YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 143 OF 365

  

Kasih Dalam Hidupmu

Pada bulan Februari 1977, Uskup Festo Kivengere adalah bagian dari sekelompok pemimpin gereja yang menyampaikan surat protes kepada seorang diktator, Idi Amin, berbicara menentang pemukulan, pembunuhan sewenang-wenang, dan pengasingan tanpa alasan yang terjadi di seluruh Uganda pada waktu itu. Keesokan harinya, teman dan pemimpin Festo Kivengere, Uskup Agung Janani Luwum ​​dibunuh oleh Idi Amin dan Uskup Festo kemudian diasingkan.

Segera setelah itu, Festo Kivengere menerbitkan sebuah buku berjudul I Love Idi Amin. Dalam buku itu, dia menjelaskan judul yang luar biasa: 'Roh Kudus menunjukkan kepada saya bahwa saya semakin bertumbuh dalam roh saya ... jadi saya harus meminta pengampunan dari Tuhan, dan meminta kasih karunia untuk mengasihi Presiden Amin lebih lagi... ini adalah udara segar untuk jiwa saya yang lelah. Saya tahu saya telah melihat Tuhan dan dibebaskan: kasih memenuhi hati saya.’

Kasih lebih dari sekedar perasaan atau emosi. Ini adalah keputusan tentang bagaimana kita saling memperlakukan satu sama lain. Yesus adalah contoh kasih yang tertinggi dalam sejarah dunia. Dia mengatakan kepada kita untuk mengasihi Tuhan, untuk saling mengasihi (Yohanes 13:34-35), untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri dan bahkan untuk mengasihi musuh kita. Dia mendemonstrasikan semua ini dalam kehidupan-Nya sendiri melalui kasih-Nya pada semua orang (bahkan Yudas yang mengkhianatinya seperti yang kita lihat pada renungan  hari ini), dan meletakkan hidup-Nya untuk kita semua dalam kasih. 

  

Mazmur 66:13–20


Kasihilah Allah

Ketika   Anda berada dalam masalah,   apakah Anda pernah berjanji bahwa jika Tuhan menjawab doa Anda, Anda akan   melakukan sesuatu (… atau Anda tidak akan melakukan sesuatu lagi!)? Pemazmur   membuat janji seperti itu - dan ketika doanya dijawab, dia memenuhi janjinya.   Dia menulis, 'aku akan membayar kepada-Mu nazarku, yang telah diucapkan   bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah' (Ay.13–14).

Tuhan   mengasihi Anda.   Dia tidak menahan kasih-Nya dari Anda. Pemazmur memuji Tuhan: ’Terpujilah Allah, yang   tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku’ (Ay.20). Kasih Anda pada Tuhan dan orang   lain adalah respon terhadap kasih-Nya untuk Anda. ’Kita mengasihi, karena   Allah lebih dahulu mengasihi kita’ (1 Yohanes 4:19).

Tuhan,   dalam kasih-Nya   untuk Anda, mendengar,   dan menjawab doa-doa Anda. Jika Anda ingin menikmati kasih Allah secara   penuh, mengalami doa yang dijawab dan menunjukkan kasih Anda kepada-Nya, ada satu hal yang perlu   Anda hindari: Pemazmur menulis, 'Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,   tentulah Tuhan tidak mau mendengar.' (Mazmur 66:18).

Jika   ada dosa di masa lalu Anda,   Anda dapat mengakuinya dan bertobat dari masa lalu Anda dan diampuni. Apa yang benar-benar   menghalangi hubungan kita dengan Tuhan adalah jika kita dengan sengaja   merencanakan untuk berbuat dosa di masa depan. Kemudian kita tidak dapat   datang ke hadirat Allah dengan hati nurani yang bersih. Maka hal ini akan menghalangi kasih-Nya.

Itu   karena Allah, di dalam kasih-Nya 'Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.'   (Ay.19), bahwa sebagai tanggapan,   pemazmur ingin orang lain mendengarkannya: 'Marilah, dengarlah, hai kamu   sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang   dilakukan-Nya terhadap diriku.' (Ay.16). Hal yang sangat   memotivasi adalah ketika   mendengar kesaksian orang lain tentang apa yang telah dilakukan Tuhan dalam   hidup mereka. Kesaksian dapat  menginpirasi kita semua dan   meningkatkan iman kita.

Tuhan,   terima kasih atas pengampunan, belas kasihan dan kasih-Mu. Terima kasih untuk waktu   Engkau   mendengarkan doaku (Ay.19). ‘Terpujilah Allah,   yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.’ (Ay.20).

 

Perjanjian Baru

Yohanes 13:18–38 


Kasihilah Sesamamu

Tidak ada yang lebih menghalangi pesan Yesus selain kurangnya kasih   di antara orang Kristen. Jika kita ingin bangsa   kita berubah,   orang-orang berbalik untuk mengikuti Yesus, maka kita harus memulai dengan saling mengasihi. Ini berarti kita juga harus mengasihi orang-orang   Kristen lainya, orang-orang Kristen   dari berbagai gereja, denominasi, tradisi, dan Kristen lainnya yang memiliki pandangan berbeda terhadap diri   kita sendiri.

Hal ini juga berarti kita harus saling mengasihi satu sama lain di gereja lokal.   Perpecahan menghancurkan. Namun kasih menyatukan.   Kasih menarik orang lain kepada   pribadi Yesus. Mengasihi Tuhan dan mengasihi satu sama lain dalam nama Yesus   harus menjadi ambisi keseluruhan kita di atas semua yang lain. Itulah jenis kasih yang bisa mengubah dunia.

Di sini kita memiliki tiga orang (Yudas, Petrus, dan Yohanes, penulis Injil Yohanes) yang memiliki   hubungan yang sangat berbeda dengan Yesus. Mereka mewakili kita masing-masing   pada saat-saat berbeda dalam hidup kita.

Yohanes, murid terkasih, mengetahui kasih Yesus dengan cara yang sangat intim. Dari   semua murid dia adalah sahabat terdekat Yesus. Dia adalah orang yang bersandar dekat di   sebelah-Nya (Ay.23). Empat kali dalam Injil ini, Yohanes   menggambarkan dirinya sebagai 'murid yang dikasihi Yesus': di sini (Ay.23),   di salib (19:26), di kubur yang kosong (20: 2) dan saat Yesus bangkit (21: 20). Dia menyatakan bahwa kita   semua dipanggil untuk berada dalam persekutuan yang erat dengan Yesus.

Dari pengalaman intim akan kasih Yesus ini, Injil   dan surat-surat Yohanes berbicara banyak tentang kasih. Dia mencatat bahwa   Yesus memberi tahu murid-murid-Nya, 'Aku   memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi;   sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling   mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah   murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.' (13:34–35).

Orang gagal mengasihi karena alasan yang berbeda.   Yudas mengkhianati Yesus meskipun Yudas dekat   dengan Yesus: 'Orang yang makan roti-Ku,   telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.' (Ay.18). Setan masuk ke dalam dirinya (Ay.27). Di sini   kita melihat kebalikan dari kasih. Yudas membenci kasih. Dia memberontak   melawan Yesus. Namun, Yesus terus mengasihi Yudas.

Petrus mengasihi Yesus. Tetapi dia adalah seorang   pribadi yang kompleks dengan visi Yesus yang sangat manusiawi dan misinya.   Petrus mengatakan bahwa dia akan menyerahkan hidupnya untuk Yesus (Ay.37),   tetapi Yesus mengatakan kepadanya, 'Kamu akan menyangkal aku tiga kali' (Ay.38).   Dan itulah yang dilakukan Petrus (18:15–18,25–27). Namun Yesus terus mengasihi   Petrus.

Yesus menetapkan di hadapan Anda tantangan yang   luar biasa ini: 'sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu   harus saling mengasihi.' (13:34). Yesus mengasihi Anda dengan memberikan nyawa-Nya untuk Anda. Dia mengatakan bahwa Anda harus   mengikuti teladan-Nya dan   menunjukkan cinta dari sebuah pengorbanan   diri. Ini adalah tanda seorang Kristen sejati. 'Dengan demikian semua orang   akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling   mengasihi' (Ay.35).

Kasih adalah bentuk   penginjilan yang paling efektif. Ketika orang melihat kasih sejati,   mereka melihat Tuhan. Cara terbaik untuk mulai memberi tahu orang-orang   tentang Yesus adalah mengasihi mereka dan mengasihi pengikut Yesus lainnya.

Pada umumnya,   di dunia, orang-orang masuk ke dalam kelompok dengan orang-orang dimana mereka tertarik   dan yang berpikiran sama seperti mereka. Kita dimaksudkan untuk menjadi sangat berbeda. Gereja   Yesus Kristus membawa kita bersama-sama dengan berbagai orang dari berbagai   latar belakang, dari berbagai kepentingan, berbagai usia, etnis, ras,   perspektif, gaya hidup, opini, dan pandangan yang berbeda: semua yang saling   mengasihi.

Tuhan, tolong kami untuk saling mengasihi seperti Engkau mengasihi kami. Semoga kami melihat   kasih baru antara   orang Kristen dari semua gereja, denominasi, dan tradisi di gereja lokal, nasional, dan global. Semoga dunia diubah oleh kasih kami.

 

Perjanjian Lama

1   Samuel 13:1–14:23


Mengasihi Seperti Allah

Ada saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda mungkin   merasa kalah karena masalah - penyakit, godaan, serangan terhadap iman Anda   dan seterusnya - tetapi Allah sanggup menyelamatkan Anda ketika Ia bertindak atas nama Anda. Betapa pun Anda   tampaknya kalah dengan musuh Anda, ketika Tuhan bertindak atas nama Anda,   Anda akan diselamatkan.

Percaya kepada Tuhan tidak hanya ketika semuanya   berjalan lancar, tetapi juga percaya kepada-Nya meski   berada di masa-masa sulit. Tuhan mencari laki-laki dan perempuan yang beriman.

Samuel berkata, 'TUHAN telah memilih seorang yang   berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya'   (13:14).

Hati Tuhan penuh dengan cinta, kasih sayang, belas   kasihan, keadilan, dan kreatifitas. Dia   mencari orang-orang yang seperti Dia - seperti Yesus. Hanya karya Roh Kudus   di dalam hati Anda yang dapat membuat Anda mengasihi Yesus.

Saul gagal. Tuhan telah menyuruh Saul untuk   menunggu sampai Samuel tiba. Ketika Samuel terlambat, orang-orang menjadi gelisah. Saul lebih peduli   tentang apa yang dipikirkan orang daripada apa yang dipikirkan oleh Tuhan.   Dia menjadi tidak sabar dan panik (Ay.6-12), seperti yang sering kita   lakukan. Belajar untuk lebih sabar - untuk menunggu Tuhan bertindak - dan   jangan panik jika hal-hal kecil menjadi salah. Jangan terburu-buru mengambil   keputusan di saat kita sedang panik.

Yonatan,   di sisi lain, pada akhirnya percaya pada kasih Allah. Dia berkata, 'Mungkin TUHAN akan bertindak untuk   kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang   maupun dengan sedikit orang' (14:6).

Tuhan, tolong berikan aku hati seperti hati-Mu - hati yang penuh cinta. Bantu aku untuk mempercayai kasih-Mu yang tak berkesudahan. Terima kasih bahwa kasih-Mu dicurahkan ke dalam hatiku oleh Roh Kudus, yang telah diberikan kepadaku (Roma 5:5). Tuhan, tolong tuangkan   kasih-Mu ke dalam   hatiku hari ini. 

 


Pippa   Menambahkan 

Yohanes 13:35 

‘Dengan   demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu   jikalau kamu saling mengasihi.’

Saya   ingat pertama kali saya bertemu dengan sekelompok anak muda Kristen yang   bekerja bersama. Saya begitu terpesona dengan kasih tak bersyarat mereka bagi   saya, dan bagi   satu sama lain,   saya sangat ingin menjadi bagian dari kelompok ini. Semoga itulah yang   dialami orang-orang yang datang di   kebaktian Minggu, datang di Alpha, dan terlibat dengan kelompok lain di   gereja.

 

Ayat Hari Ini

‘Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu   supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian   pula kamu harus saling mengasihi. Dengan   demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu   jikalau kamu saling mengasihi.’ (Yohanes 13:34–35).

Day 142Day 144

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More