YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 148 OF 365

  

Bagaimana Menanggapi Konflik

Rusa Springbok adalah antelop yang seperti gazel. Normalnya, mereka siaga terhadap predator. Namun, saya ingat tayangan alam liar BBC yang memfilmkan 2 ekor rusa springbok yang saling bertarung di Gurun Kalahari. Saking serunya pertarungan itu, mereka tidak menyadari ada singa yang menunggu kesempatan untuk menyerang.

Itu menjadi peringatan khususnya bagi jemaat. Ketika, di gereja, kita saling berselisih, kita jadi rentan diserang. ‘Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya’ (1 Petrus 5:8).

Ketika Allah memanggil Anda untuk mengikut Dia, Dia tidak memanggil Anda kepada hidup yang mudah. Hidup di dunia ada banyak pertempuran, tapi Allah berjanji Anda akan menang melalui Yesus Kristus. Tak ada hidup di dunia ini yang mulus-mulus saja. Selalu ada tantangan, kesulitan dan masalah untuk dipecahkan. Ada saat-saat ketika intensitasnya makin naik dan kita tampaknya akan diserang.

Martin Luther King berkata bahwa orang diuji bukanlah di saat mereka berdiri dalam ‘waktu kenyamanan’, tapi saat mereka berdiri dalam ‘waktu tantangan, krisis besar dan kontroversi’.

  

Amsal 13:10–19 

 

Jauhi pertengkaran yang tak perlu

Penulis   kitab Amsal membandingkan orang bijak (‘mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat’, Ay.10b) dan orang   bebal (‘menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal’, Ay.19b).   Tidaklah mengejutkan bila kita mengalami konflik. Secara khusus, dalam bacaan   ini, kita mendapatkan 2 contoh:

 

  • Pertengkaran

‘Keangkuhan hanya menimbulkan   pertengkaran’ (Ay.10a). Salah satu pengalaman hidup yang paling melelahkan   adalah pertengkaran, entah dalam pernikahan, antara teman, dengan kolega atau   di gereja. Di sini kita mengetahui bahwa salah satu penyebab pertengkaran   adalah keangkuhan. Jika Anda mau mengakui kesalahan dengan kerendahan hati, Anda   bisa menghindari banyak pertengkaran.

Kunci lainnya adalah mendengarkan: ‘Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi   mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat’ (Ay.10).

 

  • Kekecewaan

‘Harapan yang tertunda   menyedihkan hati’ (Ay.12a).

Ini adalah jenis lain serangan yang memuakkan. Ketika visi kita   tertahan atau rencana kita tertunda karena beberapa serangan atau masalah,   kekecewaan membuat hati sakit. Kita bertempur dengan rencana dan keadaan kita   sendiri.

Di sisi lain, tak ada yang lebih memuaskan dibandingkan   bertekun dan melihat beberapa visi Anda digenapi. ‘Keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan’ (Ay.12a). ‘Keinginan   yang terlaksana menyenangkan hati’ (Ay.19a).

Di tengah semua serangan hidup ada momen sukacita dan kepuasan.

TUHAN, di tengah segala tantangan, bantu aku untuk ‘berlomba dengan tekun dalam perlombaan... dengan mata yang tertuju   kepada Yesus’ (Ibrani 12:1-2).

 

Perjanjian Baru

Yoh 18:1–24

 

Percaya bahwa Allah dapat  mendatangkan kebaikan dari kejahatan

Terkadang, ketika konflik melanda, hanya kita yang disalahkan. Namun, kasusnya tidak   selalu begitu. Serangan terhadap Yesus bukan hasil dari dosa atau kesalahan-Nya. Melainkan, hasil dari kejahatan orang lain. Namun, Allah memakainya demi   kebaikan (Ay.14).

Setelah   berdoa demi persatuan, Yesus masuk ke dunia konflik. Sendirian dan rentan,   dengan kasih dan kebaikan, Yesus ditahan dan dihukum mati. Dia menyerahkan   nyawa-Nya untuk memberikan hidup.

 

  • Pengkhianatan

Inilah momen mengerikan dalam hidup Yesus. Teman   sekaligus murid-Nya, yaitu Yudas, yang menghabiskan waktu 3 tahun bersama,   membawa para pengawal dari imam-imam kepala dan orang Farisi untuk menahan Yesus   (Ay.1-3).

Tak ada yang lebih sakit dibandingkan serangan dari   teman atau kolega. Respon Yesus harus dijadikan sebagai teladan. Dia tetap   tenang, menolak kekerasan dan menguasai diri (Ay.4-12).

Untuk melindungi para murid-Nya, Yesus menghadapi   mereka, yang didatangkan oleh Yudas. Dia menahan usaha Petrus yang hendak   berbuat kekerasan demi melindungi-Nya. Yesus tidak mau berurusan dengan   konflik memakai cara dunia.

 

  • Perlakuan yang kejam

Pihak-pihak berwenang yang seharusnya melindungi orang-orang yang tak bersalah bergabung menyerang Yesus. Mereka ‘menangkap   Yesus dan membelenggu Dia’ (Ay.12). Mereka membawa-Nya dulu ke Hanas lalu ke   Kayafas. Di hadapan imam besar, saat masih dibelenggu, Yesus ditampar (Ay.12-14;   19-24).

Jika Yesus diperlakukan begini, kita jangan kaget jika kita juga diserang orang yang berkuasa, apakah itu dari   pihak relijius atau sekuler.

 

  • Penyangkalan

Penyangkalan Petrus tidak berasal dari hati yang jahatt  tapi dari kelemahan manusia. Ketika ditanyai apakah dia salah satu murid   Yesus, jawabnya, ‘Bukan’ (Ay.17).

Saya sangat paham bagaimana Petrus bisa ada dalam posisi menyangkal Yesus. Terkadang saya mengatakan atau melakukan hal yang pengecut.

Kenyataannya adalah Yesus mengendalikan situasi. Dia tahu ‘semua yang akan menimpa diri-Nya’ (Ay.4). Dia bertindak untuk   menggenapi doa-Nya di pasal sebelumnya (Ay.9, lihat 17:12). Yesus pergi untuk   ‘minum cawan yang diberikan Bapa kepada’-Nya, membayar hukuman atas dosa dan   kesalahan kita (18:11).

Dia membayar  hukuman untuk kita: ‘Adalah lebih berguna jika   satu orang mati untuk seluruh bangsa’ (Ay.14). Kematian Yesus demi Petrus dan   setiap kita. Dia menghadapi serangan kematian dan penghakiman supaya Anda tak   perlu mengalaminya. Yesus sendiri membiarkan diri dibelenggu (Ay.12,24) agar Anda dibebaskan.

Bapa,   berikan aku keberanian dan hikmat untuk tahu cara merespon dengan martabat   dan anugerah saat aku diserang. Bantu aku untuk percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil   sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

 

Perjanjian   Lama

1 Samuel 21:1–23:29 

 

Saling Menguatkan

Inilah periode konflik yang sengit bagi Daud.

Kecemburuan, yang melanda Saul, tak mudah mereda ketika kecemburuan itu sudah menguasai   orang tersebut. Itu menyebabkan Saul berbuat lebih jahat. Dia menganggap enteng penghancuran kota imam (22:19).

Daud   terpaksa harus menggunakan tipu daya untuk menghindari serangan. Dia makan   roti sajian (21:1-9). Dia pura-pura gila (Ay.13) dan mengumpulkan ‘kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati’   (22:2). Namun, kualitas Daud benar-benar terlihat justru ketika dia sedang   diserang.

 

  • Kesetiaan

Daud memiliki nama besar karena kesetiaannya (Ay.14)  dan dia sangat dihormati. Daud dan Yonatan saling setia: ‘maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah’ (23:16).

Mengingat bahwa Yonatan bisa saja memandang diri  sebagai pewaris takhta, sikap Yonatan kepada Daud sangatlah luar biasa: ‘engkau [Daud] akan menjadi raja atas Israel, dan   aku akan menjadi orang kedua di bawahmu’ (Ay.17). Mereka saling bersumpah:   ‘Kemudian kedua orang itu mengikat perjanjian di hadapan TUHAN’ (Ay.18).

Kesetiaan teman dan keluarga kita dalam masa konflik sangatlah membantu kita. Mereka bisa membantu Anda dalam masa sulit. Ketika   mereka diserang, Anda bisa menolong mereka oleh karena kesetiaan dan dukungan Anda untuk mencari kekuatan dalam Allah.

 

  • Doa

Apa tempat berlabuh pertama Anda ketika konflik melanda?   Seperti kata Joyce Meyer, ketika datang masalah, Anda lari kepada telepon   atau kepada takhta? Daud belajar di tahap ini pentingnya berkonsultasi pada  TUHAN sebelum membuat keputusan. Ketika dia terus diserang, Daud berdoa   kepada Allah (Ay.2,4). Dengan begini, serangan bisa mendekatkan Anda pada   Allah.

Salah   satu tragedi kisah ini adalah bukannya melawan musuh sejati (Ay.27), umat   Allah, seperti kedua rusa Springbok, yang saling bertarung. Hal ini justru membuka   kesempatan bagi bangsa Filistin untuk menyerang. Jemaat berada dalam bahaya   gara-gara ini.

Allah dapat mengubah   rencana jahat setan menjadi kebaikan. Allah menggunakan serangan bangsa   Filistin untuk menolong Daud: ‘Maka berhentilah Saul   mengejar Daud dan pergi menghadapi orang Filistin’ (Ay.28). Pastinya akan hebat bila jemaat menghentikan perselisihan dalam tubuh gereja dan bersatu   menghadapi musuh yang sebenarnya seperti ketidakadilan, perdagangan manusia, penyakit, dan kemiskinan.

Bapa ,   bantu kami agar saling setia, menghentikan perselisihan saudara dalam jemaat  dan bersatu menghadapi serangan yang nyata dari luar.

 

 

Pippa   Menambahkan

Amsal   13:12

‘Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.’

Kekecewaan membuat Anda sakit. Jika dibiarkan memburuk  itu akan menggerogoti Anda. Jawabannya adalah bawa semua keluh kesah Anda   kepada Allah, lepaskan dan percaya dalam kedaulatan Allah. Memang tidak selalu mudah.

 

Ayat Hari Ini

‘Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi  mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat’ (Amsal 13:10).

Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 147Day 149

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More