YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 58 OF 365

 Enam Karakteristik Kehidupan Kekudusan

Apakah Anda mencoba menyesuaikan Yesus dengan rencanamu? Atau apakah Anda mengerjakan rencana Anda di sekitar Yesus?

‘Tuhan tidak dapat masuk ke dalam rencana kita, melainkan kitalah yang harus masuk dalam  rencana-Nya,’ tulis Eugene Peterson. ‘Kita tidak dapat menggunakan Tuhan - Tuhan bukanlah alat atau barang atau kartu kredit. Kudus adalah kata yang membedakan Tuhan dan melampaui upaya kita untuk meminta Dia  agar memenuhi keinginan atau untuk mewujudkan kehendak kita di dunia. Kudus berarti bahwa Allah hidup menurut ketentuan-Nya, hidup dengan cara-Nya melampaui pengalaman dan imajinasi kita. Kudus mengacu pada kehidupan dengan kemurnian yang sangat kuat yang mengubah segala  hal yang disentuhnya menjadi kudus . "

Kata Ibrani ‘kudus’ (qadosh) mungkin awalnya berarti ‘terpisah’ atau ‘disisihkan’. Kata itu digunakan untuk menggambarkan 'keleluasaan' Tuhan, dan bagaimana karakter dan alam-Nya jauh lebih besar dan lebih indah daripada orang atau benda lain mana pun. Untuk sesuatu yang lain menjadi 'kudus' hanya berarti untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan. Anda menjadi kudus sejauh mana Anda mengkhususkan hidup untuk-Nya dan tindakan Anda mencerminkan sifat-sifat-Nya. Kekudusan dan keutuhan sangat erat kaitannya, dan Tuhan menginginkan seluruh hidup Anda.

  

Mazmur 27:1–6 


1.   Menyembah Tuhan dalam keindahan   kekudusan

Bagaimana   Anda menjalani hidup tanpa rasa takut?

Daud punya banyak alasan   untuk menjadi takut.   Dia dikelilingi oleh 'pengacau', 'pengganggu' dan 'penjahat' (Ay.2). Namun dia   berkata, ‘kepada siapakah aku harus takut?’ (Ay.1). ‘Sekalipun tentara   berkemah mengepung aku...... dalam hal itupun aku tetap percaya’ (Ay.3). Bagaimana Anda bisa   percaya diri dalam menghadapi pertentangan dan serangan?

Fokus di dalam hidup Daud  adalah menyembah.   Dia fokus pada 'satu hal' (Ay.4). Dan hal   ini adalah   prioritas nomor satu Daud.   Jangan mencoba menyesuaikan Tuhan dengan rencana Anda. Buatlah rencana Anda   di sekitar prioritas penyembahan Anda pada Allah.

Daud memberikan gambaran   yang luar biasa tentang penyembahan. Hal yang ingin dia lakukan lebih dari apa   pun adalah 'memandang keindahan Tuhan   dan mencari Dia di bait-Nya' (Ay.4b). Di sana dia akan ‘mempersembahkan   korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan’ (Ay.6b).

Saya menyukai ungkapan 'keindahan Tuhan'   (Ay.4b). Kata Yunani untuk ‘keindahan’ (kalos)   adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu yang dilakukan   oleh Yesus (Markus 7:37). Dostoevsky menggambarkan Yesus sebagai 'kecantikan tanpa batas'. Yesus tidak   memiliki kecantikan lahiriah (Yesaya 53:2–3); Dia memiliki jenis keindahan   yang berbeda – keindahan kekudusan.

Sewaktu Anda mencari Tuhan   dan memandang keindahan Tuhan dalam penyembahan, Ia mengangkatmu di atas semua   gangguan, ketakutan, dan godaan. Seperti yang dikatakan Daud, 'Bait-Nya   adalah satu-satunya tempat yang tenang dan aman dalam dunia yang bising ...   Tuhan menegakkan kepalaku   dan bahuku   di atas mereka yang mencoba menarik aku ke bawah' (Mazmur 27:5-6 TB).

Tuhan,   satu hal yang ingin aku  minta bahwa aku   boleh tinggal dirumah-Mu sepanjang hari dalam hidupku, untuk memandang   keindahan-Mu.

 

Perjanjian Baru

Markus 9:33–10:12


2.   Melayani Tuhan dalam kehidupan kekudusan

Bagaimana sikap kita terhadap pelayanan kristen   lainnya dan gereja-gereja kristen lainnya?

Perpecahan di antara para   pengikut Yesus dimulai sejak dini! Para murid mulai berdebat tentang siapa   yang terbesar (9:33-34). Dalam konteks ini, Yesus berbicara kepada mereka   tentang karakteristik kehidupan kekudusan.

· Kerendahan hati

Yesus mengatakan kepada   mereka untuk tidak bersaing menjadi   nomor satu danselalu ada godaan untuk membandingkan diri dengan yang lain.   Kecemburuan dan persaingan adalah suatu bahaya yang besar. Yesus berkata,   ‘Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang   terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya’ (Ay.35). Pemimpin dipanggil   untuk melayani dengan rendah hati.

· Kasih

’Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya   di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada   mereka:‘Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia   menyambut Aku' (Ay.36–37). Kasihilah dan sambutlah semua orang, bahkan mereka   yang tidak dapat melakukan apa pun untukmu - yang masih sangat muda, yang   lemah, yang miskin – maka ketika Anda melakukannya pada mereka, Anda juga melakukannya   pada Yesus.

· Toleransi

Yesus   memberi tahu para murid agar tidak mengabaikan atau menghakimi orang lain   yang melakukan hal 'dalam nama Yesus' hanya karena mereka bukan bagian dari   kelompok para murid (Ay.38–39, 41) atau melakukan hal-hal dengan cara   yang berbeda dengan cara Anda melakukannya. Adalah suatu kesalahan jika mengabaikan orang Kristen   lainnya,   golongan agama   lain atau organisasi lain karena mereka   bukan 'salah satu dari kita' (Ay.38).

· Disiplin

Kita   terkadang mentoleransi dosa dalam kehidupan kita sendiri, tetapi tidak bertoleransi   terhadap dosa orang lain. Yesus mengajarkan kita untuk bersikap toleran terhadap   orang lain, namun   tidak bertoleransi tentang dosa dalam kehidupan kita sendiri (Ay.42–49).

Tentu   saja, Yesus tidak berbicara tentang dosa secara literal. Sebaliknya, Dia   menggunakan bahasa kiasan tentang apa yang kita lakukan (dengan tangan kita, Ay.43),   tempat kita pergi (dengan kaki kita, Ay.45) dan apa yang kita lihat (dengan   mata kita, Ay.47). Jadilah disiplin, tanpa kompromi, dan radikal   dengan dosa.   Seringkali yang menyebabkan perpecahan adalah dosa. Yesus memanggil kita untuk menjadi radikal dalam menjalani kehidupan kekudusan.

· Perdamaian

Yesus   mengatakan kepada mereka untuk tidak berdebat tetapi untuk berdamai. Yesus   merindukan murid-murid-Nya untuk bergaul satu sama lain, untuk berhenti berdebat dan 'berdamai satu sama lain'   (Ay.50). Belakangan ini,   Dia berdoa agar kita menjadi satu, maka dunia ini   menjadi percaya   (Yohanes 17:21).


  • Kesetiaan

Yesus   memanggil kita untuk setia dalam pernikahan. Dia menunjukkan bahwa izin   perceraian Musa adalah pengakuan dan   bukan perintah. Maksud Allah mengenai pernikahan adalah   kesetiaan seumur hidup. Suami dan istri begitu erat bersatu sehingga mereka   menjadi satu daging: ‘sehingga keduanya itu menjadi satu daging’ (Markus 10:8). Ini adalah   asal-usul kata-kata indah dalam prosesi pemberkatan pernikahan, yang mengikuti   penggabungan tangan dan pertukaran sumpah: ‘Karena   itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia’ (Ay.9).

Tuhan, bantu aku dengan kuasa Roh Kudus-Mu untuk   hidup kudus dan mengembangkan karakteristik kerendahan hati, cinta,   toleransi, disiplin, kedamaian, dan kesetiaan.

 

Perjanjian Lama

Imamat 1:1–3:17


3.   Jadilah kudus sebagaimana Tuhan itu kudus

Bagaimana Anda menjalani   kehidupan kudus ketika dunia disekitar Anda tidak kudus?

Ketika   umat Allah akan memasuki tanah perjanjian, ada yang digambarkan Eugene   Peterson sebagai 'jeda narasi'; sebuah 'perpanjangan waktu instruksi, persiapan   yang terperinci dan teliti untuk hidup “kudus” dalam budaya suatu   bangsa yang   tidak memiliki gagasan sedikitpun tentang apa itu “kudus”.

'Pertama',   dia menulis, 'bahwa setiap   detail kehidupan kita dipengaruhi oleh kehadiran Allah yang suci ini.' Anda   dipanggil untuk menjalani kekudusan   dalam setiap aspek kehidupan Anda   sehari-hari. Kedua, dia melanjutkan, 'Allah menyediakan jalan (pengorbanan dan   perayaan   dan hari Sabat)   untuk membawa segala sesuatu masuk dan juga kita ke hadirat-Nya yang kudus, diubah   dalam nyala api yang kudus.'

Bahasa   Imamat terdengar sangat aneh bagi telinga kita saat ini. Hukum mengharuskan   pengorbanan itu sempurna - 'tanpa cacat' (1:3). Melalui pengorbanan, ‘pendamaian’ terjadi (Ay.4). Secara simbolis,   melalui penumpangan tangan di atas kepala lembu jantan, kambing, dan domba (misalnya 3:2,8)   dosa diteruskan kepada seorang pengganti yang akan dikorbankan atas nama umat   manusia. Darah korban sangat penting (1:5; 3:2, 8,13).

Semua   ini hanya dapat dipahami sepenuhnya dalam terang Perjanjian Baru. Penulis   Ibrani memberi tahu kita bahwa 'tanpa   penumpahan darah tidak ada pengampunan' (Ibrani 9:22). Dia memberi tahu   kita bahwa hukum adalah ‘perlambang’ (Ay.23) dan 'bayangan' (10:1). Dengan kata lain, ini   hanyalah bayangan dan gambaran sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih indah.

Dia menulis, ‘Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan   yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri..... Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau   darah domba jantan menghapuskan dosa’ (Ay.,4).

Semua ini mengarah pada,   ‘persembahan tubuh Yesus Kristus yang dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya’ (Ay.14). ‘Sebab oleh satu korban   saja Ia telah menyempurnakan untuk   selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’ (Ay.14). Kita menerima   pengampunan total; ‘tidak perlu lagi ada   persembahan korban karena dosa’ (Ay.18).

Jadi,   Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa tidak satu pun dari pengorbanan ini   dibutuhkan lagi. Namun, mereka membentuk latar belakang pengorbanan Yesus dan   membantu kita memahami betapa menakjubkannya hal itu. Kekudusan dimulai   dengan menaruh iman Anda pada apa yang telah Yesus lakukan bagi Anda dan   meminta Roh Kudus untuk datang ke dalam hidup untuk membantu Anda memulai   hidup yang kudus.

Dalam   rasa syukur atas semua yang telah Tuhan lakukan untuk Anda, dengan pengorbanan   Yesus atas nama Anda, persembahkan tubuhmu sebagai 'korban yang hidup, kudus dan berkenan bagi Allah - ini adalah ibadah yang sejati’   (Roma 12:1–2) ).
 

  Tuhan, dengan penuh rasa syukur,   aku   mempersembahkan tubuhku sebagai korban yang hidup. Tolong aku, melalui Roh Kudus-Mu yang   hidup di dalamku, untuk menjadi kudus sebagaimana Engkau kudus.

 


Pippa   Menambahkan

Yesus berkata, ’Berdamailah   satu sama lain’ (Markus 9:50). Itu akan memecahkan sebagian besar masalah di dunia!

 

Ayat   Hari ini

‘Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang   kuingini:diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan   menikmati bait-Nya’ (Mazmur 27:4).

Day 57Day 59

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More