Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Bagaimana Melawan Godaan
The Sirens adalah tiga wanita misterius yang, menurut Homer’s Odyssey, tinggal di sebuah pulau. Ketika kapal lewat, mereka berdiri di tebing dan bernyanyi. Lagu indah mereka akan memikat para pelaut untuk mendekat, sampai akhirnya kapal mereka tenggelam sampai dasar.
Odysseus ingin mendengar lagu para Siren, tetapi dia juga sadar bahayanya. Dia memerintahkan anak buahnya untuk mengikatnya ke tiang kapal selagi mereka mendekati pulau, lalu menyumpal telinga mereka dengan lilin. Ketika Odysseus mendengar Siren memanggil, dia minta dilepaskan ikatannya, tetapi awak kapalnya mengikatnya tambah erat. Baru dilepas ketika bahaya telah lewat.
Kisah tersebut menggambarkan mengenai pengaruh kuat yang kita rasakan saat tertarik dengan pilihan yang kita tahu salah bahkan merusak. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa godaan. Godaan bukanlah dosa. Yesus ‘sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa’ (Ibrani 4:15).
Amsal 7:21–27
1. Godaan untuk berzinah
Renungan ini menggambarkan kuasa dan bahaya godaan seksual.
- Waspada akan perkataan rayuan
Hati-hati dengan apa yang Anda dengar dan baca: ‘dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya’ (Ay.21).
- Hindari perbuatan bodoh
Pikiran dan perkataan menuntun pada perbuatan: ‘Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia... dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam’ (Ay.22-23).
- Mengendalikan hati yang nyasar
Godaan sering dimulai dalam hati: ‘Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu’ (Ay.25; lihat Matius 5:28).
Perhatikan peringatan ini: ‘dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku. Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya’ (Amsal 7:24-25). Jalan tersebut adalah ‘jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut’ (Ay.27).
TUHAN, jangan bawa aku ke dalam pencobaan, tetapi lepaskan aku dari yang jahat. Jagai hatiku, jadikan aku berbeda dan tuntun langkahku.
Perjanjian Baru
Lukas 3:23–4:13
2. Godaan atas penguasaan diri
Allah mengizinkan pencobaan dalam hidup. Bila Anda lolos ujian ini , iman Anda dikuatkan.
Yesus tahu semua soal pencobaan. Yesus dicobai selama 40 hari (4:2). Walau iblislah yang mencobai (Ay.3), Allah mengizinkan (‘Yesus... lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun’, Ay.1).
Periode pencobaan ini mengikuti pengalaman Yesus yang penuh kuasa dari Roh Kudus saat dibaptis. Rangkaian peristiwa ini lumrah, yang mana itulah sebabnya kami memperingatkan orang-orang di Alpha bahwa pencobaan akan makin bertambah setelah akhir pekan (dimana fokusnya pada pekerjaan dan pengalaman akan Roh Kudus).
Lukas menegaskan identitas Yesus sebagai Anak Allah (3:23-38) tapi pencobaan-pencobaan yang dihadapi Yesus seringkali mirip dengan yang kita hadapi.
Semua pencobaan ini berkutat pada penguasaan diri, yaitu kendali diri atas nafsu, ambisi, dan hidup kita. Iblis ingin mengendalikan hidup Anda. Sebaliknya, Allah ingin Anda mengenal kebebasan yang berasal dari tuntunan Roh Kudus.
- Kepuasan instan
Iblis menggoda nafsu Yesus (Ay.3) dan menawarkan kepuasan instan. Yesus menjawab, ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja’ (Ay.4).
Dalam jangka panjang, kepuasan instan menuntun pada kekecewaan, kehampaan dan keputusasaan. Mendengarkan Allah dan membangun hubungan dengan-Nya menuntun kepada kepuasan, sukacita dan tujuan rohani yang dalam.
- Ambisi egois
Iblis menunjukkan kepada Yesus secara instan seluruh kerajaan dunia. ‘Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu,... Jadi jikalau Engkau menyembah aku”’ (Ay.6-7).
Pencobaan untuk menambah keuntungan pribadi sangatlah kuat. Kemakmuran materi bisa menuntun pada ‘kuasa’ dan ‘kemuliaan’ (Ay.6), tetapi bahayanya adalah mengamankan kekayaan menjadi ambisi dan sehingga kita menaruh iman dalam kekayaan, bukan dalam Allah.
Yesus merespon godaan ini dengan berkata, ‘Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’ (Ay.8). Akhirnya, hanya ada satu hal yang pasti aman yaitu hubungan Anda dengan Allah. Ini yang harus jadi ambisi utama Anda.
- Kuasa yang sombong
Iblis membawa Yesus ke bubungan Bait Allah dan berkata, ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah’ (Ay.9). Iblis lalu mengutip Alkitab (di luar konteks, pastinya). Yesus menjawab kitab suci dengan kitab suci, ‘Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’ (Ay.12).
Anda dipanggil untuk hidup taat dan melayani Allah. Yesus menampilkan beberapa mukjizat dramatis selama pelayanan-Nya. Dia mematuhi Allah dan mengikuti tuntunan Roh Kudus. Ini sangat berbeda dari mengetes Allah dan memohon-Nya untuk melindungi Anda. Daripada membuat rencana sendiri dan menyuruh Allah untuk memberkati, carilah rencana Allah dan taatilah panggilan-Nya.
Yesus mengalahkan iblis dan godaannya dengan firman Allah. Yesus berulang-ulang berkata, ‘Ada tertulis...’ lalu mengutip kitab suci yang langsung telak menjawab dusta dan godaan iblis.
Iblis ‘mundur dari pada-Nya’. Tapi hanya untuk sementara. Dia menunggu waktu yang baik (Ay.13). Enak bila godaannya tidak kuat-kuat amat. Tapi Anda harus waspada bahwa iblis akan terus memancing Anda agar tersesat lagi.
TUHAN, aku ingin ikut tuntunan Roh Kudus-Mu. Bantu aku untuk dekat pada-Mu, mengenal firman-Mu dan melawan godaan.
Perjanjian Lama
Bilangan 11:4–13:25
3. Godaan untuk membanding-bandingkan
Seperti Yesus dicobai di ‘padang gurun’ (Lukas 4:1), umat Allah dicobai selama tahun-tahun pengembaraan. Contoh-contoh dalam renungan ini dituliskan sebagai peringatan bagi kita (lihat 1 Korintus 10:6).
- Tidak puas
Allah telah mencukupi mereka dengan makanan tetapi mereka ingin ‘makanan lain’ (Bilangan 11:4). Bukannya bersyukur atas penyediaan yang ajaib, mereka malah berkata, ‘Siapakah yang akan memberi kita makan daging?’ (Ay.4b). Mereka terus bersungut-sungut (Ay.10,13) dan mengeluh.
Mereka tergoda membandingkan dengan kehidupan lama mereka di Mesir dan ingin kembali ke sana. Mudah sekali jatuh ke dalam jerat ini. Selalu ada yang dikeluhkan. Namun, jika kita mau memahami, kita sesungguhnya selalu diliputi oleh kebaikan, belas kasihan, pengampunan, kasih dan anugerah Allah.
‘Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."’ (Ibrani 13:5).
Obat ketidakpuasan adalah syukur. Tumbuhkanlah sikap syukur.
- Iri hati
Kita lihat contoh iri hati Miriam dan Harun yang bertanya, ‘Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?’ (12:2). Ketika Yosua jengkel dengan orang-orang yang kepenuhan roh Kudus di tempat perkemahan, Musa menanggapinya dengan bertanya, ‘Apakah engkau begitu giat mendukung diriku?’ (11:29). Terjemahan lainnya, ‘Apakah engkau iri demi diriku?’ Konteks di sini adalah kepemimpinan dan karunia rohani.
Struktur kepemimpinan Musa yaitu 3 orang di pusatnya (Harun, Miriam dan Yosua). Lalu, ada 12 pemimpin suku Israel (13:4-15), lalu 70 tua-tua (11:16 dan seterusnya). Ini ada kemiripan dengan struktur kepemimpinan Yesus, yaitu 3 orang di pusatnya (Petrus, Yohanes, Yakobus), 12 rasul, dan lalu 70 orang lain (lihat Lukas 10). Ketika Roh Kudus hinggap pada ketujuh puluh tua-tua itu, ‘kepenuhanlah mereka seperti nabi’ (Bilangan 11:25).
Seperti Musa, jauhilah godaan membanding-bandingkan dan iri ketika orang lain dipakai Allah dengan luar biasa. Musa mengakui bahwa dia perlu pertolongan. Dia menjawab, ‘Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!’ (Ay.29). Dia tidak merasa satu-satunya yang dipakai Allah. TUHAN telah berkata, ‘Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya’ (Ay.17).
- Kesombongan
Iri hati berasal dari pembandingan diri dengan orang lain dan mengganggap diri lebih berkekurangan. Kesombongan berasal dari terlalu banyak mementingkan diri sendiri, membandingkan dengan sesama dan mengganggap diri lebih hebat.
Musa juga melawan godaan kesombongan. Kesombongan merupakan penghalang terbesar antara Allah dan manusia. Allah menyukai kerendahan hati. Seperti yang dikemukakan C.S. Lewis, ‘Kerendahan hati sejati tidak memikirkan kekurangan diri sendiri, tetapi memikirkan pengurangan kepentingan diri sendiri.’.
‘Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi’ (12:3). Mungkin, itulah kenapa Allah memakai Musa dengan begitu hebatnya.
Musa lembut hatinya (Ay.3), setia (Ay.7), dan pemaaf (Ay.13). Ini semua berasal dari hubungan yang sangat dekat antara dia dengan Allah yang mana Allah berbicara kepada-Nya berhadap-hadapan (Ay.8).
TUHAN, bantu aku untuk melawan godaan ketidakpuasan, iri hati dan kesombongan. Bantu aku agar bisa dipercaya, setia dan rendah hati.
Pippa Menambahkan
Bilangan 11:4–6
Saya sedikit bersimpati dengan orang Israel zaman itu. Manna setiap hari selama 40 tahun kedengarannya agak membosankan. Kesehatan saya tidak begitu bagus sehingga saya sedikit ribet soal makanan. Saya yakin manna itu enak dan bagus untuk Anda. Saat lapar, semuanya terasa enak. Belajar berpuas diri dan bersyukur atas milik kita itu sangat penting.
Ayat Hari Ini
‘Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’ (Lukas 4:8).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More