua hal ini.
Tuhan telah menyatakan diri--Nya melalui penciptaan. Namun, pewahyuan agung-Nya ada di dalam pribadi Putra-Nya, Yesus Kristus.
Tuhan sendiri telah menjadi bagian dari dunia yang tidak bersahabat ini, agar dapat melakukan sesuatu untuk dunia . Dalam renungan ini, kita melihat sekilas solusi penyelamatan Allah, yang diraih-Nya melalui kedatangan Yesus Anak-Nya. Namun, dunia bahkan memusuhi Yesus.
• Penempatan
Kita tidak perlu terkejut dengan permusuhan yang dilakukan dunia terhadap Yesus dan orang Kristen saat ini. Yesus mengetahui bahwa Dia akan ’diserahkan untuk disalibkan’ (Ay.2). Imam kepala dan tua-tua 'dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.' (Ay.4)
Yesus berkata kepada kedua belas murid-Nya, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.' (Ay.21).
• Penuduhan
Ketika seorang wanita datang kepada Yesus 'membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan.' (Ay.7), bahkan para murid-Nya menganggap apa yang dilakukan wanita itu untuk Yesus adalah 'pemborosan' (Ay.at 8).
Ada sesuatu yang sangat mengharukan tentang peristiwa ini. Yesus dikorbankan untuk kita. Harganya melebihi apa pun dari yang bisa kita bayangkan, dan kematian-Nya pada saat itu akan segera terjadi. Sebotol parfum mahal lah yang mungkin setimpal atau layak untuk kematian-Nya, namun para murid meributkan soal pemborosan tersebut.
Kebanyakan orang memahami karya-karya Anda dari tindakan sosial (misalnya, dalam menanggapi kemiskinan), tetapi mereka merasa lebih sulit untuk memahami ibadah Anda kepada Yesus dan semua hal yang terkait dengannya. Mereka menganggap hal-hal ini sebagai 'pemborosan' dan berpikir bahwa pasti Anda dapat menggunakan waktu dan uang Anda dengan jauh lebih baik (Ay.9), tetapi Yesus melihat dari sudut pandang yang berbeda:'ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku' (Ay..10). Dia menunjukkan kecintaannya yang luar biasa pada Yesus.
• Pengkhianatan
Apa yang akan dilakukan orang untuk uang? Yudas menunggu kesempatan untuk menyerahkan Yesus untuk 'tiga puluh koin perak' (Ay.15). Betapa menyakitkan hal ini bagi Yesus! Yudas adalah salah satu 'teman' terdekatnya, salah satu yang berada dalam lingkaran dua belas murid yang dipilih-Nya. Dia mengetahui - ‘seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku (Ay.21).
Namun, Yesus dalam kasih-Nya yang luar biasa, mati untuk mereka semua, kita semua. Saat makan bersama, Ia mulai menjelaskan makna kematian-Nya. Dia menjelaskan melalui pemecahan roti dan anggur yang diminum yang darahnya harus ‘ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa’ (Ay.28). Jawaban Yesus kepada dunia yang memusuhi-Nya adalah Dia sendiri menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan agar pengampunan dan penebusan dapat dimungkinkan.
Setiap kali Anda menerima perjamuan, Anda diingatkan kepada dua hal, yaitu dunia yang memusuhi Yesus dan cinta-Nya untuk dunia yang sama, dunia yang memusuhi-Nya.
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah mati untukku dan menunjukkan tentang bagaimana mengasihi dunia yang tidak bersahabat ini.
Perjanjian Lama
Keluaran 1:1–3:22
3. Mengerti Siapa Allah
Musa bertanya kepada Tuhan, 'Siapakah aku ini, sehingga aku harus pergi?' Tuhan menjawab dengan mengatakan kepadanya siapa Dia. Pada akhirnya, jawaban atas semua pertanyaan dan masalah kita tidak dapat ditemukan pada siapa kita, tetapi ditemukan di dalam Tuhan.
Jika Anda bertanya kepada seorang Yahudi siapakah orang termasyhur pada abad pertama yang pernah hidup, mereka tanpa ragu pasti akan menjawab:‘Musa’. Dia adalah tokoh terbesar dalam sejarah mereka. Dia menyelamatkan mereka dari perbudakan menuju kepada kehidupan yang bebas dari perbudakan. Dia memberi mereka hukum. Kitab Keluaran memperkenalkan kita kepada konstitusi dari sebuah negara baru, negara yang telah merdeka, dan memperkenalkan kita kepada orang yang bertanggung jawab atasnya.
'Raja baru' berkuasa yang 'yang tidak mengenal Yusuf' (1:8). 'Raja baru' tidak tahu fakta bahwa Yusuf telah menyelamatkan Mesir. Orang-orang Mesir dengan cepat melupakan kebaikan yang telah dilakukan umat Allah di masa lalu. Pemerintah Mesir mulai menindas mereka 'dengan kejam' dengan cara kerja paksa (Ay.11-14). Mereka berteriak minta tolong dan' Allah mendengar mereka berkeluh kesah' (2:24).
Orang-orang telah mencoba, dalam sepanjang sejarah, untuk menyingkirkan umat Allah - tetapi rencana itu tidak pernah berhasil. 'Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu' (1:12). Bahkan saat ini, ketika gereja dianiaya dan ditindas, pertumbuhannya justru semakin berlipat ganda dan menyebar.
Musa adalah cucu angkat Firaun - seorang pangeran yang berkuasa. Uang, gender, dan kekuasaan harusnya menjadi milik Musa dalam kelimpahannya. Tetapi, dia memilih untuk menolak kesemuanya itu. Dia mematuhi panggilan Allah dan memilih untuk menyamakan dirinya dengan umat Allah - sekelompok orang yang memiliki didikan seperti Musa akan dianggap sebagai penghinaan, bangsa budak - Israel.
Melalui perspektif Perjanjian Baru, kita melihat bahwa Musa 'karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.' (Ibrani 11:25-26).
Ini tentu bukan pilihan yang mudah dibuat. Namun, pada akhirnya dia mematuhi panggilan Tuhan dan memilih untuk menghadapi dunia yang tidak bersahabat.
Inti dari ketaatannya adalah pengenalannya siapakah Allah itu. Allah menyatakan diri-Nya dalam berbagai cara kepada Musa, dan berjanji, 'Bukankah Aku akan menyertai engkau?' (Keluaran 3:12). Pewahyuan nama-Nya sangat penting sebagaimana nama dipahami sebagai pernyataan karakter atau sifat seseorang:Allah menyatakan diri-Nya sebagai, ' AKU ADALAH AKU ' (Ay.14). Satu-satunya cara di mana Tuhan dapat sepenuhnya dijelaskan adalah dengan mengacu pada diri-Nya sendiri.
Nama ini menyatakan keagungan unik dan sifat kekal dari Tuhan kita. Nama ini (dalam bentuk kontrak) kemudian menjadi nama di mana Allah dikenal di seluruh sisa Perjanjian Lama. Dalam bahasa Ibrani, nama Tuhan adalah Yahweh, biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai 'TUHAN'. Ketaatan Musa berikutnya kepada Allah berakar pada pemahamannya tentang siapa Allah.
Sebenarnya, Tuhan mengatakan kepada Musa untuk tidak khawatir tentang permusuhan yang akan dia hadapi. Yang penting adalah 'AKU ADALAH AKU' bersamanya. Dia adalah bukti nyata untuk semua ketakutan, kecemasan, dan tantangan Anda.
Yesus berkata, 'sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada ' (Yohanes 8:58). 'AKU ADALAH AKU' yang besar, kekal, dan cukup, telah mendekat kepada kita di dalam Yesus dan Dia telah berjanji untuk menyertai Anda (Matius 28:20). Ketika Anda tahu ‘AKU ADALAH AKU' menyertai Anda, Anda dapat rileks dan merasa tenang.
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau menyertaiku di dunia yang tidak bersahabat ini dan bahwa Engkau cukup untuk semua ketakutan, kegelisahan, dan tantangan hidupku.
Pippa Menambahkan
Musa berutang nyawanya kepada lima wanita pemberani:
Sifra dan Pua menentang Firaun dan menyelamatkan nyawa ratusan bayi laki-laki.
Saudara perempuan Musa (Miriam) bertindak cerdik dalam mengambil ibu Musa sendiri untuk merawat Musa.
Ibu Musa mewariskan iman yang besar kepada ketiga anaknya (Musa, Harun, dan Miriam).
Yang paling mengejutkan, putri Firaun memiliki belas kasih kepada Musa dan menyelamatkannya, dan membesarkannya sebagai anaknya sendiri.
Ayat Hari Ini
‘Bukankah Aku akan menyertai engkau?’’ (Keluaran 3:12).
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More