Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Juruselamat
Dunia mencari juruselamat. Musisi Kanada, Lights, mengungkapkan ini dalam lirik lagunya, ‘Juruselamat’:
Malam begitu melemahkan dengarku,
Di saat hening mendengarkan,
Dan aku bertelut,
Ku tahu ada yang hilang...
Cepat atau lambat, aku kan memerlukan juruselamat,
Aku kan memerlukan juruselamat...
‘Lecrae’ (Moore), adalah seorang penyanyi rap, wirausaha, produser rekaman, dan aktor. Dia berbicara dan ditujukan kepada kami ketika dia berkata, ‘Aku Kristen bukan karena aku kuat dan punya semuanya. Aku Kristen karena aku lemah dan butuh juruselamat.’
Kebenaran tentang Kristianitas adalah bahwa dalam Yesus, Anda memiliki juruselamat. Bagaimana seharusnya Anda menanggapi kabar baik ini?
Mazmur 35:1–10
1. Berseru pada Allah Juruselamat Anda
Kapan saja, Anda dapat berseru meminta pertolongan pada Allah.
Hidup adalah pertempuran. Daud berdoa bahwa Allah akan melawan mereka yang melawannya (Ay.1a).
Doanya, ‘Berbantahlah, TUHAN, melawan orang yang berbantah dengan aku, berperanglah melawan orang yang berperang melawan aku... katakanlah kepada jiwaku:“Akulah keselamatanmu”’ (Ay.1b-3).
Ketika Anda sedang diserang, Anda terkadang merasa bahwa itu merupakan kesalahan Anda. Tetapi, dua kali Daud mengulang bahwa mereka memasang jaring terhadap dia ‘tanpa alasan’ (Ay.7). Terkadang Anda mungkin menghadapi penentangan tidak disebabkan oleh kesalahan Anda, tetapi karena perbuatan benar Anda. Daud berdoa kepada Tuhan memohon akan pertolongan-Nya: ‘Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN, aku girang karena keselamatan dari pada-Nya’ (Ay.9).
Musuh Anda mungkin lebih kuat daripada Anda. Daud menghadapi ‘pembantah’, ‘pengganggu’ dan ‘orang yang ingin mencabut nyawanya’ Ay.1,4). Tetapi Allah adalah Juruselamat yang menolong dan melindungi orang sengsara (Ay.10b).
Pertolongan Allah adalah pertolongan dalam Yesus. Saya menyukai lagu yang ditulis oleh Ben Fedling dan Reuben Morgan yang merayakan keselamatan-Nya. Mari jadikan kata-kata ini sebagai doa dan puji-pujian:
Juruselamat,
Dia sanggup memindahkan gunung,
Allahku berkuasa menyelamatkan,
Dia berkuasa menyelamatkan.
Selamanya,
Perancang keselamatan,
Dia bangkit menaklukkan kematian,
Yesus menaklukkan kematian.
Perjanjian Baru
Lukas 2:21–40
2. Memandang Yesus sebagai Juruselamat
Yesus adalah Juruselamat dunia. Malaikat telah mengumumkan kelahiran Juruselamat (2:11). Pada bagian ini, kita melihat pada hari ke delapan Dia dinamakan ‘Yesus’ yang berarti ‘Tuhan menyelamatkan’.
Orang tuanya membawa-Nya ke Yerusalem untuk ‘mempersembahkan-Nya pada Tuhan’ dan ‘untuk mempersembahkan korban menurut apa yang disebutkan dalam hukum Tuhan’ (Ay.22-24). Yesus adalah kegenapan dari seluruh persembahan dan korban yang kita baca pada Perjanjian Lama.
· Memandang Yesus, menerima damai sejahtera
Simeon menatang Yesus dan berkata kepada Tuhan, ‘Mataku telah melihat keselamatan dari pada-Mu‘ (Ay.30). Melihat Yesus adalah melihat keselamatan. Ketika melihat Yesus, Simeon merasakan damai sejahtera (Ay.29b).
· Memandang Yesus, melihat seperti apa Allah itu
Yesus adalah terang yang mengungkapkan Allah. Dia adalah ‘terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain’ (Ay.32a). Mustahil mengetahui Allah jika Dia tidak menyatakan diri-Nya sendiri kepada kita. Namun, Allah telah melakukannya dalam Yesus. Yesus menunjukkan kita seperti apa Allah itu. Yesus berkata, ‘Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa’ (Yoh 14:9). Yesus menyatakan Allah pada semua orang.
· Memandang Yesus, mendapatkan anugerah dan kebenaran
Yesus adalah terang yang membawa kemuliaan:‘kemuliaan umat-Mu Israel’ (Lukas 2:3b). Kata ‘kemuliaan’ berbicara tentang kehebatan, keindahan, kebesaran dan kesempurnaan Allah. Allah berjaya. Israel berjaya karena Allah tinggal di tengah mereka, pertama di tabernakel di gurun (seperti yang tertulis dalam bagian Perjanjian Lama hari ini), dan lalu di Bait di Yerusalem.
Bersama Yesus, Israel melihat kemuliaan Allah dalam pemahaman penuh dan sejati. Seperti yang dituliskan oleh Yohanes, ‘kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran’ (Yoh 1:14b). Yesus membawa kemuliaan bagi Israel dan kita, karena Yesus adalah Allah yang datang hidup di tengah kita.
Tragisnya, banyak orang menolak penyataan dan kemuliaan Allah yang kita pahami dalam Yesus. Simeon menubuatkan bahwa, ‘Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan... supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang’ (lukas 2:34-35).
Bergaul karib dengan Yesus mendatangkan berkat tetapi juga penderitaan. Mungkin Anda memiliki anggota keluarga, teman, atau orang lain yang menentang Yesus atau memang tidak tertarik. Ketika kita menyaksikan orang-orang menolak Yesus, kita sekilas melihat apa yang Maria telah alami:‘dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri’ (Ay.35).
Penderitaan Maria terdapat juga di masa depan. Sementara itu, dia bersukacita melihat Yesus tumbuh dan bertambah ‘kuat’. ‘Dia penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya’ (Ay.40). ‘Hikmat’ dan ‘kasih karunia’ adalah karakter Juruselamat yang harus kita tiru dalam hidup kita.
Tuhan, berikan aku mata seperti Simeon untuk melihat keselamatan-Mu di dunia hari ini. Berikanlah aku kasih karunia dan hikmat atas semua keputusan, tindakan, ucapanku.
Perjanjian Lama
Bilangan 7:1–65
3. Menyembah Juruselamat dunia
Banyak orang yang baru resmi menjadi orangtua menyadari bahwa Allahlah yang memberikan mereka anak, tetapi terlebih lagi bagi Maria dan Yusuf hari itu di Bait ketika mempersembahkan kembali pada Allah Bayi mujizat yang Dia telah berikan pada mereka.
Kelahiran Yesus Juruselamat merupakan peristiwa paling bersejarah. Simeon menatang Yesus dan berkata, ‘sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa’ (Lukas 2:30-31). Tidak heran bahwa segala nubuat dan persiapan menyambut Yesus begitu rinci dan terjabar.
Dalam bagian dari kitab Bilangan, kita menemukan bagaimana pelayanan Tabernakel ditahbiskan (Bilangan 7:1 – 10:10). Kita membaca bahwa setiap suku memberikan persembahan sukarela. Setiap suku memberikan persembahan yang sama. Persembahan diberikan kepada Allah (melalui hamba-Nya, Musa). Seluruh umat terlibat dalam pentahbisan tabernakel itu.
Awalnya, pada bagian ini mungkin tampak seperti hanya hal-hal teknis yang tidak penting bagi pembaca zaman sekarang. Namun, pemberian persembahan yang ruah kepada Allah di Tabernakel itu (Bilangan 7) begitu indahnya tercermin melalui dipersembahkannya Yesus di Bait Allah (Lukas 2:22). Kitab Perjanjian Lama ini tidak sekedar perhitungan kuno di zaman dulu.
Acara pemberian persembahan yang ruah ini adalah pelengkapan dan pengabdian akan tabernakel tersebut. Tabernakel adalah tempat lambang hadirat Allah dengan umat-Nya. Umat tersebut memberi sebagai respon atas kasih karunia dan hadirat Allah di tengah mereka. Persembahan mereka adalah ungkapan penyembahan dan ucapan syukur kepada Juruselamat.
Di saat yang sama, persembahan-persembahan ini juga merupakan bagian persiapan pengabdian kepada tabernakel yang terakhir. Mereka membuatnya sesuai untuk hadirat Allah. Persiapan yang rinci, banyaknya persembahan, dan detail yang penulis catat, semuanya mengacu pada ajaibnya berkat itu bagi orang Israel karena hadirat Allah di tengah-tengah mereka.
Seluruh persembahan dan korban dalam Taurat Musa merupakan persiapan dan gambaran awal kelahiran dan kematian Juruselamat. Tabernakel menyatakan sesuatu yang lebih besar. Tak lagi Allah tinggal dalam kemah di tengah kita, Dia memilih untuk tinggal di tengah kita sebagai kesatuan. Yesus dikuduskan menurut hukum Taurat, tetapi Dia akan menggenapi tujuan hukum Taurat tersebut (Ay.22-24a):‘Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Taurat...’ (Ay.39a)
Beberapa tahun kemudian, Yesus Juruselamat menghapus persembahan dan korban dari Perjanjian Lama melalui korban tubuhnya ‘sekali untuk selamanya’ (lihat Ibrani 10:1-10).
Tak heran ketika Simeon menyadari Bayi itu adalah Juruselamat dunia, dia memuji Allah (Lukas 2:28). Hana juga mengucap syukur kepada Allah (Ay.38). Yesus Sang Juruselamat adalah inti dari segala pujian dan ucapan syukur.
Saya menyukai kata-kata dari lagu yang ditulis oleh Ben Cantelon, yang merupakan respon yang tepat dalam doa dan penyembahan atas segala yang kita baca hari ini tentang Yesus Sang Juruselamat:
Sebab telah dibuat-Nya jalan, sehingga kita diselamatkan,
Dia Juruselamat dunia.
Kami angkat pujian akan kemashyuran-Nya,
Terpujilah Tuhan, Terpujilah Tuhan,
Yesus, Juruselamat dunia.
Pippa Menambahkan
Lukas 2:21–40
Tak ada yang lebih orang tua sukai selain mendengar anak mereka dipuja dan disanjung. Maria dan Yusuf pastinya senang, dan sedikit terheran, oleh nubuat Simeon dan Hana. Tetapi, tak ada yang lebih menyakitkan selain menyaksikan anak Anda menderita, ‘dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri’ (Ay.35). Mereka telah melalui banyak hal, tetapi ketika gambaran besarnya tersingkap, itu akan menjadi hal yang penting.
Ayat Hari Ini
‘... sebab mataku telah melihat keselamatan dari pada-Mu’ Lukas 2:30).
Notes:
Ben Cantelon, ‘Saviour of the World’. From Everything in Colour, 2010 Thankyou Music/Adm. by Capitol CMG Publishing excl. UK & Europe, adm. By Integrity Music, part of the David C Cook family, songs@integritymusic.com.
Lecrae, @lecrae on Twitter, 23 August 2012, https://twitter.com/lecrae/status/238677876927504386 [last accessed February 2016]
Lights, ‘Saviour’, from The Listening, Songwriters Salter, Thomas / Poxleitner, Valerie. Lyrics © Sony/ATV Music Publishing LLC
Reuben Morgan, Ben Fielding, ‘Mighty to Save’, Music and lyrics by Reuben Morgan and Ben Fielding, © Hillsong Music Publishing
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More