BRIGHTERSampel
Belas Kasihan
Selama Yesus hidup di dunia, Dia seringkali tergerak oleh belas kasihan. Dia melihat apa yang sedang dialami orang lain, lalu memutuskan untuk melakukan sesuatu supaya bisa meringankan penderitaan dan menjawab kebutuhan mereka. Berbelaskasihan, karena Yesus tahu bagaimana rasanya kesepian, kekurangan, dihina, disalahmengerti, dan ditinggalkan. Dan setiap kali Dia tergerak oleh belas kasihan, sesuatu yang baik terjadi; mukjizat dan sukacita terjadi, serta kemuliaan diberikan kepada Tuhan.
Belas kasihan mengingatkan kita bahwa meskipun setiap hari kita sibuk mengejar pencapaian masing-masing, kita harus tetap mengingat orang-orang yang ada di sekitar kita agar kita tidak hanya mementingkan diri sendiri. Tuhan telah menempatkan orang-orang di hidup kita agar kita saling terhubung dan saling peduli.
Kepedulian akan menimbulkan belas kasihan, dan belas kasihan akan menimbulkan tindakan. Bukankah belas kasihan Tuhan yang memimpin kita pada pertobatan? Maka itu, belas kasihan kita juga bisa memimpin orang lain kepada Tuhan. Setiap hal yang Dia lebih dulu lakukan kepada kita: memulihkan, menyembuhkan, menolong; bisa kita teruskan ke orang lain. Belas kasihan kita akan menjadi tanda bahwa kita adalah anak-anak-Nya.
Mungkin kita pernah mendengar kita sendiri atau orang lain mengatakan, "Orang seperti itu tidak perlu dibantu. Dia susah sekarang karena dulu dia sendiri yang malas dan tidak jujur," atau “Aku tidak punya banyak untuk menolong dia, lebih baik tidak usah daripada hanya sedikit-sedikit.” Setiap kali asumsi mau menghalangi kita untuk berbelaskasihan, ingatlah kasih Tuhan yang sudah lebih dulu kita terima. Dia mengasihi tanpa syarat, tidak menghakimi, dan tidak berasumsi. Dia melihat kita sebagaimana adanya, tidak ada yang tersembunyi, tapi tetap—Dia berbelaskasihan pada kita. Biarkan belas kasihan menggerakan kita, berikan pertolongan pada orang lain dengan apa yang kita punya. Dunia tidak berubah karena banyaknya orang yang berempati, tapi karena orang-orang yang berbelaskasihan dan melakukan sesuatu, kecil maupun besar.
Renungkan
Markus 25:35-36 menggambarkan tindakan nyata dari belas kasihan: “Sebab pada waktu Aku lapar, kalian memberi Aku makan, dan pada waktu Aku haus, kalian memberi Aku minum. Aku seorang asing, kalian menerima Aku di rumahmu. Aku tidak berpakaian, kalian memberikan Aku pakaian. Aku sakit, kalian merawat Aku. Aku dipenjarakan, kalian menolong Aku.” Siapakah orang-orang di sekitar Anda yang membutuhkan pertolongan Anda? Apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan penderitaan mereka?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Mencapai tujuan hidup itu penting, tapi bagaimana kita menjalaninya tidak kalah penting. Karena dalam perjalanan hidup kita, Tuhan mau membentuk karakter dan kedewasaan kita sehingga hidup kita membawa dampak yang bisa dilihat dan dirasakan oleh banyak orang. Selama 12 hari kita akan diperlengkapi oleh firman Tuhan sehingga kehidupan kita semakin bersinar dan memuliakan nama-Nya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.jpcc.org