Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Utamakan Prioritas
Tak lama setelah kami menikah, Pippa dan saya menghabiskan akhir pekan kami dengan hal seputar pernikahan. Selama akhir pekan tersebut, kami mengikuti sesi tentang prioritas. Kami diberikan lima kartu - masing-masing dengan kata di atasnya: ‘kerja’, ‘Tuhan’, ‘pelayanan’, ‘suami / istri’, dan ‘anak’. Kami diminta untuk memberi peringkat ini berdasarkan prioritas. Kemudian saya sadar, saya benar-benar salah dalam menyusunnya.
Saya menempatkan 'Tuhan' pertama (setidaknya yang ini benar - memang seharusnya begitu), Diikuti oleh pelayanan, istri, pekerjaan, dan, akhirnya, anak-anak (kami tidak memiliki anak ketika itu sehingga anak sepertinya tidak begitu penting!).
Ketika para panitia memberikan jawaban, semestinya saya harus menaruh demikian: pertama-tama, Tuhan, maka istri saya (panggilan utama saya), anak-anak kami, pekerjaan saya (pelayanan utama saya), dan akhirnya pelayanan saya - yang, meskipun jelas sangat penting, tidak boleh dibiarkan memindahkan tanggung jawab utama hidup saya. Seperti yang dikatakan filsuf Goethe, ’Hal-hal yang paling penting tidak boleh menjadi hal-hal yang paling tidak penting.’
Dahulukan prioritas utama. Hal-hal yang paling penting bagi Tuhan harus menempati tempat pertama di dalam hidup kita.
Mazmur 22:12–21
1. Prioritas dalam Relasi
Relasi Anda dengan Tuhan harus menjadi prioritas nomor satu Anda. Dalam mazmur ini, kita melihat bahwa prioritas pertama pemazmur (dan prioritas utama Yesus yang pertama) adalah hubungannya dengan Allah.
Gerbang di mana hubungan kita dapat dipulihkan oleh Allah adalah dengan melalui salib-Nya. Seperti pada bagian pertama dari mazmur, kita melihat kelanjutan dari nubuatan tentang kematian Yesus yang digenapi di dalam Perjanjian Baru.
Seolah-olah mazmur ini ditulis oleh sudut pandang orang pertama yang tergantung di kayu salib, bahkan ratusan tahun sebelum Romawi menciptakan penyaliban. Ini adalah nubuatan yang luar biasa akurat tentang penderitaan Yesus - menggambarkan kekejaman penyaliban.
•'Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya... lidahku melekat pada langit-langit mulutku' (Ay.14a, 15b; John 19:28).
• 'Mereka menusuk tangan dan kakiku' (Mazmur 22: 16c; Yohanes 19:37).
• 'Gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.'(Mazmur 22: 16b – 17b; Lukas 23: 17,35).
• 'Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku' (Mazmur 22:18; Yohanes 19: 23–24).
Seperti yang kita lihat pada renungan sebelumnya, penderitaan Yesus di kayu salib jauh lebih besar daripada mengerikannya sebuah penyaliban. Ia menanggung dosa kita dan melakukanya demi Allah untuk kita (Mazmur 22: 1). Yesus mati untuk Anda agar Anda dapat dipulihkan kembali kepada hubungan dengan Allah.
Terima kasih, Yesus, bahwa Engkau mengalami penderitaan penyaliban demiku agar hubunganku dengan Tuhan dapat dipulihkan dan Ia menjadi prioritas nomor satu dalam hidupku.
Perjanjian Baru
Markus 1:29–2:17
2. Prioritas Yesus
Saya mengasihi Yesus. Dia benar-benar luar biasa dan sangat mengagumkan. Dia mengasihi orang-orang: Dia dipenuhi dengan 'belas kasihan' bagi semuanya (1:41). Orang-orang mencintai Dia: 'Orang-orang ... datang kepada-Nya dari segala penjuru' (Ay.45). Semua orang ingin melihat Yesus: ‘Semua orang mencari Engkau!’ (Ay..37).
Mereka akan melakukan apapun untuk membuat orang lain juga dapat melihat Yesus (2: 4). Orang banyak datang kepadanya (Ay. 13). Ketika dia berkata kepada orang-orang, ‘Ikutlah Aku’, mereka mengikuti-Nya (Ay.14). Mereka membawa semua orang sakit kepada Yesus dan Dia menyembuhkan mereka (1: 32–34), termasuk ibu mertua Simon (Ay.30–31). Dia mencintai penagih pajak dan orang berdosa dan dengan senang hati pergi dan makan malam bersama dengan mereka (Ay.15). Ia datang bagi kita 'orang berdosa' (Ay. 17).
Anda dapat menjelaskan seperti apa prioritas seseorang melalui cara mereka menghabiskan waktu mereka. Dalam bagian ini, kita melihat bagaimana Yesus menghabiskan waktunya.
• Berdoa kepada Allah
Kebanyakan orang tidak bangun lebih awal di pagi hari kecuali mereka memiliki sesuatu yang penting untuk dikerjakan. Prioritas utama Yesus adalah hubungan-Nya dengan Allah Bapa: '‘Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana' (Ay.35). Ini menantang kita semua untuk bangun lebih awal, menemukan 'tempat sunyi' dan berdoa.
Secara pribadi, saya menemukan satu-satunya cara untuk bangun lebih awal secara teratur adalah dengan tidur lebih awal di malam hari secara teratur!
• Memproklamirkan Kerajaan Allah
Yesus berkata, 'Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang' (Ay.38). Pesan yang Ia khotbahkan adalah kabar baik tentang Kerajaan Allah dan perlunya orang-orang untuk 'bertobat dan percaya kepada Injil!' (Ay.14–15). Ini adalah pesan tentang pengampunan (2: 5,10) dan juga merupakan kabar baik terutama untuk 'orang-orang berdosa' (Ay.17), yang semua orang perlu dengar. Bagi Yesus, pengampunan adalah prioritas yang lebih tinggi daripada penyembuhan.
• Kekuatan Penginjilan
Yesus ’penuh dengan belas kasihan’ (1:41). Karena kasih-Nya kepada orang-orang, Dia ingin memberitakan kepada mereka lebih dulu berita baik tentang pengampunan. Tetapi itu bukan hanya kata-kata. Dia juga bertindak untuk menyembuhkan yang sakit (Ay.40–42; 2: 8–12) dan mengusir setan (1:39). Melalui penyembuhan orang lumpuh, Yesus menunjukkan bahwa Dialah yang memiliki otoritas dan kuasa untuk mengampuni dosa (2: 9–11).
Prioritas Yesus jelas, Tuhanlah yang pertama barulah manusia - dan yang lainnya adalah tentang melakukan dua prioritas besar itu.
Tuhan, tolong aku untuk memprioritaskan hubunganku dengan-Mu. Terima kasih bahwa aku dapat memberitakan Injil tentang pengampunan kepada orang lain. Semoga aku dipenuhi dengan belas kasih saat aku berdoa untuk orang sakit dan mencari orang-orang untuk dapat dibebaskan.
Perjanjian Lama
Keluaran 19:1–20:26
3. Prioritas Kasih
Meskipun Allah mengundang Anda untuk masuk ke dalam keintiman dengan-Nya, jangan pernah melupakan keajaiban kekudusan dan kuasa-Nya. Tuhan memiliki rencana khusus bagi Anda, dan karena itulah Ia tidak akan membiarkan Anda tidak menjadi pribadi yang terbaik dari Anda yang seharusnya. Dia ingin kita belajar kekudusan dari-Nya.
Dari Keluaran 19 hingga Bilangan 10:10, umat Allah tinggal di tempat yang sama, belajar bagaimana menjadi umat Allah. Mereka mulai dengan mempelajari kekudusan dan kuasa Allah. Mereka bahkan tidak bisa menyentuh gunung tempat keberadaan-Nya berada. Kemudian Dia berbicara kepada mereka tentang prioritas mereka melalui Sepuluh Perintah Allah.
•Tuhan mengasihi Anda
Konteksnya adalah dalam 20: 2: 'Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.' Allah adalah Allah yang menunjukkan 'kasih setia kepada beribu-ribu orang' (Ay. 6). Kita dapat melihat kasih-Nya di awal bacaan ini. Tuhan berkata,' Aku telah membawamu dengan sayap rajawali dan membawamu kepada-Ku'(19: 4). Dia berkata, 'menjadi harta pusaka-Ku sendiri dari antara segala bangsa,... engkau akan menjadi milik-Ku’ (Ay.5–6). Kasih setia kita adalah respon balik atas kasih-Nya.
Konteks dari Sepuluh Perintah adalah kasih Tuhan untuk Anda. Beberapa orang kehilangan fakta ini dan melihat kesepuluh perintah itu hanya sebagai seperangkat aturan. Tuhan memberikan perintah-perintah sebagai tindakan kasih untuk Anda. Berusaha untuk mematuhinya adalah sikap kasih kita kepada Tuhan.
•Kasihilah Allah
Empat perintah pertama adalah tentang bagaimana kita menanggapi kasih Allah dengan mengasihi Dia: 'Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita' (1 Yohanes 4:19). Kasih kita harus eksklusif (Keluaran 20: 3–4), penuh hormat (Ay.7) dan ditunjukkan dengan menyisihkan waktu untuk bersama-Nya (Ay. 10).
•Kasihi sesama
Enam perintah terakhir adalah tentang kasih kita kepada sesama - keluarga kita (Ay.12), suami / istri (Ay.14) dan lingkungan kita: ' Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu. '(Ay.13-17).
Yesus meringkasnya seperti ini, ’Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.’ Ini adalah perintah pertama dan terbesar. Dan yang kedua adalah seperti itu: ’Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.’ Semua Taurat dan Nabi bergantung pada kedua perintah ini'(Matius 22: 37–40).
Sepuluh Hukum tidak diberikan sebagai tangga di mana manusia harus naik untuk masuk ke hadirat Allah. Sebaliknya, hukum adalah pola hidup yang diberikan Tuhan bagi mereka yang telah mengetahui anugerah dan penebusan Allah. Perintah tersebut tidak diberikan untuk membatasi kebebasan Anda, tetapi untuk menjaganya. Ini justru membantu Anda menikmati kebebasan hidup dalam hubungan dengan Allah, menunjukkan kepada Anda bagaimana menjalani kehidupan suci sama seperti Allah adalah kudus. Kasih Anda untuk Allah mengalir, dan menjadi sebuah respon yang Anda tunjukkan terhadap kasih Allah untuk Anda.
Bapa Surgawi, aku menyembah-Mu hari ini dengan sujud dan hormat. Terima kasih karena Engkau menggendongku dengan sayap elang dan membawaku kepada-Mu. Terima kasih karena Engkau mengatakan bahwa aku adalah harta-Mu. Bantu aku untuk menjadikan Engkau sebagai prioritas utamaku, untuk menyembah dan mengasihi-Mu dengan segenap hatiku dan dengan segenap jiwaku serta dengan segenap pikiranku. Bantu aku untuk mengasihi sesama tanpa syarat seperti Engkau mengasihiku.
Pippa Menambahkan
Markus 1:35
Saya ditantang oleh kata-kata ‘pagi-pagi benar’. Saya tidak begitu nyaman di pagi hari dan bahkan lebih buruk lagi ketika pagi ‘masih gelap’. Godaan untuk tetap tidur di tempat tidur untuk sedikit lebih lama terasa sulit untuk dihindarkan. Tetapi, saya sadar itu adalah waktu terbaik untuk menemukan kenyamanan. Jika Yesus bangun pagi untuk berdoa, setidaknya saya harus mencoba melakukan hal yang sama.
Ayat Hari Ini
‘Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana’ (Markus 1:35).
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More