YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 123 OF 365

  

Bagaimana Membuat Pilihan yang Bijak

Charles Finney, pengacara dan penginjil, berbicara di gereja New York pada 1830-an. Pada akhir setiap sore, dia memberi orang-orang kesempatan untuk datang ke depan ruangan dan menyerahkan hidup mereka kepada Yesus. Banyak pengacara yang datang untuk mendengarkannya. Suatu malam, Ketua Peradilan New York sedang duduk di atas di serambi. Ketika dia mendengarkan Finney memberitakan Injil, dia menjadi yakin bahwa apa yang dilakukannya adalah  benar.

Kemudian pertanyaan ini muncul di benaknya: 'Maukah Anda maju seperti orang biasa lainnya?' Sesuatu dalam dirinya membuatnya berpikir bahwa dia tidak pantas untuk melakukannya karena posisi sosialnya yang bergengsi (di puncak hierarki hukum Negara Bagian New York). Dia duduk di sana memikirkan pilihan yang harus dia buat. Kemudian dia berpikir, 'Mengapa tidak? Saya yakin akan kebenaran ... mengapa saya tidak melakukannya seperti orang lain?’ 

Dia bangkit dari tempat duduknya, menuruni tangga dan menaiki tangga di belakang ke tempat Finney berkhotbah. Di tengah-tengah khotbah, Finney merasakan seseorang menarik jaketnya. Dia berbalik. Hakim Agung berkata, ’Tuan Finney, jika Anda memanggil orang-orang maju, saya akan datang.’ Finney menghentikan pembicaraannya dan berkata, "Hakim Agung mengatakan bahwa jika saya memanggil orang maju, dia akan datang. Saya meminta Anda untuk maju sekarang.’ 

Hakim Agung maju ke depan. Hampir setiap pengacara di Rochester, New York, mengikutinya! Dikatakan bahwa 100.000 orang bertobat dalam dua belas bulan berikutnya di daerah itu. Pilihan satu orang memengaruhi kehidupan banyak orang lain.

Hidup itu penuh dengan pilihan. Kita membuat pilihan setiap hari dalam hidup kita. Anda dapat membuat pilihan yang buruk atau Anda dapat membuat pilihan yang baik. Pilihan Anda penting. Beberapa pilihan memiliki konsekuensi yang mengubah hidup.

  

Mazmur 55:12–23


Memilih Percaya   diatas Kekhawatiran

'Khawatir,'   seperti yang ditulis oleh Corrie ten Boom, 'jangan kosongkan hari esok dengan kesedihan. Itu hanya mengosongkan kekuatan hari   ini.' Tidak   ada yang menjalani hidup tanpa menghadapi masalah, pencobaan, dan penyebab   kekhawatiran.

Daud   menghadapi banyak kesulitan dalam hidupnya. Di sini, Daud berbicara tentang   salah satu pencobaan paling   menyakitkan dalam hidupnya (Ay.19b). 'Teman dekat' (Ay.14b) dengan siapa ia telah   'berbagi' 'rahasianya' (Ay.15)   telah berbalik melawannya dan bergabung dengan banyak orang yang menentangnya   (Ay.19c). Daud, tentu saja, menyadari   bahwa menghadapi situasi   ini lebih sulit daripada jika 'musuh mencela [dia]' (Ay.13a), seperti yang kita   semua rasakan.

Seperti   dalam pencobaan apa pun, kita memiliki 'pilihan' tentang   cara kita   merespon. Daud memilih untuk berpaling kepada Tuhan dan berseru kepadanya ’malam, pagi, dan siang’ (Ay.16–17). Jika Anda terlibat   dalam konfrontasi dengan teman dekat atau anggota keluarga, kembalilah kepada Tuhan untuk   penghiburan dan kekuatan. Daud melakukannya dan sebagai hasilnya, dia mengalami kedamaian   Tuhan. Dia menulis, 'Ia membebaskan aku dengan aman dari serangan terhadap   aku, sebab berduyun-duyun mereka melawan aku' (Ay.19).

Dari   pengalaman Daud   sendiri, ia mampu   memberikan nasihat ini: ’Serahkanlah   kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau’ (Ay.23a). Setiap tahun, saya   telah menulis di pinggiran Alkitab saya bahwa 'peduli' yang saya miliki dan saya ‘serahkan kepada Tuhan' sebagai   tanggapan terhadap ayat ini. Sebagian besar dari kekhawatiran itu (meskipun tidak semuanya)   telah lebih dari sekedar diselesaikan.

Saat   Anda menghadapi kekhawatiran, pencobaan, dan kekecewaan hidup, jangan biarkan masalah   tersebut menguasai Anda. Seperti Daud, kembali kepada Tuhan, serahkan beban Anda kepada-Nya dan kemudian katakan, 'Tetapi   aku ini percaya kepada-Mu’( Ay.24b).

Tuhan,   hari ini aku   ingin membawa kepada-Mu kekhawatiranku   ... Aku   menyerahkan semua hal ini pada-Mu dan   percaya pada-Mu.   

 

Perjanjian Baru

Yohanes 3:22–36 


Memilih Yesus

Yohanes Pembaptis telah menjadi seseorang yang terkenal. Dia   memiliki pelayanan yang luar biasa. Orang-orang 'datang ke situ untuk dibaptis,' (Ay.23). Pengikut Yohanes sangat kompetitif. Mereka   menjadi iri akan kesuksesan Yesus. Mereka datang ke Yohanes dan mengatakan   tentang Yesus, 'Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.' (Ay.26).

Yohanes harus memilih bagaimana dia menanggapi.   Dia mulai dengan menunjukkan kepada murid-muridnya bahwa ‘Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya,   kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga' (Ay.27). Dia memilih untuk mengarahkan orang-orang   kepada Yesus daripada kepada dirinya sendiri: 'Kamu sendiri dapat memberi   kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk   mendahului-Nya' (Ay.28).

Yohanes mengibaratkan posisinya sendiri untuk   'teman yang menghadiri pengantin pria' (yang kita sebut 'pria terbaik'). Dia sama sekali tidak merasa   terancam dengan  kedatangan mempelai laki-laki, itu adalah   hal yang sangat dia tunggu-tunggu, dan dia senang karenanya. Demikian juga, Yohanes   menjelaskan bahwa dia telah menunggu Yesus, dan 'penuh sukacita' atas pelayanan Yesus. Yesus adalah   penerus Yohanes Pembaptis. Yohanes berkata tentang Yesus: 'Ia harus makin   besar, tetapi aku harus makin kecil' (Ay.30).

Kadang-kadang, kita semua mungkin terdorong untuk   menjadi lebih besar, lebih penting, lebih terhormat, dipromosikan lebih   tinggi, atau lebih berkualitas. Ini bukan semua tujuan buruk dalam diri   mereka, tetapi pilihan harian kita akan terpengaruh oleh ambisi-ambisi ini.   Anda harus memilih bagaimana Anda menjalani hidup Anda. Apakah Anda berfokus   pada promosi Anda atau meninggikan Yesus? Apakah ambisi Anda lebih untuk diri   sendiri atau untuk Yesus?

Kadang-kadang, kita bahkan melihat berbagai   pelayanan Kristen yang berbeda, namun   bersaing satu sama lain. Ini seharusnya tidak boleh terjadi.

Gali kata-kata ini di hati Anda: 'Ia harus makin   besar, tetapi aku harus makin kecil' (Ay.30).   Pada akhirnya, fokusnya bukan pada diri Anda -  tetapi semua hanya berfokus   pada Yesus. Ambisi kita harus selalu mengarahkan orang kepada Yesus.

Yohanes menyoroti masalah yang sebenarnya: ‘Barangsiapa   percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak   taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap   ada di atasnya' (Ay.36).

Itu adalah pilihan paling penting dari semuanya -   apakah saya memilih Yesus atau menolak-Nya?

Tuhan, aku   memilih bahwa Engkau ‘harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil' (Ay.30).   Penuhilah aku dengan Roh   Kudus sehingga aku dapat   mengucapkan kata-kata Allah, memungkinkan orang lain untuk percaya kepada-Mu.

 

Perjanjian Lama

Yosua 23:1–24:33 


Memilih Untuk Melayani Tuhan

Menyembah dan melayani Tuhan adalah jalan menuju   kehidupan yang memuaskan. Jangan sia-siakan hidup Anda mengejar 'dewa' palsu.   Seperti yang ditulis oleh St Cyprian, 'Apa pun yang disukai manusia yang lebih daripada manusia   menyukai Tuhan, maka   ia telah membuat Tuhan bagi dirinya sendiri.' Ada banyak dewa lain pada  hari-hari ini - mungkin yang paling   umum dapat disimpulkan sebagai 'uang, seks, dan kekuasaan'.

Israel telah menikmati periode istirahat yang   panjang setelah seluruh pencobaan (23:1).   Yosua, ‘telah tua dan lanjut umur’ (Ay.1) di akhir hayatnya, dia memanggil semua orang   bersama-sama dan berbicara kepada mereka. Dia mengatakan kepada mereka bahwa   mereka harus memilih bagaimana menghabiskan sisa hidup mereka.

Dia mengingatkan mereka tentang segala sesuatu   yang telah dilakukan Allah bagi mereka dan semua cara di mana dia telah   memberkati mereka (23:14;24:10). Sekarang Yosua mendesak mereka untuk menyembah   Tuhan, Tuhan mereka, dalam   komitmen total (Ay.10b).

Sebagai respon   terhadap semua yang telah Tuhan lakukan untuk Anda, Anda juga layak 'bertekunlah mengasihi TUHAN'   (23:11), untuk menyembah dan melayani-Nya.   Yosua berkata, ‘pilihlah   pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah’ (24:15). Dia memberikan   pilihan (Ay.14-15):

1. allah (‘dewa’   nenek moyang mereka atau ‘dewa’ dari orang-orang yang ditaklukkan), atau

2. Allah Israel, yang adalah satu-satunya Allah   yang benar

Para dewa dari orang-orang yang ditaklukkan diakui sebagai modern dan 'ilmiah' -   dengan kontrol sejati atas pertanian, kesuburan, dan seks. Orang-orang Kanaan merasa diri mereka   secara intelektual dan budaya jauh di depan orang Israel. Tetapi Yosua   menekankan kekurangan 'dewa-dewa lain' sebagai oposisi kebaikan dan kuasa Allah (Ay.3–13).

Anda harus membuat pilihan. Anda tidak dapat hanyut begitu saja. Banyak   orang hanyut menjalani hidup, tidak pernah membuat keputusan insaf atau sadar.

Yosua, seperti semua pemimpin yang baik, memimpin   dengan memberikan teladan.   Dia membuat pilihan pribadi yang disengaja untuk menyembah dan melayani   Tuhan. Dia berkata, 'Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada   TUHAN!' (Ay.15).

Orang-orang menjawab, 'Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah   Allah kita' (Ay.18,21,24).   Yosua berkata, ‘Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih   TUHAN untuk beribadah kepada-Nya’ (Ay.22).   Sebagai hasilnya,   'Orang Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua' (Ay.31). Sementara Yosua dan para   tua-tua - dilatih mungkin oleh dia - memimpin Israel, Israel melayani Tuhan.   Kepemimpinan adalah kuncinya.

Yosua memanggil orang-orang itu untuk bertobat dan   beriman. Ini yang dituntut Tuhan. Pertama, pertobatan: 'jauhkanlah allah asing'   (Ay.23a). Singkirkan barang-barang buruk. Kedua, iman: ‘condongkanlah hatimu   kepada TUHAN, Allah Israel’ (v.23b) -   letakkan seluruh hidupmu ke tangan Tuhan.

Tuhan, aku memilih   untuk menyerahkan hatiku kepada-Mu. Bantu aku   untuk membuat pilihan yang baik dalam hidupku.

 


Pippa   Menambahkan

Yosua 24:15

‘Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah   kepada TUHAN!.’

Ini adalah ayat keluarga kami. kami selalu kembali ke ayat ini berkali-kali   selama bertahun-tahun. Kami ingin menjadi keluarga yang melayani Tuhan.

 

Ayat Hari Ini

‘Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan   memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu   goyah’ (Mazmur   55:22).

Day 122Day 124

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More