Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Pertanyaan yang Terpenting di Dunia
Seorang profesor filosofi yang begitu intelektual di Universitas London, C.E.M. Joad, dulunya bukanlah seorang Kristen. Dia pernah ditanyai di sebuah acara radio, ‘Jika Anda bisa bertemu dengan orang dari masa lalu dan menanyainya satu pertanyaan, siapa yang akan Anda temui dan pertanyaan apa yang akan Anda ajukan?’
Profesor Joad menjawab tanpa ragu: ‘Aku ingin bertemu Yesus Kristus dan menanyakan pada-Nya pertanyaan terpenting di dunia – “Apakah engkau benar-benar bangkit dari kematian?”’
Datanglah hari di mana dalam hidup si profesor ketika ia menemukan bukti, mengalami perjumpaan dengan Yesus sendiri dan menulis sebuah buku berjudul, Pemulihan Iman. Yesus Kristus bangkit dari kematian dan mengubah segalanya.
Ketika para penulis Perjanjian Baru berbicara tentang kasih Allah, mereka mengarahkan kisah di dalamnya pada salib. Selanjutnya, ketika berbicara tentang kuasa Allah, mereka mengarah kepada kebangkitan. Kuasa Allah yang sangat besar diagungkan dalam Kristus ketika Dia membangkitkan-Nya dari kematian (Efesus 1:19-20). Yesus setelah bangkit berkata kepada murid-murid-Nya bahwa segala kuasa (semua kuasa untuk memerintah) di bumi dan di sorga telah diserahkan kepada-Nya (Matius 28:18).
Kebangkitan berarti Yesus, yang telah bangkit, menyertai Anda sekarang. Yesus berkata bahwa Ia menyertai kita senantiasa (Ay. 20).
Hasil dari kebangkitan tidak hanya kuasa-Nya dan kehadiran-Nya, tetapi juga penyediaan-Nya.
Mazmur 21:8–14
1. Kuasa-Nya
Berdasarkan Perjanjian Baru, Yesus adalah ‘kekuatan Allah’ (1 Korintus 1:24).
Daud memuji Allah karena ‘kekuatan’ dan ‘kuasa’-Nya (Mazmur 21:14). Dia berbicara tentang keyakinannya dalam ‘tangan’ Allah (Ay. 9). Dalam Alkitab, tangan, khususnya tangan kanan, digunakan sebagai lambang kehendak dan kekuasaan (Keluaran 15:6,12). Daud berbicara tentang tangan Allah yang penuh kuasa dalam penghakiman.
Dalam Perjanjian Baru, bangkitnya Yesus sering digambarkan sebagai ‘tangan kanan Allah’ (misalnya, Kis 2:33a). Ketika Anda melihat orang yang mendatangkan malapetaka dan merancangkan tipu muslihat (Mazmur 21:12) berhasil dalam hidup, ingatlah bahwa kuasa mereka hanya sementara karena Yesus duduk di tempat kekuasaan yaitu di tangan kanan Allah. Akan tiba waktunya ketika Allah yang akan turut campur tangan. Yesus telah bangkit dan akan datang kembali untuk menghakimi yang hidup dan yang mati.
Tuhan, termakasih atas kekuatan dan kuasa-Mu yang besar. ‘Bangkitlah,ya TUHAN, di dalam kuasa-Mu. Kami mau menyanyikan dan memazmurkan keperkasaan-Mu’ (Ay. 14).
Perjanjian baru
Matius 28:1–20
2. Kehadiran-Nya
Tak ada lebih yang hebat dari pengalaman akan kehadiran Yesus yang telah bangkit.
Kebangkitan-Nya mempersiapkan para pengikut-Nya untuk ‘pergi memuridkan seluruh bangsa’ (Ay. 19a). Ini panggilan kita sebagai pribadi dan jemaat gereja. Visi gereja kita adalah untuk ‘berperan dalam penginjilan seluruh bangsa, pemulihan gereja, dan transformasi masyarakat’. Ini diperoleh dari perintah Yesus.
Bersama dengan perintah tersebut, muncullah janji bahwa Yesus selalu menyertai kita (Ay. 20b). Kebangkitan tersebut bukan cuma fakta sejarah, tetapi juga kenyataan yang dapat mengubah hidup. Allah berjanji ketika Anda pergi menyelesaikan pelayanan-Nya, kehadiran Yesus menyertai Anda.
Ketika para wanita melihat kubur itu, malaikat menjelaskan bahwa Yesus tidak ada di kubur karena telah bangkit dan mereka akan bertemu dengan-Nya (Ay. 6-7).
Wanita-wanita tersebut begitu sukacita dan segera berlari mendapatkan murid Yesus, dan di saat itu ‘Yesus menemui mereka’ (Ay. 9). Mereka merasakan kehadiran Yesus (Ay. 8-10), ‘memeluk kaki-Nya’ (Ay. 9) dan menyembah-Nya (Ay. 9b, 17a).
Usaha untuk memalsukan peristiwa kubur kosong itu mulai lebih awal (Ay. 13) dan, meskipun bukti-bukti kebangkitan sangat kuat, tidak semua orang percaya (Ay. 17b). Dianggap ‘para murid telah mencuri tubuh-Nya ketika prajurit sedang tertidur’ (Ay. 13). Beberapa orang masih mendalilkan keterangan ini. Tetapi itu takkan menjadikan bukti.
· Para murid sedang putus asa dan ketakutan. Hanya mujizat kebangkitan yang bisa mengubah mereka.
· Mereka tidak berharap Yesus untuk bangkit dari kematian. Mereka tak punya motif untuk mencuri tubuh-Nya.
· Kubur Yesus sendiri dijaga dengan ketat (27:62–66)
· Mereka buka satu-satunya yang melihat Yesus. Banyak orang yang melihat-Nya setelah kebangkitan dan berbicara dengan-Nya selama 40 hari (Kis 1:3; 1 Korintus 15:6)
· Jika para murid benar mencuri tubuh-Nya, maka seluruh kehidupan setelahnya adalah berdasarkan kebohongan. Teman saya Ian Walker, ilmuwan dari Cambridge, masuk menjadi seorang Kristen dan berpendapat bahwa para murid tidak akan berani disiksa sampai dihukum mati bila keyakinan mereka berdasarkan suatu kebohongan.
Benar adanya bahwa Yesus telah bangkit. Kematian dan penguburan bukanlah akhir dari segalanya. Dalam Kristus, Anda juga akan dibangkitkan dari kematian.
Para wanita adalah yang pertama dipercayakan dengan pesan kebangkitan. Ini patut diperhatikan karena wanita-wanita saat itu tidak dianggap saksi yang sah dalam pengadilan. Mereka salah satu dari banyak contoh dalam Alkitab tentang pemimpin wanita (Miryam dalam bacaan Perjanjian Lama hari ini adalah contoh lain).
Injil Matius diawali dengan menyatakan bahwa Yesus adalah ‘Allah menyertai kita’ (Matius 1:23). Pada ayat terakhir Injil Matius , Yesus menegaskan kehadiran abadi-Nya kepada para murid. Siapapun yang percaya dan mematuhi perintah-Nya, Yesus berjanji bahwa Ia senantiasa menyertai kita (28:20b).
Tuhan, terimakasih bahwa Engkau mengutusku untuk pergi memuridkan seluruh bangsa dan kehadiran Yesus menyertaiku senantiasa.
Perjanjian Lama
Keluaran 15:1–16:36
3. Penyediaan-Nya
Apakah Anda khawatir akan masa depan Anda, kesehatan, pekerjaan, keluarga atau keuangan Anda? Buatlah keputusan tidak untuk khawatir. Joyce Meyer menulis bahwa ketika kita khawatir akan esok hari, kita menyia-nyiakan hari ini. Percayalah pada Allah dan belajarlah menjalani hidup sehari-hari.
Kita melihat dalam bacaan ini bahwa Allah menyediakan, tetapi hanya pada saat-saat tertentu saja . Yesus mengajarkan kita untuk berdoa meminta makanan sehari-hari (Matius 6:11). Percayalah kepada Allah dan Ia akan menyediakan ketika Anda membutuhkannya.
Lagu Musa dan Miryam di pasal 15 adalah contoh percaya akan Allah yang diungkapkan melalui penyembahan. Mereka memuji Allah karena sifat-Nya (Keluaran 15:1-15), lalu memuji Allah atas perbuatan-Nya di masa lalu, yaitu keselamatan, penyelamatan dan penyediaan (Ay. 6-12), dan akhirnya mereka memuji-Nya atas apa yang akan Dia perbuat di masa depan, yaitu bimbingan, keselamatan, perlindungan dan penyediaan (Ay. 13-18).
Allah menjanjikan mereka penyediaan-Nya atas kebutuhan materi. Ia berjanji untuk menurunkan ‘roti dari sorga’ (16:4a) yang disebut ‘manna’ (Ay. 31). Setiap hari Dia menyediakan mereka semua kebutuhan mereka ‘roti sehari-hari’. Setiap orang mengumpulkan sebanyak yang diperlukan (Ay. 18c, 21a). Tetapi mereka dilarang untuk menyimpannya untuk hari berikutnya: ‘Seorang pun tidak boleh menyimpannya sampai pagi’ (Ay. 19).
Ini adalah salah satu yang kita alami sebagai jemaat gereja selama bertahun-tahun. Allah mencukupi kebutuhan materi kita, tetapi untuk tidak melebihi kebutuhan kita. Kita tidak boleh mengumpulkannya untuk masa depan, melainkan kita diminta untuk terus percaya Allah bahwa Dia senantiasa menyediakan kebutuhan kita bulan demi bulan, tahun demi tahun.
Kita selalu tergoda untuk mengumpulkan segala yang kita terima demi tercukupinya kebutuhan kita di masa depan –Kita lebih percaya akan hal tersebut dibandingkan dengan percaya pada Allah untuk menyediakan ketika kita membutuhkan. Ini juga berlaku pada kebutuhan rohani kita. Kita tidak bisa hanya mengandalkan berkat di masa lalu.
Sedih rasanya melihat begitu cepatnya umat Allah melupakan kebaikan dan penyediaan Allah di masa lalu, dan bersungut-sungut karena masalah di masa kini. Sering saya tergoda untuk berbuat hal yang serupa. Bacaan ini mengingatkan kita perlunya percaya dalam penyediaan Allah, baik dalam senang maupun susah.
Yesus sendiri berkata bahwa Ia adalah penyediaan dari Allah. Dia berkata, ‘Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia’ (Yoh 6:48-51).
Melalui kebangkitan Yesuslah, persediaan abadi diberikan. Karena Yesus telah bangkit dan hidup, mereka yang makan roti ini akan hidup selamanya.
Terimakasih, Tuhan, bahwa Engkau memenuhi segala keperluanku menurut kekayaan dan kemuliaan-Mu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19). Saat kumengucap syukur, aku tetap yakin dan percaya bahwa Engkau akan terus memenuhi keperluanku menurut kekayaan-Mu dalam Yesus Kristus.
Pippa Menambahkan
Matius 28:1–8
Dalam sebuah budaya di mana wanita dianggap sebagai kelas kedua, Yesus menampakkan diri pertama kali kepada 2 orang wanita. Dia memilih 2 wanita biasa dan mempercayakan pada mereka kabar yang paling penting dalam sejarah.
Ayat Hari Ini
‘… Aku menyertai kamu senantiasa…’ (Matius 28:20).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More