Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Celine, seorang wanita muda yang datang ke persekutuan karena ia mengggambarkan apa yang menjadi ‘pencarian rohani’nya, ia menulis, ‘Saya tidak sepenuhnya yakin dengan apa yang terjadi! Tentu saja, saya telah bertumbuh semakin haus akan hadirat Allah seperti di saat hari di musim panas orang meneguk sedikit air segar, dengan suhu yang pas, orang ingin terus minum dan tak pernah merasa cukup.
‘Karena begitu bahagianya, saya selalu melompat kegirangan dan tertawa, dan bahkan ingin menceritakan kepada orang-orang betapa ajaibnya Allah itu... serta bahwa saya mengasihi semua orang! Saya dulu ingin mengampuni seseorang, tetapi ujung-ujungnya saya malah semakin menjadi pahit dan marah, hingga saya datang ke suatu persekutuan... Persekutuan tersebut disebut persekutuan Alpha. Dan kini saya telah mengampuni orang itu dan mengasihi mereka juga!’
Dia berkata bahwa dia kini mengasihi Kristus. Dahaga jiwanya telah dipuaskan. Dia memiliki terang dan kasih yang baru di dalam jiwanya.
Mazmur 42:2–7a
1. Dahaga jiwa
Apakah ada saat-saat ketika Anda memiliki perasaan yang samar dan Anda tidak tahu penyebab mengapa Anda menjadi ‘gelisah’? Anda tidak sendirian. Pemazmur mengetahui soal perasaan ini: ‘Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?’ (Ay.6a). Allah tidak ingin Anda ada di dalam keadaan ini. Dia mengasihi Anda dan ingin mendorong Anda.
Pemazmur berbicara mengenai dahaga jiwa. ‘Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah’ (Ay.2). Lanjutnya, ‘Jiwaku haus kepada Allah...’ (Ay.3).
Hanya Allah sendiri yang dapat memuaskan dahaga Anda. Pengenalan akan Allah tidak akan memuaskan dahaga jiwa Anda. Berserulah untuk merasakan hadirat-Nya. Berjumpalah dengan Allah (Ay.3) dan curahkan isi hati Anda (Ay.5).
Penyembahan adalah kunci: ‘Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.’ (Ay.4) Ingatlah pengalaman akan kebaikan Allah dan berkat-berkat-Nya di masa lalu. ini akan menginspirasi Anda untuk tetap percaya dalam Allah dan memberikan Anda kekuatan untuk menyembah-Nya lagi (Ay.6b-7a).
Tuhan, jiwaku haus akan Engkau. Hanya hadirat-Mu yang bisa memuaskan dahaga jiwaku. Aku berharap pada-Mu dan memuji-Mu, Juruselamat dan Allahku.
Perjanjian Baru
Lukas 11:33–54
2. Terang jiwa
Hati yang bersih dan kesadaran diri jauh lebih penting daripada tangan yang bersih. Apa yang ada di hati dan pikiran Anda lebih penting. Mata Anda adalah kunci; gerbang kehidupan jiwa. Itulah sebabnya apa yang Anda lihat begitu penting. Hal-hal masuk ke dalam kehidupan jiwa Anda melalui mata. Mata Anda juga mencerminkan apa yang terjadi di hati Anda.
Yesus memanggil Anda untuk memenuhi jiwa Anda dengan terang: ‘Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya.’ (Ay.34-36).
Yesus memanggil Anda kepada hubungan yang karib dengan Allah, yaitu ke tempat rahasia, hati, di mana hubungan sejati dengan Allah terjadi. Dia memanggil Anda untuk menjadi bersih dari dalam, tidak hanya luarannya saja (Ay.39). Tidak baik tampil bersih di luaran jika di dalam diri Anda penuh dengan ;ketamakan dan kejahatan’ (Ay.39).
Fokus mengenai kehidupan jiwa, menurut Yesus, adalah orang miskin: ‘Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu’ (Ay.41). Memberi penyucian hati.
Yesus kemudian mengatakan bahwa memberi itu sendiri tidak cukup jika Anda mengabaikan ‘keadilan dan kasih Allah’ (Ay.42).
Seperti yang Bapa Raniero Cantalamessa tulis, ‘Adalah salah bila kita berpikir bahwa dorongan terhadap kehidupan jiwa dapat membahayakan komitmen kita kepada kerajaan Allah dan keadilan. Jauh dari mengurangi pentingnya tindakan bagi Allah, kehidupan jiwa meletakkan dasarnya dan tetap bertahan.’
Yesus memperingatkan pemimpin-pemimpin rohani mengenai sikap hati yang salah di mana kita dapat dengan mudah jatuh. Perkataan ini adalah tantangan bagi kita dalam jenis kepemimpinan apa pun. Yesus memperingatkan mengenai:
· Mementingkan diri sendiri
‘...sebab kamu suka duduk di tempat terdepan’ (Ay. 43).
· Senang disanjung
‘...suka menerima penghormatan di pasar’ (Ay. 43).
· Kemunafikan
Berbahaya jika mengajarkan standar yang kita sendiri gagal lakukan: ‘... sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun’ (Ay.46).
Yesus tidak takut berhadapan dengan orang tentang kehidupan jiwa mereka. Dia tidak takut dimusuhi. Tidak mengejutkan bahwa sasaran kecaman-Nya, para pemuka agama, sangat membenci-Nya (Ay. 54).
Tuhan, biarlah mataku hanya melihat hal-hal yang mengobarkan kehidupan jiwaku. Penuhi aku hari ini dengan Roh Kudus-Mu. Biarlah hatiku dipenuhi dengan kemurahan hati, keadilan, dan kasih Allah.
Perjanjian Lama
Ulangan 6:1–8:20
3. Kasih jiwa
Inti dari Perjanjian Lama, seperti di Perjanjian Baru, adalah kasih. ‘Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu’ (Ay.6:5). Kata-kata bahasa Ibrani di sini lebih luas daripada yang dapat ditangkap secara penuh pada terjemahan lain, sesuatu yang mungkin tercermin dalam Perjanjian Baru yang menggunakan terjemahan empat rangkap (hati, jiwa, kekuatan, dan pikiran). Frasa tersebut dimaksudkan untuk mengakumulasikan segenap hidup, termasuk pikiran dan kehendak.
Allah selalu bermaksud bahwa hukum kasih harus merupakan urusan hati: ‘Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya...’ (Ay.6-7).
Kasih Anda untuk Allah mengalir dari kasih-Nya kepada Anda. Kasih-Nya untuk Anda tidak bergantung pada kualitas moral yang Anda miliki. Itu adalah anugerah dari Allah, yang mengasihi kita tak peduli dosa, kelemahan, dan kegagalan kita. ‘Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- Bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- Tetapi karena TUHAN mengasihi kamu...’ (7:7-8a). Dia mengasihi Anda karena Dia mengasihi Anda.
Allah mencurahkan kasih-Nya atas Anda karena sifat kasih dan kesetiaan-Nya: ‘... TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya... Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak’ (Ay.12-13).
Anda dipanggil ke dalam hubungan yang karib dengan Allah. Namun, ada tiga peringatan yang disampaikan dalam pasal 6:
· Berbahayanya meninggalkan Allah sebab adanya pemujaan berhala– ‘Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu...’ (6:14).
Ada godaan untuk menyesuaikan diri dengan budaya sekitar dan dengan keyakinan orang-orang tersebut. Namun, Allah ingin Anda untuk tetap beriman pada-Nya daripada menyesuaikan diri dengan mereka.
· Berbahayanya meragukan Allah karena kesesakan– ‘Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu...’ (6:16)
Ketika kesesakan datang, kita tergoda untuk berpikir bahwa Allah tidak lagi peduli, tetapi Anda harus teguh memegang kesetiaan dan firman Allah.
Allah mengizinkan Anda melalui ujian dan cobaan sehingga Anda dapat belajar berdasarkan pengalaman bahwa melakukan yang sesuai dengan cara-Nya adalah yang terbaik. Jika Anda tidak melayani dan menyembah-Nya di saat-saat terberat dalam hidup (lembah), Anda mungkin tidak akan konsisten dalam melayani dan menyembah-Nya di saat-saat senang (puncak gunung). Ingatlah bahwa puncak gunung memotivasi Anda, tetapi lembah mendewasakan Anda.
· Berbahayanya melupakan Allah karena kelimpahan – ‘... jangan engkau melupakan TUHAN... ’ (6:12).
Dalam sukacita akan karunia, Anda terkadang lupa kepada Sang pemberi. Tetapi ingatlah TUHAN Allah Anda, karena Dialah yang memberi Anda kemampuan untuk menjadi makmur’ (8:18).
Tiga peringatan ini adalah pewujudan bahwa hal-hal materi semata, entah itu harta kepunyaan atau ‘berhala’, tidak memuaskan, melainkan manusia hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan, itulah yang dapat memuaskan.
Yesus mengutip ayat ini ketika Dia sedang dicobai di padang gurun oleh iblis untuk memuaskan lapar jasmani-Nya dalam cara yang salah. Respon Yesus pada iblis adalah bahwa kehidupan jiwa, yaitu lapar rohani, yang jauh lebih penting daripada hal-hal materi. Lapar rohani ini hanya dapat dipuaskan oleh setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Apakah Anda makmur secara materi atau tidak, fokus hidup Anda haruslah pada kehidupan jiwa yang dapat memuaskan kerinduan jiwa yang Allah telah taruh dalam setiap hati manusia.
Tuhan, terimakasih atas kasih luar biasa-Mu padaku. Terimakasih karena Engkau mengasihi dan memberkatiku. Tolong aku untuk mengasihimu dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan.
Pippa Menambahkan
Ulangan 6:12; 8:1,11
‘Berhati-hatilah.’
Saya harus mengucapkan kata-kata ini ribuan kali kepada anak-anak saya selama bertahun-tahun, dan saya masih melakukannya sampai sekarang. Sebagian besar demi keselamatan fisik mereka, tetapi keselamatan rohani mereka jauh lebih penting.
Ayat Hari Ini
‘Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?’ (Mazmur 42:3)
Notes:
Raniero Cantalamessa, The Mystery of Easter, (The Liturgical Press, 1994) p.105.
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More