Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Bagaimana Mengarahkan Hidup
Mobil kami memiliki banyak goresan pada kedua sisinya. Saya menduga (meskipun ingatan saya sangat jelas tentang ini) di mana saya bertanggung jawab untuk sebagian besar dari goresan tersebut. Goresan tersebut ada karena adanya kesulitan dalam melewati pintu masuk yang sangat sempit di satu sisi dasar gereja kami.
Kebijaksanaan telah didefinisikan sebagai 'seni mengendalikan’. Ketika Anda menjalani hidup, Anda perlu mengendalikan berbagai situasi rumit dengan hikmat dari Allahdengan maksud menghindari permasalahan untuk diri sendiri atau orang lain.
Amsal 2:12–22
1. Jangan salah melangkah
Ketidaksetiaan (Ay.16–18) adalah contoh dari langkah yang salah. Kebijaksanaan akan membuat Anda tidak salah dalam mengambil langkah dalam suatu masalah, atau mengikuti arah yang buruk '(Ay.12, TB). Kebijaksanaan akan membuat Anda tidak menyimpang dari jalur. Hikmat akan mencegah Anda untuk berada pada ‘jalur antah-berantah’ , yang berliku-liku jalannya dan yang sesat perilakunya;
(Ay.15, TB). Kejahatan mungkin terlihat menarik, tetapi itu jahat dan mengarah pada kegelapan.
Pernikahan adalah 'sebuah perjanjian… dibuat di hadapan Allah' (Ay.17). 'Perjanjian' adalah kata penting yang menggambarkan hubungan Israel dengan Tuhan - perjanjian lama; dan hubungan kita dengan-Nya di bawah perjanjian baru. Perjanjian adalah sebuah kesepakatan yang mengikat yang tidak boleh dipatahkan.
Terlibat dalam hubungan perzinahan adalah salah bagi kedua belah pihaDalam kitab amsal ini, dituliskan bahwa si wanitalah yang telah 'meninggalkan pasangan masa mudanya' dan dengan demikian 'mengabaikan perjanjian pernikahan yang dibuatnya di hadapan Allah' (Ay.17). Orang yang melakukan perzinahan dengan wanita tersebut telah jatuh ke dalam godaan dari jalan yang benar menuju jalan yang pada akhirnya 'mengarah ke kematian' (Ay.18).
Hikmat akan membuat Anda tetap berada di jalan yang benar (Ay.16a). Hikmat akan membuat Anda tetap di jalan yang benar dan sejati '(Ay.20, TB). Dan hikmat akan membuat Anda tetap berjalan dengan mereka yang 'berjalan lurus' (Ay.21, TB).
Tuhan, berikan aku hikmat. Bantu aku untuk mengarahkan hidupku di jalan lurus yang mengarah kepada kehidupan.
Perjanjian Baru
Matius 14:1–21
2. Pilih Jalur Yang Benar
Masa-masa sulit dalam hidup Anda dapat membawa Anda ke jalur yang salah. Tetapi, jika Anda tetap di jalur yang benar, tindakan tersebut akan mengarahkan Anda a pada belas kasih dan hikmat yang lebih besar.
Kitab Amsal memberi kita pilihan antara jalan kebijaksanaan dan jalan kejahatan. Di sini, kita membaca seperti apa dua jalur ini dalam praktik, dalam kehidupan Yesus dan Herodes.
· Jalur Iblis
Raja Herodes pada masa itu adalah Herodes Antipas (21 SM - 39 M). Dia adalah orang yang menolak Yesus mentah-mentah (ketika Pilatus mengirim Yesus ke Herodes), tepat sebelum kematian Yesus (lihat Lukas 23: 8–12).
Herodes telah melakukan apa yang diperingatkan oleh penulis Amsal. Dia telah melakukan perzinahan dengan istri saudaranya, Herodias. Ketika dihadapkan dengan tindakannya, ia menuduh Yohanes Pembaptis, mengikatnya dan memasukkannya ke dalam penjara (Matius 14: 3) karena kesadarannya sendiri atas kesalahannya.
Kehidupan Herodes sepertinya berputar pada kepuasan pribadi. Dia telah menceraikan satu istri dan mempersunting satu istri lagi. Fokusnya adalah pada kesenangan pribadinya sendiri, daripada kesengsaraan yang ditimbulkan karena tindakannya yang merugikan orang lain - apalagi saudaranya sendiri, Filipi. Berhati-hatilah ketika kesenangan pribadi lebih penting bagi Anda daripada kebutuhan orang lain.
Rasa takut akan penolakan juga dapat membawa kita ke dalam masalah. Herodes "takut pada orang-orang" (Ay.5) jika dia harus membunuh Yohanes. Namun, ia juga takut ditolak oleh para tamu di pesta makan malamnya oleh karena itu, Ia mengabulkan permintaan putri Herodias untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis (Ay.8-10). Pastikan Anda tidak membiarkan orang lain berpikiran buruk terharap Anda.
Karena Yohanes Pembaptis dengan berani bersaksi, Herodes ingin membunuhnya (Ay.4). Kejahatan tampaknya telah terjadi di dalam keluarga Herodes karena keponakannya, anak prempuan Herodias. Ia bersekongkol dengan ibunya untuk memenggal kepala Yohanes (Ay.6–10). Mereka begitu jahat bahkan mereka tidak merasakan apa-apa sama sekali ketika kepala Yohanes Pembaptis dibawa di atas piring (Ay.11).
· Jalur Tuhan
Yesus jelas sangat terkejut oleh berita kematian sepupu-Nya (Ay.12). Tanggapannya terhadap berita buruk adalah ‘mengasingkan diri ke tempat yang terpencil' (Ay.13). Dia ingin sendirian dengan Tuhan.
Namun, ketika rencana-Nya terhambat, Yesus tidak merasa jengkel (seperti yang sering kita lakukan). Memang baik untuk membuat rencana; tetapi izinkan Tuhan untuk ikut campur tangan dalam rencanamu. Karena belas kasih-Nya (Ay.14), Yesus memiliki hikmat tidak hanya untuk 'mengikuti arus', tetapi juga untuk merespon secara aktif - Dia menyembuhkan orang sakit (Ay.14). Bahkan setelah semuanya itu, Dia tidak mengambil kesempatan untuk menjauh dari keramaian. Sebaliknya, ia memberi banyak orang makan - atau lebih tepatnya, Ia mengajar murid-murid-Nya bagaimana memberi mereka makan dengan melakukan mujizat (Ay.16,19-20). Dia menyediakan apa yang mereka perlukan.
Kita melihat kemurahan luar biasa yang dilakukan Yesus saat dia melewati hari itu. Itu adalah hari yang sangat buruk. Tetapi, Yesus berhasil menyembuhkan banyak orang sakit dan secara ajaib memberi makan 'lima ribu orang, selain wanita dan anak-anak' (Ay.21). Itu adalah hari yang akan diingat sepanjang sejarah dan telah mempengaruhi jutaan nyawa.
Tuhan, semoga masa-masa sulit dalam hidupku tidak membimbingku jauh dari jalan kebenaran, tetapi lebih mengarahkanku kepada belas kasih dan hikmat yang lebih lagi.
Perjanjian Lama
Kejadian 40:1–41:40
3. Arahan saat menghadapi tantangan kehidupan
Pernahkah Anda ditolak, diperlakukan tidak adil, dikecewakan oleh seorang teman atau pernahkan Anda berada dalam situasi frustasi lain?
'Iman yang hebat adalah hasil dari pergumulan yang hebat. Kesaksian besar adalah hasil dari ujian iman yang besar juga. Kemenangan hebat hanya bisa didapatkan dari cobaan yang besar, ’kata Smith Wigglesworth. Kita dapat melihat hal ini seperti yang dicontohkan dalam kehidupan Yusuf.
Pada usia tiga puluh (41:46), Yusuf ditugaskan di seluruh Mesir. Firaun mencari orang yang berhikmat dan berpengalaman dan dia mengakui bahwa tidak ada seorang pun yang memenuhi syarat seperti Yusuf (Ay.33,39).
Tetapi, pada awalnya Yusuf mengalami masa yang sangat sulit. Itu semua adalah bagian latihan dari Tuhan. Dia telah ditolak oleh saudara-saudaranya, diperlakukan tidak adil dan dimasukkan ke penjara. Namun, penderitaannya masih belum berakhir.
Tuhan memberinya kemampuan untuk menafsirkan mimpi sesama tahanan, juru minum dan tukang roti. Dia diberi interpretasi yang jelas dan akurat. Tukang roti itu dieksekusi, tetapi kepala juru minuman dilepaskan dan dikembalikan ke posisinya. Yang diminta Yusuf kepada mereka adalah ketika mereka dibebaskan, dia meminta untuk diingat dan menyampaikannya kepada Firaun dan mengeluarkannya dari penjara (40:14).
Namun, kepala juru minuman melupakan semua tentang Yusuf (Ay.23). Ini pasti sangat sulit dan mengecewakan baginya. Tidak pernah mudah ketika teman mengecewakan Anda. Dalam kasus Yusuf, berarti dia dua tahun lagi akan mendekam di penjara bawah tanah (41:1).
Penjara pastilah tempat yang luar biasa membuat frustrasi bagi seorang lelaki berbakat seperti Yusuf. Dia berusia dua puluhan, di puncak hidupnya. Dia tidak tahu apakah dia akan dibebaskan. Saya bukan orang yang sabar. Saya pikir saya akan menjadi gila karena frustrasi jika ada diposisi Yusuf.
Namun, faktanya, Tuhan sedang mempersiapkan Yusuf untuk sesuatu yang hebat. Semuanya mungkin tidak seperti apa yang dibayangkan Yusuf pada msa itu. Dengan memberi makan sesama tahanan di penjara, Tuhan mempersiapkan Yusuf untuk memberi makan bangsa-bangsa.
Akhirnya, ketika Firaun bermimpi dan dia tidak dapat menafsirkan mimpinya, kepala juru minuman berkata, 'Hari ini aku teringat akan kesalahanku’ (Ay.9). Yusuf dipanggil untuk menafsirkan mimpi Firaun.
Yusuf berkata, 'Saya tidak dapat melakukannya ... tetapi Tuhan yang akan memberikan Firaun jawaban yang dia inginkan' (Ay.16). Kita melihat bagaimana Yusuf bertumbuh dalam hikmat. Rasa percaya diri dan kesombongan pada masa mudanya telah digantikan oleh kepercayaannya pada Tuhan. Ia melakukannya dengan kerendahan hati dan keyakinan luar biasa akan Tuhan (dua kualitas yang sulit disatukan). Inilah kerendahan hati dan kepercayaan diri yang kita butuhkan saat menghadapi tantangan hidup: 'Saya tidak bisa ... tapi Tuhan dapat dan akan melakukannya.'
Yusuf menafsirkan mimpi Firaun (Ay.25-32), dan mengatakan kepadanya bagaimana dia harus menanggapi mereka (Ay.33-36). Bahkan Firaun pun mengakui hikmat agung yang telah tumbuh di dalam diri Yusuf. Dia bertanya kepada pejabatnya, 'Bisakah kita menemukan orang seperti pria ini yang dipenuhi dengan Roh Tuhan?' (Ay.38). Karena dia menyadari bahwa tidak ada orang yang 'cerdas' dan 'bijaksana' seperti Yusuf, Firaun menugaskannya untuk bertanggung jawab atas seluruh kerajaannya (Ay.39-40).
Melalui semua penderitaan, pencobaan, dan kesengsaraan Anda, Tuhan sedang mempersiapkan Anda. Yusuf telah bertumbuh dalam kebijaksanaan. Itu membuatnya masuk dalam rencana Tuhan yang sangat luar biasa baik dalam hal ekonomi maupun yang lainnya. Banyak dari kita menghadapi segala macam kesulitan ekonomi saat ini. Bantuan dan hikmat Tuhan mungkin tidak selalu mengubah situasi, tetapi akan membantu mengarahkan Anda melalui perjuangan yang Anda hadapi.
Tuhan, terima kasih atas cara-Mu di dalam masa-masa sulit dalam hidupku. Bantu aku untuk bertumbuh dalam hikmat kebiijaksanaan, percaya diri dalam diri Tuhan, dan kiranya Engkau menuntunku dalam menghadapi tantangan hidup.
Pippa Menambahkan
Kejadian 40
Saya sangat terkesan oleh Yusuf terlepas dari sifatnya yang pamer di saat ia masih kecil - kesalahan ayahnya karena telah memanjakannya - Yusuf tidak membuat kesalahan. Yah, mungkin dibutuhkan lebih lagi kebijaksanaan.
Terlepas dari segala kesalahan yang dilakukan kepadanya oleh orang lain, tidak ada sama sekali tanda-tanda kepahitan atau keraguan di dalam Tuhan. Dia menghormati Firaun, tetapi dia menjelaskan bahwa kemampuannya itu adalah karena Tuhan, bukan Yusuf, yang menafsirkan mimpi. Masa kecilnya dulu saat ia pamer atau menyombongkan diri sudah tidak lagi ada pada dirinya dan semua kemuliaan ditujukannya hanya untuk Tuhan. Dia bahkan tidak mencoba untuk melakukan tawar-menawar untuk dibebaskan. Tidak heran Firaun terkesan. Sekarang, Yusuf berdiri di hadapannya dengan sikap rendah hati, percaya diri, dan siap dipakai oleh Tuhan.
Ayat hari ini
‘Saya tidak bisa … namun Tuhan sangat bisa.’ (Kejadian 41:16)
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More