YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 46 OF 365

  

Tinggi dan Rendahnya Kehidupan 

Ketika saya melihat kembali empat puluh tahun terakhir sebagai orang Kristen, ada masa-masa di mana seseorang mengalami puncak kerohanian yang tinggi - pengalaman Roh Kudus, kasih Allah, sukacita melihat orang-orang mengalami perjumpaan dengan  Yesus untuk pertama kalinya, jawaban doa yang luar biasa dan melihat Kerajaan Allah kian berkembang. Di sisi lain, ada juga posisi kerohanian yang rendah - pengalaman padang gurun, dukacita, kekecewaan, kegagalan, godaan, pertentangan, masalah kesehatan dan kelelahan. Dalam bacaan untuk hari ini, kita melihat bagaimana kerohanian tertinggi dan terendah  berhubungan erat.

  

Mazmur 22:1–11


1.   Percayalah bahwa   penderitaan akan berakhir dengan kemenangan

Mazmur ini membentuk latar   belakang seruan Yesus di kayu salib, 'Allahku, Allahku, mengapa Engkau   meninggalkan Aku?' (Ay.1a). Bukan suatu kebetulan bahwa Yesus mengutip mazmur   ini (Matius 27:46).

Mazmur 22 memberikan latar   belakang profetik kepada salib dan kebangkitan, yang kita lihat   penggenapannya di dalam   Yesus. Dia ’dicemooh   oleh semua orang, dan dihina oleh orang banyak’ (Ay.6); diejek dan dihina   (Ay.7). Mereka menghujat-Nya,   menggelengkan kepala mereka (Ay.7b). ’Dia percaya pada Tuhan; biarkan Tuhan   menyelamatkan-Nya'(Ay.8a).

Hal ini secara akurat   menggambarkan penderitaan Yesus (lihat Matius 27: 31–46), namun penderitaan itu berakhir dengan   kemenangan.

Pesan dari mazmur adalah   tentang pentingnya kepercayaan pada titik-titik kita yang sangat rendah   (Mazmur 22: 4–5, 9).   Yesus, pada titik paling rendah dalam hidup-Nya - disalibkan dan ‘ditinggalkan’   Allah – percaya   bahwa Allah akan membebaskan-Nya. Kekalahan yang nyata   dari salib ternyata menjadi kemenangan terbesar sepanjang masa.

Jika Anda berada pada titik   yang rendah, ingatlah bahwa penderitaan tidak memiliki kepastian di   akhir. Di   dalam Yesus, kebangkitan dan kemenangan Allah memiliki kepastian di   akhir. Terus   percaya pada-Nya.
 

  Tuhan, terima kasih banyak untuk saat-saat ketika aku berseru kepada-Mu dan   diselamatkan; percaya pada-Mu dan tidak kecewa. Bantulah aku di saat-saat   menderita untuk tetap percaya pada Engkau.

 

Perjanjian Baru

Markus 1:1–28


2.   Tumbuh dalam otoritas melalui perjuangan dan berkat

Pippa   dan saya menonton video Billy Graham yang berkhotbah di Los Angeles pada tahun   1963. Film ini berwarna hitam dan putih. Dia berkhotbah dari Alkitab Versi   Resmi. Tetapi,   bahkan setelah lima puluh tahun masih ada   kekuatan dalam pesan itu. Yang paling mencolok dari hamba Tuhan ini  adalah otoritas   yang dia pakai saat berbicara. Otoritas semacam ini adalah cerminan dari otoritas tertinggi   Yesus.
 

  Dalam bagian ini,   kita melihat bahwa Allah mempersiapkan Yesus untuk mengalami puncak tertinggi   dan terendah dalam kerohanian melalui berkat dan pencobaan   yang Ia alami.

 

Markus   adalah Injil terpendek. Injil ini mencakup tiga minggu tindakan Yesus dan menuliskan   dua puluh   menit dari kata-kata-Nya. Injil ini adalah Injil yang paling hidup; ia melaju dari satu peristiwa ke   peristiwa lain dengan terengah-engah karena begitu berapi-apinya . Injil ini adalah pengumuman mendesak   tentang kabar baik Yesus Kristus.

 

Kata   favorit Markus adalah ‘segera’. Yesus mengetahui semua tentang kehidupan yang   bertekanan. Dia mengalami puncak kerohanian tertinggi dan terendah. Pada saat   pembaptisan-Nya, Yesus mengalami kenaikan rohani yang luar biasa. Dia melihat   sebuah penglihatan: 'Dia melihat surga terbuka' (Ay.10b). Dia mengalami Roh   Kudus: 'Roh turun kepada-Nya seperti burung merpati' (Ay.10b). Dia mendengar   suara Tuhan: 'Sebuah suara datang dari surga' (Ay.11a). Dia menerima   kepastian akan status sebagai anak: 'Engkau adalah Anak-Ku' (Ay.11b). Dia tahu   begitu dalam kasih   Tuhan untuk-Nya: ‘... yang Ku kasihi’ (Ay.11c).   Dia menikmati kesukaan Allah:   'Dengan-Mu Aku sangat berkenan' (Ay.11d).

Dari   sana, Ia   langsung menuju ke tempat kerohanian yang rendah yaitu di padang pasir di mana Ia dicobai   oleh iblis   selama empat puluh hari (Ay.12).

Jangan   terkejut dengan serangan rohani yang mengikuti pengalaman kerohanian yang   luar biasa. Kami selalu berusaha memperingatkan orang-orang tentang hal ini.   Jika, misalnya, di Alpha akhir pekan, Anda telah dipenuhi   dengan Roh Kudus, menerima kepastian mendalam akan kasih Allah bagi Anda, dan mengetahui bahwa Anda   adalah anak Allah, jangan terkejut dengan serangan - dalam bentuk keraguan   dan godaan - yang sering terjadi.

Ketika   saya melihat kembali kehidupan saya sendiri, saya dapat melihat bahwa,   meskipun saat-saat pencobaan ini tampak sangat menyakitkan pada saat itu,   saya sekarang menyadari betapa pentingnya pencobaan-pencobaan   itu dalam   mempersiapkan saya untuk apa yang ada di depan.

Ini   semua adalah bagian dari rencana Tuhan - 'Roh Allah' lah yang membawa Yesus ke padang gurun (Ay.12)   untuk 'dicobai oleh setan' (Ay.13). Dalam beberapa hal, masa berada di   'gurun' dan   pencobaan yang ganas memberikan jaminan bahwa semua itu benar. Pengalaman Roh   Kudus adalah nyata,   tetapi pada saat yang sama, peperangan rohani dan ujian mungkin sangat kuat.

Yesus muncul ke permukaan dari   masa pencobaan dengan otoritas yang luar biasa: 

· Otoritas utuk menginjili

Yesus   memberitakan Injil dan memanggil orang untuk mengikut Dia. Prioritas   nomor satu Anda adalah mempererat hubungan dengan Yesus.

· Otoritas untuk   memimpin

Ketika   Yesus ingin seseorang meninggalkan pekerjaan mereka dan bekerja langsung   untuk kerajaan, Dia mendatangi dan berbicara   kepada mereka (Ay.17, 20). Kehidupan para murid   yang paling awal diubah sepenuhnya dari penjala ikan   menjadi penjala manusia.

· Otoritas untuk mengajar

Orang-orang   mengagumi ajaran   Yesus karena 'Dia mengajari mereka sebagai orang yang memiliki otoritas' (Ay.22). Semua orang begitu   terkejut sehingga mereka bertanya satu sama lain, 'Apa ini? Ajaran baru - dan   dengan otoritas!’ (Ay.27).

· Otoritas   untuk menyembuhkan

Yesus   menyembuhkan orang yang dirasuki roh jahat. Dia memiliki otoritas untuk   mengatakan kepada roh jahat, 'Keluar dari padanya!' (Ay.25). Orang-orang takjub   tidak hanya pada ajaran-Nya, tetapi juga pada cara Dia memberi perintah   kepada roh jahat dan mereka mematuhi-Nya '(Ay.27).

Apa pun yang Anda alami,   percayalah bahwa Allah sedang mempersiapkan Anda dan memberi Anda otoritas   yang semakin besar oleh segala sesuatu yang Ia kehendaki untuk Anda lakukan. 

Mintalah   pada-Nya untuk pemenuhan Roh Kudus. Ketahuilah bahwa Tuhan memandang Anda dengan berkenan. Dengarkan suara-Nya   berkata kepada Anda: ‘engkau adalah [anak]-Ku, yang Ku kasihi; bersamamu, Aku sangat   berkenan '(Ay.11).

Tuhan,   penuhilah aku   dengan Roh Kudus-Mu… Bantu aku   untuk tumbuh dalam otoritas di dalam   perkataan dan tindakanku.

 

Perjanjian Lama

Keluaran 17:1–18:27


3. Berdoalah dan bertindaklah untuk mengubah posisi terendah menjadi tertinggi

Musa   memiliki momen-momen di mana kerohaniannya ada pada posisi yang   rendah. Orang-orang 'bertengkar dengan Musa' (17: 2); mereka ‘mengomel’ (Ay.3);   mereka hampir siap untuk melempari dia (Ay.4); 'Amalek datang dan menyerang'   mereka (Ay.8). Namun,   Tuhan mengubah posisi terendah menjadi tinggi. Bagaimana?

· Mendukung dan mendorong satu sama lain

Pertama,   Musa berdoa untuk dirinya sendiri. Dia 'berseru kepada Tuhan,' Apa yang harus   saya lakukan '... [dan] Tuhan menjawab' (Ay.4–5). Kedua, ia menengahi Yosua   dan orang-orang: ’Sepanjang   Musa mengangkat tangannya, orang Israel menang, tetapi setiap kali dia   menurunkan tangannya, orang Amalek menang’ (Ay.11).

'Ketika   tangan Musa lelah ... Harun dan Hur mengangkat tangannya - satu di satu sisi   dan satu di sisi lain ... Jadi,   Yosua mengatasi pasukan Amalek dengan pedang ... "Karena tangannya diangkat ke takhta Tuhan" (Ay.12–13, 16).

Bacaan   ini mengingatkan kita tentang kekuatan dan kebutuhan doa syafaat. Hal ini juga mengingatkan kita   akan pentingnya dukungan dan dorongan kasih yang dapat kita berikan satu sama   lain di saat  kita lelah.

· Pelajari cara menunjuk wakil

Ayah   mertua Musa, Yitro, memberi Musa beberapa nasihat yang sangat baik (18:19).   Dia menunjukkan bahwa jika dia tidak mencari wakil, dia tidak akan mampu: 'Pekerjaan itu terlalu   berat untukmu; engkau   tidak akan mampu   mengatasinya sendiri’ (Ay.18b).   Musa dengan rendah   hati dan cukup bijaksana untuk mendengarkan ayah mertuanya.

Mencoba   melakukan semuanya sendiri adalah 'tidak baik' (Ay.17). Ini adalah bentuk   kepemimpinan yang buruk dan mengarah pada keletihan: ‘Engkau akan menjadi sangat   lelah’ (Ay.18,   TB). Hal   itu juga mengakibatkan karunia, waktu, dan kemampuan orang lain menjadi   tidak berguna.   Mereka cenderung menjadi frustrasi dan begitu juga Anda.

Namun demikian, pelimpahan itu sendiri   tidak akan menyelesaikan masalah. Kita membutuhkan pemimpin yang tepat. Jika Anda melimpahkan kepada   orang yang salah, hal itu malah tidak akan menyelesaikan masalah. Jika Anda   mendapatkan pemimpin yang tepat, Anda dapat   mempercayai mereka, lalu Anda dapat mengutus mereka dan menguatkan mereka.

Ikutilah saran Yitro. Gunakan,   setidaknya, ketiga kriteria ini ketika memilih dan menunjuk pemimpin.   Pertama, pilih orang yang cakap (Ay.21a).   Anda membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memiliki   kepercayaan diri saat Anda hendak mencari wakil. Kedua, pilih pemimpin berdasarkan kerohanian mereka - mereka yang 'takut   pada Tuhan' (Ay.21b). Kriteria ketiga adalah karakter. Anda membutuhkan orang yang 'dapat dipercaya' (Ay.21c)   - setia, bijaksana, dan dapat diandalkan.

Musa   memberikan kepada   para pemimpin berbagai tanggung jawab (‘ribuan, ratusan, lima puluhan, dan   puluhan’, Ay.21c), kemungkinan tanggung jawab yang diberikan bergantung pada kemampuan mereka. Dia   melimpahkan beberapa keputusan tetapi tidak semua. Keputusan sederhana   dilimpahkan tetapi bukan yang sulit (Ay.26). Hasilnya adalah bahwa Musa mampu   ’menahan   beban’ dan   orang-orang pulang ke rumah dengan ‘puas’   (Ay.23).

Tuhan,   tolong aku untuk   membuat hubunganku dengan Engkau menjadi prioritas nomor satu bagiku, dan melalui puncak kerohanian   tertinggi dan   terendah dalam   hidup, aku bisa   tetap dekat dengan Engkau.

 


Pippa Menambahkan

Keluaran 18:9,17–19

Yitro   adalah ayah mertua yang sangat baik. Dia bersukacita atas semua keberhasilan   Musa dan memberi nasihat di mana dia melihat ada masalah yang harus   diberikan jalan keluar.

 


Ayat Hari ini

‘Mari, ikutlah Aku’ (Markus 1:17).

 

Day 45Day 47

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More