YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 153 OF 365

  

‘Kasih yang Gila’

Ibu Francis Chan meninggal saat melahirkan dia. Kasih sayang yang dapat diingat Francis dari ayahnya berlangsung selama 30 detik ketika dia dalam perjalanan ke pemakaman ibu tirinya saat berusia 9 tahun. Ketika Francis berusia 12 tahun, ayahnya juga meninggal. Francis menangis, tetapi juga merasa lega.

Francis kini adalah seorang pendeta. Dia dan istrinya, Lisa, memiliki 7 anak. Ketika anak-anaknya lahir, kasihnya untuk anak-anaknya dan hasratnya untuk kasih mereka begitu kuat sehingga itu membuka matanya akan betapa Allah mengasihi kita. Kata Francis, ‘Melalui pengalaman ini, saya mengerti bahwa hasrat saya untuk anak-anak saya hanyalah gema akan kasih Allah yang besar untuk saya dan untuk setiap orang yang Dia jadikan... saya sangat mengasihi anak-anak saya.’

Memberi judul buku pertamanya Kasih yang Gila, dia menulis, ‘Ide Kasih yang Gila berkaitan dengan hubungan dengan Allah. Di sepanjang hidup, saya mendengar orang-orang berkata, ”Allah mengasihimu.” Itu mungkin pernyataan yang paling gila yang Anda bisa katakan bahwa Pecipta alam semesta ini mengasihi saya. Ada respon yang harus terjadi bagi para orang beriman, reaksi gila terhadap kasih tersebut. Apa Anda benar-benar mengerti apa yang Allah telah perbuat untuk Anda? Jika ya, mengapa respon Anda begitu suam-suam kuku?’

Kata ‘hasrat’ secara tak langsung berarti keinginan yang bersemangat. Hal ini bisa salah arah, tetapi seperti yang Paulus tulis, bersemangat itu benar selama tujuannya baik (Galatia 4:18). Di tempat lain, dia berkata, ‘Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan’ (Roma 12:11). Mungkin terjemahan modern yang bagus untuk kata ‘hasrat’ adalah kasih yang gila.

  

Mazmur 69:1–12


‘Cinta gila untuk rumah Allah

Daud   menulis, ‘...sebab cinta untuk rumah-Mu   menghanguskan aku’ (Ay.10a).  Alasan   dia begitu bersemangat terhadap rumah Allah adalah karena rumah Allah adalah   tempat hadirat Allah secara simbolis dengan umat-Nya.

Kata-kata   ini diterapkan oleh para murid kepada Yesus ketika Dia membersihkan bait   Allah (Yoh 2:17). Karena cinta-Nya akan rumah Allah, Yesus mengusir mereka   yang mencoba mendapatkan keuntungan dari tempat ibadah dan yang mengambil   keuntungan dari mereka yang ingin mendekat Allah.

Daud bersemangat   tidak untuk membuat nama Allah jelek. Dia tidak ingin siapa pun dipermalukan   karena dia: ‘Janganlah mendapat malu oleh   karena aku orang-orang yang menantikan Engkau’ (Mazmur 69:7). Daud memahami   kebodohan dan rasa bersalah, ‘Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku,   kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu’ (Ay.6). Daud tahu bahwa hal   ini tidak boleh sampai mencemarkan rumah Allah.

Saat ini,   rumah Allah, yaitu bait Allah, adalah Kristus dan tubuh-Nya, gereja-Nya (1   Petrus 2:5). Tak ada yang salah dengan bersemangat soal gereja.   Bersemangatlah untuk melihat nama Allah dihormati dalam gereja-Nya saat ini.

Saya   secara pribadi telah terinspirasi baru-baru ini oleh semangat yang saya lihat   di banyak gereja. Ada semangat untuk rumah Allah, yaitu semangat menyembah, ‘bertekun’   dalam pergumulan doa, sambutan luar biasa bagi setiap orang baru.

Semangat   itu menginspirasi dan menular. Kita butuh lebih banyak kasih yang ‘gila’ di   gereja saat ini.

TUHAN,   penuhi aku dengan semangat untuk nama-Mu dan gereja-Mu.

 

Perjanjian   Baru

Yoh 21:1–25


‘Kasih yang gila’   untuk Yesus

Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri   kepada murid-murid-Nya (yang keempat kali termasuk Maria Magdalena) (Ay.14).

Yesus   menampilkan diri dalam kesederhanaan hidup sehari-hari. Anda tidak perlu   melakukan hal-hal yang luar biasa. Yesus menemui Anda dimanapun Anda berada.   Petrus sedang menjala ikan. Enam murid bergabung dengan Dia. Yesus berkata   kepada mereka dimana lokasi untuk menangkap ikan dan lalu memasak sarapan   untuk mereka. Di sini Yesus setelah bangkit dari kematian, berkata kepada saudara-saudara-Nya,   ‘Marilah dan sarapanlah’ (Ay.12). Allah yang   dinyatakan dalam Yesus Kristus ternyata hidup dan ini berita yang   menggembirakan. 

Ketika   Yohanes mengenali Yesus, dia berteriak kepada Petrus, ‘Itu TUHAN’ (Ay.7a).   Petrus begitu dipenuhi dengan sukacita dan semangat untuk menghampiri Yesus   secepat mungkin sampai-sampai ‘mengenakan pakaiannya, sebab   ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau’ (Ay.7b).

Terkadang   dalam antusias dan semangat kita bisa melakukan banyak hal gila. Tetapi apa   yang penting adalah hati kasih dan semangat untuk Yesus. Mata Petrus terpaku   pada Yesus. Yang ia inginkan adalah bersama dengan Yesus.

Dalam   percakapan Yesus dengan Petrus setelah sarapan, kita lihat artinya memiliki   kasih yang bersemangat untuk Yesus:


  • Kasih yang tertinggi

Yesus berkata kepada Simon Petrus, ‘Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih   dari pada mereka ini?’ (Ay.15). ‘Mereka ini’ mungkin merujuk pada gir jala   atau para murid yang lain. Apa pun artinya, Yesus memanggil dia untuk   menjadikan kasihnya untuk Yesus, sebagai kasih tertingginya. Kasih kita untuk   Yesus harus lebih dari kasih kita terhadap hal apa pun.

Semangat Petrus bukan tanpa halangan. Dia telah   menyangkal Yesus tiga kali, jadi Yesus memberinya kesempatan untuk meneguhkan   kasihnya tiga kali. Tiga kali Petrus berkata kepada Yesus, ‘aku mengasihi Engkau’ (Ay.15-17).


  • Kasih yang berkorban

Yesus memberikan petunjuk kepada Petrus bahwa kasih dan   semangat untuk Yesus dan gereja-Nya akan mahal harganya. Memang, harganya   adalah nyawa Petrus. Yesus berkata padanya, ‘”Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu   sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau   sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan   mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki” Yesus   berkata demikian untuk menandakan bagaimana Petrus mati dan akan memuliakan   Allah’ (Ay.18-19). Ini bukti paling awal mengenai Petrus sebagai martir yang   disalibkan.  Menjadi pengikut Yesus   sungguh beresiko.

Ketika Petrus diberitahu mengenai ini, dia menoleh,   melihat Yohanes dan menanyakan masa depan Yohanes. Dalam momen Petus danYesus   yang sedang intim ini, Petrus teralihkan dengan membandingkan dirinya dengan   Yohanes. Yesus dengan sopan memberitahunya untuk memikirkan urusannya   sendiri. Joyce   Meyer menulis, ‘Ketika Anda tergoda untuk membandingkan diri dengan sesama   atau ketika Anda merasa iri, ingatlah nasihat ini.’


  • Kasih yang melayani

Setap kali Petrus mengatakan kepada Yesus ‘aku   mengasihi-Mu’, Yesus berkata pada Petrus, ‘Gembalakanlah domba-domba-Ku’ (Ay.15-17).   Petrus hanya bisa memandu, memelihara, dan bertanggungjawab atas orang-orang   jika dia mengasihi Yesus dengan semangat.

Lalu, Yesus berkata pada Petrus secara sederhana,   ‘Ikutlah Aku’ (Ay.19). Kasih yang gila untuk Yesus berarti mengikuti teladan   kasih-Nya. Yesus menunjukkan teladan kasih hamba yang tertinggi. Yesus   berkata, ‘Tidak ada kasih yang lebih   besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk   sahabat-sahabatnya’ (15:13). Dia memberikan contoh praktis tentang terlibat   dalam apa jenis kasih hamba ini (Yoh 13). Ini adalah komitmen untuk menolong   orang-orang, kepada orang-orang yang tak dianggap, untuk menumbuhkan kasih   mereka kepada Yesus. Tidak mengendalikan mereka tetapi membebaskan mereka.

Yesus menyebut Anda pada jenis kasih yang sama ini. Anda   mengekspresikan kasih semangat Anda untuk Yesus dengan kasih semangat untuk   sesama, dengan memberikan diri untuk memelihara domba-domba-Nya, memberi   makan, melayani, dan mengasihi mereka.

Petrus   mau menjadikan Yesus sebagai kasih yang tertinggi dalam hidupnya. Dia mau   membayar harga dan mengikuti jejak Yesus dalam kasih sebagai hamba. Yesus   mengasihi orang yang berbuat banyak hal dalam hidup yang sementara di bumi   bahwa ‘tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan   satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang   harus ditulis itu.’ (21:25).

TUHAN,   tolong aku untuk mengasihi-Mu seperti Petrus mengasihi Engkau, bersemangat   untuk Engkau. Bantu aku memberi makan dan memelihara domba-domba-Mu, dan   bersedia membayar harganya, apa pun itu, untuk mengikuti Engkau sampai akhir.

 

Perjanjian   Lama

2 Samuel 2:8–3:21 


‘Kasih yang gila’ untuk persatuan

Dengan kematian   Saul, Israel dan Yehuda terpecah. Berserulah Abner kepada Yoab, ‘Haruskah pedang makan terus-menerus? Tidak   tahukah engkau, bahwa kepahitan datang pada akhirnya?’ (2:26). Ini terus   terjadi seperti yang kita lihat yaitu kegoncangan dan perpecahan di Timur   Tengah.

‘Peperangan   antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut’ (3:1). ‘Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan   pesan: "Milik siapakah negeri ini?”’ (Ay.12). Lagi, hal ini adalah   hal yang masih dipertanyakan saat ini.

Abner   pergi untuk mengatakan, ‘Adakanlah perjanjian dengan   aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang   Israel memihak kepadamu’ (Ay.12). Pada akhirnya, hal ini terjadi dan untuk   sesaat, setidaknya, tanah Israel bersatu.

Perpecahan   begitu menghancurkan. Kita melihatnya di Timur Tengah saat ini.  Kita melihatnya di gereja saat ini.  Kita harus bersemangat demi persatuan.

TUHAN, aku   berdoa agar ada damai dan solusi di Timur Tengah. Tolong aku untuk   bersemangat dalam mewujudkan kedamaian, persatuan, dan pendamaian di   gereja-Mu.

 


Pippa   Menambahkan

2   Samuel 3:14–16

‘Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak   Saul, dengan pesan: "Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh   dengan seratus kulit khatan orang Filistin." Lalu Isyboset menyuruh   mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais. Dan   suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan   menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: "Ayo, pulanglah."   Maka pulanglah ia’

Saya tahu   Mikhal memang sah bertunangan dengan Daud, tetapi saya tidak yakin ini adalah   keputusan yang terbaik. Suami Mikhal yang miskin, Paltiel, tampak marah.   Mikhal tidak ditanyai dulu, dan Daud hampir tidak membutuhkan istri lebih banyak,   karena dia telah mempunyai setidaknya enam (2 Samuel 3:2-5). Mikhal mungkin   lebih bahagia bersama Paltiel.

 


Ayat Hari Ini

‘... sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku...’   (Mazmur 69:10a).

Notes:

Francis Chan, Crazy Love, (David C Cook, First edition, 2009) pp.54–55,179.

Joyce Meyer, The Everyday Life Bible, (Hodder & Stoughton, 2006).

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 152Day 154

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More