Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Seperti Apa Tuhan Itu?
Pada suatu hari seorang gadis berusia enam tahun sedang menggambar. Gurunya bertanya padanya, “Apa yang sedang kamu gambar?” Gadis kecil itu menjawab, “Saya sedang menggambar gambar Tuhan.” Sang guru terkejut dan berkata, 'Tapi tidak ada yang tahu seperti apa Tuhan!' Gadis kecil itu terus menggambar dan jawab, 'Tunggu saja dalam satu menit.'
Salah satu keuntungan dari membaca Alkitab dalam setahun adalah kita mendapatkan gambaran menyeluruh tentang sifat dan karakter Tuhan, dan pemahaman yang lebih besar seperti apakah Tuhan itu.
Mazmur 45:1–9
Yesus Raja
Penulis Ibrani melihat mazmur ini sebagai deskripsi profetik tentang Yesus. Dia menulis, 'Tetapi tentang Putra yang dia katakan, “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran ...” (lihat Ibrani 1:8–9, mengutip ayat 6–7 dari mazmur ini).
Ini adalah salah satu kasus paling jelas dalam Perjanjian Baru tentang Yesus yang disebut sebagai 'Tuhan' - sebagai objek ibadah yang sah. Yesus adalah penggenapan dari 'raja yang diurapi' yang diharapkan, yang dikenal sebagai Mesias. Yesus menggenapi nubuat-nubuat ini.
Yesus berkata, 'Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa' (Yohanes 14:9). Dengan kata lain, jika Anda ingin tahu seperti apa rupa Tuhan, lihatlah Yesus.
Dia ’diurapi dengan rahmat’ (Mazmur 45:2). Kita melihat dalam ayat-ayat ini petunjuk dari seluruh Tritunggal: Allah Sang Bapa ('Allah, Allahmu', Mazmur 45:7), Yesus Sang Anak ('Takhta-Mu, ya Allah', Ay.6a), dan Roh Kudus ('minyak sebagai tanda kesukaan', Ay.7b, lihat juga Yesaya 61:1,3).
Yesus, Rajaku, 'Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan! Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat!' (Mazmur 45:4a).
Perjanjian Baru
Lukas 15:1–32
Bapa yang Pengasih
Tuhan mengasihi Anda dengan utuh, sepenuh hati, dan tanpa syarat. Betapa pun Anda mungkin telah mengacaukan hidup Anda, apa pun penyesalan Anda, tidak pernah ada kata terlambat untuk kembali kepada Tuhan. Dia akan menerimamu dan memelukmu sebagai bapa yang penuh kasih merangkul anak-Nya yang hilang.
Yesus mengejutkan dan menyinggung para pemimpin agama: 'Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka' (Ay.2–3).
Yesus kemudian mengatakan tiga perumpamaan untuk menunjukkan bahwa Tuhan sangat peduli terhadap yang terhilang. Jika Anda pernah kehilangan sesuatu yang berharga, mencari dengan panik dan kemudian menemukannya, Anda akan mengingat kebahagiaan Anda ketika Anda menemukan apa yang hilang. Yesus mengatakan bahwa sukacita itu menjadi tidak berarti dibandingkan dengan sukacita surga.
Kisah domba yang hilang menunjukkan bahwa 'Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan' (Ay.7). Kisah tentang dirham yang hilang menunjukkan 'Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat' (Ay.10).
Kemudian, mungkin dalam cerita pendek terbesar yang pernah diceritakan, Yesus memberi kita wahyu yang menakjubkan tentang seperti apakah Allah itu: seorang Bapa yang pengasih.
Putra yang lebih muda meminta warisannya sementara ayahnya masih hidup dan dalam keadaan sehat. Dalam budaya tradisional Timur Tengah, ini sama dengan mengatakan, 'Ayah, saya ingin Anda mati!' Seorang ayah tradisional Timur Tengah akan mengusirnya keluar dari rumah. Ini adalah permintaan yang keterlaluan, di mana seorang ayah diharapkan untuk menolak permintaan tersebut.
Namun, dalam suatu tindakan kasih yang luar biasa, sang ayah melanggar tradisi dan memberi putranya kebebasan untuk menjual bagiannya (ini akan membawa malu pada keluarga di hadapan seluruh masyarakat). Sang anak 'menjual seluruh bagiannya' (Ay.13). Kemudian dia berangkat dan meninggalkan tempatnya secepat mungkin.
Begitu banyak orang hari ini, termasuk saya sendiri, telah mengalami apa yang putra yang lebih muda temukan ketika jauh dari ayahnya. Dia menyia-nyiakan hidupnya ('memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya', Ay.13). ’ia pun mulai melarat’ (Ay.14). Dia diperbudak (‘bekerja pada seorang majikan di negeri itu', Ay.15). Dia merasa lapar (‘ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu', Ay.16). Dia merasa sendirian di dunia ini ('tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.', Ay.16).
Kembali kepada Tuhan bukanlah tindakan yang tidak rasional. Ini kebalikannya - ‘Lalu ia menyadari keadaannya, (Ay.17). Sang putra menyadari bahwa dia membutuhkan bantuan. Dia memutuskan untuk menelan harga dirinya dan kembali kepada ayahnya (Ay.18). Dia tahu bahwa dia harus pulang. Dia siap untuk mengakui dosanya. Dia berencana untuk mengatakan kepada ayahnya, 'Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,' (Ay.18–19).
Kita perlu mengambil langkah iman: 'bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya' (Ay.20). Dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Pada masa Yesus, seorang anak laki-laki Yahudi yang kehilangan warisan keluarga kepada orang di luar Yahudi dapat dihukum oleh desanya, dan mereka tidak akan ada hubungannya dengan anak yang tidak patuh itu.
Kasih Tuhan luar biasa, dan melampaui apa pun yang dapat Anda harapkan atau bayangkan. Alih-alih aib yang pantas kita terima, kita menerima pengampunan dan cinta. Kembali lagi pada kisah tadi, sementara anak laki-laki itu masih jauh, ayahnya melihatnya. Tampaknya ayah telah menunggu dan memperhatikan, dan tidak pernah melupakan putranya. 'Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.' (Ay.20). Kata yang digunakan menyiratkan bahwa dia menciumnya berulang kali. Beginilah cara Tuhan menerima Anda.
Sewaktu kita memulai pidato pertobatan yang telah dipersiapkan, si ayah menyela. Dia memperlakukan Anda sebagai tamu terhormat, memberi Anda jubah terbaik (Ay.22). Dia memberi Anda tanda kepercayaan dengan meletakkan cincin keluarga di jari Anda (Ay.22). Dia menempatkan sandal, disediakan bukan untuk budak tetapi untuk anak laki-laki, di kaki Anda (Ay.22). Dia merencanakan pesta perayaan mewah (Ay.23–24).
Kita mendapatkan gambaran sekilas di sini tentang seperti apakah Tuhan itu dan betapa Dia mencintai Anda. Sekali lagi, kita dapat melihat gambar kerajaan surga yang seperti pesta. Ini adalah kebalikan dari apa yang dipikirkan banyak orang. Mereka tidak mengasosiasikan Tuhan dengan musik dan menari, berpesta dan merayakannya.
Kasih Allah juga tersedia bagi si putra sulung, yang menjadi ’marah yang merajuk’ (Ay.28) dan menyesalkan pengampunan dan penerimaan saudaranya. Anda dapat membayangkan ayah meletakkan lengannya di sekelilingnya dan berkata, 'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. ’(Ay.31–32).
Kisah (diceritakan kepada para pemimpin agama) berakhir pada sesuatu yang ambigu - bagaimana putra sulung akan menanggapi kasih ayahnya?
Bapa, terima kasih karena Engkau sangat mencintaiku dan ketika aku menjadi kacau, Engkau tidak menolakku. Saat aku bertobat dan kembali kepada-Mu, Engkau menerimaku dan berkata, 'marilah kita makan dan bersukacita' (Ay.23).
Perjanjian Lama
Ulngan 19:1–20:20
Hakim yang adil
Sangat penting untuk membaca Perjanjian Lama melalui sudut pandang Yesus. Kita tidak bisa begitu saja menerapkan hukum Perjanjian Lama kepada masyarakat kita hari ini. Kita juga tidak bisa mengambil konsep 'perang suci' (20:1–20) dan mengubahnya menjadi 'perang salib'.
Apa yang kita lihat di seluruh Alkitab adalah bahwa Allah adalah Allah yang kudus dan Allah yang adil. Beberapa prinsip sistem hukum Israel Kuno sangat spesifik pada saat itu. Dan beberapa yang lain cenderung praktis.
Pembunuhan yang disengaja jelas merupakan kejahatan yang lebih serius daripada pembunuhan biasa (19:1-13). Bukti yang baik diperlukan sebelum seseorang dihukum karena kejahatan (Ay.15). Saksi palsu adalah pelanggaran yang sangat serius (Ay.16–18). Ganjarannya harus pantas dan setimpal (Ay.21 - ini tidak pernah diartikan secara harfiah, kecuali dalam kasus hukuman mati). Tujuan sekunder dari penetapan hukum yang adil adalah pencegahannya (Ay.20).
Tetapi tidak semua hal di Israel Kuno berlaku bagi kita. Dalam Yesus Kristus, cara baru telah ditetapkan. Murka Allah yang menyerang pendosa di masyarakat telah dibayar sekali dan untuk semua pada wakil yang saleh, Anak Manusia.
Kita tidak dapat menerima Israel sebagai model untuk contoh kita tentang hukuman kejahatan. Seperti yang ditulis Profesor Oliver O’Donovan, 'bukan karena hal tersebut tidak liberal, tetapi karena tidak akan ada Kristen yang sanggup untuk melakukan hal itu. "Israel", dalam arti kuat yang diklaim sebagai tempat tinggal Allah yang unik di bumi, telah digantikan dalam Kristus. "
Sebagai contoh, ketika Yesus mengutip suatu ayat, Dia berkata, ‘Kamu telah mendengar firman: “Mata ganti mata dan gigi ganti gigi” [Ulangan 19:21]. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.' (Matius 5:38–39).
Tuhan, terima kasih karena Engkaulah Allah yang penuh kasih, keadilan, dan kebenaran. Terima kasih karena Engkau menyatakan diri kepadaku ketika aku merenungkan firman-Mu dan menghabiskan waktu di hadirat-Mu.
Pippa Menambahkan
Lukas 15:1–32
Yesus menceritakan tiga kisah tentang kehilangan barang; Saya dapat bersimpati dengan hal ini. Kami sepertinya kehilangan barang setiap hari, biasanya kunci dan kacamata Nicky. Saya menemukan cincin nenek saya, yang saya pikir telah hilang. Saya merasa seperti wanita dalam perumpamaan. Tetapi keberadaan Yesus lebih kepada urusan menemukan orang-orang yang terhilang dan membawa mereka pulang.
Ayat Hari Ini
‘… ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kashian. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia’ (Lukas 15:20).
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More