Keluarga adalah Tempat Untuk MemuridkanSampel

Keluarga adalah Tempat Untuk Memuridkan

HARI KE 6 DARI 7

Hari ke-6: Pilar ke-4: Pengelolaan Keuangan Keluarga

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibrani 13:5)

Keuangan sering menjadi sumber konflik dalam keluarga, bahkan termasuk 3 besar penyebab perceraian di Indonesia. Pengelolaan keuangan yang dilakukan dengan bijaksana berdasarkan prinsip firman TUHAN akan mengurangi terjadinya konflik yang tidak perlu, dan juga memberi pengajaran kepada anak-anak untuk menjadi pengelola yang cakap akan setiap berkat yang diperolah dari TUHAN.

Dalam Ibrani 13:5, frasa "hamba uang" (philargyros) secara harfiah berarti "pecinta perak/uang", merujuk pada sikap hati yang menempatkan uang atau kekayaan materi sebagai prioritas utama dalam hidup, bahkan di atas Tuhan dan nilai-nilai biblikal. Dalam ayat ini, terdapat dua prinsip penting yang bisa menjadi landasan bagi keluarga Kristen dalam mengelola keuangan mereka, yaitu:

1. Sebagai murid Kristus kita dipanggil untuk tidak menjadi budak daripada uang, tetapi melihat uang sebagai sarana yang dipercayakan oleh Tuhan agar kita kelola untuk mencapai tujuan-Nya. Ini berarti kita tidak boleh terikat oleh keinginan akan kekayaan atau materi, tetapi menggunakan sumber daya kita dengan bijaksana sesuai dengan kehendak Tuhan.

2. Kita diingatkan bahwa kecukupan sejati ditemukan dalam Tuhan, bukan dalam jumlah harta yang kita miliki. Janji Tuhan untuk menyertai dan memelihara umat-Nya memberi kita keyakinan bahwa kebutuhan kita akan selalu terpenuhi, bahkan ketika sumber daya kita terbatas.

Pengelolaan keuangan keluarga bukanlah sekadar mengatur angka-angka, melainkan sebagai sebuah bagian dari ibadah dan bentuk ketaatan kita kepada Tuhan – Sumber dari segalanya yang kita miliki. Alkitab memberikan prinsip-prinsip yang jelas tentang bagaimana mengelola sumber daya yang Tuhan percayakan kepada kita, antara lain:

1) Buatlah anggaran yang realistis berdasarkan pendapatan yang memang bisa kita capai, dan susun rencana pengeluaran keluarga yang tidak melebihi pendapatan tersebut. Libatkan pasangan dalam proses ini untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama.

2) Bedakan antara kebutuhan pokok (makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan), dan keinginan (barang bermerk tertentu, liburan ke luar negeri, makan di tempat yang trending dan prestisius, dan sebagainya). Utamakan pemenuhan kebutuhan dasar, sebelum memenuhi keinginan. Bila sudah terlanjur ada hutang/pinjaman, jangan membuat hutang/pinjaman baru, dan jadikan cicilan hutang/pinjaman yang sudah ada sebagai prioritas yang harus dibayarkan, tidak kalah pentingnya seperti kebutuhan-kebutuhan hidup yang penting lainnya.

3) Hindari pemborosan dan pengeluaran yang sifatnya impulsif. Upayakan untuk menghemat pengeluaran, seperti misalnya memasak makanan ketimbang selalu makan di luar, gunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi.

4) Sisihkan, BUKAN sisakan, sebagian pendapatan untuk tabungan darurat dan investasi jangka panjang. Ini akan memberikan keamanan finansial di masa depan, dan membantu mencapai tujuan keluarga, seperti pendidikan anak atau pembelian rumah. Peningkatan pendapatan, adanya bonus, jangan diimbangi dengan peningkatan gaya hidup, melainkan peningkatan untuk investasi. Investasi yang baik, bisa meningkatkan penerimaan pendapatan keluarga.

5) Wujudkan syukur atas berkat Tuhan dengan mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan, juga menyisihkan untuk memberikan persembahan, dan berbagi dengan orang yang membutuhkan. Memberi adalah sebuah gaya hidup murid Kristus, dan cara untuk menunjukkan kasih Tuhan kepada sesama.

6) Diskusikan masalah keuangan secara terbuka dan jujur dengan pasangan. Hindari menyembunyikan hutang, atau pengeluaran rahasia, apapun alasannya. Bangun kepercayaan dan kerja sama dalam mengelola keuangan keluarga.

7) Mintalah nasihat dan dukungan dari orang yang dipercaya, seperti hamba Tuhan atau penasihat mentor keuangan Kristen. Ini akan membantu Anda tetap berada di jalur yang benar, dan bertanggung jawab atas keputusan keuangan Anda. Bersama pasangan, Anda juga bisa mengikuti berbagai kelas atau seminar tentang pengelolaan keuangan.

Penutup

Pengelolaan keuangan keluarga yang bijaksana adalah bagian penting dari kehidupan keluarga Kristen. Dengan mengikuti prinsip-prinsip firman Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, setiap keluarga dapat mengurangi konflik yang tidak perlu, merasa aman dan menghindari stres, memberi teladan yang bisa dipraktikkan oleh anak-anak di kemudian hari, menjadi berkat bagi orang lain, dan memuliakan Tuhan.

Didiklah anak-anak Anda untuk memiliki literasi keuangan, belajar untuk menabung sejak usia dini, ajarkan prinsip mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan, mengembangkan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan bantuan, dan latih mereka untuk memiliki rasa cukup dan rasa syukur atas apa yang mereka miliki.

Pertanyaan Refleksi

1) Sejauh mana saya mengandalkan Tuhan dalam pengelolaan keuangan, dan apakah saya sungguh-sungguh percaya bahwa Dia pasti memelihara kebutuhan keluarga saya?

2) Apakah selama ini saya bisa lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan? Apa yang selama ini membuat saya sulit mengendalikan keinginan saya?

3) Sudahkah saya menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sebagaimana renungan hari ini? Dalam hal apa saja yang masih perlu saya perbaiki?

Rencana orang rajin membawa kelimpahan; tindakan tergesa-gesa mengakibatkan kekurangan. Kekayaan yang diperoleh dengan tidak jujur cepat hilang dan membawa orang ke liang kubur. (Raja Salomo)

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 5Hari 7

Tentang Rencana ini

Keluarga adalah Tempat Untuk Memuridkan

Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan gereja, sesungguhnya dapat menjadi tempat pemuridan yang paling efektif. Kehidupan sehari-hari dalam keluarga memberikan banyak waktu untuk bersama, berinteraksi, dan saling memengaruhi. Anak-anak bisa belajar tentang Tuhan dan firman-Nya tidak hanya melalui pengajaran formal baik di sekolah maupun di Gereja, tetapi juga melalui keteladanan orangtua dan anggota keluarga lainnya.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Himawan Hadirahardja yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.instagram.com/himawanhadirahardja