1. Menjadi Keluarga Kristen yang SATU di dalam Kristus

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan melalui semua dan di dalam semua.

(Efesus 4:3-6,TB2)

Kata "satu" dalam Efesus 4:3-6 berasal dari bahasa Yunani "hen," yang memiliki makna lebih dalam daripada sekadar kesatuan fisik. Kata ini menunjuk pada kesatuan yang mendalam dan erat, yang didasarkan pada iman yang sama kepada Yesus Kristus yang ada di dalam diri setiap anggota keluarga. Kesatuan ini bukan hanya tentang toleransi dan kompromi, tetapi tentang persatuan yang mendalam dan erat yang didasarkan pada iman yang sama.

Menjadi keluarga yang satu di dalam Kristus bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang dapat menghambat kesatuan. Konflik pribadi antar anggota keluarga yang tidak diselesaikan dengan baik, pengaruh budaya di kehidupan kita, kesibukan dan stres kehidupan sehari-hari, ataupun ketidaksepakatan tentang prinsip, doktrin atau cara mempraktikkan iman.

Meskipun ada banyak tantangan, ada juga banyak cara untuk menjaga kesatuan keluarga Kristen:

- Ayah selaku pemimpin keluarga (atau bisa juga ibu bila ayah sudah tidak lagi bersama-sama dalam keluarga) memimpin keluarganya untuk memperkuat iman melalui pembacaan Alkitab, doa, dan ibadah bersama.

- Membiasakan diri untuk saling berkomunikasi secara terbuka dan jujur, dengan kasih dan hormat.

- Menjadikan saling mengampuni satu sama lain dengan cepat dan tanpa syarat sebagai sebuah gaya hidup.

- Saling melayani satu sama lain dengan kerendahan hati dan kasih.

- Ketika ada kesulitan, segera mencari pertolongan dari Allah dan dari komunitas orang percaya.

Menjadi keluarga Kristen yang satu di dalam Kristus adalah suatu anugerah dan tanggung jawab yang besar. Kita dipanggil untuk hidup dalam kesatuan yang didasarkan pada iman kepada Yesus Kristus.

Setiap keluarga Kristen harus berkomitmen dan berusaha untuk membangun dan menjaga kesatuan. Melalui perenungan firman Tuhan, doa, dan ibadah, kita harus memperkuat iman kita bersama. Ketika kita menghadapi kesulitan, kita harus berkomunikasi dengan terbuka, jujur, dan penuh kasih; kita biasakan untuk mengampuni satu sama lain dengan cepat dan tanpa syarat; dan kita hidup dengan melayani satu sama lain dengan kerendahan hati dan kasih. Saat menghadapi kesulitan, kita juga harus segera mencari pertolongan dari Allah dan komunitas orang percaya.

Dengan pertolongan Roh Kudus dalam menerapkan prinsip-prinsip Alkitab, keluarga Kristen dapat menjadi terang dan garam bagi dunia ini, menunjukkan kekuatan persatuan yang didasarkan pada iman kepada Yesus Kristus. Keluarga yang satu di dalam Kristus adalah kesaksian yang kuat tentang kasih dan kuasa Allah, dan menjadi berkat bagi semua orang yang melihatnya.

Pertanyaan untuk Refleksi

1. Bagaimana Anda dan keluarga dapat menunjukkan identitas sebagai keluarga Kristen dalam kehidupan sehari-hari?

2. Apa saja kesulitan yang dihadapi keluarga Kristen dalam mempertahankan kesatuan dan kekudusan di tengah kesibukan sehari-hari?

3. Bagaimana Anda dan keluarga sebagai keluarga Kristen dapat saling menguatkan dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan tersebut?

Doa

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas karunia yang Kau berikan kepada keluarga ini. Tolonglah kami selalu hidup sebagai keluarga yang satu di dalam Kristus, saling mengasihi, mendukung, dan membangun satu sama lain. Kami berdoa di dalam nama Tuhan Yesus agar Engkau membimbing kami, melalui Roh-Mu yang Kudus, dalam menjalani kehidupan setiap hari dengan iman dan ketaatan kepada-Mu.

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.

Amin..