YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 78 OF 365

  

Bagaimana Mengusahakan Keintiman dengan Tuhan

Kehidupan dan pelayanan pendeta Amerika, John Wimber, memiliki pengaruh besar pada kehidupan saya sendiri, gereja kami, dan banyak gereja lain di seluruh dunia.

Dia berkata, 'Kemampuan untuk mendengarkan apa yang Tuhan katakan, untuk melihat apa yang Tuhan lakukan, dan untuk bergerak di alam mukjizat yang datang ketika seorang individu mengembangkan keintiman dan ketergantungan yang sama terhadap Bapa [seperti Yesus]. Bagaimana Yesus melakukan apa yang Dia lakukan? Jawabannya ditemukan dalam hubungan-Nya dengan Bapa. Bagaimana kita akan melakukan ’hal-hal yang lebih besar daripada ini’ yang dijanjikan Yesus (Yohanes 14:12)? Dengan menemukan hubungan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan yang sama.’ 

Tuhan mengasihi Anda dengan keintiman yang melampaui segala  impian Anda. Dia ingin Anda memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan-Nya dengan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan. Ini adalah kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa. Musa, Daud dan, tentu saja, Yesus memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Tetapi bagaimana Anda dapat mengembangkan keintiman dengan Tuhan?

  

Mazmur 35:11–18


1.   Keterbukaan, kelapangan   hati, dan kejujuran

Ada saat-saat ketika Daud   jatuh; jiwanya terasa kosong (Ay.12, MSG). Dia jujur dan terbuka untuk   membicarakan tantangannya:


  • Perlawanan

Daud   menghadapi tantangan yang hebat dari orang-orang yang membalas kejahatan terhadap kebaikan dan menyerangnya.   Anda juga mungkin menghadapi pertentangan besar dari mereka yang membalas   kejahatan terhadap kebaikan dan menyerang Anda (Ay.12,15b). Mereka mungkin   memfitnah (Ay.15c), atau dengan jahat mengolok-olok (Ay.16a). Perlawanan   tidak hanya datang dari dunia – perlawanan bahkan dapat berasal dari umat Allah (Ay.16).


  • Doa        yang ‘belum terjawab’

Mungkin   ada saat-saat ketika doa Anda tampaknya tidak didengar. ’Doaku kembali timbul dalam   dadaku’ (Ay.13).   Dia berkata kepada Tuhan, ‘Sampai berapa lama, Tuhan, Engkau memandangi saja?' (Ay. 17).

· Kegagalan
‘Tetapi ketika aku tersandung jatuh’ (Ay.15a). Kita dapat merasakan ketika   kita berjalan bersama Tuhan dengan cukup gembira dan kemudian tiba-tiba kita   tersandung. Mungkin ada saat-saat ketika kita gagal untuk memenuhi standar   kita sendiri, biarkan Allah turut bekerja.

Seperti Daud, yang   berbicara kepada   Tuhan perihal seluruh   persoalannya.  Jangan berpura-pura bahwa semuanya   baik-baik saja. Bicarakanlah   dari hati Anda yang paling dalam. Dia tidak akan terkejut atau kaget   dengan apa pun yang Anda katakan. Keterbukaan, kerentanan, dan kejujuran   inilah yang menarik Anda ke dalam hubungan yang intim dengan Tuhan.

Tuhan, terima kasih karena   Engkau mendengarkan tangisan hatiku. Terima kasih karena Engkau   menyelamatkanku dan memungkinkan aku untuk mengatakan, ‘Aku mau menyanyikan   syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, ditengah-tengah rakyat yang banyak   aku mau memuji-muji Engkau’ (Ay. 18).

 

Perjanjian Baru

Lukas 2:41–52


2.   Tumbuh dalam kebijaksanaan

Bahkan semasa kecil, Yesus   memiliki kebijaksanaan yang mencengangkan: ‘Dan semua orang yang mendengar   Dia sangat heran akan   kecerdasaan-Nya dan segala jawaban yang diberikan-Nya’ (Ay.47).

Seperti   yang dikatakan seseorang, 'Pengetahuan adalah mengetahui bahwa tomat adalah buah.   Tetapi kebijaksanaan tidak menaruhnya dalam salad buah! ’Pengetahuan itu   horizontal. Sedangkan, kebijaksanaan itu bersifat vertikal yang datang dari atas. Jauh   lebih penting untuk bertumbuh dalam kebijaksanaan daripada menumbuhkan   kekayaan. Kebijaksanaan melebihi kekayaan. Keintiman dengan Bapa mengarah   pada pertumbuhan dalam kebijaksanaan.

Setelah   orang tua Yesus menemukan-Nya   di bait suci, Ia berkata kepada mereka, ‘Tidakah kamu   tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?’ (Ay.49b). Atau seperti yang   diterjemahkan oleh The Message,   'Berurusan dengan hal-hal dari Bapa-Ku' (Ay.49b, MSG).

Di   satu sisi, hubungan Yesus dengan 'Bapa' -Nya unik. Di sisi lain, Ia juga   memampukan Anda untuk memanggil Allah 'Bapa'. Dia berdoa kepada Tuhan sebagai   'Abba' (kata bahasa Aram yang   digunakan oleh anak-anak dalam hubungan intim dengan ayah mereka), dan Dia   mengajarkan murid-murid-Nya untuk melakukan hal yang sama (11: 2). Rasul   Paulus, yang menulis tentang Roh Kudus, berkata, ‘Sebab Anda   tidak menerima roh perbudakan yang membuat Anda menjadi takut lagi, tetapi Anda   telah menerima Roh yang menjadikan Anda anak Tuhan. Oleh Roh itu kita   berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Roma   8:15). 

Kita   dapat belajar dari empat   hal tentang kebijaksanaan yang datang dari keintiman dengan Bapa dengan   memeriksa teladan Yesus dari ayat-ayat   berikut.

· Kebijaksanaan datang dari mendengarkan

Kebijaksanaan adalah kesediaan untuk   mendengarkan dan belajar dari orang lain. Yesus, ‘sedang   duduk ditengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan   pertanyaan-pertanyaan kepada mereka’ (Lukas 2:46).

Isaac Newton berkata, 'Saya berpikir   bahwa   kecerdasan akan lebih terlihat ketika menganalisis pertanyaan yang ditanyakan   daripada jawaban yang diberikan. "

Seringkali, mereka yang   tahu sebagian besar berbicara sedikit. Ketika kita berbicara, kita biasanya   hanya mengulang apa yang sudah kita ketahui. Ketika kita mendengarkan, kita   dapat belajar dari   sesuatu yang baru.

Mengajukan pertanyaan yang baik adalah   kunci untuk menjadi seorang pembicara yang baik. Dikatakan tentang Presiden   J. F. Kennedy dikatakan bahwa dia seseorang yang membuat Anda berpikir bahwa ia tidak memiliki  hal lain kecuali mengajukan pertanyaan dan mendengarkan Anda, dengan konsentrasi yang luar biasa, kepada jawaban   Anda. Anda mengetahui bahwa, untuk saat ini, dia telah menggali informasi   tentang masa lalu dan masa depan   Anda.

· Kebijaksanaan   mengarah pada kesederhanaan

Kebijaksanaan membawa kejelasan. Yesus   tahu di mana Dia seharusnya berada   dan apa yang harus Dia lakukan. Dia menyatakan, 'Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di rumah   Bapa-Ku?' (Ay.49). Pengetahuan membawa kita dari hal yang sederhana kepada hal yang rumit; kebijaksanaan   menuntun kita dari hal yang   rumit kepada hal yang sederhana.

· Kebijaksanaan   bersifat menyeluruh

Kebijaksanaan tidak hanya ditunjukkan   dalam apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana kita hidup: ‘Lalu Ia   pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan   mereka’ (Ay. 51).   Kebijaksanaan adalah tentang seluruh kehidupan kita, bukan hanya akal kita   atau perkataan kita.

· Kebijaksanaan   harus tumbuh

Melalui hubungan keintiman-Nya   dengan Allah, ‘Yesus makin bertambah   besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh   Tuhan dan manusia’ (Ay. 52) -   deskripsi yang sangat mirip dengan yang digunakan oleh Samuel (1 Samuel   2:26).

Kebijaksanaan harus tumbuh seiring   bertambahnya usia kita.   Bukannya kebijaksanaan Yesus   itu cacat atau tidak sempurna, tetapi kebijaksanaan-Nya tumbuh ketika Ia dewasa, sebagaimana juga seharusnya dengan kita.

Ini adalah doa yang sering kita doakan   untuk anak-anak kita - bahwa mereka akan bertambah besar dan bertambah   hikmatnya, dan makin dikasihi oleh Tuhan dan manusia.

Di   atas segalanya, kebijaksanaan Yesus datang dari hubungan keintiman-Nya dengan Allah. Allah adalah Bapa-Nya. Dia tahu   bahwa Ia harus berada di rumah Bapa-Nya, dan keintiman-Nya dengan Bapa-Nya adalah   dasar dari kebijaksanaan-Nya.

Bapa,   terima kasih karena Engkau telah memberiku Roh pengakuan anak, di mana aku dapat berseru, 'ya Abba, ya Bapa'. Terima kasih karena   Engkau memanggilku ke dalam hubungan keintiman yang sama seperti yang Yesus miliki dengan   Engkau. Bantu aku   untuk bertumbuh   dalam hubungan keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan. Melalui Roh-Mu, semoga aku bertumbuh dalam kebijaksanaan   dan kedudukan, dalam kasih kepada   Allah dan manusia.

 

Perjanjian Lama

Bilangan 7:66–9:14 


3.   Berdiam diri dan mendengarkan

Anda   tidak dapat mengembangkan hubungan yang intim dengan Tuhan tanpa menyisihkan   waktu untuk berkomunikasi dengan-Nya. 'Ketika Musa memasuki Kemah Pertemuan   untuk berbicara dengan Tuhan, dia mendengar suara yang berfirman kepadanya ...   dan dia berbicara dengan-Nya. Tuhan berfirman kepada Musa ... '(7:89 - 8:1).

Tuhan   berbicara kepada Musa (8:1; 9:1). Musa berbicara dengan Allah (7:89). Itu   adalah percakapan dua arah. Tuhan berbicara kepada Musa secara tatap muka,   seperti seseorang berbicara dengan seorang teman (12: 8) - berbicara dan   mendengarkan pada saat yang bersamaan, memperhatikan reaksi satu sama lain.

Pada   zaman Roh Kudus, Anda berada   dalam posisi yang lebih baik daripada Musa. Anda tidak lagi harus pergi ke   suatu tempat tertentu, seperti yang dilakukan Musa, tetapi bisa bersama Tuhan   di mana pun Anda berada. Melalui Roh anak Tuhan, Anda dibawa kepada percakapan yang intim dan   kekal dengan Allah Bapa (Roma 8:15–17, 26–27).

Ini   adalah polanya:   'Tuhan berbicara kepada Musa ... Jadi Musa mengatakan kepada orang Israel ...   Orang Israel melakukan segala hal seperti yang diperintahkan Tuhan kepada   Musa' (Bilangan 9:1–5). Cara hidup seluruh orang Israel dibangun di atas   ketaatan pada apa yang Tuhan katakan kepada Musa di tempat keintiman.   Keintiman Anda dengan Tuhan perlu diterapkan ke jalan di mana Anda menjalani hidup.   Praktekkanlah hal-hal yang   Tuhan tunjukkan pada Anda.

Ada   saat-saat di mana kita tidak mengerti bagaimana Tuhan membimbing kita.   Sekali lagi, teladan Musa adalah contoh yang baik. Ketika orang-orang   mengajukan pertanyaan sulit kepada Musa yang tidak dia ketahui jawabannya,   dia menjawab, ‘Tunggulah dahulu,   aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan Tuhan mengenai kamu’ (Ay. 8). Jika Anda tidak   tahu jawaban yang benar, adalah bijaksana untuk meminta orang untuk 'menunggu'. Hal ini memberi Anda waktu untuk   berdoa dan mencari tahu dari Tuhan mengenai jalan yang benar.

Eugene   Peterson menerjemahkan, ‘Beri aku waktu; aku akan mencari tahu apa yang Tuhan   katakan mengenai kamu (Ay. 8). Alkitab Amplified   mengatakan, 'Berdiam diri dan aku akan mendengar apa yang   akan Tuhan perintahkan mengenai kamu.'   Dalam kesibukan hidup,   berdiam dirilah   dan dengarkan apa yang Tuhan ingin Anda lakukan.

Tuhan,   terima kasih bahwa aku   dapat bertemu dengan Engkau setiap hari, berbicara dengan Engkau dan   mendengarkan Engkau. Bantu aku   untuk mendengar apa yang Engkau katakan kepadaku dan untuk kehidupan hari ini dalam hubungan   keintiman, kesederhanaan, dan kepatuhan dengan Engkau.

 


Pippa   Menambahkan

Lukas   2:43

Saya   selalu bertanya-tanya bagaimana Maria dan Yusuf dapat melakukan perjalanan   sepanjang hari sebelum mereka menyadari bahwa putra mereka tidak bersama   mereka. Meskipun saya juga   harus mengakui bahwa ketika suatu hari kami pergi makan malam bersama   teman-teman dan menyadari setelah tiba di tujuan kami, ternyata kami   tidak sadar bahwa kami tidak bersama dengan anak-anak kami. Saya merasa agak malu menjelaskan   ini kepada tuan rumah dan juga sangat cemas apakah anak kami aman dan tidak   terlalu trauma. Saya ingin tahu apakah Maria dan Yusuf melakukan diskusi yang   sama dalam perjalanan kembali seperti yang kami lakukan untuk kesalahan   tersebut. Dalam kedua kasus itu, untungnya, anak-anak itu aman. Yesus berada   di bait suci berbicara dengan para pemimpin agama dan anak kami sedang   menonton TV!

 


Ayat Hari ini

‘Dan Yesus makin bertambah   besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Tuhan   dan manusia’ (Lukas 2:52).

Day 77Day 79

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More