YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 47 OF 365

  

Utamakan Prioritas

Tak lama setelah kami menikah, Pippa dan saya menghabiskan akhir pekan kami dengan hal seputar pernikahan. Selama akhir pekan tersebut, kami mengikuti sesi tentang prioritas. Kami diberikan lima kartu - masing-masing dengan kata di atasnya: ‘kerja’, ‘Tuhan’, ‘pelayanan’, ‘suami / istri’, dan ‘anak’. Kami diminta untuk memberi peringkat ini berdasarkan prioritas. Kemudian saya sadar, saya benar-benar salah dalam menyusunnya.

Saya menempatkan 'Tuhan' pertama (setidaknya yang ini benar - memang seharusnya begitu), Diikuti oleh pelayanan, istri, pekerjaan, dan, akhirnya, anak-anak (kami tidak memiliki anak ketika itu sehingga anak sepertinya tidak begitu penting!).

Ketika para panitia memberikan jawaban, semestinya saya harus menaruh demikian: pertama-tama, Tuhan, maka istri saya (panggilan utama saya), anak-anak kami, pekerjaan saya (pelayanan utama saya), dan akhirnya pelayanan saya - yang, meskipun jelas sangat penting, tidak boleh dibiarkan memindahkan tanggung jawab utama hidup saya. Seperti yang dikatakan filsuf Goethe, ’Hal-hal yang paling penting tidak boleh menjadi  hal-hal yang paling tidak penting.’

Dahulukan prioritas utama. Hal-hal yang paling penting bagi Tuhan harus menempati tempat pertama di dalam hidup kita.

  

Mazmur 22:12–21


1. Prioritas dalam Relasi

Relasi   Anda dengan Tuhan harus menjadi prioritas nomor satu Anda. Dalam mazmur ini, kita melihat bahwa   prioritas pertama pemazmur (dan prioritas utama Yesus yang pertama) adalah   hubungannya dengan Allah.

Gerbang   di mana hubungan   kita dapat dipulihkan oleh Allah adalah dengan   melalui salib-Nya. Seperti pada bagian pertama dari mazmur,   kita melihat kelanjutan dari nubuatan tentang kematian Yesus yang digenapi di dalam Perjanjian Baru.

Seolah-olah   mazmur ini ditulis oleh sudut pandang orang pertama yang tergantung di kayu salib, bahkan ratusan tahun sebelum   Romawi menciptakan penyaliban. Ini adalah nubuatan yang luar biasa akurat   tentang penderitaan Yesus - menggambarkan kekejaman penyaliban.

•'Seperti   air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya... lidahku melekat pada   langit-langit mulutku' (Ay.14a,   15b; John 19:28).

•   'Mereka menusuk tangan dan kakiku' (Mazmur 22: 16c; Yohanes 19:37).

•   'Gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.'(Mazmur   22: 16b – 17b; Lukas 23: 17,35).

•   'Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi   atas jubahku' (Mazmur 22:18; Yohanes 19: 23–24).

Seperti   yang kita lihat pada renungan sebelumnya, penderitaan Yesus di kayu salib jauh   lebih besar daripada mengerikannya sebuah penyaliban. Ia menanggung dosa kita dan melakukanya   demi Allah   untuk kita (Mazmur 22: 1). Yesus mati untuk Anda agar Anda dapat dipulihkan   kembali kepada   hubungan dengan Allah.

Terima   kasih, Yesus, bahwa Engkau   mengalami penderitaan penyaliban demiku  agar hubunganku dengan Tuhan dapat   dipulihkan dan Ia menjadi   prioritas nomor satu dalam hidupku. 

 

Perjanjian Baru

Markus 1:29–2:17


2.   Prioritas Yesus

Saya mengasihi   Yesus. Dia benar-benar luar biasa dan sangat mengagumkan. Dia mengasihi orang-orang: Dia dipenuhi dengan 'belas kasihan' bagi semuanya (1:41). Orang-orang mencintai Dia: 'Orang-orang ... datang   kepada-Nya dari segala penjuru' (Ay.45).   Semua orang ingin melihat Yesus: ‘Semua orang mencari Engkau!’ (Ay..37).

Mereka akan melakukan apapun untuk membuat orang   lain juga dapat melihat   Yesus (2: 4). Orang banyak datang kepadanya (Ay. 13). Ketika dia berkata   kepada orang-orang, ‘Ikutlah Aku’,   mereka mengikuti-Nya (Ay.14). Mereka membawa semua orang   sakit kepada Yesus dan Dia   menyembuhkan mereka (1: 32–34), termasuk ibu mertua Simon (Ay.30–31). Dia   mencintai penagih pajak dan orang berdosa dan dengan senang hati pergi dan makan malam bersama dengan mereka (Ay.15). Ia datang bagi kita 'orang berdosa' (Ay. 17).

Anda dapat menjelaskan seperti apa prioritas seseorang melalui cara mereka menghabiskan waktu mereka. Dalam   bagian ini, kita   melihat bagaimana Yesus menghabiskan waktunya.

• Berdoa kepada Allah

Kebanyakan orang tidak bangun lebih awal di pagi hari kecuali mereka memiliki sesuatu yang penting   untuk dikerjakan. Prioritas utama Yesus adalah hubungan-Nya dengan Allah Bapa: '‘Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun   dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana' (Ay.35).   Ini menantang kita semua untuk bangun lebih awal, menemukan 'tempat sunyi' dan berdoa.

Secara pribadi, saya menemukan satu-satunya cara   untuk bangun lebih awal secara teratur adalah dengan tidur lebih awal di malam hari secara teratur!

• Memproklamirkan Kerajaan Allah

Yesus berkata, 'Marilah kita pergi ke tempat lain,   ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil,   karena untuk itu Aku telah datang' (Ay.38).   Pesan yang Ia khotbahkan adalah kabar baik tentang Kerajaan Allah dan perlunya orang-orang untuk   'bertobat dan percaya kepada Injil!'   (Ay.14–15). Ini adalah pesan tentang pengampunan (2: 5,10) dan juga merupakan   kabar baik terutama untuk 'orang-orang berdosa' (Ay.17), yang semua orang   perlu dengar. Bagi Yesus, pengampunan adalah prioritas yang lebih tinggi   daripada penyembuhan.

• Kekuatan Penginjilan

Yesus ’penuh   dengan belas kasihan’ (1:41).   Karena kasih-Nya kepada   orang-orang, Dia ingin memberitakan kepada   mereka lebih dulu berita baik tentang pengampunan. Tetapi itu bukan hanya kata-kata. Dia juga bertindak   untuk menyembuhkan yang sakit (Ay.40–42; 2:   8–12) dan mengusir setan (1:39). Melalui penyembuhan orang lumpuh, Yesus   menunjukkan bahwa Dialah yang memiliki otoritas dan kuasa untuk mengampuni   dosa (2: 9–11).

Prioritas Yesus jelas, Tuhanlah yang   pertama barulah manusia - dan yang lainnya adalah tentang melakukan dua   prioritas besar itu.

Tuhan, tolong aku untuk memprioritaskan hubunganku dengan-Mu. Terima   kasih bahwa aku dapat memberitakan Injil tentang pengampunan kepada orang lain. Semoga aku dipenuhi   dengan belas kasih saat aku berdoa untuk orang sakit dan mencari orang-orang untuk dapat dibebaskan.

 

Perjanjian Lama

Keluaran 19:1–20:26


3. Prioritas Kasih

Meskipun Allah mengundang Anda untuk   masuk ke dalam keintiman dengan-Nya, jangan pernah   melupakan keajaiban kekudusan dan kuasa-Nya. Tuhan memiliki rencana khusus bagi Anda, dan karena itulah Ia tidak akan membiarkan   Anda tidak menjadi pribadi yang terbaik dari Anda yang   seharusnya.   Dia ingin kita belajar kekudusan dari-Nya.

Dari Keluaran 19 hingga Bilangan   10:10, umat Allah tinggal di tempat yang sama, belajar bagaimana menjadi umat   Allah. Mereka mulai dengan mempelajari kekudusan dan kuasa Allah. Mereka   bahkan tidak bisa menyentuh gunung tempat keberadaan-Nya berada. Kemudian Dia   berbicara kepada mereka tentang prioritas mereka melalui Sepuluh Perintah   Allah.

•Tuhan mengasihi Anda

Konteksnya adalah dalam 20: 2: 'Akulah   TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat   perbudakan.' Allah adalah Allah yang menunjukkan 'kasih setia kepada   beribu-ribu orang' (Ay. 6). Kita dapat melihat kasih-Nya di awal bacaan   ini. Tuhan berkata,' Aku   telah membawamu   dengan sayap rajawali dan membawamu kepada-Ku'(19: 4). Dia berkata, 'menjadi harta pusaka-Ku sendiri dari antara   segala bangsa,... engkau akan menjadi milik-Ku’ (Ay.5–6). Kasih setia kita   adalah respon balik atas kasih-Nya.

Konteks dari Sepuluh Perintah adalah   kasih Tuhan untuk Anda. Beberapa orang kehilangan fakta ini dan melihat kesepuluh   perintah itu  hanya sebagai seperangkat aturan. Tuhan memberikan   perintah-perintah sebagai tindakan kasih untuk Anda. Berusaha untuk   mematuhinya adalah sikap kasih kita kepada Tuhan.

•Kasihilah Allah

Empat perintah pertama adalah tentang   bagaimana kita menanggapi kasih   Allah dengan mengasihi Dia:   'Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita' (1 Yohanes 4:19).   Kasih kita harus eksklusif (Keluaran 20: 3–4), penuh hormat (Ay.7) dan   ditunjukkan dengan menyisihkan waktu untuk bersama-Nya (Ay. 10).

•Kasihi sesama

Enam perintah terakhir adalah tentang kasih kita kepada sesama - keluarga kita (Ay.12),   suami / istri (Ay.14)   dan lingkungan kita:   ' Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan   mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta terhadap sesamamu. Jangan   mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya   laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau   apapun yang dipunyai sesamamu. '(Ay.13-17).

Yesus meringkasnya seperti ini, ’Kasihilah Tuhan, Allahmu,   dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal   budimu.’ Ini   adalah perintah pertama dan terbesar. Dan yang kedua adalah seperti itu: ’Kasihilah sesamamu manusia   seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.’ Semua Taurat dan Nabi bergantung pada   kedua perintah ini'(Matius 22: 37–40).

Sepuluh Hukum tidak diberikan sebagai   tangga di mana manusia   harus naik untuk masuk ke hadirat Allah. Sebaliknya, hukum adalah pola hidup yang   diberikan Tuhan bagi mereka yang telah mengetahui anugerah dan penebusan   Allah. Perintah tersebut tidak   diberikan untuk membatasi kebebasan Anda, tetapi untuk menjaganya. Ini   justru   membantu Anda menikmati kebebasan hidup dalam hubungan dengan Allah,   menunjukkan kepada Anda bagaimana menjalani kehidupan suci sama seperti Allah   adalah kudus. Kasih   Anda untuk Allah mengalir,   dan menjadi sebuah   respon yang Anda tunjukkan   terhadap kasih Allah   untuk Anda.

Bapa Surgawi, aku menyembah-Mu hari ini dengan sujud dan hormat. Terima kasih karena Engkau menggendongku dengan sayap   elang dan membawaku kepada-Mu.   Terima kasih karena Engkau   mengatakan bahwa aku   adalah harta-Mu.   Bantu aku untuk   menjadikan Engkau sebagai  prioritas utamaku, untuk menyembah dan mengasihi-Mu   dengan segenap   hatiku dan   dengan segenap jiwaku serta   dengan segenap pikiranku. Bantu aku untuk mengasihi sesama tanpa syarat  seperti Engkau mengasihiku. 

 


Pippa Menambahkan

Markus 1:35

Saya   ditantang oleh kata-kata ‘pagi-pagi benar’.   Saya tidak begitu nyaman di pagi hari dan bahkan lebih   buruk lagi ketika pagi   ‘masih gelap’. Godaan untuk tetap tidur di   tempat tidur untuk sedikit lebih lama   terasa sulit untuk dihindarkan.   Tetapi, saya   sadar itu adalah waktu terbaik untuk menemukan kenyamanan. Jika Yesus bangun pagi untuk berdoa, setidaknya   saya harus mencoba melakukan hal yang sama.

 

Ayat Hari Ini

‘Pagi-pagi benar, waktu hari masih   gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa   di sana’ (Markus   1:35).

Day 46Day 48

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More