Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Pertajam Hati Nuranimu
Yesus bertanya sebuah pertanyaan dalam renungan hari ini, ‘Manakah yang diperbolehkan... berbuat baik atau berbuat jahat...?’ (Markus 3:4).
Saya dulu adalah seorang ateis. Saya percaya bahwa tubuh, pikiran kita dan keadaan di mana kita dilahirkan menentukan semua tindakan kita. Logikanya, menurut saya, jika tidak ada Tuhan tidak ada dasar moralitas yang mutlak. Oleh karena itu, mengikuti logika ini, tidak ada 'kebaikan' atau 'kejahatan' yang mutlak.
Namun, jauh di lubuk hatiku, aku tahu bahwa ada yang namanya 'baik' dan 'jahat'. Meskipun saya tidak percaya pada Tuhan, saya menggunakan kata-kata itu. Namun, itu tidak berlangsung lama sampai saya bertemu Yesus, bahwa saya mengerti ada Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dan moral. Dalam Kitab Suci, dan khususnya dalam pribadi Yesus Kristus, sifat baik dan jahat terungkap.
Tuhan telah memberi kita hati nurani sehingga kita tahu bahwa beberapa hal adalah 'baik' dan yang lain adalah 'jahat'. Tetapi hati nurani kita dapat menjadi tumpul dan mereka perlu dipertajam oleh kebenaran obyektif.
Amsal 5:1–14
1. Waspadalah Kepada Kejahatan Yang Disamarkan Menjadi Kebaikan
Semua dosa melibatkan semacam tipu muslihat. Sering melibatkan penyamaran kejahatan sebagai kebaikan. Ada daya tarik yang dangkal - 'Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak' (Ay.3). Tetapi pada akhirnya dia ‘pahit seperti empedu' (Ay.4) dan jalan itu menuju pada ‘maut’ (Ay.5a) dan ‘kematian’ (Ay.5b).
Ayat-ayat ini menangkap daya tarik dan bahaya godaan seksual. Kita hidup dalam masyarakat yang semakin seksual, dengan pornografi internet yang beredar luas, gambar seksual berada di sekitar kita, dan budaya yang mendorong kita untuk mencari 'kepuasan' seksual.
Seksualitas kita adalah berkat yang diberikan oleh Tuhan (lihat Kejadian 2:24), tetapi ketika digunakan secara salah itu dapat merusak dan membahayakan. Ayat-ayat ini mengingatkan kita pada daya tarik dosa seksual, juga memperingatkan kita untuk tidak tertipu olehnya.
Jauhkan dari jalan yang akan Anda sesali. "Jauhkanlah jalanmu dari pada dia dan janganlah menghampiri pintu rumahnya’ (Ay.8, TB). Jika kita mengabaikan nasihat ini, kita mungkin menyia-nyiakan hidup kita dan akan mengakhiri hidup kita dengan "penuh penyesalan" (Amsal 5:11, TB). Jangan main-main dengan godaan; hindari godaan.
Joyce Meyer menulis, 'Kebijaksanaan adalah teman kita; hal itu membantu kita untuk tidak hidup dalam penyesalan. Saya pikir hal yang paling menyedihkan di dunia adalah mencapai usia lanjut dan melihat kembali kehidupan saya dan tidak merasakan apa pun kecuali penyesalan tentang apa yang saya lakukan atau tidak lakukan. Kebijaksanaan membantu kita untuk membuat pilihan sekarang sehingga kita akan bahagia nantinya."
Tuhan, tolong aku untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang bijaksana agar tetap jauh dari apa pun yang dapat menuntun aku ke dalam dosa. ‘Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskan kami dari yang jahat ' (Matius 6:13).
Perjanjian Baru
Markus 2:18–3:30
2. Memutuskan tentang Yesus: kebaikan atau kejahatan?
Siapa itu Yesus? Kita semua harus mengambil keputusan tentang Yesus: Apakah Dia jahat? Apakah Dia gila? Ataukah Dia Tuhan? Ini bukan pertanyaan baru. Orang-orang di zaman Yesus juga harus memutuskan di antara ketiga opsi ini.
Yesus bukan hanya guru agama yang besar. Dia jelas menganggap diri-Nya lebih dari itu. Yesus membuat klaim yang mengherankan tentang diri-Nya sendiri. Bahkan, di bagian yang relatif pendek dari Injil Markus ini, kita melihat beberapa klaim yang semacam dengan itu.
C.S. Lewis menunjukkan bahwa, 'Seorang pria yang hanya seorang pria dan mengatakan hal-hal yang dikatakan Yesus tidak akan menjadi guru moral yang hebat. Dia akan menjadi [gila] atau dia akan menjadi "Setan Neraka". Anda harus menentukan pilihan Anda, ’tulisnya. 'Tetapi,' C.S. Lewis melanjutkan, 'mari kita tidak berkata dengan omong kosong merendahkan tentang Dia menjadi guru manusia yang hebat. Dia tidak membiarkan hal itu bagi kita. Dia tidak pernah bermaksud untuk melakukannya. 'Hanya ada tiga kemungkinan: entah Dia jahat atau gila atau keduanya itu benar.
· Apakah Dia jahat?
Ahli taurat berkata, ‘Ia kerasukan Beelzebul dengan penghulu setan Ia mengusir setan.’ (3:22). Mereka mengatakan, ‘Dia kerasukan roh jahat’ (Ay.30b, TB)
· Apakah Dia gila?
Orang-orang mengatakan tentang Yesus, ‘Ia tidak waras lagi’ (Ay.21b).
· Apakah Dia Tuhan?
Yesus secara implisit mengatakan bahwa Ia adalah mempelai laki-laki (lihat 2: 18–19). Dia menggambarkan diri-Nya sebagai 'Tuhan bahkan pada hari Sabat' (Ay.28), dan ketika roh jahat berseru, 'Engkaulah Anak Allah' (3:11), Yesus tidak menyangkalnya tetapi 'memberi mereka perintah yang keras kepada mereka untuk tidak memberi tahu orang lain tentang Dia '(Ay.12).
Keputusan kita tentang apakah Yesus itu jahat, gila atau Dia adalah Tuhan memiliki konsekuensi yang besar.
Setelah menghabiskan tiga tahun bersama-Nya, murid-murid-Nya sampai pada kesimpulan bahwa Dia benar-benar adalah Anak Allah yang unik, Firman itu telah menjadi manusia, seorang Pribadi yang identitas-Nya adalah Allah (2: 21-22). Yesus memanggil mereka, sebagaimana Dia memanggil kita untuk "bersama-Nya" dan kemudian membawa pesan-Nya ke dunia (3: 14–15).
Yesus berkata kepada mereka yang menggambarkan-Nya sebagai kejahatan, 'Siapa pun yang menghujat Roh Kudus tidak akan mendapat ampun selama-lamanya’ (Ay.29). Banyak orang menjadi khawatir tentang ayat ini, tetapi siapa pun yang mengkhawatirkannya tidak akan melakukan dosa. Kenyataannya, orang-orang bermasalah (dan mau bertobat) adalah bukti pasti bahwa mereka belum melakukan hal tersebut. Mereka yang bertobat akan diampuni.
Apa yang dimaksud di sini bukanlah mengucapkan kalimat atau dengan perkataan saja tetapi tentang sikap dan pikiran yang teguh. Yesus tidak mengatakan bahwa mereka telah melakukan dosa - tetapi memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan mereka hadapi. Mereka bukan orang biasa. Para ahli Taurat itu adalah guru teologi yang disegani umat Allah. Mereka berhubungan sehari-hari dengan firman Tuhan.
Dosa ini adalah sikap yang menganggap kebaikan sebagai kejahatan dan kejahatan sebagai kebaikan. Orang seperti itu telah tenggelam ke titik di mana mereka tidak dapat bertobat dan diampuni. Dalam Alkitab diceritakan bahwa 'Yudas Iskariot, yang mengkhianati-Nya' (Ay.19).
Perjanjian Baru meyakinkan kita bahwa siapa saja yang bertobat dan berbalik kepada Yesus akan diampuni.
Yesus, aku memuja-Mu hari ini sebagai mempelai laki-laki, Tuhanku dan Anak Allah.
Perjanjian Lama
Keluaran 21:1–22:31
3. Sebarkan Kebaikan dan Jauhi Kejahatan
Umat Tuhan menyusun aturan untuk masyarakat mereka. Beberapa peraturan mungkin tampak sangat aneh atau kasar bagi kita. Namun, jika kita membandingkannya dengan hukum orang kuno lainnya, hukum itu sangat wajar dan beberapa prinsipnya masih relevan sampai saat ini.
Hukum-hukum ini dirancang untuk membatasi kejahatan. Misalnya, ada hak untuk membela diri, tetapi tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk membela diri (22:2-3). Ada juga aturan terhadap tingkat kekerasan dan ketentuan hukuman yang setara - ‘nyawa ganti nyawa, mata ganti mata ...’ dan seterusnya (21:23-25).
Peraturan itu jelas dirancang untuk para hakim dan bukan untuk perorangan (lihat Ulangan 19: 18–21). Itu adalah panduan untuk hakim. Itu tidak pernah dimaksudkan untuk perorangan untuk membalas dendam seperti itu. Bahkan, hampir pasti tidak pernah dilakukan secara harfiah, kecuali dalam kasus pelanggaran berat. Peraturan itu dipandang memberikan hukuman seberat mungkin. Hukuman umumnya diganti dengan denda berupa uang.
Bagi pembaca yang sudah berusia lanjut, penekanan pada hak-hak budak bisa berarti suatu revolusi. Para majikan harus melepaskan budak mereka setelah paling lama enam tahun (Keluaran 21:2) dan ada kontrol ketat untuk membatasi penganiayaan para budak (Ay.20, 26–27). Tampaknya ada perhatian khusus untuk hak-hak budak perempuan, yang akan sangat rentan di dunia kuno. Mereka tidak diperlakukan sama dengan budak laki-laki (Ay.7) tetapi harus menikah atau diizinkan untuk ditebus (Ay.8-11).
Pada saat yang sama, hukum-hukum Israel Kuno berusaha untuk mempromosikan kebaikan. Tuhan berkata, 'Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku' (22:31a). Jadi ada hukum untuk melindungi 'orang asing' (Ay.21), serta janda dan anak yatim (Ay.22). Dalam bagian berikutnya, kita akan melihat bahwa ada juga hukum untuk menjamin 'keadilan' bagi orang miskin (23: 6). Setiap orang diajarkan untuk tidak membalas dendam dan tidak menyimpan dendam. Sebaliknya, mereka diajari, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Imamat 19:18).
Peraturan digunakan untuk membangun komunitas yang memiliki interdependensi dan akuntabilitas bersama sebagai dasarnya. Setiap peraturan, betapapun anehnya, membantu orang untuk belajar bagaimana hidup berdampingan dan saling peduli. Ini adalah pelajaran yang kita semua perlu pelajari, terutama di lingkungan yang mandiri dan terisolasi dari kehidupan abad dua puluh satu. Kita tidak mengikuti aturan dan peraturan hanya karena kita harus, tetapi karena peraturan itu membantu kita memperlakukan setiap orang sebagai seseorang yang diciptakan menurut gambar Allah.
Tuhan, tolong aku untuk menghindari kejahatan dan berbuat baik. Bantu aku untuk memperlakukan setiap orang yang yang berhubungan denganku hari ini sebagai seseorang yang diciptakan menurut gambar Allah, memperlakukan mereka dengan kasih, martabat, dan rasa hormat.
Pippa Menambahkan
Perikop tentang Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Markus 3:4-5) menunjukkan bahwa Dia secara radikal mengartikan aturan perjanjian lama. Sama halnya dengan yang kita baca dalam Keluaran pasal 21 dan 22.
Further practical suggestions for how to avoid sexual temptation in particular can be found in The Jesus Lifestyle, chapter 5: ‘How to understand sex in the 21st century’: https://shop.alpha.org/product/182/jesus-lifestyle-nicky-gumbel
Ayat Hari Ini
'Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku' (Keluaran 22:31a).
Notes:
C. S. Lewis, Mere Christianity, (HarperCollins, 2001), p.50
Joyce Meyer, Everyday Life Bible, (Faithwords, 2013), p.965
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More