Mencari Ketenangan Dalam Kegelisahan Dunia KerjaSampel
![Mencari Ketenangan Dalam Kegelisahan Dunia Kerja](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimageproxy.youversionapi.com%2Fhttps%3A%2F%2Fs3.amazonaws.com%2Fyvplans%2F53618%2F1280x720.jpg&w=3840&q=75)
A Practical God
Allah kita adalah Allah yang praktis. Perhatikanlah bagaimana Tuhan Yesus menanggapi situasi kebutuhan manusia sehari-hari sewaktu Dia ada di muka bumi ini:
- Dia melipat-gandakan 5 roti dan 2 ikan, ketika melihat kerumunan orang-orang yang mengikuti-Nya kelelahan dan kelaparan.
- Ketika Petrus tidak punya uang untuk membayar persembahan ke Bait Allah, Tuhan Yesus menyuruh dia memancing dan mendapati uang di mulut ikan.
- Ketika Petrus dan murid yang lain kelelahan dan putus asa setelah semalaman menjaring, tetapi tidak memperoleh hasil, Tuhan Yesus datang dan mengaruniakan mukjizat tangkapan ikan yang berlimpah.
- Di Kana, ketika penyelenggara pernikahan kehabisan anggur dan bisa mempermalukan mereka, Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur.
Dari bacaan-bacaan kemarin, kita belajar bahwa tujuan pekerjaan kita yang utama adalah persembahan kita bagi Kristus dan suatu panggilan Allah yang sakral – bahkan keuangan bukanlah tujuan utama pekerjaan kita. Namun demikian, secara praktis, kita toh butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari dan itu dipenuhi lewat pekerjaan kita.
Dan Allah mengerti akan hal itu.
Sangat mengerti, sebagaimana Yesus tunjukkan semasa hidup-Nya di bumi ini.
Sering kali, kekhawatiran kita soal keuangan ini membebani kita demikian berat, sehingga kita menjadi bingung dan kehilangan arah dalam menentukan prioritas hidup kita. Di sinilah kita perlu mengingat bagaimana Allah menjanjikan kecukupan dalam keseharian hidup kita, kepastian bahwa Dia memelihara kita pada hari ini dan setiap hari.
Di dalam Injil, Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami,
Berikanlah kami pada hari ini (Yun: semeron) makanan kami yang secukupnya (Matius 6:11)
Berikanlah kami setiap hari (Yun: hemeron) makanan kami yang secukupnya (Lukas 11:3)
Dalam Injil Matius, penulis menekankan akan kedaulatan Allah yang memelihara kita dan menekankan pada kita untuk menikmati hadirat-Nya di hari ini tanpa mengkhawatirkan hari esok (bandingkan dengan Mat. 6:34). Sikap khawatir kita bisa menjadi tanda kurangnya kepercayaan kita atas kedaulatan Allah, dan kita diajak untuk menikmati hari ini tanpa khawatir akan hari esok.
Sedangkan Lukas (juga adalah penulis Kisah Para Rasul) menggunakan kata ‘setiap hari’, menekankan pada pendekatan bagaimana Allah setia bekerja sepanjang masa, Dia yang memulai, Dia setia untuk menyelesaikan. Jadi kita seolah-olah diajak “naik ke atas” dan melihat dari perspektif lini waktu. Lukas mengajak kita untuk melihat bahwa Allah kita adalah Allah yang teliti dan merencanakan kesinambungan. Ketika Dia menciptakan alam semesta ini, dengan teliti Dia memastikan bagaimana bumi mengitari matahari, dan bulan mengitari bumi, musim berganti, tanah menghasilkan, dst.
Allah kita adalah Allah yang setia pada hari ini dan seterusnya.
Alkitab berlimpah dengan janji-janji Allah akan penyediaan-Nya bagi kita. Berikut adalah ayat-ayat untuk menguatkan kita, bagaimana Allah kita yang praktis menjanjikan penyediaan bagi kita:
- Matius 6:31-32: Karena itu, janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
- Ulangan 28:4-6: Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
- Fil 4:19: Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
- Mazmur 68:20: Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
![Mencari Ketenangan Dalam Kegelisahan Dunia Kerja](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimageproxy.youversionapi.com%2Fhttps%3A%2F%2Fs3.amazonaws.com%2Fyvplans%2F53618%2F1280x720.jpg&w=3840&q=75)
Kalau kita ditanya, kita ini siapa, ya? Atau misalkan, kita disuruh memperkenalkan diri maka biasanya kita secara spontan menjawab siapa diri kita dan apa pekerjaan kita. Tetapi pekerjaan kita bisa lenyap. Titel dan jabatan kita bisa diambil orang besok. Jeritan hati kita untuk mencari identitas dan harga diri kita, semuanya digenapi di dalam Kristus Yesus, bukan dalam jabatan dan pekerjaan kita. Ikutilah renungan 6 hari ini untuk menguatkan pergumulan kita di dunia kerja.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com