YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 9 OF 365

  

Percaya kepada Allah untuk Melakukan Segala Sesuatunya dengan Benar

Pippa dan saya suka bermain teka-teki silang bersama. Ketika kami mulai tersendat di satu soal, kami tidak menyerah, kami beralih kepada soal lain. Setiap kali kami mendapatkan jawabannya, kami turut terbantu memecahkan soal-soal yang lain. Akhirnya, kami terkadang dapat memecahkan hampir semua teka-tekinya (meski jarang semuanya, sih).

Kadang, ketika membaca bagian-bagian sulit dari Alkitab itu ibarat seperti usaha memecahkan permainan teka-teki silang. Daripada tersendat di bagian yang rumit, Anda  bisa gunakan bagian-bagian lain yang mudah dipahami untuk membantu memecahkan bagian-bagian lain yang lebih sulit.

Seringkali saya kesulitan tak hanya dalam memahami beberapa bagian yang sukar dari Alkitab, tetapi juga dalam memahami alasan hal-hal tertentu terjadi di dunia kita. Misalnya, ketidakadilan. Tidak mudah menjawab hal itu.

Saya suka dengan pertanyaan retoris kedua dari bagian kemarin, ‘Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?’ (Kejadian 18:25)

Satu hal yang pasti adalah pada hari terakhir, di saat semuanya disingkapkan, Anda akan menyaksikan penghakiman Allah yang sempurna – dan semua orang akan berkata, ‘Benar sekali.’ Setiap bagian yang ada pada  hari ini menjelaskan pada kita bahwa pada akhirnya, Allah akan menghakimi semua hal dengan adil.

  

Mazmur 7:1–9

 

1.   Percaya akan   adanya penghakiman yang adil

Beberapa   orang mungkin berpikir bahwa percaya pada Allah yang menghakimi akan mendatangkan   banyak kekerasan di dunia zaman sekarang. Faktanya, itu adalah kebalikannya.   Ketika orang-orang berhenti meyakini penghakiman adil yang dari Allah, mereka   mungkin tergoda untuk main hakim sendiri dan membalas dendam terhadap musuh   mereka.

Daud   percaya adanya penghakiman – bahwa Allah akan menjadi hakim dan mengadili   dengan adil. ‘Biarlah bangsa-bangsa berkumpul mengelilingi Engkau, dan   bertakhtalah di atas mereka di tempat yang tinggi. TUHAN mengadili   bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus   ikhlas’ (Ay.7-8). Dengan kata lain, Daud percaya Allah yang akan berurusan   dengan para musuhnya.

Jika Anda    percaya Tuhan yang hendak menghakimi   dengan keadilan yang sempurna, Anda  bisa berserah pada-Nya dengan menjalankan   perintah Yesus: kasihilah musuhmu (lihat Matius 5:43–48; Lukas 6:27–36).

Miroslav Volf mengemukakan, ‘Praktik non-kekerasan memerlukan adanya   kepercayaan mengenai adanya pembalasan ilahi.’ Begitu banyaknya masalah dunia zaman kini akan   terpecahkan jika orang percaya akan adanya Allah yang menghakimi dengan adil dan bahwa kita bisa mempercayai-Nya untuk menjalankan   segalanya sesuai kebenaran pada akhirnya .

Ya TUHAN,   Allahku, pada-Mu   aku berlindung (Maz 7:1).  Terimakasih aku bisa percaya akan penghakiman-Mu yang   sempurna. Tak perlu aku menuntut balas melainkan mengasihi musuh-musuhku dan   berdoa bagi mereka yang menganiaya aku (Matius 5:44).

 

Perjanjian   Baru

Matius 7:24–8:22

 

2. Percaya dalam Yesus, yang Allah percayakan semua penghakiman

Yesus tahu semua cara dalam   membangun rumah karena Dia dulu berkerja sebagai tukang kayu. Ilustrasi yang   Dia gunakan begitu membumi: dua orang yang membangun rumah (7:24–26). Keduanya membangun sesuatu   dengan manfaat yang bertahan lama. Kehidupan kita sama seperti rumah-rumah   tersebut, namun manfaatnyalah yang berlangsung seterusnya.

Bagian terpenting dari sebuah   rumah adalah pondasinya. Kedua rumah ini tidak banyak bedanya. Tetapi hanya   satu yang dasarnya terbuat dari batu (Ay.25). Penampilan keduanya boleh   mirip, tetapi perbedaan mengenai pondasinya akan jelas nampak ketika badai   kehidupan datang menerpa.

Siapapun akan menghadapi   tantangan hidup yang datang dalam berbagai rupa: kesalah-pahaman, kekecewaan,   keinginan yang tidak kesampaian, keraguan, cobaan, godaan, kemerosotan,   hingga serangan setan. Bahkan kesuksesan pun bisa jadi merupakan sebuah   ujian. Ada lagi tekanan, penderitaan, sakit, kehilangan, dukacita, trauma,   tragedi, penganiayaan dan kegagalan.

Pada akhirnya, kita semua   akan menghadapi kematian dan penghakiman Allah. Gambaran ‘hujan   lebat...rambun...angin topan’ digunakan dalam Yehezkiel untuk merujuk pada   penghakiman Allah (Yehezkiel 13:11), tetapi bahasa penghakiman tersebut tidak   terikat pada Perjanjian Lama. Di sini, dan dimanapun, Yesus memperingatkan   akan datangnya penghakiman,  seperti   yang para penulis Perjanjian Baru peringatkan.

‘Turunlah hujan dan datanglah   banjir, lalu angin melanda rumah itu’ (Matius 7:25,27), tetapi rumah itu   ‘tidak rubuh’ sebab didirikan di atas batu (Ay.25). Tetapi rumah yang didirikan   di atas pasir rubuh dan rusak dengan hebatnya (Ay.27). Ini adalah kata-kata   penghakiman. Cobaan boleh ada selama orang hidup atau bisa datang saat hari   penghakiman. Yang jelas, Yesus berkata bahwa penghakiman adalah suatu hal   yang pasti akan terjadi.

Namun, Anda tidak usah takut.   Memang tidaklah mudah, tetapi ada jalanyang bisa Anda yakini bahwa ketika fondasi rumah Anda diuji, fondasi   tersebut tetap kokoh, maka mungkin sekali untuk bisa diketahui bahwa masa   depan Anda aman.. 

Yesus berkata bahwa perbedaannya   adalah si orang bijak tidak hanya mendengarkan firman Yesus, tapi dia juga   ‘melaksanakannya’ (Ay.24). Orang bodoh, di sisi lain, meski orang tersebut mendengarkan   firman Yesus, ‘tetapi ia tidak melaksanakannya’ (Ay.26).

Pengetahuan harus menuntun   pada tindakan – pengetahuan agamawi kita harus mempengaruhi hidup kita, jika   tidak, kita membangun hidup kita di atas pasir.

Firman Yesus, pertama-tama,   adalah panggilan untuk percaya pada-Nya (Yoh 6:28-29). Kita diselamatkan   dengan iman dalam Yesus dan hidup dalam ketaatan.

Anda bisa saja sangat yakin   dengan penghakiman Yesus, karena Dia memiliki kuasa dari Allah   sendiri. Yesus sendiri heran dengan iman si perwira. Dia berkata,   ‘Sesungguhnya, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di   antara orang Israel’ (Matius 8:10).

Bukti yang membuat iman   terjadi adalah karena si perwira percaya bahwa firman Yesus sendiri cukup   untuk menyembuhkan hambanya (Ay.8). Dasar pemikirannya untuk percaya sangat   dalam. Si perwira mengakui bahwa, seperti dalam pasukan, perintah dijalankan menurut   kuasa dari yang di atas– jadi kuasa Yesus terjadi menurut kuasa   Bapa-Nya. Si perwira menyaksikan pada saat Yesus berfirman, Allahlah yang   berfirman.

Selanjutnya, Hakim yang   sempurna ini tidak jauh dari penderitaan manusiawi. Kita tahu bahwa Yesus   mengalami ketidakadilan, dipenjara, disiksa sampai-sampai disalib. Tetapi   dalam bagian ini, kita memahami bahwa Dia turut mengalami sakit (karena kita,   Ay.17) dan bahkan tak memiliki tempat tinggal (Ay.20). Tak sedikit penderitaan   yang Dia alami.

Bapa, terimakasih bahwa Yesus   tidak hanya bisa memahami kelemahanku, tetapi Dia juga mati atas dosa-dosaku,   memikul penghakiman bagiku supaya aku tidak perlu takut lagi.

 

Perjanjian   Lama

Kejadian 19:1–20:18

 

3.   Percaya, pada akhirnya,   sang Hakim seluruh bumi akan menghakimi dengan adil

Kemarin, kita melihat bagaimana Abraham memohon   demi Sodom dan Gomora. Kita tidak tahu pasti apa dosa mereka, tetapi, TUHAN   berkata, “Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan   sesungguhnya sangat berat dosanya” (18:20).

Tampaknya dari renungan hari ini, dosa mereka   termasuk budaya pemerkosaan bergilir yang mengerikan (19:3, 5). Kita baca   dalam Yehezkiel 16 bahwa dosa-dosa mereka termasuk kecongkakan, ketamakan dan   ketidakpedulian; mereka tidak menolong yang miskin dan yang membutuhkan’   (Yehezkiel 16:49). Ini dapat menjadi gambaran dari masyarakat Barat.

Allah berkata jika ada 10 orang benar di Sodom dan   Gomora, Dia akan mengasihani: ‘Aku tidak akan memusnahkannya karena yang   sepuluh itu’ (Kejadian 18: 32). Dia memberikan kesempatan hanya bagi   orang-orang yang ‘benar’ untuk pergi. Saat Lot berlambat-lambat, para   malaikat menggenggam tangannya dan tangan istrinya dan dua orang putrinya dan   menuntun mereka keluar dari kota dengan selamat, karena TUHAN mengasihani   mereka (19:16).

Penghakiman atas istri Lot tampaknya sangat parah   (Ay.26). Apa pun alasannya, itu menjadi contoh. Yesus berkata, ‘Ingatlah   istri Lot!’ (Lukas 17:32). Kita tidak boleh menoleh ke belakang. Jika kita   telah meninggalkan kehidupan dosa, jangan pernah lagi kembali padanya. Mereka   telah diperintahkan, ‘Lari, selamatkan diri kalian!’ (Kejadian 19:17). Dengan   cara yang sama, kita diperintahkan untuk lari dari nafsu dosa (2 Timotius   2:22).

Bahkan Abraham pun berdosa. Dia mengulangi dosa   yang sama – mencoba berpura-pura bahwa Sara itu adiknya dan hampir   menyebabkan Sara melakukan perzinahan. Pesan yang ada di dalam Alkitab   bukanlah sebatas Allah hanya menyelamatkan orang berdosa, tetapi Ia juga   menggunakan orang berdosa. Dia memberkati Abraham dan menjawab doanya   (Kejadian 20:7). Allah menggunakan kita meskipun kita berdosa karena Dia adalah   maha pengasih, dan di dalam Yesus, Allah telah menempatkan penghakiman atas   diri-Nya.

Tuhan, terimakasih banyak atas pembeda yang salib   Kristus buat untuk hari penghakiman. Terimakasih karena saya yakin bahwa,   pada akhirnya, Hakim seluruh bumi akan menghakimi dengan adil.

 

 

Pippa Menambahkan

Matius 8:6

“Tuan, hambaku   terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.”

Si  perwira tidak hanya peduli pada keluarga dan teman-temannya, tetapi juga   orang yang bekerja padanya. Walaupun si perwira orang asing dan bukan bagian   dari masyarakat yang ‘agamis’, dia mencari Yesus demi hambanya itu. Iman bisa   ditemukan di banyak tempat yang tidak terduga.

 

Ayat untuk   Hari Ini:

‘Setiap   orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang   yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu.’ (Matius 7:24).

 

References:

Miroslav Volf, Exclusion and Embrace, (Abingdon Press, 1994) pp.303–304

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 8Day 10

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More