Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Enam Karakteristik Kehidupan Kekudusan
Apakah Anda mencoba menyesuaikan Yesus dengan rencanamu? Atau apakah Anda mengerjakan rencana Anda di sekitar Yesus?
‘Tuhan tidak dapat masuk ke dalam rencana kita, melainkan kitalah yang harus masuk dalam rencana-Nya,’ tulis Eugene Peterson. ‘Kita tidak dapat menggunakan Tuhan - Tuhan bukanlah alat atau barang atau kartu kredit. Kudus adalah kata yang membedakan Tuhan dan melampaui upaya kita untuk meminta Dia agar memenuhi keinginan atau untuk mewujudkan kehendak kita di dunia. Kudus berarti bahwa Allah hidup menurut ketentuan-Nya, hidup dengan cara-Nya melampaui pengalaman dan imajinasi kita. Kudus mengacu pada kehidupan dengan kemurnian yang sangat kuat yang mengubah segala hal yang disentuhnya menjadi kudus . "
Kata Ibrani ‘kudus’ (qadosh) mungkin awalnya berarti ‘terpisah’ atau ‘disisihkan’. Kata itu digunakan untuk menggambarkan 'keleluasaan' Tuhan, dan bagaimana karakter dan alam-Nya jauh lebih besar dan lebih indah daripada orang atau benda lain mana pun. Untuk sesuatu yang lain menjadi 'kudus' hanya berarti untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan. Anda menjadi kudus sejauh mana Anda mengkhususkan hidup untuk-Nya dan tindakan Anda mencerminkan sifat-sifat-Nya. Kekudusan dan keutuhan sangat erat kaitannya, dan Tuhan menginginkan seluruh hidup Anda.
Mazmur 27:1–6
1. Menyembah Tuhan dalam keindahan kekudusan
Bagaimana Anda menjalani hidup tanpa rasa takut?
Daud punya banyak alasan untuk menjadi takut. Dia dikelilingi oleh 'pengacau', 'pengganggu' dan 'penjahat' (Ay.2). Namun dia berkata, ‘kepada siapakah aku harus takut?’ (Ay.1). ‘Sekalipun tentara berkemah mengepung aku...... dalam hal itupun aku tetap percaya’ (Ay.3). Bagaimana Anda bisa percaya diri dalam menghadapi pertentangan dan serangan?
Fokus di dalam hidup Daud adalah menyembah. Dia fokus pada 'satu hal' (Ay.4). Dan hal ini adalah prioritas nomor satu Daud. Jangan mencoba menyesuaikan Tuhan dengan rencana Anda. Buatlah rencana Anda di sekitar prioritas penyembahan Anda pada Allah.
Daud memberikan gambaran yang luar biasa tentang penyembahan. Hal yang ingin dia lakukan lebih dari apa pun adalah 'memandang keindahan Tuhan dan mencari Dia di bait-Nya' (Ay.4b). Di sana dia akan ‘mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan’ (Ay.6b).
Saya menyukai ungkapan 'keindahan Tuhan' (Ay.4b). Kata Yunani untuk ‘keindahan’ (kalos) adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus (Markus 7:37). Dostoevsky menggambarkan Yesus sebagai 'kecantikan tanpa batas'. Yesus tidak memiliki kecantikan lahiriah (Yesaya 53:2–3); Dia memiliki jenis keindahan yang berbeda – keindahan kekudusan.
Sewaktu Anda mencari Tuhan dan memandang keindahan Tuhan dalam penyembahan, Ia mengangkatmu di atas semua gangguan, ketakutan, dan godaan. Seperti yang dikatakan Daud, 'Bait-Nya adalah satu-satunya tempat yang tenang dan aman dalam dunia yang bising ... Tuhan menegakkan kepalaku dan bahuku di atas mereka yang mencoba menarik aku ke bawah' (Mazmur 27:5-6 TB).
Tuhan, satu hal yang ingin aku minta bahwa aku boleh tinggal dirumah-Mu sepanjang hari dalam hidupku, untuk memandang keindahan-Mu.
Perjanjian Baru
Markus 9:33–10:12
2. Melayani Tuhan dalam kehidupan kekudusan
Bagaimana sikap kita terhadap pelayanan kristen lainnya dan gereja-gereja kristen lainnya?
Perpecahan di antara para pengikut Yesus dimulai sejak dini! Para murid mulai berdebat tentang siapa yang terbesar (9:33-34). Dalam konteks ini, Yesus berbicara kepada mereka tentang karakteristik kehidupan kekudusan.
· Kerendahan hati
Yesus mengatakan kepada mereka untuk tidak bersaing menjadi nomor satu danselalu ada godaan untuk membandingkan diri dengan yang lain. Kecemburuan dan persaingan adalah suatu bahaya yang besar. Yesus berkata, ‘Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya’ (Ay.35). Pemimpin dipanggil untuk melayani dengan rendah hati.
· Kasih
’Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:‘Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku' (Ay.36–37). Kasihilah dan sambutlah semua orang, bahkan mereka yang tidak dapat melakukan apa pun untukmu - yang masih sangat muda, yang lemah, yang miskin – maka ketika Anda melakukannya pada mereka, Anda juga melakukannya pada Yesus.
· Toleransi
Yesus memberi tahu para murid agar tidak mengabaikan atau menghakimi orang lain yang melakukan hal 'dalam nama Yesus' hanya karena mereka bukan bagian dari kelompok para murid (Ay.38–39, 41) atau melakukan hal-hal dengan cara yang berbeda dengan cara Anda melakukannya. Adalah suatu kesalahan jika mengabaikan orang Kristen lainnya, golongan agama lain atau organisasi lain karena mereka bukan 'salah satu dari kita' (Ay.38).
· Disiplin
Kita terkadang mentoleransi dosa dalam kehidupan kita sendiri, tetapi tidak bertoleransi terhadap dosa orang lain. Yesus mengajarkan kita untuk bersikap toleran terhadap orang lain, namun tidak bertoleransi tentang dosa dalam kehidupan kita sendiri (Ay.42–49).
Tentu saja, Yesus tidak berbicara tentang dosa secara literal. Sebaliknya, Dia menggunakan bahasa kiasan tentang apa yang kita lakukan (dengan tangan kita, Ay.43), tempat kita pergi (dengan kaki kita, Ay.45) dan apa yang kita lihat (dengan mata kita, Ay.47). Jadilah disiplin, tanpa kompromi, dan radikal dengan dosa. Seringkali yang menyebabkan perpecahan adalah dosa. Yesus memanggil kita untuk menjadi radikal dalam menjalani kehidupan kekudusan.
· Perdamaian
Yesus mengatakan kepada mereka untuk tidak berdebat tetapi untuk berdamai. Yesus merindukan murid-murid-Nya untuk bergaul satu sama lain, untuk berhenti berdebat dan 'berdamai satu sama lain' (Ay.50). Belakangan ini, Dia berdoa agar kita menjadi satu, maka dunia ini menjadi percaya (Yohanes 17:21).
- Kesetiaan
Yesus memanggil kita untuk setia dalam pernikahan. Dia menunjukkan bahwa izin perceraian Musa adalah pengakuan dan bukan perintah. Maksud Allah mengenai pernikahan adalah kesetiaan seumur hidup. Suami dan istri begitu erat bersatu sehingga mereka menjadi satu daging: ‘sehingga keduanya itu menjadi satu daging’ (Markus 10:8). Ini adalah asal-usul kata-kata indah dalam prosesi pemberkatan pernikahan, yang mengikuti penggabungan tangan dan pertukaran sumpah: ‘Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia’ (Ay.9).
Tuhan, bantu aku dengan kuasa Roh Kudus-Mu untuk hidup kudus dan mengembangkan karakteristik kerendahan hati, cinta, toleransi, disiplin, kedamaian, dan kesetiaan.
Perjanjian Lama
Imamat 1:1–3:17
3. Jadilah kudus sebagaimana Tuhan itu kudus
Bagaimana Anda menjalani kehidupan kudus ketika dunia disekitar Anda tidak kudus?
Ketika umat Allah akan memasuki tanah perjanjian, ada yang digambarkan Eugene Peterson sebagai 'jeda narasi'; sebuah 'perpanjangan waktu instruksi, persiapan yang terperinci dan teliti untuk hidup “kudus” dalam budaya suatu bangsa yang tidak memiliki gagasan sedikitpun tentang apa itu “kudus”.
'Pertama', dia menulis, 'bahwa setiap detail kehidupan kita dipengaruhi oleh kehadiran Allah yang suci ini.' Anda dipanggil untuk menjalani kekudusan dalam setiap aspek kehidupan Anda sehari-hari. Kedua, dia melanjutkan, 'Allah menyediakan jalan (pengorbanan dan perayaan dan hari Sabat) untuk membawa segala sesuatu masuk dan juga kita ke hadirat-Nya yang kudus, diubah dalam nyala api yang kudus.'
Bahasa Imamat terdengar sangat aneh bagi telinga kita saat ini. Hukum mengharuskan pengorbanan itu sempurna - 'tanpa cacat' (1:3). Melalui pengorbanan, ‘pendamaian’ terjadi (Ay.4). Secara simbolis, melalui penumpangan tangan di atas kepala lembu jantan, kambing, dan domba (misalnya 3:2,8) dosa diteruskan kepada seorang pengganti yang akan dikorbankan atas nama umat manusia. Darah korban sangat penting (1:5; 3:2, 8,13).
Semua ini hanya dapat dipahami sepenuhnya dalam terang Perjanjian Baru. Penulis Ibrani memberi tahu kita bahwa 'tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan' (Ibrani 9:22). Dia memberi tahu kita bahwa hukum adalah ‘perlambang’ (Ay.23) dan 'bayangan' (10:1). Dengan kata lain, ini hanyalah bayangan dan gambaran sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih indah.
Dia menulis, ‘Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri..... Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa’ (Ay.,4).
Semua ini mengarah pada, ‘persembahan tubuh Yesus Kristus yang dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya’ (Ay.14). ‘Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’ (Ay.14). Kita menerima pengampunan total; ‘tidak perlu lagi ada persembahan korban karena dosa’ (Ay.18).
Jadi, Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa tidak satu pun dari pengorbanan ini dibutuhkan lagi. Namun, mereka membentuk latar belakang pengorbanan Yesus dan membantu kita memahami betapa menakjubkannya hal itu. Kekudusan dimulai dengan menaruh iman Anda pada apa yang telah Yesus lakukan bagi Anda dan meminta Roh Kudus untuk datang ke dalam hidup untuk membantu Anda memulai hidup yang kudus.
Dalam rasa syukur atas semua yang telah Tuhan lakukan untuk Anda, dengan pengorbanan Yesus atas nama Anda, persembahkan tubuhmu sebagai 'korban yang hidup, kudus dan berkenan bagi Allah - ini adalah ibadah yang sejati’ (Roma 12:1–2) ).
Tuhan, dengan penuh rasa syukur, aku mempersembahkan tubuhku sebagai korban yang hidup. Tolong aku, melalui Roh Kudus-Mu yang hidup di dalamku, untuk menjadi kudus sebagaimana Engkau kudus.
Pippa Menambahkan
Yesus berkata, ’Berdamailah satu sama lain’ (Markus 9:50). Itu akan memecahkan sebagian besar masalah di dunia!
Ayat Hari ini
‘Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini:diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya’ (Mazmur 27:4).
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More