Jalan KeselamatanSampel
KEPUTUSAN TERBESAR
Dalam hidup ini, kita selalu membuat pilihan atau keputusan. Ada keputusan sederhana, seperti mau makan apa atau makan di mana hari ini, pakai baju warna apa, hal mana dulu yang akan dikerjakan sekarang ini, dan sebagainya. Ada pula keputusan yang lebih besar, seperti dalam memilih sekolah, pekerjaan, atau teman hidup.
Keputusan kita yang salah dapat menimbulkan penyesalan. Penyesalan itu dapat bersifat jangka pendek dan bisa diatasi, dapat pula bersifat jangka panjang dan fatal.
Ada penyesalan satu hari. Misalnya, jika nasi yang kita masak telanjur menjadi bubur, kita menyesal karena harus makan bubur sepanjang hari itu. Tetapi keesokan harinya, ketika kita sudah memasak nasi lagi, penyesalan itu berakhir.
Penyesalan satu bulan bisa kita alami ketika kita salah potong rambut. Kita mungkin merasa kesal dan menyesal, melihat wajah kita menjadi aneh dengan model rambut yang tidak pas atau kependekan. Namun, begitu rambut kita tumbuh lagi, kita pun akan lupa dengan wajah aneh kita itu.
Penyesalan satu tahun terjadi jika kita tidak lulus atau tidak naik kelas. Kita mungkin sangat menyesali waktu satu tahun yang terbuang sia-sia. Namun, masih ada kesempatan tahun depan untuk kita belajar giat dan mengejar ketinggalan.
Penyesalan seumur hidup kita alami jika kita salah memilih pasangan hidup. Dengan prinsip pernikahan yang “sampai dipisahkan oleh kematian”, kita akan merasa menyesal seumur hidup karena kita akan terikat terus untuk hidup bersama orang yang kita salah pilih itu.
Namun, ada satu keputusan lain yang berakibat paling fatal dan menimbulkan penyesalan kekal. Yaitu, jika kita salah memilih Juru Selamat. Karena jika hal itu terjadi pada kita, kita akan selamanya terpisah dari Tuhan dan kemuliaan-Nya, dan masuk neraka. Pernahkah kita terpikir akan hal ini? Dan, apakah kita sudah memikirkan keputusan terbesar kita ini dengan sungguh-sungguh?
Bagaimana jika kepada kita diajukan pertanyaan ini: “Apakah engkau tahu pasti bahwa engkau akan bersama Tuhan di surga?” “Jika engkau meninggal dunia hari ini, apakah engkau yakin bahwa engkau akan masuk surga? Bagaimana jika Tuhan bertanya: ‘Mengapa Aku harus mengizinkan engkau masuk surga-Ku?’” Apa jawaban kita? Dan, bagaimana kita menemukan Jalan Keselamatan itu?
Firman Tuhan yang kita baca dari Yeremia 29:11-14 menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi pedoman kita dalam menemukan Jalan Keselamatan: (1) Tuhan tahu dan mengenal kita, dan Tuhan memiliki rancangan hari depan yang penuh harapan bagi kita (ayat 11); (2) Tuhan mau membuka diri-Nya kepada kita, dan membuat kita menemukan Dia, apabila kita mencari Dia dengan “segenap hati” (ayat 12-14).
Jadi, untuk dapat menemukan dan ditemukan Tuhan di jalan yang menuju keselamatan kekal, kita perlu membuat keputusan untuk mencari Dia dengan segenap hati saat ini. Anda sudah siap?
Perenungan dan Penerapan:
- Apakah saya sudah memikirkan keputusan terbesar saya dengan sungguh-sungguh? Bagaimana saya akan memutuskannya?
- Apakah yang akan atau sedang saya lakukan untuk mencari Tuhan dengan segenap hati?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Manusia diciptakan mulia, untuk mencerminkan dan memuliakan Tuhan yang mahamulia. Namun, manusia kemudian memilih jalannya sendiri, memberontak melawan Tuhan, kehilangan kemuliaan-Nya, dan menerima hukuman kekal. Karenanya, semua manusia memerlukan jalan untuk selamat dari kematian kekal itu, dan untuk kembali hidup mencerminkan dan memuliakan Tuhan. Apa yang Alkitab katakan mengenai kabar baik keselamatan ini?
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kambium yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.kambium.or.id/