Mencari Ketenangan Dalam Kegelisahan Dunia KerjaSampel
Rencana dan Penyediaan Allah
"Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” (Kej. 28:15)
Memasuki musim tertentu dalam kehidupan, mungkin terkadang kita merasa seperti kehilangan arah dan mulai mempertanyakan panggilan atau tujuan hidup kita.
Saya juga pernah memasuki musim seperti itu. Saya bertanya-tanya kepada Tuhan.
Entah mengapa, pada saat-saat seperti itu, tiba-tiba saya teringat pada seorang dosen saya sewaktu kuliah di Singapore Bible College lebih dari dua dekade yang lalu (walaupun saya tidak lulus, ya :) ). Saya mencari-cari di situs web sekolah saya, tapi tidak ada jejak.
Suatu hari saya iseng meng-google nama beliau. Eh, ternyata muncul dalam sebuah situs web sederhana sebuah gereja di Amerika Serikat. Saya pun coba-coba saja untuk mengirim email ke gereja tersebut. Saya tidak berharap banyak kalau email saya akan disampaikan dan bahkan berpikir jangan-jangan itu bukan orang yang saya cari!
Beberapa saat kemudian, eh, ternyata email saya dibalas oleh dosen saya. Dengan singkat beliau menceritakan perjalanan hidupnya setelah meninggalkan Singapura dan sekarang beliau sudah semi-pensiun dan menjabat sebagai Archdeacon (mentor untuk para pendeta Anglikan) di New York, Amerika Serikat. Dengan kebapakan dia dengan lugas bertanya – kalau saya tidak keberatan – untuk menceritakan tentang tonggak-tonggak perjalanan hidup saya.
Saya membalas email itu panjang sekali, mengucap syukur untuk berkat Tuhan, tetapi juga menyelipkan kebingungan saya dan berkomentar, ‘hidup saya biasa-biasa saja’ – menghembuskan dengan lirih kekecewaan saya akan hidup saya, karena saya merasa bahwa tidak banyak hal berarti yang telah saya capai. Saya tidak seperti orang lain yang berhasil.
Tidak lama kemudian, saya mendapatkan balasan dari beliau. Beliau tidak mengomentari atau menggurui saya. Tulisannya selalu lembut, seperti cara beliau menasihati saya puluhan tahun lalu dalam tugas paper saya. Beliau cuma menulis begini:
“Henry,
Sungguh kisah yang indah! Sungguh, itu adalah tonggak-tonggak kesetiaan Allah.
Saya akan berkhotbah hari Minggu depan dari Keluaran 16:2-15, dan Firman yang Allah berikan adalah demikian:
- Allah memiliki sebuah rencana bagi kita
- Dia akan menyediakan semua yang kita perlukan untuk memenuhi rencana itu. Kita tidak perlu penyediaan yang lain.
- Saya tidak akan meminta Allah untuk memenuhi rencana hidup orang lain bagi hidup saya. Karena rencana-Nya untuk saya dan penyediaan-Nya, itu saja yang saya perlukan untuk menyenangkan hati-Nya.
Tuhan memberkati!”
Mata saya membasah membaca email itu. Benar, mata kita cukup tertuju pada Yesus dan Yesus itu cukup. Kalau Dia punya panggilan dan tujuan bagi kita yang unik, yakinlah Dia akan menyediakan semua yang kita perlukan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Kalau kita ditanya, kita ini siapa, ya? Atau misalkan, kita disuruh memperkenalkan diri maka biasanya kita secara spontan menjawab siapa diri kita dan apa pekerjaan kita. Tetapi pekerjaan kita bisa lenyap. Titel dan jabatan kita bisa diambil orang besok. Jeritan hati kita untuk mencari identitas dan harga diri kita, semuanya digenapi di dalam Kristus Yesus, bukan dalam jabatan dan pekerjaan kita. Ikutilah renungan 6 hari ini untuk menguatkan pergumulan kita di dunia kerja.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com