Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Bagaimana Memandang Selebritis
Dalam sebuah survei milenial, 50% orang dewasa yang masih muda mengatakan tujuan terbesar hidup adalah menjadi terkenal. Di masa lalu, orang-orang menjadi terkenal karena melakukan sesuatu, seperti prestasi. Kini, selebritis ingin menjadi terkenal begitu saja karena ingin seperti Tuhan, dipuja dan dikagumi. Tak hanya ingin terkenal, orang-orang juga mengidolakan mereka yang memiliki status selebritis. Ketertarikan terhadap individu yang tenar ini telah digambarkan sebagai ‘pemujaan selebriti’.
Ketenaran bagi mereka yang penuh ambisi seperti air asin bagi orang haus. Semakin banyak yang Anda minum, semakin Anda ingin tambah. Madonna, yang mungkin wanita terpopuler di bumi, pernah berkata, ‘Aku tak akan bahagia sampai aku bisa termasyhur seperti Allah.’
Selebritas dan ketenaran hanyalah cerminan buram akan kemuliaan yang sejati. “Kemuliaan’ digunakan dalam Alkitab untuk menyatakan wujud hadirat Allah. Kemuliaan adalah salah satu kata yang paling umum dalam Alkitab. Kemuliaan Allah berarti pentingnya, nama baik, kejayaan dan kehormatan Allah.
Mungkin sudah tidak mengejutkan lagi bahwa masyarakat kini sedang menjauh dari penyembahan kemuliaan Allah, dan menjadi penyembah kemuliaan selebritis dan ketenaran. Sesungguhnya, kita dipanggil untuk menyembah kemuliaan Allah dan mencerminkannya dalam hidup kita, betapapun tidak sempurnanya penyembahan kita.
Mazmur 26:1–12
1. Mencari kemuliaan Allah
Daud menulis, ‘TUHAN, aku cinta pada rumah-Mu, dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam’, (Ay.8). Raja Daud adalah ‘selebriti’ karena dia punya hak atas itu (lihat 1 Samuel 18:7). Namun dia tidak mencari kemuliaan untuk diri sendiri, melainkan dia menuntun umat dalam mempersembahkan kemuliaan pada Allah:‘Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam jemaah’ (Mazmur 26:12).
Jika Anda ingin mencerminkan kemuliaan Allah, ikuti teladan Daud. Tetaplah hidup dalam ketulusan (Ay.1). Percaya kepada-Nya tanpa keraguan (Ay.1b). Menjaga kesucian hati dan pikiran (Ay.2). Dibimbing oleh kasih dan kebenaran Allah (Ay.3). Menjauh dari orang-orang yang bisa menjatuhkan Anda seperti orang penipu, orang munafik, perkumpulan jahat, orang fasik (Ay.4-5).
Meski Daud berkata bahwa dia hidup dalam ketulusan (Ay.11a), dia memohon untuk dibebaskan dan diberikan belas kasihan. (Ay.11b). Dia pasti sadar bahwa meskipun ia mencoba untuk hidup tak berdosa, dia tidak berhasil dan membutuhkkan penebusan dan pengampunan Allah. Daripada mengaku tak berdosa, Daud menyatakan bahwa dia tinggal dalam hidup dalam ketulusan (Ay.11), yang jujur dan segenap hati untuk Allah.
Raja-raja yang lain mungkin berharap untuk disembah oleh orang-orang.Tetapi Daud menyembah TUHAN. Daud berkata bahwa dia berjalan mengelilingi mezbah TUHAN, memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring dan menceritakan segala perbuatan-Nya yang ajaib. Dia mencintai tempat kemuliaan-Nya bersemayam (Ay.6-8).
Bagi umat Allah dalam Perjanjian Lama, bait di Yerusalem adalah tempat di mana kemuliaan Allah bisa ditemukan. Tetapi kemuliaan Allah disingkapkan dalam Yesus (Yoh 1:14). Yesus adalah bait yang baru (2:10, 21).
Selanjutnya, kebenaran akan kemuliaan Allah juga bersemayam dalam seluruh umat yang percaya Yesus. Baik perseorangan (lihat 1 Korintus 6:19) maupun berkelompok (lihat 1 Korintus 3:16), para pengikut Yesus dilihat sebagai bait Allah di mana Roh bersemayam (Efesus 2:22).
Tuhan, terimakasih karena kemuliaan-Mu bersemayam di tengah-tengah umat-Mu. Aku hendak memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.
Perjanjian Baru
Markus 9:2–32
2. Mencerminkan kemuliaan Yesus
Petrus, Yakobus dan Yohanes menyaksikan kemuliaan Allah ketika Yesus berubah rupa di depan mereka. Transfigurasi atau perubahan itu tidak terjadi secara kebetulan, tetapi setelah Yesus bertanya ke para murid tentang siapa diri-Nya menurut kata orang (8:27). Terungkaplah sifat ilahi Yesus sebagai Anak Allah.
Lalu, ketiga murid melihat Musa (yang mewakili Taurat) dan Elia (yang mewakili para nabi) jelas berdiri di sisi Yesus. Para murid mengetahui tentang Musa dan Elia. Mereka ini adalah orang-orang termasyhur. Tetapi Allah mengatakan bahwa Yesus bahkan lebih besar daripada 2 orang tersebut.
Ketika para murid melihat lagi, mereka hanya melihat Yesus (9:8). Petrus, Yakobus dan, Yohanes melihat Yesus seperti kita yang akan melihat Dia kembali dengan kemuliaan-Nya.
Penggunaan kata ‘berubah rupa’ adalah kata yang sama dengan ‘diubahkan’ ketika rasul Paulus menuliskan bahwa kita semua mencerminkan kemuliaan Allah dengan muka tanpa selubung, dan karena kemuliaan itu dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya...’ (2 Korintus 3:18).
Selebritis zaman sekarang mengejar ketenaran dan publisitas. Yesus tidak mencari hal itu, melainkan sebaliknya. Dia menyuruh mereka agar tidak memberi tahu siapapun (Markus 9:9).
Selebritis sekarang juga berkaitan dengan kekayaan dan gaya hidup mewah. Dalam hidup Yesus, penderitaan dan kemuliaan saling terhubung. Saat Dia turun dari gunung, Dia menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menderita dan ditolak (Ay.12). Kemuliaan Yesus berbeda dari apa yang dunia kira.
Satu hal yang tentang selebritas yang Yesus miliki adalah Dia menarik kerumunan (Ay.14). Orang-orang itu ketika melihat-Nya, bersukacita dan berlari menyambut-Nya (Ay.15).
Para murid yang tidak naik ke gunung tidak memiliki iman untuk menyembuhkan seorang anak laki-laki yang kerasukan. Yesus mengatakan bahwa segala sesuatu mungkin bagi mereka yang percaya (Ay.23). Dunia berkata bahwa manusia perlu melihat dulu, setelahnya baru percaya. TetapiYesus berkata bahwa manusia perlu percaya dulu, kemudian mereka akan melihat. Santo Augustine menulis, ‘Iman adalah percaya apa yang tak kita lihat. Upah iman adalah melihat apa yang kita percayai.’
Ayah si anak yang kerasukan itu berteriak, ‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!’ (Ay.24).
Yesus menyembuhkan anak itu tanpa ada upacara atau, dalam kasus ini, menumpangkan tangan, tetapi hanya melalui kuasa perintah. Pertempuran telah dimenangkan melalui kehidupan doa-Nya (Ay.29). Lagi, kita kembali melihat kemuliaan Yesus.
Yesus lalu berbicara lagi tentang penderitaan-Nya bahwa Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia untuk dibunuh, dan bangkit pada hari ketiga (Ay.31).
Tuhan, bantu aku hari ini untuk mengisi waktu dalam hadirat-Mu dan mencerminkan kemuliaan-Mu dalam segala perbuatan dan perkataanku.
Perjanjian Lama
Keluaran 39:1–40:38
3. Menantikan kemuliaan kekal
Daud melihat sekilas kemuliaan Allah ketika dia memasuki bait Allah. Para murid melihat kemuliaan Allah ketika Yesus berubah rupa di hadapan mereka. Ketika Anda berkumpul bersama umat Allah, Anda harusnya dapat juga melihat kemuliaan Allah.
Ketika mereka telah menyelesaikan tabernakel, (Kemah Suci) (yang lebih dulu sebelum bait Allah) awan menaungi Kemah Pertemuan dan Kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci (40:34). Musa tidak dapat masuk ke dalam Kemah Pertemuan karena awan telah menetap di atasnya dan Kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci (Ay.35)..
Kemuliaan Allah berkuasa secara nyata saat itu, benar-benar bisa dilihat ‘menetap’ di tabernakel. Kata Ibrani untuk menetap (shekinah) kadang digunakan sekarang untuk menggambarkan khususnya pemahaman yang penuh kuasa dan nyata akan hadirat dan kemuliaan Allah.
Awan di atas tabernakel, yang mewakili kemuliaan Allah, menyertai umat Allah dalam perjalanan dan membimbing mereka hari demi hari (Ay.36-38) seperti Roh Kudus Allah yang kini menuntun Anda. Ini adalah latar belakang Perjanjian Lama atas awan dalam kisah transfigurasi. Apa yang Petrus, Yakobus, dan Yohanes alami pada kesempatan itu adalah sekilas dari kemuliaan TUHAN (Markus 9:7).
Melalui injil yang menampilkan kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:4), Anda dapat melihat sekilas kemuliaan Allah. Karena cahaya dari Allah menyinari kegelapan, di dalam hati kita, untuk memberikan kita pengetahuan akan kemuliaan Allah yang nampak melalui wajah Kristus (Ay.6).
Sekilas dan kelak Anda akan menyaksikan kenyataannya. Rasul Paulus berkata bahwa itulah mengapa Anda tidak perlu merasa tawar hati, bahkan ketika Anda melalui masa-masa sulit:‘Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami’ (Ay.17).
Tuhan, terimakasih bahwa Engkau mempersiapkan kami untuk saat di mana Engkau akan menunjukkan kemuliaan-Mu secara penuh. Bantu aku untuk memahami perjuangan hidup dalam perspektif kemuliaan abadi yang jauh melebihi segalanya.
Pippa Menambahkan
Mazmur 26:1–12
Mazmur ini berkaitan dengan Daud. Saya tertarik dengan ayat 1 yang mengatakan bahwa Daud berkata bahwa dia telah hidup dalam ketulusan, percaya kepada TUHAN dengan tidak ragu-ragu. Saya ingin berkata sama, tetapi saya tahu hidup saya jauh dari ketulusan dan saya sering ragu-ragu. Masalahnya adalah kita tahu bahwa hidup Daud juga bercacat cela. Entah dia awalnya berbuat baik dan lalu berbuat jahat, atau berbuat tidak seperti yang ia kira. Dalam ayat 11, dia meminta belas kasihan TUHAN. Daud tahu dia membutuhkan belas kasihan Allah dan saya pun juga begitu.
Ayat Hari Ini
‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!’ (Markus 9:24)
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More