Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Kisah Anda Berkuasa
Orang tua Mark Heather pisah ketika dia masih kecil dan dia dibesarkan oleh ibunya yang pemabuk yang sering memukulinya. Ketika berusia 14 tahun, dia berkata kepada ibunya bahwa dia tidak mau dipukuli lagi. Hari berikutnya, si ibu bunuh diri.
Sejak saat itu, dia ditempatkan dalam tempat pengasuhan dan menjadi, menurut dia, ‘sangat gila’, yaitu bermasalah dengan polisi, terlibat dengan narkoba, dan memiliki gaya hidup yang merusak diri.
Mark (kini dalam usia 30-an) diundang oleh pacarnya ke Alpha di HTB. Di akhir pekan, dia mengalami perjumpaan hebat dengan Allah. Katanya, ‘Pemimpin kelompok saya, Toby, mendoakan saya, agar Roh Kudus datang, dan saya tahu itu terjadi. Pengalaman itu membuat saya menangis tanpa kendali.’
‘Saya lari ke bar di pinggir jalan, menenggak bir, menggelandang di luar dan duduk di pojokan tergelap yang bisa saya temukan. Setelah duduk tenang, saya seolah diselimuti oleh penghiburan. Saya merasakan kasih. Saya merasa menjadi bagian keluarga, yaitu sesuatu yang tidak saya ketahui sampai saat itu.’
‘Menangis, saya berdoa memohon satu lagi tanda. Saya meminta pada Allah agar Toby keluar dari pintu itu. Seperti yang saya minta dari-Nya, Toby berjalan melalui pintu itu mencari saya.
‘Allah itu nyata dan Dia mengasihi saya tanpa syarat . Dia lembut. Roh Kudus menyelamatkan saya. Akhir pekan Alpha membantu saya menemukan Dia. Dia tahu dimana saya berada, jadi ketika saya pergi ke tempat yang benar, menantilah Dia di sana.’
Kisah pribadi Mark berdampak besar bagi hidup banyak orang. Kisah Anda mungkin tidak sedramatis Mark, tapi semua orang pasti memiliki kisahnya sendiri. Apakah Anda dibesarkan sebagai orang Kristen atau baru menjadi Kristen selama beberapa jam, kisah Anda berkuasa.
Amsal 12:8–17
Ceritakan kisah Anda apa adanya
Amsal hari ini mencakup banyak pokok yang berbeda, dari memperhatikan hidup hewan (Ay.10) hingga melupakan hinaan dibandingkan menampilkan kejengkelan seketika itu juga: ‘Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh’ (Ay.16).
Ada satu amsal untuk tema hari ini: ‘Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil’ (Ay.17a). Ini, tentunya, ada implikasinya bagi para saksi di persidangan. Kita semua adalah para saksi ,dalam pengertian, kita ada dalam posisi untuk bersaksi tentang Yesus.
Entah itu Anda sedang ada di suatu malam dengan teman atau berbicara di depan khalayak orang di gereja atau di tempat lain, ada sesuatu yang sangat berkuasa tentang orang yang menceritakan kisah mereka apa adanya, dengan jujur dan dari hati.
TUHAN, bantu aku untuk menceritakan kisahku dari hati, jujur dan apa adanya.
Perjanjian Baru
Yoh 9:1–34
Ceritakan kisah Anda dengan gigih
Saya menyukai kisah dalam renungan hari ini tentang pria yang lahir buta. Pertama, Yesus menolak kaitan otomatis antara dosa dan penderitaan (Ay.1-3). Orang Farisi berasumsi pria itu buta karena telah ‘lahir sama sekali dalam dosa’ (Ay.34).
Bahkan para murid Yesus mengajukan pertanyaan yang setiap budaya tanyakan: ‘siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?’ (Ay.2). Yesus berkata pada mereka bahwa pertanyaan mereka salah. Dia menjawab, ‘Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia’ (Ay.3).
Yesus menyembuhkan pria ini melalui firman-Nya dan sentuhan-Nya dengan kasih yang dalam dan terhormat. Mukjizat menjadikan kegembiraan. Orang-orang yang kenal pria buta itu mulai mendiskusikan perkara tersebut.
Kita dapat melihat bagaimana selalu saja ada yang meragukan mukjizat kesembuhan. Ketika mata pria buta itu terbuka, ‘tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?" Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia."’ (Ay.8-9a).
Kita lihat bahayanya terjebak dalam rincian agamis dan kehilangan poin besarnya. Ketika pria itu bersaksi tentang kesembuhannya, beberapa menanggapi, ‘Orang ini [Yesus] tidak datang dari Allah, sebab Ia [Yesus] tidak memelihara hari Sabat’ (Ay.16).
Pria ini menceritakan kisahnya lagi dan lagi. Dia tidak punya jawaban untuk semua pertanyaan rumit itu. Namun, dia memberikan jawaban terbaik yang bisa Anda berikan ketika Anda ditanyai yang mana Anda tidak tahu jawabannya. Pria itu hanya berkata, ‘Aku tidak tahu’ (Ay.12).
Yang paling saya suka adalah jawaban si pria itu ketika dia kesal dengan semua keraguan dan pertanyaan sinis tersebut. Dia berkata pada mereka dia tidak tahu jawaban atas semua pertanyaan mereka, ‘tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat’ (Ay.25).
Ketika matanya terbuka, terbukalah juga hati dan pikirannya. Dia mengetahui ‘Orang yang disebut Yesus itu’ (Ay.11). Lalu, dia memandang-Nya sebagai ‘nabi’ (Ay.17) ‘yang dari Allah’ (Ay.33). Akhirnya, dia percaya Yesus adalah ‘Anak Manusia’ dan menyembah-Nya (Ay.38).
Inilah kuasa kesaksian itu. Cara menjawab ketika berurusan dengan berbagai penolakan: ‘Sebelumnya saya seperti ini... dan kini saya seperti ini... Inilah perbedaan yang Yesus telah buat dalam hidup saya.’
Menceritakan kisah Anda adalah salah satu kunci komunikasi dengan iman Anda seperti di sini dalam Perjanjian Baru.
TUHAN, terimakasih atas kuasa kisah-kisah mereka yang berkata, ‘aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat’ (Ay.25). Biarlah ada banyak lagi yang bersaksi tentang perjumpaan dengan-Mu, tentang terbukanya mata mereka dan disembuhkan.
Perjanjian Lama
Rut 1:1–2:23
Menceritakan kisah Anda dengan rendah hati
Kasih yang nyata seringkali sulit, tak nyaman dan mahal. Tapi kebahagiaan sejati hanya datang pada mereka yang peduli dengan sesama.
Kitab Rut adalah kisah dua janda dan seorang petani di desa terpencil. Perbedaan yang ajaib dengan kitab sebelumnya yaitu Kitab Hakim-hakim. Walau konteks kedua kitab sama (Rut ada ‘pada zaman para hakim memerintah’, 1:1), isi kedua kitab itu sangat berbeda.
Ketika Para Hakim menulis catatan tentang kejahatan dan pergolakan karena ‘setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri’ (Hakim 21:25), kitab Rut adalah kisah ajaib tentang kesetiaan, iman dan kebaikan. Hal yang menakjubkan karena terjadi dalam periode perjuangan. Lebih lanjut, ketika para Hakim melihat gambaran besar negara Israel selama periode itu, kitab Rut berfokus pada sebuah keluarga.
Yang menjadi pengingat bagi kita bahwa Allah semesta alam dan sejarah juga adalah Allah segenap detil kecil hidup Anda. Tidak hanya Mahaperkasa dan Mahakuasa tetapi Dia juga Bapa Anda yang peduli dengan Anda. Hidup Anda dan seluruh detilnya berarti bagi Allah. Hidup Anda berharga.
Kitab Rut mengingatkan kita akan kepedulian, penyediaan dan kesetiaan Allah dalam kepingan-kepingan kecil hidup kita.
Naomi lebih peduli dengan Rut dibandingkan dirinya sendiri. Naomi ingin Rut pulang ke negerinya supaya Rut memiliki kesempatan menikah lagi yang lebih baik dan Naomi bersiap untuk kehilangan Rut demi kebahagiaan Rut (Rut 1:8-13). Kasih Rut pada Naomi sangat murni dan tulus.
Dia siap untuk tidak menikah lagi. Dia menunjukkan kesetiaan besar pada ibu mertuanya. Dia berkata, ‘Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!’ (Ay.16-17).
Boas adalah orang yang takut akan Allah. Dia mendengar reputasi Rut. Rut tidak hanya setia dan beriman, dia pekerja keras (2:7). Seseorang pasti telah bersaksi tentang Rut. Boas berkata, ‘Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal’ (Ay.11).
Lebih lanjut, Rut telah bersaksi tentang imannya dalam Allah, karena Boas tahu bahwa Rut berbakti bagi ‘TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung’ (Ay.12).
Boas lalu menunjukkan kebaikan luar biasa pada Rut. Rut berkata kepada ibu mertuanya, ‘Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas... TUHAN... rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati’ (Ay.19-20).
TUHAN, terimakasih atas teladan kesetiaan, kebaikan dan iman. Bantu aku agar jadi seperti itu. Bantu kami sebagai masyarakat untuk menjadi orang-orang yang dikenal karena kesetiaan, kebaikan dan iman.
Pippa Menambahkan
Rut 1:1–2:23
Melegakan membaca kisah Rut setelah semua perilaku mengerikan umat dalam pasal-pasal terakhir kitab Hakim-hakim. Di sini kita menemui kehidupan yang damai dimana semua orang jujur, baik dan bisa diandalkan. Hubungan antara Naomi dan Rut adalah hubungan kasih dan kesetiaan, yang menetapkan standar yang sangat tinggi terhadap hubungan ibu dan menantu perempuan.
Ayat Hari Ini
‘Tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat’ (Yoh 9:25).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More