BRIGHTERSampel

Semakin Terang

Berada di tempat yang gelap membuat penglihatan kita terbatas. Kita tidak bisa melihat apa yang ada di depan kita dan tidak sadar siapa yang ada di sekeliling kita. Gelap tidak perlu diundang karena ketidakhadiran terang otomatis menyebabkan kita berada di dalam kegelapan. Kegelapan menggambarkan kekacauan, ketakutan, dan kebingungan, maka itu gelap dan terang tidak bisa bersatu. Terang menghasilkan keteraturan dan kejelasan. Terang adalah hal pertama yang Tuhan ciptakan di dunia. 

Dalam Yohanes 12:36, Tuhan memanggil kita sebagai anak-anak terang. Artinya, hidup kita adalah untuk menyinari sekitar; menjadi standar atau ukuran, dalam nilai, karakter, dan cara kita hidup. Akan tetapi, sinar yang kita pancarkan bisa berbeda-beda seperti lampu yang berdebu tidak bisa bersinar seterang lampu yang bersih—sekalipun lampu itu sudah terhubung dengan saluran listrik yang diperlukan. Kita pun tidak bisa bersinar dengan maksimal, memancarkan terang Tuhan, jika kita terus melakukan dosa, mengikuti kedagingan, atau ambisi pribadi yang tidak sesuai dengan rencana Tuhan. Hanya dalam kekudusan dan kebersihan, kita menjadi terang yang menginspirasi dan membawa dampak positif.

Tuhan adalah sumber kehidupan dan sumber terang kita, saat kita terhubung dan dekat dengan-Nya, kita akan mengalami terang-Nya dalam hidup kita. Maka itu, bagian kita adalah membersihkan diri setiap hari dari segala ‘debu dan noda’ yang menghalangi yaitu ego, kekerasan hati, dan keinginan untuk menampilkan kehebatan kita. Jadilah panutan di keluarga, di tempat bekerja, di mana pun kita berada, sebagai anak-anak terang yang berkenan kepada Allah dan dihormati manusia.

Renungkan 

Adakah ‘debu dan noda’ yang menghalangi terang Tuhan untuk bersinar melalui Anda? Apakah ada kesalahan yang Anda perlu maafkan; kebencian yang Anda perlu lepaskan; ego yang Anda perlu serahkan kepada Tuhan? Apa bentuk kasih yang bisa Anda bagikan kepada orang lain untuk mencerminkan Kristus di hidup Anda?