Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Kasih yang Menggantikanmu
Seorang gadis kecil bernama Liz, menderita penyakit langka dan serius. Satu-satunya kesempatan untuk sembuh tampaknya melalui transfusi darah dari saudara laki-lakinya yang berusia lima tahun, yang secara ajaib selamat dari penyakit yang sama dan telah mengembangkan antibodi yang diperlukan. Dokter menjelaskan situasinya dan bertanya pada bocah kecil itu apakah dia bersedia memberikan darahnya kepada saudara perempuannya. Dia ragu-ragu sesaat sebelum mengambil napas dalam-dalam dan berkata, 'Ya, saya akan melakukannya jika itu akan menyelamatkannya.'
Ketika transfusi berlangsung, dia berbaring di tempat tidur di samping adiknya, dan tersenyum, mereka seperti melakukan hal yang sama, melihat warna memudar di pipi mereka. Kemudian wajahnya menjadi pucat dan senyumnya menghilang. Dia melihat ke dokter dan bertanya dengan suara gemetar, 'Apakah saya akan segera mati?'
Bocah kecil itu salah paham dengan dokter, mengira bahwa dia harus memberi adik perempuannya semua darahnya untuk menyelamatkannya. Anak lelaki ini sangat mencintai saudara perempuannya sehingga dia rela mati menggantikannya - sebagai penggantinya. Kisah ini (mungkin fiktif) hanyalah sebuah ilustrasi tentang makna substitusi yang penuh kasih.
Tuhan menyayangi Anda. Pesan Alkitab yang luar biasa dan menakjubkan adalah bahwa Allah datang ke dunia ini dalam pribadi Putra-Nya, Yesus Kristus, dan mati menggantikan Anda. Kata-kata, gambar, metafora, gambar, dan ilustrasi (seperti yang dimiliki bocah laki-laki berusia lima tahun) dapat membantu pemahaman kita, tetapi mereka tetap tidak dapat sepenuhnya, secara sempurna, menggambarkan kasih Tuhan yang tak terlukiskan. Yesus mati untuk menyingkirkan semua hal buruk. Dia mati demi Anda dan saya (Markus 10:45).
Mazmur 51:1–9
Dosa saya
Daud berseru, 'Kasihanilah aku, ya Allah' (Ay.3). Saya sering menggunakan mazmur ini sebagai doa pengakuan. Daud menulis mazmur ini ketika nabi Natan datang untuk menantangnya setelah Daud melakukan perzinahan dengan Batsyeba (dan kemudian sangat berdosa karena mencoba menutupi perbuatan yang telah dia lakukan).
1. Kepada siapa Anda berdoa?
Doa untuk belas kasih dan pengampunan Tuhan ini berakar pada pemahaman Daud tentang karakter Allah. Dia berdoa, 'Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!' (Ay.3).
2. Apa yang Anda akui?
Daud mengakui kesalahannya (Ay.4), pelanggaran (Ay.3b,5a), dan dosanya (Ay.4b, 5b). Dia berkata, 'Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.' (Ay.7). Doa ini adalah tanggapan terhadap dosa tertentu, tetapi Daud mengakui ada masalah yang lebih dalam lagi. Dosa bukan hanya pada saat kita sesekali bertindak, melainkan dosa adalah sesuatu yang tertanam dalam diri semua manusia sejak awal hidup kita.
Allah menginginkan kebenaran 'dalam batin' dan 'di tempat terdalam' (Ay.6). Dia ingin Anda jujur, terbuka, dan nyata dengan-Nya tentang diri Anda dan dosa-dosa Anda.
3. Apa yang Anda minta?
Daud berteriak meminta ampun. Meminta untuk dibersihkan: ‘Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku’ (Ay.4a). Mintalah pentahiran: ‘dan tahirkanlah aku dari dosaku!’ (Ay.4b), ‘Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir,’ (Ay.9a). Mintalah agar dosa Anda dihapuskan: ‘hapuskanlah pelanggaranku’ (Ay.3b), ‘hapuskanlah segala kesalahanku!’ (Ay.11b).
Berdoalah agar dosa Anda akan dihapus sepenuhnya, sehingga Allah tidak akan melihat dosa apa pun: 'Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku' (Ay.11a).
4. Apa hasilnya?
Daud berkata, 'Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!' (Ay.10). Tidak ada yang dapat menyamai sukacita, kegembiraan dan keriuhan dari pengampunan sepenuhnya. Daud tahu bahwa Tuhan, dalam belas kasih, cinta, dan kasih sayang, akan mengampuni. Apa yang tidak dilihat Daud dengan jelas, dan apa yang ditunjukkan Perjanjian Baru, adalah bagaimana Allah dapat melakukan pengampunan sepenuhnya.
Terima kasih, Tuhan, bahwa ketika aku mengakui dosa-dosaku, Engkau membersihkanku dan mengampuniku karena Yesus mati untukku.
Perjanjian Baru
Lukas 22:63–23:25
Pengorbanan Yesus
Kisah Lukas bukan hanya tentang mencatat fakta tentang kematian Yesus. Dia juga berusaha menunjukkan kepada kita kebenaran yang menakjubkan ‘mengapa Yesus mati’. Tidak seperti anak lelaki berusia lima tahun itu, Yesus benar-benar memberikan hidup-Nya untuk menyelamatkan Anda dan saya. Lukas membantu kita memahami tindakan pengorbanan ini:
1. Apa yang Yesus tanggung untuk Anda?
Yesus diejek (22:63; 23:11), dipukuli (22:63), dihujat (Ay.65), dituduh bersalah (23:10), diolok-olok (Ay.11) dan akhirnya disalibkan (Ay.23). Lukas merangkumnya dengan kata-kata yang mengerikan bahwa Pilatus ’menyerahkan Yesus pada kehendak mereka’ (Ay.25).
2. Siapa yang bertanggung jawab?
Lukas menjelaskan bahwa semua orang bertanggung jawab. Para tua-tua, ahli Taurat (22:66), seluruh sidang itu (23:1) dan Herodes dan Pilatus (22:66 - 23:25) semuanya memainkan peran mereka. (Kematian Yesus adalah apa yang membuat Herodes dan Pilatus - 'bersahabat' (Ay.12) - sebelum itu, mereka adalah musuh) Lukas mengatakan bahwa pemimpin para imam, penguasa dan orang-orang (Ay.13) adalah satu pikiran: 'Tetapi mereka berteriak bersama-sama' (Ay.18). Kita tidak dapat menyalahkan orang Yahudi atau orang Romawi atau orang lain. Pada akhirnya, kita semualah yang bertanggung jawab.
3. Siapa yang mati menggantikan Anda?
Ini bukan 'pihak ketiga' yang tidak bersalah yang dihukum Tuhan, bukan kita. Sebaliknya, Allah sendiri datang dalam pribadi Putra-Nya Yesus untuk mati bagi Anda dan saya. Tuhan melakukan apa yang benar-benar tidak terduga. Orang-orang Yahudi mengharapkan seorang mesias dan juru selamat, tetapi tidak seorang pun membayangkan bahwa mesias atau juru selamat itu adalah Tuhan sendiri.
Gereja Perjanjian Baru yang dipenuhi dengan Roh Kudus menyadari siapa Yesus. Kita melihat keunikan Yesus dalam gelar-gelar yang Ia gunakan untuk dirin-Nya sendiri.
Dia adalah Anak Manusia. Anak Manusia yang akan duduk di sebelah kanan Allah yang perkasa (22:69) jelas digunakan di sini oleh Yesus sebagai gelar mesianis.
Dia adalah Kristus Raja (23:2) - 'raja orang Yahudi' (Ay.3) - Mesias yang telah lama ditunggu.
Yang paling penting dari semuanya, Dia adalah Anak Allah: Ketika mereka bertanya, '’Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: ’Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.’ (22:70). Sepertinya Yesus benar-benar menggunakan nama Tuhan di sini (‘AKU’) - klaim langsung bahwa Yesus adalah Tuhan - yang mungkin memicu para penatua begitu marah oleh tanggapan-Nya (Ay.7).
4. Apa itu substitusi?
Orang yang tidak bersalah harus mati demi yang bersalah. Yesus tidak bersalah; kitalah yang bersalah.
Bahkan Pilatus, yang mengutuknya sampai mati, berkata, 'Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini' (23:4). Sekali lagi dia mengulangi, 'Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati.' (Ay.14–15). Ketiga kalinya dia berkata, 'Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini?' (Ay.22). Lukas menjelaskan dengan jelas bahwa Yesus mati justru karena dia adalah Anak Allah yang tidak bersalah (22:70-71).
Di sisi lain, Barabas, seperti kita, bersalah. Dalam kasusnya, Barabas bersalah karena pemberontakan dan pembunuhan (23:19,25). Injil Lukas mengisyaratkan substitusi: ‘Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!’ (Ay.18). ‘Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkan kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya’ (Ay.25).
Tuhan Yesus Kristus, bagaimana aku dapat cukup berterima kasih kepada-Mu bahwa Engkau, Anak Allah, mati menggantikanku - yang tidak bersalah atas nama orang yang bersalah.
Perjanjian Lama
Yosua 8:1–9:15
Kedaulatan Allah
Tuhan memiliki tujuan untuk hidup Anda. Dia mengendalikan alam semesta. Dia mampu mengambil bahkan hal-hal buruk yang telah Anda lakukan atau yang telah dilakukan kepada Anda dan mengubahnya menjadi kebaikan (Roma 8:28).
Kita dapat melihat contoh pada renungan ini. Umat Allah telah gagal di masa lalu dalam mengambil kota Ai (Yosua 7:4). Sekarang Tuhan menggunakan kegagalan masa lalu mereka sebagai bagian dari rencana kemenangan (8:6–7). Kadang-kadang Tuhan menggunakan bahkan dosa-dosa masa lalu Anda dan kesalahan untuk kebaikan (walaupun ini bukan alasan untuk mengulanginya, seperti yang dilakukan Israel dengan tidak bertanya kepada Allah tentang Gibeon, 9:14).
Tentu saja, Tuhan mengubah keberdosaan dan kegagalan umat manusia yang menyebabkan penyaliban Yesus menjadi kemenangan terbesar sepanjang masa. Salib itu bukan kesalahan. Itu adalah bagian dari kedaulatan Tuhan untuk memungkinkan pengampunan kita dan pembersihan, pencucian, dan pengampunan dosa kita melalui kematian Yesus di kayu salib bagi kita. Allah adalah Allah yang penuh kasih. ‘Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita;’ (1 Yohanes 3:16).
Tuhan, terima kasih bahwa Engkau bekerja dalam semua hal untuk kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi-Mu. Terima kasih, Engkau bahkan dapat menggunakan hal yang tidak baik untuk kebaikan. Terima kasih atas ‘kasih’ yang luar biasa yang diberikan kepadaku di dalam Yesus Kristus, yang menyerahkan nyawa-Nya bagiku dan mati menggantikanku.
Pippa Menambahkan
Mazmur 51:1–9
Mazmur ini adalah mazmur yang menginspirasi jika kita sedang merasa tidak baik terhadap hal apa pun. Tidak ada pembenaran diri. Kita harus bertanggung jawab atas sampah dalam kehidupan kita, dengan tanpa alasan, dan biarkan Tuhan membersihkannya. Begitu sangat menyenangkan mengetahui bahwa Daud, yang telah begitu berdosa, diampuni dan digambarkan sebagai 'seorang yang berkenan di hati-Nya' (1 Samuel 13:14; Kis. 13:22).
Ayat Hari Ini
‘Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!’ (Mazmur 51:1).
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More