YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 5 OF 365

 Segala Kebaikan

Kita semua mencari kebahagiaan, kasih, dan damai sejahtera. Tetapi, seringkali kita mencari di tempat yang salah.

Santo Augustine berdoa, ‘Tuhan... Engkau telah menjadikan kami sebagai kepunyaan-Mu dan hati kami gelisah sampai hati kami bisa beristirahat dalam-Mu.’ Allah adalah sumber segala kebaikan.

  

Mazmur 4:1–9

 

1.   Sumber sukacita dan damai sejahtera

Seringkali   kita mencari sukacita dan damai sejahtera di tempat yang salah: ‘Berapa lama lagi   kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?’ ( Ay.3b). Kita pikir uang, harta   atau keberhasilan adalah jawabannya. Tetapi, ini adaalah sesuatu yang sia-sia dan merupakan   kebohongan belaka.   Sukacita dan damai sejahtera sejati, seperti kata Daud, hanya ada dalam   hubungan dengan Allah.

Kita   tidak dijanjikan akan hidup yang bebas dari masalah – Mazmur memulai   dengan seruan:   ‘Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku.   Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku’ (Ay.2b). Daud yakin Allah akan   mendengar: ‘TUHAN mendengarkan   apabila aku berseru kepada-Nya’ (Ay.4b).

Allah   sendiri sumber sukacita dan damai sejahtera: ‘Biarlah cahaya wajah-Mu   menyinari kami, ya TUHAN. Engkau telah memberikan sukacita kepadaku,   lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.   Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab   hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman’ (Ay.7b-9).

Ada   sukacita yang lebih besar dalam hadirat Allah daripada dalam kemakmuran dan   kemewahan materi. Kemakmuran, yang tampaknya memiliki jaminan aman,   sesungguhnya tidak menjadikan kita tidur nyenyak. Hanya di dalam Tuhan kita   bisa ‘diam dengan aman’ (Ay.9).

Tuhan,   biarlah cahaya wajah-Mu menyinariku, mengisi hatiku dengan sukacita akan   hadirat-Mu dan membiarkan aku beristirahat.

 

Perjanjian   Baru

Matius 4:23–5:20

 

2. Sumber atas kebaikan Allah dan kebahagiaan sejati

Yesus berkata, kebahagiaan sejati bukan berasal dari segala yang orang miliki. Bukan berasal   dari ketenaran, keindahan, kemakmuran dan harta benda. Bukan tentang apa yang Anda rasakan. Bukan tentang apa yang Anda miliki atau apa yang Anda perbuat. 

Dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai dalam pasal 5:3–11, ‘makarios’, berarti ‘terberkati’, ‘beruntung’, ‘bahagia’ – penerima sah akan kebaikan Allah. Atau dalam Amplified version diartikan, ‘bahagia, dicemburui, dan   makmur secara rohani,   yang mana, dengan sukacita hidup dan kepuasan ... tak peduli kondisi luarnya.’ 

Pada Beatitudes (‘beautiful attitudes’!),Yesus menyoroti 8 sikap yang baik dalam situasi di mana Anda  layak menerima kebaikan dan berkat Allah.

· Membutuhkan Allah

‘Berbahagialah   orang yang miskin di hadapan Allah’ (Ay.3a).   Kata ‘miskin’ berarti ‘memohon… bergantung pada   yang lain’. Di sini,   artinya direndahkan atau dilemahkan sampai pada titik dimana kita sadar dan   bergantung pada Yesus. Yang miskin dalam roh menjadi diberkati karena melalui   apa yang Yesus telah perbuat (dari yang tidak mungkin menurut manusia menjadi   mungkin), ‘merekalah yang empunya Kerajaan Sorga’ (Ay.3b).

· Berduka atas kondisi anda

‘Berbahagialah   orang yang berdukacita’   (Ay.4a). Berdukalah   atas dosa Anda dan kekacauan di dunia sekeliling Anda. Berdukalah dengan   mereka yang berduka. Tidak salah berduka atas kehilangan orang-orang yang Anda   kasihi. Yesus berjanji bahwa yang berduka ‘akan dihibur’ (Ay.4b). Kelegaan dari   Allah melampaui segala kelegaan biasa. Joyce Meyer menulis, ‘Tidak   masalah bila harus menjalani kesukaran supaya bisa mengalami [kelegaan dari   Allah]’.

· Menerima diri apa adanya

‘Berbahagialah   orang yang lemah lembut’   (Ay.5a). Dalam   bahasa Yunani, kata ‘lemah   lembut’ berarti ‘ramah’, ‘penuh perhatian’, ‘sederhana’. Menunjukkan   kebaikan dan kasih untuk sesama. Kebalikannya dari arogansi dan ‘semau gue’. Lemah   lembut juga dapat berarti ‘hancur’, bukan dalam artian gelas hancur   berkeping-keping, tapi seperti kuda yang dijinakkan, - kekuatan dalam   kendali. Melalui Yesus, mereka   yang lemah lembut diberkati   – ‘mereka akan mewarisi bumi’   (Ay.5b). 

‘Berbahagialah   Anda ketika Anda bersyukur dengan diri Anda apa adanya, tidak lebih, tidak   kurang’ (Ay.5a)

· Lapar akan Allah

‘Berbahagialah   orang yang lapar dan haus akan kebenaran’ (Ay.6a). Kejarlah hubungan   dengan Allah sebagai yang terutama dalam hidup. Mengejar yang lain hanya   membuat diri kita kosong. Tetapi, berkat atas lapar akan Allah dan   kebenarannya adalah ‘kepuasan’ (Ay.6b). 

‘Berbahagialah Anda ketika Anda bekerja keras dengan   semangat untuk Tuhan’ (Ay.6a).

· Diampuni dan mengampuni

‘Berbahagialah   orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan’ (Ay.7a). Jangan beri orang   apa yang mereka ‘bisa dapatkan’; beri mereka apa yang mereka tidak bisa   dapatkan. C.S.   Lewis mengatakan,   ‘Menjadi orang Kristen berarti mengampuni kesalahan sesama, karena Allah   telah mengampuni kesalahan kita.’ Mereka yang murah hatinya diberkati karena ‘mereka akan   beroleh kemurahan’   (Ay.7b).

· Tulus sepenuhnya

‘Berbahagialah   orang yang suci hatinya’   (Ay.8a). Bukan   cuma kesucian luar tapi integritas, keterbukaan, ketulusan dan keaslian. Kesucian hatilah   yang bisa membuat Anda bisa ‘melihat Allah’ (Ay.8b). Hati yang murni   dimulai dari pikiran karena pikiran   menjadi ucapan, tindakan, dan karakter Anda.

Langkah penting untuk menjadi suci hati adalah dengan   membuat sesama memahami kita apa adanya – dalam kehancuran   dan kelemahan kita. ‘Anda   diberkati ketika Anda meletakkan kebenaran di dalam pikiran dan hati Anda’ (Ay.8a)   

· Menciptakan kedamaian

‘Berbahagialah   orang yang membawa damai’   (Ay.9a). Jangan   ciptakan konflik, tetapi ciptakanlah   damai sejahtera.   Yesus, Putra   Allah, mengadakan   pendamaian dengan Anda di atas kayu salib (Kolose 1:20). Berbahagialah   orang yang membawa damai ‘karena mereka akan disebut anak-anak Allah’ (Matius 5:9b).

‘Berbahagialah Anda ketika Anda dapat menunjukkan   kepada orang-orang cara bekerja sama alih-alih bersaing atau berkelahi' (Ay.9a).

· Tidak membalas saat dianiaya

‘Berbahagialah   orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran’ (Ay.10a). Jangan membalas   ketika dihina. Allah menyertai jemaat yang teraniaya: ‘merekalah yang   empunya Kerajaan Sorga’   (Ay.10b).

"Berbahagialah Anda ketika Anda berkomitmen kepada   Tuhan dan oleh karena hal itu, Anda dianiaya" (ay.10).

Kita melihat di sini   cara ketiga di mana Yesus menggenapi Perjanjian Lama. Kita telah melihat   bahwa Yesus menggenapi sejarah Perjanjian Lama (1:1–17) dan bagaimana Dia menggenapi janji-janji nubuatan   Perjanjian Lama (1:18–4:16). Kini, dalam Khotbah di Atas Bukit, Yesus menggenapi Taurat   Perjanjian Lama secara nyata: ‘Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang   untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk   meniadakannya, melainkan untuk menggenapi-nya’ (5:17).

Mantan penyanyi rock Amerika yang menjadi pendeta, John   Wimber, berkata, ‘Yesus tidak puas. Semua perbuatan kita menyenangkan di   mata-Nya tapi tak ada yang memuaskan bagi-Nya. Dia tidak puas denganku. Dia   terus menaikkan standar. Dia berjalan di tempat tinggi.’

Tuhan, tolong aku di tahun ini untuk hidup menurut   nilai-nilai Khotbah di Atas Bukit dan memiliki karakter yang seperti-Mu.   Dengan begitu aku bisa menjadi terang bagi dunia di sekelilingku.

 

Perjanjian   Lama

Kejadian 9:18–11:9

 

3.   Sumber kasih dan   persatuan

Kasih   menutupi dan melindungi. Dia tidak mencari-cari kelemahan dan kesalahan orang   lain. Dia tidak bersuka atas penderitaan orang lain.

Renungan   hari ini dimulai dengan penjelasan yang sedikit aneh mengenai mabuknya Nuh. Fakta bahwa dia   orang benar tidak berarti dia sempurna. Sem dan Yafet dipuji karena menutupi   ketelanjangan ayah mereka   (9:23).

Kasih dan   persatuan berjalan bergandengan. Menara Babel adalah lambang perpecahan (11:1–9). Orang-orang   itu berkata, ’Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara   yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita mencarikan nama untuknya...’ (Ay.4). Tindakan atas   kesombongan dan mabuk kekuasaan ini menimbulkan perpecahan, disimbolkan   dengan kebingungan atas perbedaan bahasa-bahasa di dunia. ‘Karena di situlah   dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan   TUHAN ke seluruh bumi’   (Ay.9).

Hari   Pentakosta adalah kebalikan dari peristiwa Babel. Roh Kudus   memampukan orang-orang berkata: ‘kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam   bahasa kita sendiri’   (Kis 2:8). Bahasa roh   melambangkan fakta bahwa Roh Kudus membalikkan perpecahan Babel dan   mempersatukan semua orang dan bahasa.

Ini   adalah pengalaman yang umum di masa sekarang, di saat kita menyaksikan Roh   Kudus membawa kasih dan persatuan bagi seluruh jemaat, bahasa, dan negara.

Tuhan, buatlah   kami untuk tidak pernah memegahkan diri atau jemaat, atau golongan kami. Namun,   biarlah kami selalu mengagungkan nama-Mu. Curahkan Roh-Mu, ya Tuhan, ke atas   jemaat seperti pada saat Pentakosta. Biarlah ada pembalikan Babel. Biarlah   segala perpecahan berakhir. Biarlah Roh-Mu dan nilai-nilai Kerajaan Allah   membawa kasih, sukacita, damai sejahtera, kebahagiaan dan persatuan sejati.

 

 

Pippa Menambah

Matius 4:24

‘dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk   keadaannya, yang menderita pelbagai   macam penyakit dan sengsara... lalu Yesus menyembuhkan mereka.’

 Saya hendak mendoakan siapapun yang saya kenal yang kini sedang sakit dan   menderita. 

[Untuk penjelasan lebih   rinci dan penerapan 'Khotbah di Bukit' (Matius 5-7) lihat buku Nicky Gumbel The Jesus Lifestyle:   shop.alpha.org/product/246/jesus-lifestyle-nicky-gumbel]

 

Ayat Hari Ini:

 

Dengan   tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur,   sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.   (Mazmur 4:9)

 

 

Notes:

C. S. Lewis, The Weight of Glory (New York: HarperCollins, 2001; Originally published 1949), pp.181–183.

St Augustine, Confessions: Book 1 (Penguin, 1961) p.21.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible,
Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation
Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible,

New International Version Anglicised

Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society

Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company

All rights reserved

‘NIV’ is a registered trademark of Biblica

UK trademark number 1448790.

Day 4Day 6

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More