Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Tiga Kunci Percepatan
Beberapa tahun lalu, Pippa dan saya diminta berbicara di sebuah konferensi di Somerset, Inggris bagian barat daya. Perjalanan dari London seharusnya memakan waktu sekitar 3 jam. Namun, harinya sangat panas dan di depan kami ada sebuah kereta gerbong pengangkut jerami yang dilalap api dan muatannya tumpah di jalur cepat. Kami terjebak. Hampir tak bisa bergerak selama 5 jam. Kami merasa lega ketika akhirnya kami bisa menambah kecepatan.
Ada saat-saat dalam kehidupan pribadi kita, kehidupan jemaat dan pelayanan ketika rasa-rasanya kita terjebak dan tak bisa bergerak secepat yang kita inginkan. Di saat yang lain, kesempatan mulai tampak dan sudah ‘saatnya untuk meningkatkan kecepatan’.
Dalam renungan kita hari ini, kita memahami 3 kunci percepatan yang mana menggairahkan sekaligus menantang.
Mazmur 9:2–7; Matius 10:32–36
1. Menyadari adanya pihak penentang
Semakin cepat Anda melaju, semakin banyak pihak yang menghambat. Semakin tinggi kedudukan Anda , semakin banyak kritik yang Anda dapat. Umat Allah selalu menghadapi penentangan. Daud menghadapi banyak ‘musuh’ (Mazmur 9:4-7). Ditentang dan dimusuhi sudah jelas menyakitkan. Namun, dalam Kristus, Anda akan mampu mengatasi.
Kita sudah terlebih dahulu memahami ini dalam mazmur untuk hari ini. Daud memuji Allah atas kemenangannya: ‘Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku; aku mau menceriterakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau; bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi, sebab Engkau memukul musuhku mundur...’ (Ay.2-4).
Kita semua hidup dalam dunia yang jahat. Yesus memperingatkan, ‘Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi...’ (Matius 10:34). Yesus mengatakan, ‘jangan heran dengan adanya orang yang menentangmu.’
Jadilah pembawa damai (5:9,38–48). Anda dipanggil untuk memutus siklus kebencian. Meski demikian, pihak penentang mungkin berasal dari orang-orang terdekat Anda (10:34–36).
Jutaan pengikut Yesus di seluruh dunia sedang menghadapi penganiayaan fisik karena keyakinan mereka. Beberapa menghadapi penentangan, penindasan, dan diskriminasi dari pemerintah baik di daerah maupun di pusat.
Anda mungkin tidak menghadapi penentangan seperti ini dalam hidup Anda , tetapi Anda harus menyadari adanya pihak yang menentang Anda – apakah dari media sosial, teman, dan keluarga yang tidak memahami iman Anda , atau kolega kerja yang tidak setuju dengan pendirian Anda.
Tuhan, meskipun ditentang, saya mau bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku. Saya mau bersukacita dan bersuka karena Engkau (Mazmur 9:2-3a).
Perjanjian Baru
Matius 10:32–11:15
2. Mau berkorban
Yesus meminta murid-murid-Nya untuk mau berkorban demi diri-Nya: ‘Barangsiapa yang mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; barangsiapa yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku’ (10:37). Kasih Anda bagi Yesus harus jauh lebih besar dari kasih terbesar Anda bagi manusia.
Yesus melanjutkan, ‘Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa yang mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya’ (Ay.38-39). Mungkin ini yang Rasul Paulus maksud ketika ia mendorong kita untuk ‘mempersembahkan tubuh [kita] sebagai persembahan yang hidup’ (Roma 12:1).
Inilah cara mengetahui kehendak Allah di dalam hidup Anda, ‘apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna’ (Ay.2). Jika Anda ingin lebih dipakai Allah dan mengalami percepatan, Anda harus mau berkorban dengan cara ini.
Jangan khawatir. Pelayanan Anda di dalam Yesus tidaklah sia-sia. Yesus berkata, ‘Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.’ (Matius 10:42).
Martin of Tours (316-397 M) dulunya adalah Uskup dari Tours, Prancis, 371 M. Di suatu malam yang dingin, saat menunggangi kuda, dia melewati seorang pengemis. Martin turun dari kuda, merobek jubahnya menjadi dua dan memberikan setengahnya ke si pengemis. Malamnya, Martin bermimpi melihat Yesus sedang memakai jubah yang telah disobek itu di pundak-Nya. Ketika ditanya dari mana asal jubah yang sobek itu, Yesus menjawab, ‘Hamba-Ku Martin yang memberikannya pada-Ku.’
Dalam konteks ini, di injil Matius, pengorbanan Yesus merujuk pada pengakuan mengenai diri-Nya di dalam dunia yang jahat. Yesus berkata, ‘Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa yang menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga’ (Ay.32-33).
‘Mengakui’ Yesus bisa menuntun pada penentangan dan kesukaran. Bagi murid-murid pertama Yesus, secara harafiah, kita diartikan untuk memikul salib dan mengikut Dia (Ay.38), bahkan sampai mati. Bagi kita, harganya mungkin berbeda, tetapi kita dipanggil untuk berkomitmen secara sungguh-sungguh kepada Yesus.
Tuhan, tolong aku untuk mau memikul salib dan mengikut-Mu. Hari ini aku mempersembahkan pada-Mu tubuhku sebagai persembahan yang hidup.
Perjanjian Lama
Matius 11:1–15; Kejadian 27:1–28:22
3. Menikmati tantangan
Tampaknya, para pembalap Formula 1 harus benar-benar bugar dan kuat karena tubuh mereka turut terpengaruh selama balapan berlangsung.
.
Jika kita ingin melihat kedatangan Kerajaan Allah dipercepat, Yesus berkata butuh orang-orang tidak sabaran (Matius 11:12). (Beberapa terjemahan menggunakan kata ‘kasar’ dibandingkan ‘tidak sabaran’. Namun, banyak yang lebih menyukai terjemahan dan tafsiran ini.) Ini adalah orang-orang yang tidak terganggu dengan pihak penentang atau perlunya berkorban. Nyatanya, mereka menikmati tantangan.
Ketika melihat sejarah gereja, ada banyak tokoh yang menginspirasi melalui kehidupan mereka yang penuh dimana mereka telah mengubah dunia. Sepanjang sejarah, kedatangan Kerajaan Sorga makin dipercepat dengan adanya orang-orang beriman yang ‘tidak sabaran’.
Yesus berkata, ‘Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, kerajaan sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya’ (Matius 11:12). Konteks dari kata-kata ini adalah bahwa Yohanes Pembaptis ketika dalam penjara bertanya kalau Yesus adalah orang yang dinubuatkan. Alhasil, Yesus menjawab dengan berkata, ‘Lihat buktinya’ (Ay.4-5).
Yesus kemudian berkata bahwa Yohanes Pembaptis adalah tokoh terbesar yang pernah hidup sebelum Dia dan jemaat-Nya (Ay.11). Yohanes Pembaptis adalah nabi perjanjian lama yang terakhir (Ay.13). Kita melihat banyak contoh dalam Perjanjian Lama orang-orang yang ‘tidak sabaran’ (Ay.12).
Yakub adalah orang yang tidak sabaran, dalam arti baik, karena ingin memperoleh berkat dari Allah (lihat Kejadian 32:22-32). Namun, dalam renungan ini, kita melihat ketidaksabaran dia menimbulkan pelanggaran. Dia tahu begitu berharganya berkat dari bapanya, tetapi dia akhirnya dengan menipu demi mendapatkan berkat tersebut (pasal 27).
Ibu Yakub, Ribka, juga perempuan yang tidak sabaran. Tidak hanya pilih kasih, dia juga terlibat dalam konspirasi mengakali Ishak. Yang hasilnya adalah perseteruan keluarga, yang mana konsekuensinya berlangsung selama berabad-abad.
Itu adalah kisah yang sudah terlanjur dan kita tak tahu harus bagaimana – dan jelas bukan contoh yang baik untuk ditiru!
Walaupun begitu, rencana dan maksud Allah terus berjalan. Janji-Nya pada Abraham dan keturunannya berlanjut. Janji dan maksud Allah berlanjut kepada Yakub (28:13-15), tepat seperti yang Allah telah janjikan sebelum Esau dan Yakub lahir (25:23). Jika semua orang bertindak jujur dan dengan hormat, segala kesedihan mungkin bisa dihindari.
Hampir semua kisah-kisah dan tokoh-tokoh ini memiliki kekurangan – namun Allah masih bekerja melalui mereka. Sungguh suatu sukacita mengetahui bahwa Allah yang sempurna dapat menggunakan orang-orang yang tidak sempurna.
Allah memberkati Yakub. Bapanya, Ishak, memberinya berkat (28:3-4). Kemudian, Allah berbicara kepadanya di dalam mimpi. Dia melihat tangga yang menjulang dari bumi ke sorga, dengan para malaikat Allah naik dan turun melalui tangga itu (Ay.12). Ada jalan terbuka antara sorga dan bumi bagi kita semua. Allah berkata kepadanya, ‘...dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau , kemanapun engkau pergi...’ (Ay.14b-15a).
Allah menggunakan orang-orang ‘tak sabaran’: Abraham dan Sarah, Ishak dan Ribka, Yakub dan Rahel. Tetapi Yesus berkata tak ada satupun yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Dan Yohanes Pembaptis tidak lebih besar daripada yang terkecil dari pengikut Yesus di hari-hari kerajaan sorga – dan itu termasuk Anda!
Tuhan, terimakasih bahwa Engkau menyertaiku dan melindungiku kemanapun aku pergi. Biarlah aku terhitung sebagai orang-orang yang ‘tak sabaran’ itu yang menikmati kegembiraan, kesenangan, dan tantangan hidup dalam mengikut-Mu.
Pippa Menambah
Kejadian 27
Tipu daya dan dusta memecah belah persatuan keluarga.
Ayat Hari Ini:
‘Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, kemanapun engkau pergi...’ (Kejadian 28:15)
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More