YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 101 OF 365

  

Delapan Hal yang Penting bagi Allah

Ibu dan ayah saya adalah orang tua yang hebat. Mereka memiliki nilai-nilai yang kuat. Saudari saya dan saya tidak meragukan apa yang penting bagi mereka.

Yang terpenting bagi ayah saya adalah kejujuran. Saya ingat bagaimana ayah saya dulu mengatakan , ‘Ayah ingin dipercayai.’ Dia menganggap kejujuran sebagai nilai tertinggi dan terkadang sampai kelewat batas.

Pada suatu kesempatan, ketika mereka bertunangan, tetapi belum menikah, ayah dan ibu saya salah naik bus. Kondektur bus menolak menerima uang karena mereka naik bis hanya beberapa meter. Ayah saya tidak senang karena tidak boleh membayar apa yang seharusnya ia bayar. Dia mengirim uang ongkosnya ke perusahaan bus tersebut. Dan mereka mengembalikan uang itu. Akhirnya terjadi saling kirim surat antara ayah dan perusahaan tersebut, di mana sulit dipahami oleh ibu saya (dia bercanda bahwa dia hampir memutuskan pertunangan mereka).

Saya ingat, saat saya kecil, ada banyak peristiwa yang mirip. Ayah saya mungkin sedikit ekstrim, tetapi  saudari saya dan saya tidak meragukan apa yang dikatakan ayah kami penting baginya: kejujuran. Dalam bacaan kita hari ini, kita dapat melihat beberapa hal yang benar-benar penting bagi Allah.

  

Mazmur 44:2–13


1.   Rasa percaya

Di   manakah Anda meletakkan kepercayaan Anda?

Penting   sekali untuk meletakkan kepercayaan Anda pada  tempat yang benar. Kepercayaan Anda tidak   harus terletak pada kekuataan Anda sendiri. (‘Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri,... Sebab bukan   kepada panahku aku percaya...’, Ay.4,7). Melainkan, Anda harus percaya kepada   Tuhan:‘... tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan..’ (Ay.8).

Pemazmur   menilik ke depan dan belakang. Saat dia menilik ke belakang, dia berkata, ‘melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan   cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka’(Ay.4b). Saat ia menilik   ke depan, dia berkata,’ Engkaulah Rajaku dan Allahku... Dengan   Engkaulah kami menanduk para lawan kami, dengan nama-Mulah kami   menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami... Engkaulah yang   memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami’ (Ay.5-6,8).

Tuhan,   ketika aku menghadapi tantangan hari ini dan esok hari, aku berterimakasih   atas kemenangan yang telah Engkau berikan. Jangan biarkan aku mengandalkan   kekuatanku sendiri untuk masa depan tetapi biarkanlah aku meletakkan   kepercayaanku pada-Mu.

 

Perjanjian   Baru

Lukas 13:31–14:14


2.   Keberanian

Apakah Anda terkadang mengambil keputusan   berdasarkan rasa takut?

Nelson Mandela dulu berkata, ‘Saya belajar bahwa keberanian bukanlah   ketiadaan ketakutan, tetapi kemenangan atas ketakutan. Manusia yang pemberani   bukanlah yang merasa takut, tetapi yang menaklukkan ketakutan itu.’

Tidaklah mengejutkan bahwa Yesus disalibkan   setelah 3 tahun pelayanan. Dia adalah pribadi dengan keberanian yang luar   biasa. Ketika Yesus diberitahukan untuk lari menyelamatkan diri karena Herodes   hendak membunuh-Nya (Ay.13:31), Yesus menjawab, ‘Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu...’ (Ay.32). Di sini,   kita melihat bahwa Yesus memiliki keberanian untuk menghadapi orang-orang   yang paling berkuasa dan jahat pada saat itu.

Dia juga tidak takut   berhadapan dengan ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi, dan tidak   menghindari mereka. Dia sering menyempatkan waktu dengan mereka. Pastinya   godaan untuk sekedar ‘makan’ (14:1) dengan mereka yang menyukai-Nya dan   menerima-Nya daripada dengan mereka yang penuh curiga dan kritis, yaitu   mereka yang mengawasi setiap gerak-gerik-Nya.

Dia memiliki keberanian untuk   menyembuhkan pria yang sakit busung air (Ay.2) di hari Sabat dan lalu   berhadapan dengan orang-orang Farisi tentang pandangan mereka atas hal ini.


3.   Perasaan iba

Apakah hati Anda tersentuh   oleh orang-orang yang Anda temui?

Yesus tidak hanya memiliki   perasaan iba pada orang-orang (misalnya, menyembuhkan orang sakit, Ay.4), Dia   juga memiliki rasa iba terhadap Yerusalem. Dalam renungan hari ini, dia   menggunakan penggambaran untuk mendeskripsikan kasih-Nya terhadap kota Allah: ‘Berkali-kali Aku rindu   mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya   di bawah sayapnya...’ (13:34). (Menariknya, secara alami Dia menempatkan   diri-Nya di posisi Allah, yang mana citra lelaki dan perempuan diterapkan   dalam Alkitab.)

Yesus menunjukkan perasaan iba-Nya dalam   perjalanan-Nya menuju kematian-Nya di kayu salib bagi kita.

Sebuah kisah mengenai kebakaran di Taman Nasional   Yellowstone, Amerika Serikat, dijelaskan ketika seorang polisi hutan pergi   untuk melihat kerusakan, dia menemukan seekor burung yang tergeletak mati, hitam   karena arang, di bawah sebuah pohon. Begitu memilukan melihat burung tersebut   sehingga dia mendorong burung itu dengan tongkat. Tiba-tiba keluarlah tiga   anak burung kecil dari bawah sayap induknya yang telah mati itu. Karena sang   induk rela mati demi melindungi anak-anaknya, anak-anak yang berada di bawah   sayapnya itu bertahan hidup. Begitu juga dengan Yesus, Dia mati untuk   melindungi kita.


4.   Kerendahan hati

Apakah Anda kuatir dengan   status Anda jika dibandingkan dengan status orang lain?

Yesus berbicara mengenai   kerendahan hati. Dia berkata kepada kita untuk ‘duduk di tempat terendah’   (14:10). Dia berkata, ‘...janganlah duduk di tempat   kehormatan... Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan   barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan’ (Ay.8,11).


5.   Kemiskinan

Apakah Anda tergoda untuk   mengisi waktu dengan orang-orang yang berpengaruh dan kaya yang akan membayar   Anda kembali?

Lagi dan lagi, Kitab Suci   kembali mengarah pada ‘orang miskin’. Kita melihat ini ditunjukkan dalam   bacaan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama hari ini. Apa yang penting bagi   Allah adalah sikap Anda terhadap orang miskin.

Yesus berkata, ‘Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang   miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta’ (Ay.13).   Jean Vanier, pendiri L’Arche, komunitas untuk dan dengan orang-orang penyandang   disabilitas, telah melakukan hal tersebut setiap hari selama lebih dari 50   tahun.

Yesus mendorong kita untuk   mencari mereka yang miskin dalam masyarakat kita. Kita harus mengisi waktu   melayani mereka yang ‘tidak mempunyai apa-apa untuk   membalasnya [kebaikan] kepadamu [kita]’ (Ay.14).

Musa berkata, ‘Maka tidak akan ada orang miskin di   antaramu’ (Ulangan 15:4). Dia juga berkata, ‘Sebab orang-orang miskin tidak   hentinya akan ada di dalam negeri itu..’ (Ay.11). Yesus mengatakan yang mirip:   ‘Karena orang-orang miskin selalu ada padamu...’ (Matius 26:11). Fakta bahwa   orang miskin akan selalu ada bersama kita bukan berarti kita tidak boleh   memberantas kemiskinan.

Tuhan Yesus, bantu aku untuk menjadi   seperti-Mu, lebih pemberani, lebih bisa merasa iba dan lebih rendah hati. Berikan   aku hati untuk orang miskin, mata untuk memandang mereka dan hati untuk   melayani mereka.

 

Perjanjian   Lama

Ulangan 15:1–16:20 


6.   Kemurahan hati

Apakah Anda pernah merasa   Anda pelit?

Prinsip kemurahan hati dapat   ditemukan  di seluruh isi Alkitab.   Janganlah ‘tegar hati’ (15:7) ketika Anda melihat kemiskinan dan yang   membutuhkan. Janganlah ‘menggenggam tangan’ (Ay.7). Melainkan ‘bukalah tangan   lebar-lebar’ (Ay.8), memberi kepada mereka yang membutuhkan. Jika orang perlu   meminjam dari Anda, Anda harus ‘memberi pinjaman kepadanya   dengan limpahnya’ (Ay.8) tanpa bunga. Selalu memberi dengan murah hati tanpa   hati yang menggerutu. Kita harus selalu rendah hati, membuka tangan   lebar-lebar...’ (Ay.11).

Pemberian Anda adalah respon   atas kemurahan hati Allah pada Anda:‘...sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,   haruslah kauberikan kepadanya’ (Ay.14).


7. Ingatan

Apakah Anda mudah melupakan apa   yang telah Allah perbuat bagi Anda?

Umat Allah dipanggil untuk   ‘... ingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir’ (Ay.15;   16:12). Mengingat saat keluar dari Mesir (Ay.3). Perayaan Paskah (Ay.1-8),   hari-hari Sabat (Ay.9-12) dan Tabernakel (Ay.13-17) dilakukan sebagai   pengingat (lihat Ay.3, ‘Ingatlah...’).

Salah satu aspek Perjamuan   Kudus adalah pengingat akan kematian dan kebangkitan Yesus, yang   menyelamatkan Anda dari perbudakan dosa dan kematian, dan yang membebaskan Anda   untuk mengenal Allah dan untuk menerima kehidupan yang penuh, hidup kekal.


8.   Keadilan

Apakah Anda peduli dengan   keadilan?

Keadilan adalah nilai yang   tinggi menurut Allah. Kejujuran penting menurut Allah. ‘Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat   yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus   menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah   memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima   suap...’ (Ay.18-19a). ‘Semata-mata keadilan, itulah yang harus   kaukejar..,’ (Ay.20).

Aturan hukum benar-benar   penting. Kita dapat melihat di seluruh dunia, yaitu ketidakadilan dan   penderitaan yang berdampak pada  tempat-tempat di mana tidak ada hakim atau   hakim yang mengadili dengan adil. Di mana banyak polisi dan hakim yang   menerima suap. ‘... Janganlah menerima   suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan   perkataan orang-orang yang benar’ (Ay.19). Di mana aturan hukum tidak kuat, orang yang tidak bersalah ditahan dan dipenjara   dengan mudahnya karena orang tidak jujur dan menerima suap.

Tuhan, biarlah nilai-nilaiku   seperti nilai-nilai-Mu. Biarlah pikiran dan jalanku menjadi seperti pikiran   dan jalan-Mu. Biarlah apa yang penting bagiku juga penting bagi-Mu.

 


Pippa Menambahkan

Lukas 13:34 

‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh   nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!   Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di   bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.’

Hal tersebut  jelas membuat hati Yesus sedih.

 

Ayat Hari Ini

‘Tetapi apabila engkau   mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang   lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia...,’ (Lukas   14:13-14).


Notes:

Nelson Mandela, The Long Walk to Freedom, (Abacus, 1995) p.748

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 100Day 102

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More