Jalan KeselamatanSampel
Penebusan dan keselamatan di dalam Kristus adalah kasih karunia Tuhan semata. “Jangan ada orang yang memegahkan diri,” kata Paulus di dalam surat Efesus. Karena semua itu memang bukan hasil usaha manusia. Semua itu murni pemberian Tuhan (Efesus 2:8-9).
Tuhan sudah menyediakan anugerah keselamatan itu bagi setiap orang. Harganya sudah dibayar lunas dengan darah dan pengorbanan Kristus. Tidak ada lagi yang perlu dan dapat dilakukan manusia untuk menyempurnakan keselamatan itu. Jalan keselamatan itu sudah dibentangkan Yesus melalui diri-Nya sendiri (Yohanes 14:6).
Namun, bagaimana supaya anugerah yang sudah disediakan Tuhan secara cuma-cuma itu benar-benar menjadi milik kita?
Ingat, Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah ... Ia telah mengaruniakan Anak-Nya ..., supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Anak-Nya itu) ... beroleh hidup yang kekal.” Yesus sendiri berkata, “Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yohanes 5:24). Dan, Yohanes 1:12 berkata: “Semua orang yang menerima-Nya (Yesus) diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (nama Yesus)”.
Jadi jelas, caranya adalah dengan percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi. Dengan iman yang mencakup “pikiran, perasaan, dan kehendak”. Maksudnya mencakup pikiran adalah: kita sudah memahami dan menyadari benar keadaan diri kita sebagai orang berdosa yang patut dihukum. Dan, kita juga memahami dan menyadari benar bahwa Yesus sudah melakukan penebusan dosa kita lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Kita tahu pasti, hanya Yesus yang dapat menebus dan membuat kita kembali hidup bagi kemuliaanNya.
Mencakup perasaan berarti: kita benar-benar memiliki perasaan berduka atas dosa-dosa kita, dan merasa sangat bersyukur atas pengampunan dosa yang disediakan Yesus bagi kita. Hanya Yesus yang dapat membuat kita berpindah dari maut kepada hidup melalui pengampunan dosa itu.
Akhirnya, setelah menyadari akan dosa (dengan pikiran) dan berduka atas dosa (dengan perasaan), kita perlu memiliki komitmen (dengan kehendak) untuk mengambil tindakan nyata. Yaitu dengan bertobat, berbalik dari dosa, dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan Yesus yang menjadi Juru Selamat kita.
Inilah tanggapan terbaik kita sebagai orang berdosa agar kita memperoleh pengampunan, bebas dari hukuman dosa, dan memiliki hidup kekal dan kehidupan baru di dalam Yesus.
Tuhan menantikan kita membuat keputusan terbesar ini dalam hidup kita. Dia rindu menyelamatkan kita, dan memulihkan kita kembali untuk hidup mencerminkan dan memuliakan-Nya. Dia mau kita mendapatkan kepenuhan hidup kita yang sesungguhnya di dalam Dia.
Perenungan dan Penerapan:
- Apakah saya sungguh percaya bahwa Yesus juga sudah mati untuk menebus dan menyelamatkan diri saya yang berdosa?
- Sebagai tanggapan terbaik atas jalan keselamatan yang sudah disediakan Tuhan ini, maukah/sudahkah saya menerima dan menyerahkan diri kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya pribadi?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Manusia diciptakan mulia, untuk mencerminkan dan memuliakan Tuhan yang mahamulia. Namun, manusia kemudian memilih jalannya sendiri, memberontak melawan Tuhan, kehilangan kemuliaan-Nya, dan menerima hukuman kekal. Karenanya, semua manusia memerlukan jalan untuk selamat dari kematian kekal itu, dan untuk kembali hidup mencerminkan dan memuliakan Tuhan. Apa yang Alkitab katakan mengenai kabar baik keselamatan ini?
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kambium yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.kambium.or.id/