Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Delapan Hal yang Penting bagi Allah
Ibu dan ayah saya adalah orang tua yang hebat. Mereka memiliki nilai-nilai yang kuat. Saudari saya dan saya tidak meragukan apa yang penting bagi mereka.
Yang terpenting bagi ayah saya adalah kejujuran. Saya ingat bagaimana ayah saya dulu mengatakan , ‘Ayah ingin dipercayai.’ Dia menganggap kejujuran sebagai nilai tertinggi dan terkadang sampai kelewat batas.
Pada suatu kesempatan, ketika mereka bertunangan, tetapi belum menikah, ayah dan ibu saya salah naik bus. Kondektur bus menolak menerima uang karena mereka naik bis hanya beberapa meter. Ayah saya tidak senang karena tidak boleh membayar apa yang seharusnya ia bayar. Dia mengirim uang ongkosnya ke perusahaan bus tersebut. Dan mereka mengembalikan uang itu. Akhirnya terjadi saling kirim surat antara ayah dan perusahaan tersebut, di mana sulit dipahami oleh ibu saya (dia bercanda bahwa dia hampir memutuskan pertunangan mereka).
Saya ingat, saat saya kecil, ada banyak peristiwa yang mirip. Ayah saya mungkin sedikit ekstrim, tetapi saudari saya dan saya tidak meragukan apa yang dikatakan ayah kami penting baginya: kejujuran. Dalam bacaan kita hari ini, kita dapat melihat beberapa hal yang benar-benar penting bagi Allah.
Mazmur 44:2–13
1. Rasa percaya
Di manakah Anda meletakkan kepercayaan Anda?
Penting sekali untuk meletakkan kepercayaan Anda pada tempat yang benar. Kepercayaan Anda tidak harus terletak pada kekuataan Anda sendiri. (‘Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri,... Sebab bukan kepada panahku aku percaya...’, Ay.4,7). Melainkan, Anda harus percaya kepada Tuhan:‘... tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan..’ (Ay.8).
Pemazmur menilik ke depan dan belakang. Saat dia menilik ke belakang, dia berkata, ‘melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka’(Ay.4b). Saat ia menilik ke depan, dia berkata,’ Engkaulah Rajaku dan Allahku... Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami, dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami... Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami’ (Ay.5-6,8).
Tuhan, ketika aku menghadapi tantangan hari ini dan esok hari, aku berterimakasih atas kemenangan yang telah Engkau berikan. Jangan biarkan aku mengandalkan kekuatanku sendiri untuk masa depan tetapi biarkanlah aku meletakkan kepercayaanku pada-Mu.
Perjanjian Baru
Lukas 13:31–14:14
2. Keberanian
Apakah Anda terkadang mengambil keputusan berdasarkan rasa takut?
Nelson Mandela dulu berkata, ‘Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan ketakutan, tetapi kemenangan atas ketakutan. Manusia yang pemberani bukanlah yang merasa takut, tetapi yang menaklukkan ketakutan itu.’
Tidaklah mengejutkan bahwa Yesus disalibkan setelah 3 tahun pelayanan. Dia adalah pribadi dengan keberanian yang luar biasa. Ketika Yesus diberitahukan untuk lari menyelamatkan diri karena Herodes hendak membunuh-Nya (Ay.13:31), Yesus menjawab, ‘Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu...’ (Ay.32). Di sini, kita melihat bahwa Yesus memiliki keberanian untuk menghadapi orang-orang yang paling berkuasa dan jahat pada saat itu.
Dia juga tidak takut berhadapan dengan ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi, dan tidak menghindari mereka. Dia sering menyempatkan waktu dengan mereka. Pastinya godaan untuk sekedar ‘makan’ (14:1) dengan mereka yang menyukai-Nya dan menerima-Nya daripada dengan mereka yang penuh curiga dan kritis, yaitu mereka yang mengawasi setiap gerak-gerik-Nya.
Dia memiliki keberanian untuk menyembuhkan pria yang sakit busung air (Ay.2) di hari Sabat dan lalu berhadapan dengan orang-orang Farisi tentang pandangan mereka atas hal ini.
3. Perasaan iba
Apakah hati Anda tersentuh oleh orang-orang yang Anda temui?
Yesus tidak hanya memiliki perasaan iba pada orang-orang (misalnya, menyembuhkan orang sakit, Ay.4), Dia juga memiliki rasa iba terhadap Yerusalem. Dalam renungan hari ini, dia menggunakan penggambaran untuk mendeskripsikan kasih-Nya terhadap kota Allah: ‘Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya...’ (13:34). (Menariknya, secara alami Dia menempatkan diri-Nya di posisi Allah, yang mana citra lelaki dan perempuan diterapkan dalam Alkitab.)
Yesus menunjukkan perasaan iba-Nya dalam perjalanan-Nya menuju kematian-Nya di kayu salib bagi kita.
Sebuah kisah mengenai kebakaran di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, dijelaskan ketika seorang polisi hutan pergi untuk melihat kerusakan, dia menemukan seekor burung yang tergeletak mati, hitam karena arang, di bawah sebuah pohon. Begitu memilukan melihat burung tersebut sehingga dia mendorong burung itu dengan tongkat. Tiba-tiba keluarlah tiga anak burung kecil dari bawah sayap induknya yang telah mati itu. Karena sang induk rela mati demi melindungi anak-anaknya, anak-anak yang berada di bawah sayapnya itu bertahan hidup. Begitu juga dengan Yesus, Dia mati untuk melindungi kita.
4. Kerendahan hati
Apakah Anda kuatir dengan status Anda jika dibandingkan dengan status orang lain?
Yesus berbicara mengenai kerendahan hati. Dia berkata kepada kita untuk ‘duduk di tempat terendah’ (14:10). Dia berkata, ‘...janganlah duduk di tempat kehormatan... Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan’ (Ay.8,11).
5. Kemiskinan
Apakah Anda tergoda untuk mengisi waktu dengan orang-orang yang berpengaruh dan kaya yang akan membayar Anda kembali?
Lagi dan lagi, Kitab Suci kembali mengarah pada ‘orang miskin’. Kita melihat ini ditunjukkan dalam bacaan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama hari ini. Apa yang penting bagi Allah adalah sikap Anda terhadap orang miskin.
Yesus berkata, ‘Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta’ (Ay.13). Jean Vanier, pendiri L’Arche, komunitas untuk dan dengan orang-orang penyandang disabilitas, telah melakukan hal tersebut setiap hari selama lebih dari 50 tahun.
Yesus mendorong kita untuk mencari mereka yang miskin dalam masyarakat kita. Kita harus mengisi waktu melayani mereka yang ‘tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya [kebaikan] kepadamu [kita]’ (Ay.14).
Musa berkata, ‘Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu’ (Ulangan 15:4). Dia juga berkata, ‘Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu..’ (Ay.11). Yesus mengatakan yang mirip: ‘Karena orang-orang miskin selalu ada padamu...’ (Matius 26:11). Fakta bahwa orang miskin akan selalu ada bersama kita bukan berarti kita tidak boleh memberantas kemiskinan.
Tuhan Yesus, bantu aku untuk menjadi seperti-Mu, lebih pemberani, lebih bisa merasa iba dan lebih rendah hati. Berikan aku hati untuk orang miskin, mata untuk memandang mereka dan hati untuk melayani mereka.
Perjanjian Lama
Ulangan 15:1–16:20
6. Kemurahan hati
Apakah Anda pernah merasa Anda pelit?
Prinsip kemurahan hati dapat ditemukan di seluruh isi Alkitab. Janganlah ‘tegar hati’ (15:7) ketika Anda melihat kemiskinan dan yang membutuhkan. Janganlah ‘menggenggam tangan’ (Ay.7). Melainkan ‘bukalah tangan lebar-lebar’ (Ay.8), memberi kepada mereka yang membutuhkan. Jika orang perlu meminjam dari Anda, Anda harus ‘memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya’ (Ay.8) tanpa bunga. Selalu memberi dengan murah hati tanpa hati yang menggerutu. Kita harus selalu rendah hati, membuka tangan lebar-lebar...’ (Ay.11).
Pemberian Anda adalah respon atas kemurahan hati Allah pada Anda:‘...sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya’ (Ay.14).
7. Ingatan
Apakah Anda mudah melupakan apa yang telah Allah perbuat bagi Anda?
Umat Allah dipanggil untuk ‘... ingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir’ (Ay.15; 16:12). Mengingat saat keluar dari Mesir (Ay.3). Perayaan Paskah (Ay.1-8), hari-hari Sabat (Ay.9-12) dan Tabernakel (Ay.13-17) dilakukan sebagai pengingat (lihat Ay.3, ‘Ingatlah...’).
Salah satu aspek Perjamuan Kudus adalah pengingat akan kematian dan kebangkitan Yesus, yang menyelamatkan Anda dari perbudakan dosa dan kematian, dan yang membebaskan Anda untuk mengenal Allah dan untuk menerima kehidupan yang penuh, hidup kekal.
8. Keadilan
Apakah Anda peduli dengan keadilan?
Keadilan adalah nilai yang tinggi menurut Allah. Kejujuran penting menurut Allah. ‘Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap...’ (Ay.18-19a). ‘Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar..,’ (Ay.20).
Aturan hukum benar-benar penting. Kita dapat melihat di seluruh dunia, yaitu ketidakadilan dan penderitaan yang berdampak pada tempat-tempat di mana tidak ada hakim atau hakim yang mengadili dengan adil. Di mana banyak polisi dan hakim yang menerima suap. ‘... Janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar’ (Ay.19). Di mana aturan hukum tidak kuat, orang yang tidak bersalah ditahan dan dipenjara dengan mudahnya karena orang tidak jujur dan menerima suap.
Tuhan, biarlah nilai-nilaiku seperti nilai-nilai-Mu. Biarlah pikiran dan jalanku menjadi seperti pikiran dan jalan-Mu. Biarlah apa yang penting bagiku juga penting bagi-Mu.
Pippa Menambahkan
Lukas 13:34
‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.’
Hal tersebut jelas membuat hati Yesus sedih.
Ayat Hari Ini
‘Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia...,’ (Lukas 14:13-14).
Notes:
Nelson Mandela, The Long Walk to Freedom, (Abacus, 1995) p.748
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More
Related Plans

Faith Simplified

The Cross | and What It Means for Fallen Humanity

Reputation

Chunky Blankets & Deep Breaths

Living With a Strong-Willed Child

A Kid's Guide to Starting Fresh With God

A Teen’s Guide To: Standing Strong

What Is a Christian? With Francis Chan: A 6-Day Devotional RightNow Media Study

Evangelize Everywhere
