Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Bagaimana Mengusahakan Keintiman dengan Tuhan
Kehidupan dan pelayanan pendeta Amerika, John Wimber, memiliki pengaruh besar pada kehidupan saya sendiri, gereja kami, dan banyak gereja lain di seluruh dunia.
Dia berkata, 'Kemampuan untuk mendengarkan apa yang Tuhan katakan, untuk melihat apa yang Tuhan lakukan, dan untuk bergerak di alam mukjizat yang datang ketika seorang individu mengembangkan keintiman dan ketergantungan yang sama terhadap Bapa [seperti Yesus]. Bagaimana Yesus melakukan apa yang Dia lakukan? Jawabannya ditemukan dalam hubungan-Nya dengan Bapa. Bagaimana kita akan melakukan ’hal-hal yang lebih besar daripada ini’ yang dijanjikan Yesus (Yohanes 14:12)? Dengan menemukan hubungan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan yang sama.’
Tuhan mengasihi Anda dengan keintiman yang melampaui segala impian Anda. Dia ingin Anda memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan-Nya dengan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan. Ini adalah kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa. Musa, Daud dan, tentu saja, Yesus memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Tetapi bagaimana Anda dapat mengembangkan keintiman dengan Tuhan?
Mazmur 35:11–18
1. Keterbukaan, kelapangan hati, dan kejujuran
Ada saat-saat ketika Daud jatuh; jiwanya terasa kosong (Ay.12, MSG). Dia jujur dan terbuka untuk membicarakan tantangannya:
- Perlawanan
Daud menghadapi tantangan yang hebat dari orang-orang yang membalas kejahatan terhadap kebaikan dan menyerangnya. Anda juga mungkin menghadapi pertentangan besar dari mereka yang membalas kejahatan terhadap kebaikan dan menyerang Anda (Ay.12,15b). Mereka mungkin memfitnah (Ay.15c), atau dengan jahat mengolok-olok (Ay.16a). Perlawanan tidak hanya datang dari dunia – perlawanan bahkan dapat berasal dari umat Allah (Ay.16).
- Doa yang ‘belum terjawab’
Mungkin ada saat-saat ketika doa Anda tampaknya tidak didengar. ’Doaku kembali timbul dalam dadaku’ (Ay.13). Dia berkata kepada Tuhan, ‘Sampai berapa lama, Tuhan, Engkau memandangi saja?' (Ay. 17).
· Kegagalan
‘Tetapi ketika aku tersandung jatuh’ (Ay.15a). Kita dapat merasakan ketika kita berjalan bersama Tuhan dengan cukup gembira dan kemudian tiba-tiba kita tersandung. Mungkin ada saat-saat ketika kita gagal untuk memenuhi standar kita sendiri, biarkan Allah turut bekerja.
Seperti Daud, yang berbicara kepada Tuhan perihal seluruh persoalannya. Jangan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Bicarakanlah dari hati Anda yang paling dalam. Dia tidak akan terkejut atau kaget dengan apa pun yang Anda katakan. Keterbukaan, kerentanan, dan kejujuran inilah yang menarik Anda ke dalam hubungan yang intim dengan Tuhan.
Tuhan, terima kasih karena Engkau mendengarkan tangisan hatiku. Terima kasih karena Engkau menyelamatkanku dan memungkinkan aku untuk mengatakan, ‘Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, ditengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau’ (Ay. 18).
Perjanjian Baru
Lukas 2:41–52
2. Tumbuh dalam kebijaksanaan
Bahkan semasa kecil, Yesus memiliki kebijaksanaan yang mencengangkan: ‘Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasaan-Nya dan segala jawaban yang diberikan-Nya’ (Ay.47).
Seperti yang dikatakan seseorang, 'Pengetahuan adalah mengetahui bahwa tomat adalah buah. Tetapi kebijaksanaan tidak menaruhnya dalam salad buah! ’Pengetahuan itu horizontal. Sedangkan, kebijaksanaan itu bersifat vertikal yang datang dari atas. Jauh lebih penting untuk bertumbuh dalam kebijaksanaan daripada menumbuhkan kekayaan. Kebijaksanaan melebihi kekayaan. Keintiman dengan Bapa mengarah pada pertumbuhan dalam kebijaksanaan.
Setelah orang tua Yesus menemukan-Nya di bait suci, Ia berkata kepada mereka, ‘Tidakah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?’ (Ay.49b). Atau seperti yang diterjemahkan oleh The Message, 'Berurusan dengan hal-hal dari Bapa-Ku' (Ay.49b, MSG).
Di satu sisi, hubungan Yesus dengan 'Bapa' -Nya unik. Di sisi lain, Ia juga memampukan Anda untuk memanggil Allah 'Bapa'. Dia berdoa kepada Tuhan sebagai 'Abba' (kata bahasa Aram yang digunakan oleh anak-anak dalam hubungan intim dengan ayah mereka), dan Dia mengajarkan murid-murid-Nya untuk melakukan hal yang sama (11: 2). Rasul Paulus, yang menulis tentang Roh Kudus, berkata, ‘Sebab Anda tidak menerima roh perbudakan yang membuat Anda menjadi takut lagi, tetapi Anda telah menerima Roh yang menjadikan Anda anak Tuhan. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Roma 8:15).
Kita dapat belajar dari empat hal tentang kebijaksanaan yang datang dari keintiman dengan Bapa dengan memeriksa teladan Yesus dari ayat-ayat berikut.
· Kebijaksanaan datang dari mendengarkan
Kebijaksanaan adalah kesediaan untuk mendengarkan dan belajar dari orang lain. Yesus, ‘sedang duduk ditengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka’ (Lukas 2:46).
Isaac Newton berkata, 'Saya berpikir bahwa kecerdasan akan lebih terlihat ketika menganalisis pertanyaan yang ditanyakan daripada jawaban yang diberikan. "
Seringkali, mereka yang tahu sebagian besar berbicara sedikit. Ketika kita berbicara, kita biasanya hanya mengulang apa yang sudah kita ketahui. Ketika kita mendengarkan, kita dapat belajar dari sesuatu yang baru.
Mengajukan pertanyaan yang baik adalah kunci untuk menjadi seorang pembicara yang baik. Dikatakan tentang Presiden J. F. Kennedy dikatakan bahwa dia seseorang yang membuat Anda berpikir bahwa ia tidak memiliki hal lain kecuali mengajukan pertanyaan dan mendengarkan Anda, dengan konsentrasi yang luar biasa, kepada jawaban Anda. Anda mengetahui bahwa, untuk saat ini, dia telah menggali informasi tentang masa lalu dan masa depan Anda.
· Kebijaksanaan mengarah pada kesederhanaan
Kebijaksanaan membawa kejelasan. Yesus tahu di mana Dia seharusnya berada dan apa yang harus Dia lakukan. Dia menyatakan, 'Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?' (Ay.49). Pengetahuan membawa kita dari hal yang sederhana kepada hal yang rumit; kebijaksanaan menuntun kita dari hal yang rumit kepada hal yang sederhana.
· Kebijaksanaan bersifat menyeluruh
Kebijaksanaan tidak hanya ditunjukkan dalam apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana kita hidup: ‘Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka’ (Ay. 51). Kebijaksanaan adalah tentang seluruh kehidupan kita, bukan hanya akal kita atau perkataan kita.
· Kebijaksanaan harus tumbuh
Melalui hubungan keintiman-Nya dengan Allah, ‘Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Tuhan dan manusia’ (Ay. 52) - deskripsi yang sangat mirip dengan yang digunakan oleh Samuel (1 Samuel 2:26).
Kebijaksanaan harus tumbuh seiring bertambahnya usia kita. Bukannya kebijaksanaan Yesus itu cacat atau tidak sempurna, tetapi kebijaksanaan-Nya tumbuh ketika Ia dewasa, sebagaimana juga seharusnya dengan kita.
Ini adalah doa yang sering kita doakan untuk anak-anak kita - bahwa mereka akan bertambah besar dan bertambah hikmatnya, dan makin dikasihi oleh Tuhan dan manusia.
Di atas segalanya, kebijaksanaan Yesus datang dari hubungan keintiman-Nya dengan Allah. Allah adalah Bapa-Nya. Dia tahu bahwa Ia harus berada di rumah Bapa-Nya, dan keintiman-Nya dengan Bapa-Nya adalah dasar dari kebijaksanaan-Nya.
Bapa, terima kasih karena Engkau telah memberiku Roh pengakuan anak, di mana aku dapat berseru, 'ya Abba, ya Bapa'. Terima kasih karena Engkau memanggilku ke dalam hubungan keintiman yang sama seperti yang Yesus miliki dengan Engkau. Bantu aku untuk bertumbuh dalam hubungan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan. Melalui Roh-Mu, semoga aku bertumbuh dalam kebijaksanaan dan kedudukan, dalam kasih kepada Allah dan manusia.
Perjanjian Lama
Bilangan 7:66–9:14
3. Berdiam diri dan mendengarkan
Anda tidak dapat mengembangkan hubungan yang intim dengan Tuhan tanpa menyisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan-Nya. 'Ketika Musa memasuki Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Tuhan, dia mendengar suara yang berfirman kepadanya ... dan dia berbicara dengan-Nya. Tuhan berfirman kepada Musa ... '(7:89 - 8:1).
Tuhan berbicara kepada Musa (8:1; 9:1). Musa berbicara dengan Allah (7:89). Itu adalah percakapan dua arah. Tuhan berbicara kepada Musa secara tatap muka, seperti seseorang berbicara dengan seorang teman (12: 8) - berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan, memperhatikan reaksi satu sama lain.
Pada zaman Roh Kudus, Anda berada dalam posisi yang lebih baik daripada Musa. Anda tidak lagi harus pergi ke suatu tempat tertentu, seperti yang dilakukan Musa, tetapi bisa bersama Tuhan di mana pun Anda berada. Melalui Roh anak Tuhan, Anda dibawa kepada percakapan yang intim dan kekal dengan Allah Bapa (Roma 8:15–17, 26–27).
Ini adalah polanya: 'Tuhan berbicara kepada Musa ... Jadi Musa mengatakan kepada orang Israel ... Orang Israel melakukan segala hal seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa' (Bilangan 9:1–5). Cara hidup seluruh orang Israel dibangun di atas ketaatan pada apa yang Tuhan katakan kepada Musa di tempat keintiman. Keintiman Anda dengan Tuhan perlu diterapkan ke jalan di mana Anda menjalani hidup. Praktekkanlah hal-hal yang Tuhan tunjukkan pada Anda.
Ada saat-saat di mana kita tidak mengerti bagaimana Tuhan membimbing kita. Sekali lagi, teladan Musa adalah contoh yang baik. Ketika orang-orang mengajukan pertanyaan sulit kepada Musa yang tidak dia ketahui jawabannya, dia menjawab, ‘Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan Tuhan mengenai kamu’ (Ay. 8). Jika Anda tidak tahu jawaban yang benar, adalah bijaksana untuk meminta orang untuk 'menunggu'. Hal ini memberi Anda waktu untuk berdoa dan mencari tahu dari Tuhan mengenai jalan yang benar.
Eugene Peterson menerjemahkan, ‘Beri aku waktu; aku akan mencari tahu apa yang Tuhan katakan mengenai kamu (Ay. 8). Alkitab Amplified mengatakan, 'Berdiam diri dan aku akan mendengar apa yang akan Tuhan perintahkan mengenai kamu.' Dalam kesibukan hidup, berdiam dirilah dan dengarkan apa yang Tuhan ingin Anda lakukan.
Tuhan, terima kasih bahwa aku dapat bertemu dengan Engkau setiap hari, berbicara dengan Engkau dan mendengarkan Engkau. Bantu aku untuk mendengar apa yang Engkau katakan kepadaku dan untuk kehidupan hari ini dalam hubungan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan dengan Engkau.
Pippa Menambahkan
Lukas 2:43
Saya selalu bertanya-tanya bagaimana Maria dan Yusuf dapat melakukan perjalanan sepanjang hari sebelum mereka menyadari bahwa putra mereka tidak bersama mereka. Meskipun saya juga harus mengakui bahwa ketika suatu hari kami pergi makan malam bersama teman-teman dan menyadari setelah tiba di tujuan kami, ternyata kami tidak sadar bahwa kami tidak bersama dengan anak-anak kami. Saya merasa agak malu menjelaskan ini kepada tuan rumah dan juga sangat cemas apakah anak kami aman dan tidak terlalu trauma. Saya ingin tahu apakah Maria dan Yusuf melakukan diskusi yang sama dalam perjalanan kembali seperti yang kami lakukan untuk kesalahan tersebut. Dalam kedua kasus itu, untungnya, anak-anak itu aman. Yesus berada di bait suci berbicara dengan para pemimpin agama dan anak kami sedang menonton TV!
Ayat Hari ini
‘Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Tuhan dan manusia’ (Lukas 2:52).
About this Plan

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More
Related Plans

From Waiting to the Immediate

The Marriage Lounge Devotional

Stronger Together: Pursuing Your True North With Others

Seeing the World With God’s Eyes

Finding Our Worth in the Real Thing

Two-Year Chronological Bible Reading Plan (First Year-July)

See God’s Peace: 3 Days of Visio Divina

Overcoming Suffering

For New Followers of Jesus - 30 Bible Studies
