Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M #3Sampel
Mahalnya Harga karena Terlalu Mencintai Dunia
Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. (Kejadian 19:24-26)
Kisah Lot dalam Kejadian pasal 19 adalah sebuah cerminan tragis tentang kejatuhan moral manusia dan kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Kota Sodom, tempat Lot tinggal, menjadi simbol dari kebejatan manusia yang mencapai titik nadir. Kehidupan di kota itu dipenuhi dengan segala bentuk dosa dan kejahatan. Di tengah lingkungan yang demikian, Lot menjadi seorang yang berbeda. Ia adalah seorang yang benar di tengah-tengah orang fasik.
Namun, meskipun Lot adalah orang benar, ia tetap terpengaruh oleh lingkungannya. Ia ragu-ragu untuk meninggalkan Sodom, meskipun telah diberi peringatan oleh para malaikat. Keengganan Lot untuk meninggalkan Sodom menunjukkan betapa sulitnya bagi manusia untuk melepaskan diri dari kenyamanan duniawi, bahkan ketika kita tahu bahwa itu adalah jalan menuju kebinasaan.
Kisah Lot mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, kita melihat betapa pentingnya kita hidup benar di tengah-tengah dunia yang jahat. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi terang di dunia yang gelap. Kita harus berani berbeda dan tidak mengikuti arus dunia.
Kedua, kita belajar tentang kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Meskipun Lot ragu-ragu dan tidak sempurna, Allah tetap menyelamatkannya. Allah tidak membiarkan Lot binasa bersama dengan orang-orang fasik di Sodom. Kasih karunia Allah adalah anugerah yang tidak dapat kita raih dengan perbuatan baik kita.
Ketiga, kita melihat konsekuensi dari dosa. Sodom dan Gomora dihancurkan karena dosa mereka. Kejahatan yang mereka lakukan tidak dapat ditoleransi oleh Allah. Kisah ini mengingatkan kita bahwa dosa membawa akibat yang buruk, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam masyarakat.
Kisah Lot adalah sebuah peringatan bagi kita untuk tidak mencintai dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Kita harus senantiasa mencari kehendak Allah dalam setiap langkah kehidupan kita. Dengan demikian, kita dapat hidup dalam kemenangan atas dosa dan menjadi saksi yang setia bagi Kristus.
RUANG REFLEKSI
PERTANYAAN ALKITAB
1. Mengapa Tuhan berusaha menyelamatkan Lot di Sodom?
2. Siapakah yang diutus oleh Tuhan untuk membawa Lot dan keluarganya keluar dari Sodom?
PERTANYAAN APLIKATIF
1. Sejauh mana saya telah membiarkan dunia ini memengaruhi nilai-nilai dan prioritas hidup saya?
2. Bagaimana saya dapat menjadi saksi yang lebih berani bagi Kristus di tengah-tengah lingkungan yang jahat?
KOMITMEN PRIBADI
Buatlah komitmen pribadi berkenaan dengan renungan hari ini.
POKOK DOA
1. Doakan agar kita memiliki keberanian untuk hidup benar di tengah-tengah dunia yang jahat.
2. Doakan agar kita semakin mengasihi Allah dan sesama, dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.
"Lebih baik aku melewati tujuh tahun rasa sakit yang paling melelahkan, dan penyakit yang paling menyakitkan, daripada harus melewati lagi kenyataan yang mengerikan sebagai akibat dari dosa.” (Charles Haddon Spurgeon - seorang pengkhotbah, salah satu tokoh yang berpengaruh pada Kebangunan Rohani di Inggris pada abad ke-19)
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Family First Indonesia (FFI) menggagas Family as a TEAM, yaitu gerakan untuk menolong para pasangan dan orang tua menyadari kembali panggilannya di dalam keluarga, memahami keluarga sebagai lembaga yang dibentuk atas inisiatif Allah, dan memulihkan relasi di dalam keluarga sehingga dapat hidup sebagai sebuah tim. Sudahkah keluarga Anda hidup sebagai sebuah tim? Bagaimanakah tim ini berfungsi? Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang menjadi kekuatan? Bagaimana Anda menjalankan fungsi kepemimpinan untuk tim Anda?
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Family First Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.familyfirstindonesia.org