YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 72 OF 365

  

Batas-batas Kasih

Saya ingat, bertahun-tahun lalu, pertandingan sepakbola yang melibatkan 22 anak-anak kecil (termasuk salah satunya putra saya, berusia 8 tahun saat itu). Teman saya, Andy, menjadi wasit. Sayangnya, pukul 2.30 siang, dia belum juga muncul. Para bocah tidak bisa menunggu lebih lama.

Saya dipaksa untuk menjadi wasit pengganti. Tetapi, saya tidak ada peluit, tidak ada tanda  batas-batas lapangan dan saya tidak tahu peraturannya sama seperti para bocah tersebut.

Dengan sekejap, permainan menjadi kacau. Ada yang teriak bolanya di dalam. Yang lainnya mengatakan bolanya di luar. Saya tidak yakin sama sekali. Jadi saya biarkan saja. Lalu terjadi pelanggaran. Beberapa anak berteriak, ‘Pelanggaran.’ Yang lainnya bilang, ‘Bukan pelanggaran.’ Saya tak tahu siapa yang benar. Jadi permainan saya lanjutkan. Lalu, orang-orang mulai terluka. Saat Andy datang, ada 3 anak yang tergeletak terluka dan sisanya meneriaki saya.

Tetapi di saat Andy tiba, dia meniup peluitnya, menyusun tim, memberitahu mereka dimana batas-batasnya dan mengendalikan mereka. Para bocah lalu menikmati permainan sepakbola tersebut.

Apakah para bocah itu lebih bebas tanpa peraturan, atau justru terkekang? Tanpa otoritas yang efektif, mereka dapat  berbuat semau mereka. Tetapi orang-orang menjadi bingung dan terluka. Mereka lebih suka adanya peraturan terhadap permainan. Lalu mereka bebas menikmati permainan. Peraturan sepakbola tidak didesain untuk menghilangkan keseruan permainan. Itu dibuat agar permainan bisa dinikmati secara maksimal.

‘Peraturan’ Allah adalah batas-batasnya  bagi kehidupan, kasih-Nya bagi kita. Batas-batas-Nya tidak didesain untuk membatasi kebebasan kita melainkan memberi kita kebebasan. Seperti aturan sepakbola, tidak menghilangkan serunya permainan. Justru, membuat permainan bisa dinikmati secara maksimal.

  

Amsal 7:1–5


1.   Batas-batas kasih   Allah

Allah tidak mengundang kita untuk mengikuti   hukum-hukum-Nya, Dia memerintahkan. Tetapi ini bukanlah perintah seorang   diktator, melainkan perintah kasih yang didesain untuk memastikan keadilan,   kedamaian dan kesempurnaan hidup.

Penulis   Kitab Amsal ibarat orang tua yang menguatkan anak-anaknya dan meneruskan   perintah Allah kepada mereka. Dia mendorong anak-anaknya: ‘... simpanlah perintahku dalam hatimu’ (Ay.1);   ‘Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup’ (Ay.2a); ‘simpanlah   ajaranku seperti biji matamu’ (Ay.2b); ‘tulislah itu pada loh hatimu’ (Ay.3b).   Inilah yang dilakukan Roh Kudus. Dia menulis hukum Allah di hati Anda dan   memberi Anda kemampuan untuk memeliharanya (Yeremia 31:33-34).

Perintah   Allah membawa ‘hikmat’, dan hikmat harus menjadi ‘saudara’ kita (Amsal 7:4).   Membawa ‘pengertian’ (Ay.4) maka dijauhkannya kita dari masalah (Ay.5).

Roh Allah   yang Pengasih, Engkau telah menuliskan aturan-Mu dalam hatiku. Bantu aku   untuk menjaga batas-batas-Mu dan hidup sempurna.

 

Perjanjian   Baru

Lukas 1:1–25


2.   Teladan sesama

Salah satu hal yang telah   membantu saya dalam hidup adalah teladan orang-orang yang menginspirasi.   Terkadang orang-orang tua yang, seperti Zakharia dan Elisabet, telah   menjalani hidup ‘menurut segala perintah dan   ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat’ (Ay.6).

Di waktu yang lain, ada para   pemuda yang, seperti Yohanes Pembaptis, dipenuhi dengan Roh Kudus dan kuasa.   Siapapun ia, berapapun usianya, seseorang tetap bisa menjadi teladan yang   menginspirasi.

Lukas adalah pria   berpendidikan, sejarawan dan dianggap sebagai dokter. Dia adalah satu-satunya   non-Yahudi dalam lingkaran para penulis Perjanjian Baru yang semuanya Yahudi.   Ini adalah bagian pertama dari dua kitab yang ditulisnya, ‘Lukas-Kisah Para   Rasul’.

Lukas mengadakan investigasi cermat   akan peristiwa-peristiwa di sekeliling Yesus (Ay.3). Dia menulis ‘berita’   berdasarkan ‘saksi-saksi mata’ (Ay.1,2) sehingga Anda ‘dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh   benar’ (Ay.4). Anda punya keyakinan tentang kehidupan, kematian dan   kebangkitan Yesus.

Dia mengawalinya dengan   kelahiran Yohanes Pembaptis. Secara khusus, dia memulainya dengan orang tua   Yohanes, yaitu Zakharia dan Elisabet: ‘Keduanya   adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan   Tuhan dengan tidak bercacat’ (Ay.6). (Layak dicatat bahwa Elisabet tadinya   mandul bukan akibat dosa dalam hidup mereka; justru sebaliknya).

Akhirnya, doa mereka didengar   (Ay.13). Ketika kita berdoa, Allah mendengar lebih dari yang kita ucapkan,   menjawab lebih dari yang kita tanyakan, memberi lebih dari yang kita   bayangkan, dalam waktu dan cara-Nya sendiri. Mereka lama menanti doa mereka   terjawab. Bila Allah membuat Anda menunggu, Anda tak perlu resah.

Allah mengabulkan permintaan mereka akan seorang   anak, yang mendatangkan mereka sukacita dan kegembiraan. Allah memberi   Zakharia ‘penglihatan’ (Ay.22) akan apa yang akan terjadi. Yohanes Pembaptis   ‘penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim   ibunya’ (Ay.15). Dia akan ‘membuat hati bapa-bapa berbalik kepada   anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar’ (Ay.17).

Keinginan Allah adalah   mengatur kembali dunia kepada cara hidup yang bijak dan jauh dari kekacauan   yang timbul dari pembangkangan terhadap perintah-Nya. Yesuslah yang   mewujudkan ini. Yohanes Pembaptis datang untuk mempersiapkan jalan bagi   Yesus.

Terimakasih, TUHAN, atas   teladan-teladan hebat dari Alkitab dan dalam masyarakat saat ini mengenai   mereka yang hidup dalam batas-batas-Mu. TUHAN, ubahlah masyarakatku. Pulihkan   pernikahan dan pengasuhan yang baik. Penuhi aku saat ini dengan Roh Kudus.

 

Perjanjian   Lama

Imamat 26:14–27:34


3.   Berkat akan batas-batas

Allah mengasihi Anda. Dia   tidak ingin Anda terluka dan mengalami kekacauan hidup, baik itu kehidupan   pribadi maupun kehidupan dengan sesama. Itulah kenapa Dia memberi Anda panduan-Nya dan memperingatkan bahaya   hidup di luar batas-batas kasih-Nya.

Ayat terakhir kitab Imamat   merangkum tentang apa seluruh kitab itu: ‘Itulah perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di   gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel’ (27:34). Batas-batas-Nya   bertujuan untuk memberi berkat.

Renungan hari ini menggambarkan hasil yang   mengerikan ketika umat Allah ‘tidak mendengarkan [Allah],   dan tidak melakukan segala perintah itu’ (26:14): ‘jikalau kamu menolak   ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak   melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku, maka Aku pun   akan berbuat begini kepadamu...’ (Ay.15-16).

Kita menyaksikan dunia yang   kacau-balau sebagai akibat dari ‘kebanggaan’ (Ay.19). Hubungan dengan Allah   terputus. Doa-doa tidak tersampaikan. Allah berkata, ‘Aku ... akan membuat langit di atasmu sebagai besi...’ (Ay.19).   Ketidakpatuhan menyerap tenaga, ‘Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia’ (Ay.20).   Sesukses apapun  Anda secara materi,   itu tidak akan memuaskan: ‘kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang’ (Ay.26b).   Ini digambarkan sebagai ‘kutuk atas pembangkangan’.

Allah memberi setiap   kesempatan untuk bertobat. Dia menaruh segala macam kendala yang menghalangi   untuk membujuk Anda berbalik pada-Nya (Ay.18,21,23,27). Dalam kesetiaan-Nya,   dan walau terus ditolak, Allah selalu siap menerima kita kembali jika kita   mengaku dan merendahkan diri (Ay.40-42).

Ini semua mengarah kepada   Yesus. Sayangnya tak ada seorangpun yang bisa memelihara semua perintah ini.   Jelas dalam ayat-ayat ini, Allah tahu bahwa umat tidak akan merusaknya dan   mendatangkan kutuk-kutuk atas diri sendiri. Namun, itu bukan akhir cerita.   Allah berjanji Dia akan bertindak untuk menyelamatkan dan menebus umat-Nya (Ay.42-45).   Pada akhirnya Allah melakukan ini dengan menaruh kutuk Taurat atas diri-Nya   sendiri.

Hanya selama kita memahami   latar belakang semua ini, kita mengerti betapa ajaibnya salib itu dan   bagaimana Yesus menimpakannya pada diri-Nya sendiri dengan menjadi kutuk   untuk kita agar terwujud berkat pembenaran oleh iman serta penerimaan janji   Roh (Galatia 3:10-14).

Roh Kudus Allah mengubahkan kita   ketika Dia menulis batas-batas pada loh hati kita. Seperti kata Paulus, ‘hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti   keinginan daging’ (5:16). Roh Allah menjadikan Anda berbuah ‘kasih, sukacita,   damai sejahtera’ dan banyak lagi (Ay.22).

Batas-batasnya dikarenakan   kasih. Yesus merangkum perintah-perintah itu, ‘Kasihilah Tuhan Allahmu...   dan... kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Matius 22:37-40).   ‘Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu   mengasihi kita’ (1 Yoh 4:19). Dalam kasih, Dia mati untuk Anda dan kini Dia   memberi Anda Roh Kudus-Nya untuk memampukan Anda mengikuti   perintah-perintah-Nya dengan menjalani hidup penuh kasih.

TUHAN, terimakasih karena,   melalui Yesus, Engkau mengampuni kegagalanku untuk tetap dalam   batas-batas-Mu. Terimakasih karena Engkau memberiku Roh Kudus untuk   membantuku memelihara perintah-Mu dan hidup dalam kasih.

 


Pippa   Menambahkan

Lukas 1:13

‘Tetapi malaikat itu berkata   kepadanya: ... “sebab doamu telah dikabulkan”.’

Zakharia pastinya telah berdoa meminta anak selama lebih   dari sepuluh tahun dan mungkin telah lama sekali sejak berhenti memanjatkan   doa khusus itu. Begitu menguatkan bahwa Allah sungguh mendengar walau Dia   tampak tidak menjawab. Waktu Allah sempurna bagi datangnya Yohanes di dunia   sebagai orang yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Kita tidak selalu paham   gambaran besarnya.

 

Ayat Hari Ini

‘...doamu telah dikabulkan’ (Lukas 1:13).


Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

Day 71Day 73

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More