YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 61 OF 365

  

Hubungan Kasih Sayang yang Berkelanjutan

Dalam salah satu lagu terakhirnya, Freddie Mercury, penyanyi utama grup musik rock  Queen, bertanya, ‘apakah orang tahu hidup ini sebenarnya untuk apa.’

Meskipun dia kaya dan punya banyak penggemar, Freddie Mercury mengaku dalam suatu wawancara singkatnya sebelum meninggal pada tahun 1991 bahwa dia sebenarnya kesepian. Dia berkata bahwa orang bisa punya segalanya dan tetap merasa kesepian, itu namanya kesepian yang paling pahit. Sukses telah membuatnya dipuja dunia dan membuatnya kaya raya, tetapi itu mencegahnya memiliki satu hal yang kita semua perlukan, yaitu hubungan kasih sayang.

Hanya ada satu hubungan kasih sayang yang awet, yang mana kita diciptakan untuk itu. Tanpa hubungan itu, rasa kesendirian tidak bisa dihindari dan akan selalu ada dan tanpa adanya hubungan kasih sayang, orang-orang akan kekurangan makna dan tujuan hidup.

Dalam iman Kristen terdapat hubungan dengan Allah di mana kita menemukan arti hidup.

Bagaimana kita dapat  memiliki hubungan dengan Sang Pencipta alam semesta? Bagaimana dalam praktiknya kita bisa mulai berkomunikasi dengan Allah? Apa dasar dari hubungan ini?

  

Mazmur 28:1–9


1.   Mengembangkan   pola doa

Doa   adalah kunci mengembangkan hubungan dengan Allah dengan berbicara dengan-Nya.   Ada ratusan doa yang berbeda dalam Alkitab. Mengikuti pola (seperti doa   TUHAN) juga membantu.

Konteks   dari mazmur ini adalah rasa takut, mungkin takut akan kematian. Daud mungkin   sedang menghadapi sakit atau keputus-asaan. Dia takut mati dalam kehinaan dan   turun ke dalam liang kubur (Ay.1).

Doanya   pada Allah seperti berikut:


  • TUHAN aku memuji-Mu

‘Terpujilah TUHAN’ (Ay.6a). Walau dalam   kesulitan, Daud memilih untuk tetap memuji Allah. Apa pun situasinya, pujilah   Allah atas siapa diri-Nya dan atas apa yang telah Dia perbuat.   Kita lihat contoh lain dari  hal ini   dalam pasal di Perjanjian Baru ketika orang-orang menyembah Yesus (Markus   11:9-10).


  • Aku mengaku

’Dengarlah suara permohonanku’ (Mazmur 28:2). Mintalah   belas kasihan Allah atas apa pun kesalahan Anda. Ini juga adalah saatnya   untuk mengampuni sesama. Seperti kata Yesus, ‘Dan jika kamu berdiri untuk   berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap   seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu’   (Markus 11:25).


  • Aku mengucap syukur

Biarlah hati kita melompat sukacita dan memuji Allah   dengan lagu kita (Mazmur 28:7c). Mengucap   syukurlah kepada Allah atas kesehatan, keluarga, teman, dan sebagainya.   Pentingnya ucapan syukur bisa juga dilihat dalam bacaan Perjanjian lama untuk   hari ini (Lihat Imamat 7:12-15).


  • Dengarlah permohonanku

‘…   apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong’ (Mazmur 28:2a). Doakan   diri Anda sendiri, teman-teman Anda, dan sesama Anda. Menariknya Daud berkata   bahwa ia mengangkat tangannya (Ay.2b). Ini hampir sama artinya dengan doa,   salah satu bentuk doa pada zaman dulu.

Tuhan,aku   memuji-Mu. Aku menyembah-Mu hari ini. Terpujilah TUHAN... Aku mengaku dosaku.   Dengarkanlah seruanku minta tolong dan ampunilah dosaku. Aku mengucap syukur sebab Engkau Allha yang baik.   Terimakasih, Tuhan. Dengarkanlah permohonanku. Hari ini aku meminta   pertolongan-Mu.

 

Perjanjian   Baru

Markus 11:1–25


2.   Berdoa dalam iman

Yang sangat ditekankan dalam   Perjanjian baru adalah apa yang kita hubungkan  dengan Allah melalui iman. Bukan hak kita untuk    layak  hubungan dengan Allah; tetapi hubungan   dengan-Nya  adalah anugerah yang kita terima   melalui iman. Dalam bacaan ini, kita dapat melihat pentingnya iman yang dikatakan Yesus bahwa kita harus   percaya Allah dalam iman (Ay.22). Dengan iman, kita bisa memindahkan   gunung-gunung, jika kita tidak ragu dalam hati melainkan percaya (Ay.23).

Hubungan Yesus dengan Allah,   khususnya melalui doa, terdapat di tengah setiap peristiwa yang kita baca hari   ini. Ketika Yesus mendekati Yerusalem, orang banyak menyembah-Nya. Mereka   berteriak ‘Hosana’ (Ay.9-10), yang merupakan seruan kebahagiaan dan seruan meminta   pertolongan.

Setelah mencapai Yerusalem,   Yesus mengusir para penukar uang karena kerinduan-Nya akan kesucian rumah   Allah. Dia berkata, ‘Bukankah ada tertulis: “Rumah-Ku akan disebut rumah doa   bagi segala bangsa?” (Ay.17).

Bagian ini diakhiri dengan   pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya tentang kurangnya pengampunan dapat   menjadi penghalang bagi doa dan hubungan Anda dengan Allah. Yesus berkata,   ‘Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang   sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga   mengampuni kesalahan-kesalahanmu’ (Ay.25).

Yesus berkata untuk jangan menyimpan   kesalahan orang lain dalam hati kita. Pengampunan itu tidak ada batasnya,   malahan kurangnya pengampunanmengakibatkan   hancurnya  hubungan.  

Mengampuni terkadang membutuhkan   keberanian, tetapi  justru dengan   mengampuni, hubungan dapat dipulihkan dan dapat membawa sukacita. Dikatakan,   ‘Yang pertama minta maaf, paling berani. Yang pertama mengampuni, paling   kuat. Yang pertama melupakan, yang paling bahagia.’

Berkaitan dengan peristiwa pertama   ini, Yesus menunjukkan kuasa doa dalam perumpamaan pohon ara. Melalui doa   dalam perumpamaan ini,  Yesus   mengajarkan murid-murid-Nya tentang pentingnya iman dan buah dalam hubungan   dengan Allah.

Karena saat itu pohon ara   hanya berdaun, tetapi  tak berbuah   sehingga Yesus berkata bahwa tak seorang pun akan makan buah ara dari pohon   itu lagi (Ay.14). Saya menyukai  cara   Joyce Meyer menerapkan perumpamaan ini:’Jika hidup kita berkutat di gereja, tetapi    tidak berbuah, hidup kita tidak   beriman.’ Kita bisa saja membaca Alkitab, mendengarkan pujian Kristen, dan   pergi ke persekutuan doa, tetapi kita tidak mau menyempatkan waktu untuk   menolong sesama atau bahkan menunjukkan kebaikan, kita seperti pohon ara yang   berdaun, tetapi tidak  berbuah... jika   kita memiliki daun, maka kita perlu memiliki buah’.

Yesus menggunakan hiperbola   untuk menjelaskan bahwa kita harus mutlak yakin akan kesiapan Allah dalam  merespon iman. Dalam sastra Rabiah, ‘gunung’   terkadang digunakan secara kiasan untuk menggambarkan kendala. Yesus berkata   bahwa Allah akan merespon iman untuk melepaskan kendala-kendala itu. Dia   berkata, ‘Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan   doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan   kepadamu’ (Ay.24).

Tuhan, tunjukkan padaku jika   ada orang yang harus  kuampuni. Bantu   aku untuk mengampuni. Terimakasih atas janji luar biasa-Mu bahwa ‘apa saja   yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal   itu akan diberikan kepadamu’ (Ay.24). Tuhan, hari ini aku pinta...

 

Perjanjian   Lama

Imamat 7:11–8:36


3.   Menghampiri Allah melalui Yesus

Cara berhubungan dengan Allah   dalam Perjanjian Lama adalah melalui keimaman. Karena dosa, manusia tidak   bisa berhubungan langsung dengan Allah. Mereka perlu melalui imam, dan secara   khusus, orang-orang di zaman Perjanjian Lama memerlukan seorang imam besar. 

Dalam bagian ini, kita melihat    bagaimana Harun diangkat untuk tugas   ini. Musa menuangkan minyak urapan di kepala Harun dan mengurapinya untuk   mentahbiskannya (8:12). Harun adalah pendahulu Yesus Kristus. Kata ‘Kristus’   artinya ‘yang diurapi’. Keimaman Harun ada cacatnya; dia harus   mempersembahkan korban untuk dosa dirinya juga dosa umat. Yesus adalah Imam Besar   agung yang sejati. Melalui Yesus, Anda dapat  berhubungan  langsung dengan Allah, dan ini sudah mutlak.   

Seperti yang penulis kitab   Ibrani tuliskan, ‘Karena kita sekarang mempunyai Iman Besar Agung, yang telah   melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang   pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam   besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya   sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu   marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya   kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan   kita pada waktunya’ (Ibrani 4:14-16).

Kenyataanya, karena   pengorbanan Yesus untuk dosa-dosa Anda, Anda ada di posisi yang bahkan jauh   lebih baik daripada para imam di Perjanjian Lama (bandingkan Ibrani 10:22   dengan Imamat 8:30). Melalui pertobatan dan pengampunan, hubungan Anda dengan   Allah diubahkan dan Anda bisa langsung datang ke hadirat Allah, seperti yang   para imam Perjanjian lama perbuat ketika mereka memasuki Kemah Pertemuan.   ‘Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan   keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati   nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni’ (Ibrani   10:22).

Tuhan, terimakasih bahwa melalui   Yesus.aku bisa menghampiri tahta anugerah dengan yakin dan menerima belas   kasihan serta anugerah. Bantu aku untuk tetap dekat pada-Mu dan berjalan   dalam hubungan kasih yang berkelanjutan bersama-Mu.

 


Pippa Menambahkan

Mazmur   28:6–9

TUHAN adalah kekuatan, perisai, benteng keselamatan dan   gembala yang baik bagi kita.


Ayat Hari Ini

‘Dan jika kamu berdiri untuk   berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap   seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu’   (Markus 11:25).


Notes:

Joyce Meyer, Everyday Life Bible, (Faithwords, 2013) p. 1583

Queen, ‘The show must go on’, Parlophone, 1991. Lyrics © EMI Music Publishing

Sharon Feinstein, Sunday Magazine, Freddie Mercury – 'Rock On Freddie' (May 1985)

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Day 60Day 62

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More