Berjalan Bersama Yesus (KEINTIMAN)Sampel
Menjamah Yesus
Ke mana pun Yesus pergi, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Di tengah kerumunan itu, seorang perempuan mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya (ay. 27). Yesus bertanya, ”Siapa yang menjamah jubah-Ku?” (ay. 30). Murid-murid-Nya menjawab, ”Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” (ay. 31).
Tokoh Yesus memang adalah tokoh yang menarik perhatian dunia. Sepanjang zaman, orang-orang berdesak-desakan di dekat-Nya. Para ahli filsafat berusaha untuk menjelaskan ajaran-Nya. Para seniman membuat patung atau lukisan tentang-Nya. Ahli-ahli psikologi menjelaskan kebesaran pribadi-Nya. Ada begitu banyak orang berdesak-desakan di dekat-Nya. Namun, di antara orang banyak itu, tidak ada yang menjamah-Nya. Yesus hanya dianggap sebagai pemberi ilham, bukan Juruselamat, pembawa keselamatan.
Setiap Minggu selama berabad-abad ini jutaan orang berdesak-desakan di sekitar Yesus di seluruh dunia, termasuk kita. Kita semua datang dari berbagai penjuru dengan berbagai macam keinginan dan motivasi. Yang sakit berharap bisa mendapatkan kesembuhan. Yang miskin ingin diperkaya. Yang bermasalah rindu mendapatkan kelepasan dari masalah itu. Pertanyaannya adalah berapa banyak yang benar-benar rindu menjamah-Nya dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya? Hidup akan menjadi berbeda jika kita mau menjalin hubungan dengan-Nya.
Jangan menyembah Yesus tanpa menjamah-Nya! Ajaklah Dia hadir sepenuhnya dalam kehidupan kita. Sediakan Dia tempat terutama di rumah Anda. Ikut sertakan Dia dalam seluruh gerak dan irama kehidupan kita. Dia mengerti kita jauh lebih baik daripada diri kita sendiri. Jadilah pribadi yang benar-benar menyerupai Dia lewat pengenalan yang benar tentang Dia
Refleksi:
- Apakah hidup rohani kita hanyalah seperti orang yang berdesak-desakan di sekitar Yesus?
- Apa yang bisa Anda lakukan untuk menjamah Yesus?
Praktek: Keintiman tidak bisa terjadi secara instan. Jalinlah hubungan yang intensif dengan Tuhan Yesus.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Inti dari kekristenan adalah hubungan. Adalah sebuah keistimewaan ketika manusia bisa berkomunikasi dengan Tuhan selayaknya anak kepada Bapanya, atau seperti kepada sahabat, itulah hubungan kita dengan Tuhan Yesus. Renungan tujuh hari mengenai keintiman ini akan membawa kita kepada pengenalan akan Tuhan lebih dalam. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kehidupan kekristenan kita akan dibentuk semakin intim dengan Dia.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Djohan Handojo untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/