Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Disalibkan
Di zaman perbudakan di Amerika Serikat dahulu, para budak dari bagian selatan hidup dalam kondisi yang brutal. Mereka menciptakan lagu-lagu yang sangat menyentuh dengan melodi yang penuh dengan penghayatan . Lagu-lagu rohani ini adalah lagu pengharapan. Lagu-lagu itulah seruan jiwa para budak yang merindukan kebebasan.
Mereka memuji Yesus sebagai Juruselamat dan TUHAN, di tengah penderitaan yang berat, mereka mengalami anugerah-Nya, kedamaian, dan harapan demi masa depan. Berhubungan dengan Tuhan membuat mereka dapat bernyanyi:
Di sanakah kamu ketika mereka menyalibkan Tuhan-ku?
Dalam bacaan Perjanjian Baru untuk hari ini, kita melihat latar belakang atas pengakuan luar biasa dari Perjanjian Baru bahwa yang ‘mereka salibkan’ adalah Tuhan-ku. Allah digambarkan dalam Perjanjian Lama sebagai ‘TUHAN’.
Kata asli Ibrani untuk ‘TUHAN’ (YHWH) tidak mempunyai huruf vokal dan tidak divokalkan. Itu dianggap terlalu sakral untuk diucapkan. Karena alasan itu, ketika bunyi vokal ditambahkan ke dalam teks-teks Ibrani yang asli, mereka tidak ditambakan ke ‘nama itu’ (YHWH). Ada banyak perdebatan di zaman modern mengenai bunyi vokal apa yang harus digunakan – Dulunya banyak yang beranggapan bahwa kata yang paling tepat adalah ‘Yehuwah’ , tetapi sebagian besar cendekiawan kini berpikir ‘Yahweh’ lebih akurat.
Dalam terjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama, Septuaginta, nama sakral ini (YHWH) diterjemahkan menjadi ‘Kyrios’ (Tuhan). Hal ini sangat luar biasa bahwa para penulis Perjanjian Baru (yang adalah orang Yahudi penganut keesaan Allah) meneguhkan iman Kristen dasar bahwa ‘Yesus adalah Tuhan’ (Kyrios) (Roma 10:9, 2 Korintus 4:5; Kis 2:36) dan bahwa Tuhan kita telah disalibkan untuk kita.
Mazmur 31:20–25
1. Kasihilah TUHAN
Daud mendorong umat-Nya untuk mengasihi TUHAN (Ay.24a). mengasihi TUHAN adalah perintah pertama. Ini adalah hubungan 2 arah dari kasih. Kita mengasihi karena Dia terlebih dulu mengasihi kita (1 Yoh 4:19). Kasih kita adalah respon akan kasih-Nya.
Daud menuliskan, ‘Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya’ (Mazmur 31:22a). Renungkanlah betapa Allah mengasihi Anda. ‘Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau’ (Ay.20a).
Dia menyembunyikan Anda dalam naungan wajah-Nya (Ay.21a), Dia melindungi Anda dalam pondok-Nya (Ay. 21b) dari perbantahan lidah (Ay. 21b). Dia mendengarkan seruan Anda meminta tolong (Ay. 23b). Allah menjaga orang yang setiawan pada-Nya (24). Karena itu, Anda menjadi kuat dan teguh hati (Ay.25a), bahkan di saat sulit. ‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu...’ (Ay. 25).
Tuhan, aku memuji-Mu atas keajaiban kasih-Mu. Terimakasih karena Engkau mendengar seruanku meminta tolong ketika aku membutuhkan pertolongan-Mu. Tuhan, tolonglah...
Perjanjian Baru
Markus 15:1–32
2. Yesus adalah Tuhan
‘Disanakah kamu ketika mereka menyalibkan Tuhanku ?’ Sangat menyayat hati ketika saya membaca tentang penganiayaan, penyiksaan, dan penyaliban Yesus. Mereka menyalibkan Teman dan Tuhan saya. Yesus adalah:
· Raja
Yesus menerima gelar ‘raja orang Yahudi’ (Markus 15:2). Para prajurit mengunakan istilah itu sebagai olok-olokan (Ay. 18) dan nama yang ditulis di kayu salib itu adalah sebagai dakwaan untuk melawan-Nya (Ay.26). Namun, Yesus adalah kegenapan dari kerinduan bangsa Israel dan banyak janji mengenai Raja Damai (lihat Yesaya pasal 9 dan 11). Dia adalah raja yang berbeda.
Dia diserahkan ke Pilatus karena dengki (Markus 15:10) oleh pemimpin-pemimpin agama. Waspadalah dengan dengki. Terkadang dengki digambarkan sebagai ‘dosa agama’.
Yesus menjadi sasaran hinaan dan tuduhan palsu. Jika Anda difitnah atau dijelek-jelekkan orang, bersyukurlah bahwa Allah mengizinkan Anda, meskipun kecil atau tidak begitu berat, memasuki penderitaan Yesus dan berdoalah bahwa Allah akan menolong Anda untuk merespon perbuatan-Nya dengan kasih dan pengampunan.
· Mesias
Ironis bahwa para pemimpin agama itu mengolok Dia dan menyebut-Nya ‘Kristus itu’ (Ay.31-32), padahal Yesus sebenarnya memang Kristus. Istilah ‘Kristus’ diambil dari bahasa Yunani ‘Christos’, yang menerjemahkan kata Ibrani ‘Mashiah’ atau ‘Mesias’. Baik dari bahasa Yunani dan Ibrani secara harafiah kata ‘Mesias’ diartikan sebagai ‘yang diurapi’. Kita telah melihat Yesus sebagai Imam Besar Allah yang diurapi. Di sini, kita melihat-Nya sebagai Raja yang diurapi.
· Juruselamat
Setelahnya, kita juga melihat ironi yang luar biasa dari kata-kata olokan, baik dari orang-orang yang lewat, ‘turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!’ (Ay.30), maupun pemimpin-pemimpin agama, ‘Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!’ (Ay.31). Memang benar agar menjadi Juruselamat dunia, Ia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri. Dia harus melalui sakitnya penyaliban untuk menyelamatkan Anda dan saya.
Peristiwa yang terjadi pada Barabas memberikan kita gambaran perbuatan Yesus sebagai Juruselamat dunia. Barabas, seperti saya, bersalah dan pantas mendapatkan hukuman. Dia dipenjara bersama para pemberontak yang membunuh dalam pemberontakan (Ay.7). Yesus, di sisi lain, tidak bersalah sama sekali. Seperti ketika Pilatus bertanya mengenai kejahatan apakah yang telah Yesus perbuat (Ay.14). Namun, Barabas dilepaskan dan bebas, sementara Yesus diserahkan untuk disalibkan (Ay.15). Yang tidak bersalah menanggung hukuman mati supaya saya, yang bersalah, dapat dibebaskan . Kita bukanlah pembunuh seperti Barabas, tetapi kita semua membutuhkan pertolongan Sang Juruselamat dunia.
· Tuhan
Pada bacaan kemarin, kita melihat bagaimana saat Yesus ditanyai oleh Imam Besar mengenai apakah Dia Mesias, yang diberkati Allah, Yesus menjawab bahwa Dialah Mesias (14:61-62). Respon Imam besar menuduh Yesus melakukan penghujatan adalah karena Yesus mengaku sebagai Allah. Mengapa begitu? Ketika Allah menyatakan nama-Nya ‘YHWH’ pada Musa (Keluaran 3:14-15), Dia juga menjelaskan artinya. Nama itu berasal dari frasa Ibrani ‘Aku adalah Aku’. Respon atas pernyataan Yesus yang menyatakan diri-Nya, tak lain dan tak bukan, sebagai YHWH (Tuhan).
Kebenaran yang luar biasa ini adalah latar belakang seruan Rasul Paulus dalam Filipi 2:5-11 (yang membentuk dasar doa di bawah ini).
Tuhan, tolong aku untuk memiliki sikap yang sama seperti Yesus, yang merendahkan diri-Nya, taat sampai mati. Terimakasih karena Engkau meninggikan Dia di tempat tertinggi dan memberi-Nya nama di atas segala nama, sehingga dalam nama Yesus setiap lutut bertelut di sorga dan di bumi, dan setiap lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan.
Perjanjian Lama
Imamat 21:1–22:33
3. Menyembah Tuhan
Ada penegasan besar dalam bacaan ini mengenai ‘nama suci’ (22:2) Tuhan . Dalam pasal 22, Allah berkata kepada umat-Nya ‘Akulah TUHAN’ sebanyak 9 kali (Ay. 2-3, 8-9,16, 30-33). Mengapa Allah menegaskan nama-Nya dalam pasal-pasal ini?
Nama adalah sesuatu yang sangat penting di zaman dahulu. Nama dipercaya bisa menceritakan sesuatu yang penting tentang orang yang ditanya, tanpa terkecuali nama Allah. Nama YHWH menyatakan keunikan dan kebesaran Allah.
Nama Allah juga mengingatkan umat akan hubungan unik-Nya dengan mereka. Itu nama yang diungkapkan pada Musa sebagai suatu tanda janji Allah untuk menyertai umat-Nya (Keluaran 3).
Setiap kali Allah menyatakan ‘Akulah TUHAN’, itu mengingatkan umat-Nya baik tentang kebesaran-Nya maupun n tentang hubungan mereka dengan-Nya. Setiap hukum dalam pasal tersebut dibangun atas kebenaran-kebenaran ini dan dibentuk untuk menunjuk pada mereka.
Topik Imamat pasal 21 adalah kesuciaan Allah dan perlunya ada keimaman supaya umat dapat mendekati Allah. Dalam Perjanjian Baru, kita mengetahui bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung dan melalui Dialah kita mendekat pada Allah. Yesus itu:
- Kudus sepenuhnya
Imam yang terbesar harus sepenuhnya kudus (21:11b). Yesus sempurna moralnya. Yesus sepenuhnya kudus, tak bercela, tanpa noda, dan dosa’ (Ibrani 7:26).
- Berdedikasi pada Allah
Imam yang terbesar harus berdedikasi pada Allah (Imamat 21:12), seperti Yesus (Lukas 2:22).
- Yang diurapi
Imam yang terbesar harus diurapi dengan minyak (Imamat 21:12) sebagai lambang Roh Kudus. Yesus diurapi oleh Roh Kudus ketika Dia dibaptis. Dialah Yang Diurapi: Kristus.
Jika kita diingatkan akan perlunya imam yang sempurna pada pasal 21, kita diingatkan ingat perlunya korban yang sempurna pada pasal 22. Korban haruslah tanpa cela (22:19,21). Yesus adalah Imam sekaligus Korban yang sempurna.
Ambillah tiga bacaan ini bersama sebagai perenungan pada seruan jiwa mengenai bacaan‘ Yesus Kristus adalah Tuhan’ (Filipi 2:11) dan pada kasih-Nya yang luar biasa bagi kita melalui penyaliban-Nya dan pada respon mengenai bacaan ‘Kasihilah TUHAN’ (Mazmur 31:24a).
Tuhan, aku ingin menyembah-Mu. Engkaulah yang menyucikanku. Engkaulah yang menyelamatkanku dari tawanan. Engkaulah Tuhan dan aku mengasihi-Mu, Tuhan.
Pippa Menambahkan
Mazmur 31:25
‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN’.
Saya perlu kekuatan hari ini. Sebenarnya, sepanjang hari. Kuatkanlah aku, Tuhan.
Ayat Hari Ini
‘… sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib’ (Mazmur 31:22a).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More