Berjalan Bersama Yesus (KEINTIMAN)Sampel

Berjalan Bersama Yesus (KEINTIMAN)

HARI KE 2 DARI 7

Dengan Segenap Hati

Kita akan mem­bahas kata hati, salah satu organ fisik yang dipergunakan Alkitab untuk men­jelaskan berbagai emosi dan sikap.

Pertama, hati (heart, atau leb/lebab dalam bahasa Ibrani). Para ahli teologi membagi kepribadian manusia menjadi intelek, sensibilitas (emosi), dan kehendak. Perjanjian Lama memakai kata leb untuk menjelaskan tiga makna tersebut. (1) Intelek (pikiran) kadang menjadi terjemahan leb. Konteks pema­kaian kata ini menentukan maknanya. Misal Amsal 12:11, “Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan ma­kanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi (leb).” (2) Emosi (perasaan). Leb mengung­kapkan seluruh emosi baik positif mau­pun negatif. 2 Samuel 17:10 memakai kata ‘hati singa’ untuk menggambarkan keberanian; Hati Hana bersukaria (1 Sam. 2:1); hati Yakub dingin saat mendengar Yusuf masih hidup (Kej. 45:26); hati Allah pun pilu karena dosa manusia (Kej. 6:6). (3) Kehendak. Hati menjadi tempat manusia membuat keputusan dalam menyatakan kehen­daknya. Misalnya, Musa menjelaskan bah­wa dia mengikuti perintah Tuhan bukan dari hatinya (kehendaknya/leb) sendiri (Ul. 16:28). 

Kedua, bagian dalam tubuh (meim). Kata ini dipakai 23 kali dalam Perjanjian Lama, selalu dalam bentuk jamak. Kata ini mengandung makna fisik dan menunjuk pada sistem reproduktif—kandungan (Kej. 15:4; Yes. 48:19). Meim juga dipakai untuk menunjukkan emosi, terutama kasih sayang (Yer. 63:15; Yer. 31:20) dan kecamuk di hati (Rat. 1:20). Rasul Paulus menggunakan istilah ini dengan bahasa Yunani splangchna, namun tidak mengacu secara literal pada usus tetapi hati, paru-paru, dan pankreas, sebanyak dua kali dalam arti belas kasihan (Flp. 2:1; Kol. 3:12).

Ketiga, ginjal (kelayot)—batin. Lebih dari setengah dari 31 kali pema­kaian kata ini selalu menunjuk pada or­gan yang menjadi penyaring kotoran (ginjal). Sembilan kali kata ini menunjuk pada bagian terdalam dari diri sese­orang. Allah menguji batin (kelayot) dan hati (Yer. 11:20). Kata ini juga dipakai sebagai idiom tentang disiplin Allah yang sangat berat (Ayb. 16:13; Rat. 3:13)

Karena itu, ketiga kata ini me­nun­jukkan kepada kita bagaimana sesungguhnya bagian terdalam hidup kita benar-benar harus tertuju kepada Allah. Dalam hal ini, kita tidak boleh pasif. Allah mengetahui bagian terdalam hati kita, namun kitalah yang harus menentukan untuk menyerahkan hati kita itu kepada-Nya. Kita harus menunjukkan kasih, pe­nyem­bahan, dan pelayanan kita ke­pada Allah dengan segenap hati, se­genap jiwa, dan segenap akal budi. Totalitas diperlukan dalam mengikut Tuhan. 

Refleksi:

  1. Bagaimana kondisi hati Anda di hadapan Tuhan?
  2. Apakah Anda sungguh melakukan pengabdian Anda dengan segenap hati Anda kepada Tuhan?

Praktek: Arahkanlah hati Anda sungguh-sungguh kepada Allah. 

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Berjalan Bersama Yesus (KEINTIMAN)

Inti dari kekristenan adalah hubungan. Adalah sebuah keistimewaan ketika manusia bisa berkomunikasi dengan Tuhan selayaknya anak kepada Bapanya, atau seperti kepada sahabat, itulah hubungan kita dengan Tuhan Yesus. Renungan tujuh hari mengenai keintiman ini akan membawa kita kepada pengenalan akan Tuhan lebih dalam. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kehidupan kekristenan kita akan dibentuk semakin intim dengan Dia.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Djohan Handojo untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/