Kebiasaan-kebiasaan dari KekudusanSampel

Habits of Holiness

HARI KE 2 DARI 7

Jangan Lupa untuk Mengingat

Jadi jika kekudusan adalah identitas yang daripadanya kita hidup dan panggilan yang kita dijalani, berapa banyak dari kita yang berusaha begitu keras untuk mendapatkan sesuatu yang sudah kita miliki? Lihatlah, jika Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada Yesus, Anda kudus. Anda telah diberikan kebenaran Kristus. Anda memiliki Roh yang sama dengan yang membangkitkan Yesus dari kematian yang tinggal di dalam diri Anda, menjadikan Anda berbeda untuk selamanya. Namun banyak dari kita yang terjebak di dalam siklus berusaha utnuk mendapatkan kasih sayang dan pengakuan karena kita lupa untuk mengingat identitas kita.

Jika Anda tidak tahu bahwa 1 Petrus 2:9-10 adalah siapa diri Anda (kudus, terpilih, dipanggil, diampuni), maka Anda akn menghabiskan hidup Anda untuk mengejar sesuatu yang Anda sudah miliki. Dan itu tepatnya yang musuh Anda inginkan. Dia suka jika Anda mengejar sesuatu yang sudah Anda miliki dan bukannya melangkah kepada kuasa dan panggilan yang telah diberikan kepada Anda. Ini bukanlah sebuah konsep baru. Faktanya, ini adalah bagian dari taktik Iblis untuk mengelabui Adam dan Hawa pada awalnya. Perhatikan apa yang ia katakan di dalam Kejadian 3:

"tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah …" Kejadian 3:5 TB

Kamu akan menjadi seperti Allah, bujuk ular itu. Tapi ini dia: Adam dan Hawa sudah seperti Allah apa adanya! Mereka secara nyata diciptakan dari citra-Nya, dibentuk oleh tangan-Nya, napas-Nya ada di dalam paru-paru mereka, dan setiap hari mereka berjalan di sisi-Nya.

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27 TB

Iblis menipu Hawa dan suaminya untuk mengejar sesuati yang mereka sudah miliki: imago dei, gambar Allah. Dan kita, sebagai manusia, telah bergumul untuk mengingat siapa diri kita sejak itu.

Dan pikirkan bagaimana melupakan siapa diri kita mengubah pandangan kita akan relasi romantis/seksual. Ada begitu banyak luka dan rasa malu yang mengelilingi subyek ini. Orang pergi lebih jauh dari yang mereka inginkan karena mereka terjebak mengejar kasih sayang dan pengakuan yang sudah mereka miliki di dalam Kristus. Mereka memakai tubuh mereka sebagai komoditas dan memakai orang lain dengan cara yang sama karena ide yang bengkok dimana nilai-nilai kita berasal. Ini datangnya bukan dari apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita, ini berasal dari gambaran Allah di dalam diri kita.

Jadi, ketika Yesus datang, Dia harus mengingatkan kita apa artinya menjadi manusia, dan Dia melakukan dengan begitu menunjukkan Allah kudus kita dengan sempurna kepada dunia. Dia memulihkan kemampuan kita untuk berjalan dengan identitas yang Tuhan berikan dengan memulihkan relasi kita dengan Pencipta kita. Tak heran jika penulis kitab Ibrani menantang kita untuk menatap kepada Yesus. Karena saat kita melihat-Nya dan siapa diri-Nya, kita mulai melihat diri kita sendiri yang sebenarnya.

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Habits of Holiness

Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk hidup sebagai orang-orang kudus sesuai dengan Tuhan kita yang kudus. Kekudusan bukanlah sebuah tujuan ajaib yang harus kita capai, melainkan identitas yang harus kita hidupi. Dalam Rencana Bacaan Alkitab ini, kita akan melihat beberapa kebiasaan yang kita bisa terapkan untuk membantu kita berjalan di dalam kekudusan dalam relasi secara langsung dengan orang lain maupun secara daring.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Life.Church yang telah menyediakan rencana bacaan ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.life.church/