Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Tujuh Gelar Yesus
Pangeran Charles memiliki banyak gelar. Beliau adalah Pewaris Mahkota, Yang Mulia Kerajaan, Pangeran dari Wales, Ksatria dari Garter, Bangsawan dari Cornwall, Kolonel Kepala Resimen Kerajaan Wales, Bangswan dari Rothesay, Ksatria dari Thistle, Laksamana Muda, Kepala Ordo Bath, Pangeran dari Chester, Pangeran dari Carrick, Baron dari Renfrew, Tuan dari the Isles, dan Pelayan Agung Skotlandia.
Gelar disematkan kepada orang-orang berdasarkan pangkat, jabatan, atau prestasi. Dalam Alkitab, Yesus diberi gelar jauh lebih banyak daripada seorang pangeran kerajaan. Faktanya, ada lebih dari 100 gelar yang dianugerahkan kepada Yesus.
Alkitab sepenuhnya adalah tentang Yesus (Yohanes 5:39). Tujuh gelar Yesus muncul dari renungan hari ini dan masing-masing mengungkapkan sesuatu yang berbeda mengenai Yesus. Anda dibantu untuk memahami maknanya agar Yesus menjadi pusat hidup Anda.
Amsal 8:1–11
1. Hikmat Allah
Banyak orang zaman sekarang tidak mengetahui cara untuk hidup dengan benar. Mereka mengacaukan pernikahan dan hubungan-hubungan yang lain. Seringkali, mereka merusak hidup sendiri dan hidup sesama. Kita semua memerlukan hikmat supaya hidup dengan baik.
Dimana hikmat didapati? Perjanjian Baru menjawab bahwa hikmat didapati dalam Yesus Kristus. Rasul Paulus menulis, ‘Kristus adalah... hikmat Allah’ (1 Korintus 1:24). ‘Hikmat Allah’ adalah salah satu gelar Yesus.
Hikmat dalam kitab Amsal digambarkan sebagai orang (Amsal 8:1). Penulis amsal membedakannya dengan perempuan jalang yang mengintai di pojok jalan saat petang dan yang licin perkataannya (7:5-6). Hikmat bersaing melawan dia ‘di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan’ (8:2) dan hikmat menjadikan diri sebagai saingan daya tarik, yaitu sebagai mempelai yang sejati bukannya perempuan jalang.
Ini menunjukkan pada kita bahwa hikmat bukan hanya soal pengetahuan, tetapi hidup dengan baik juga adalah hikmat. Langkah pertama untuk hidup dengan baik adalah menetapkan tujuan dan ambisi yang benar. Carilah hikmat, daripada kesenangan sensual yang digambarkan oleh para wanita pezinah.
Hikmat sangat diinginkan. Lebih indah dibandingkan perak, emas atau permata: ‘Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya’ (Ay.10-11).
Bila Anda mengingkan hikmat sejati, mulailah memiliki hubungan dengan Yesus Kristus. Hal ini jauh lebih berharga dibandingkan segala tawaran dunia.
Hubungan ini akan mempengaruhi cara Anda hidup. Contoh dari hikmat ini adalah mutu bicara Anda (Ay.6,9), yaitu kejujuran dalam perkataan yang benar dan sejati (bandingkan dengan perkataan yang diucapkan di dalam Bilangan 20:3-5, yang mengisahkan kurangnya rasa percaya dalam Allah).
Tuhan Yesus, terimakasih karena hikmat sejati ada dalam hubungan dengan-Mu. Engkau lebih berharga dibandingkan permata dan tak ada keinginan yang sebanding dengan pengenalan akan-Mu. Bantu aku saat ini untuk bertindak dengan bijaksana dan untuk memperkatakan perkataan hikmat yang memberkati sesama.
Perjanjian Baru
Lukas 5:33–6:11
2. Mempelai laki-laki
Gelar ‘mempelai laki-laki’ dipakai dalam Perjanjian Lama untuk merujuk pada Allah sendiri ‘seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu’ (Yesaya 62:5).
Yesus, dalam pengambaran ini (Lukas 5:34), menempatkan dirinya dalam tempat Allah, bukannya menujukkan sifat arogan, tetapi hampir secara kebetulan. Itu, bagi-Nya, adalah pergantian yang alamiah. Penjelasan Yesus atas peran keilahian-Nya adalah hal yang begitu mengagumkan.
Gambaran Yesus sebagai mempelai laki-laki dan kita sebagai mempelai perempuan adalah salah satu hubungan kekariban yang terbesar (lihat Efesus 5:23). Juga gambaran yang menunjuk pada kesempurnaan akhir akan hubungan Anda dengan Yesus ketika Dia kembali. Anda dipanggil untuk mempersiapkan diri dengan kepedulian dan kasih yang sama sebagai mempelai wanita di hari pernikahannya, khususnya berfokus pada hidup yang benar (lihat Wahyu 19:6-9).
Pengajaran Yesus baru. Tidak bisa cocok dengan bentuk pemikiran atau pola perilaku orang Farisi. Anggur baru membutuhkan kantong kulit yang baru (Lukas 5:36-39).
TUHAN, terimakasih atas panggilan-Mu padaku untuk menjalin hubungan yang karib dengan-Mu dan bersuka atasku sebagai mempelai laki-laki yang bersuka atas mempelai wanitanya. Aku ingin merespon dengan kasih dan penyembahan karibku.
3. Anak Manusia
Ini adalah cara favorit Yesus untuk merujuk pada diri-Nya sendiri (lihat, misalnya, Lukas 6:5). Ini adalah gelar mesianik. Daniel 7 berbicara tentang ‘seorang seperti anak manusia’ (Daniel 7:13) dan kemungkinan aspek pemahaman Yesus akan identitas dan misi-Nya berasal dari bacaan kitab Daniel ini. Itu adalah gelar yang menggabungkan otoritas dan kuasa dengan kerendahan hati dan penderitaan.
Kita diingatkan tentang kasih Yesus bagi kita dan kuasa-Nya atas kita. Seringnya kita berfokus pada yang pertama tanpa cukup memperhatikan yang kedua. Tunduklah pada otoritas Yesus, taatilah ajaran-Nya dan ikutlah kemana Dia menuntun Anda.
TUHAN, terimakasih karena Engkau adalah Anak Manusia yang rela menderita ganti diriku.
4. Tuhan
Yesus menafsirkan kembali Perjanjian Lama. Orang-orang Farisi bertanya, ‘Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?’ (Lukas 6:2). Yesus menjawab dengan mengutip contoh dalam Perjanjian Lama (Ay.3-4). Dia menunjukkan dari sebuah bacaan luas tentang Perjanjian Lama bahwa pemahaman orang Farisi akan hari Sabat jauh terlalu sempit.
Dia menyembuhkan seseorang di hari Sabat dan bertanya, ‘Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?’ (Ay.9). Dengan kata lain, Dia melihat melampaui tulisan hukum Taurat kepada penghayatan hukum itu sendiri dan menunjukkan bahwa ‘Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat’ (Ay.5). Dia tidak terikat oleh hukum Taurat.
Yesus itu radikal dalam penafsiran-Nya akan Perjanjian Lama dan kita perlu membaca Perjanjian Lama melalui sudut pandang-Nya. Kita perlu memahaminya dalam terang fakta bahwa Yesus berkata, ‘Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku’ (Yoh 5:39). Kita dapat melihat ini dalam renungan Perjanjian Lama dalam 3 cara khusus.
Terimakasih, TUHAN, bahwa Engkau adalah kunci yang membukakan pemahaman kami akan Perjanjian Lama.
Perjanjian Lama
Bilangan 19:1–21:3
5. Pengantara
Ayat-ayat tentang darah kambing dan lembu dan ‘abu lembu betina merah’ (19:9) menjadi pendahuluan awal akan kematian Yesus menggantikan kita di kayu salib.
Penulis kitab Ibrani memperhatikan korban-korban ini, tetapi kemudian menjelaskan: ‘betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia adalah Pengantara’ (Ibrani 9:14-15a).
Terimakasih, TUHAN, bahwa ‘karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia’ (1 Timotius 2:5-6).
6. Batu
Allah berkata pada Musa untuk mengeluarkan air dari bukit batu. Musa memukul bukit batu itu dua kali dan air memancar keluar bagi siapapun untuk minum (Bilangan 20:1-11). ‘Maka keluarlah banyak air’ (Ay.11, AMP).
Rasul Paulus juga menjelaskan pada kita cara untuk menafsirkan air yang keluar dari bukit batu tersebut. Dia berkata, ‘mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus’ (1 Korintus 10:3-4). Dialah yang memuaskan dahaga kita. Benda-benda materi sendiri tidak memuaskan.
Allah sangat murah hati. Air tidak hanya keluar sedikit , tetapi melimpah. Yesus datang untuk memberi Anda hidup yang berkelimpahan (Yoh 10:10). Dia berjanji memuaskan dahaga rohani Anda dengan ‘aliran-aliran air hidup’ (7:37-38).
TUHAN,Ya Gunung Batuku, terimakasih karena Engkau memuaskan dahaga rohaniku. Biarlah aku, melalui Roh Kudus dalamku, membawa air kehidupan kepada sesama.
7. Imam Besar Agung
Yesus adalah ‘Imam Besar Agung’ (Ibrani 4:14) yang tetap selamanya menjadi Pengantara bagi kita. Kematian Harun (Bilangan 20:28-29) mengingatkan kita bahwa salah satu kelemahan keimaman kaum Lewi adalah kematian para imamnya.
Penulis kitab Ibrani dengan kontras membandingkan imam-imam seperti Harun yang ‘dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam’ dengan Yesus yang ‘tetap selama-lamanya’dan ‘imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka’ (Ibrani 7:23-25).
Ini mengingatkan kita akan kepastian yang Anda miliki dalam iman. Anda tak usah khawatir akan keadaan Anda. Anda bisa sepenuhnya yakin dalam keselamatan dalam Yesus.
Terimakasih, TUHAN, Imam Besar Agung yang hidup selamanya, karena Engkau sanggup menyelamatkanku sepenuhnya. Terimakasih karena Engkau telah bangkit dan hidup menjadi perantara bagiku.
Pippa Menambahkan
Lukas 6:1–11
Tak perlu merasa bersalah soal berlibur sehari. Beristirahatlah dan nikmatilah.
Ayat Hari Ini
‘Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya’ (Amsal 8:11).
Notes:
The Official Website of The British Monarchy: ‘Style and titles’, http://www.royal.gov.uk/ThecurrentRoyalFamily/ThePrinceofWales/Stylesandtitles.aspx [Last accessed February 2015]
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More
Related Plans

From Waiting to the Immediate

The Marriage Lounge Devotional

Stronger Together: Pursuing Your True North With Others

Seeing the World With God’s Eyes

Finding Our Worth in the Real Thing

Two-Year Chronological Bible Reading Plan (First Year-July)

See God’s Peace: 3 Days of Visio Divina

Overcoming Suffering

For New Followers of Jesus - 30 Bible Studies
