Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample
Saya tinggal di London. Dengan populasi sekitar 8.3 juta jiwa, London adalah kota terbesar di Eropa dan yang terbesar di abad 21 di dunia. London menerima 15 juta jiwa per tahun. Kota di mana lebih dari 300 bahasa dipakai.
Kota-kota adalah tempat strategis untuk menyebarkan Injil, dan selalu begitu. Rasul Paulus membawa Injil dari kota ke kota. Di awal tahun 100 Masehi, lebih dari 40 masyarakat Kristen ada di perkotaan di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Afrika Utara dan sebagian Italia. Di tahun 300 Masehi setengah warga wilayah itu penganut Kristen, sementara 90 persen di pedesaan masih penganut berhala. Sebagian besar surat-surat Paulus ditulis untuk kota-kota itu.
Kota-kota cenderung menjadi tempat di mana budaya terbentuk. Banyak pengaruh berasal dari kota, termasuk pemerintah, politisi, dan pembuat hukum; seni dan hiburan; bisnis dan pasar; universitas dan tempat pendidikan lainnya; media dan pusat komunikasi. Pengaruh cenderung mengalir dari kota ke kota ke pinggiran dan daerah pedesaan. Cara untuk mengubah budaya adalah dengan mengubah kota.
Tidaklah mengejutkan bahwa kota selalu memiliki peran penting dalam tujuan Allah. Khususnya, satu kota telah berada pada pusat strategi Allah untuk dunia.
Mazmur 48:2–9
Kuasa kota
Mazmur ini tentang ‘Kota Allah’ (Yerusalem). ‘Kota ini’ disebutkan tujuh kali dalam renungan ini dengan cara-cara yang berbeda. Kata yang diulang tersebut maksudnya adalah merayakan keindahan (Ay.3) dan keamanan kota (Ay.9). Yang terutama adalah merayakan fakta bahwa inilah ‘kota Allah kita’ (Ay.2,9), tempat di mana bait Allah dibangun dan hadirat-Nya dapat ditemukan (Ay.4), dan tempat di bawah perlindungan-Nya (Ay.4,9). Itu dimaksudkan untuk menjadi sumber berkat bagi seluruh dunia: ‘kegirangan bagi seluruh bumi’ (Ay.3).
Paulus membandingkan kontras kota Yerusalem secara fisik dengan ‘Yerusalem yang di atas’ (Galatia 4:26). Dia memandang gereja Kristen sebagai Yerusalem baru.
Dalam kitab Wahyu, Yohanes melihat ‘Kota Kudus, Yerusalem baru, turun dari sorga dari Allah, dipersiapkan sebagai mempelai perempuan yang didandani dengan indah untuk suaminya’ (Wahyu 21:2). Yerusalem baru adalah gereja, mempelai Kristus. Ini adalah tempat di mana Allah akan tinggal selamanya (Ay.3).
Gereja harus menjadi luar biasa: ‘yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi’ (Mazmur 48:3). Kita harus memahami hadirat Allah di sana, mengetahui keamanan dan perlindungan-Nya dan menjadi berkat bagi dunia di sekitar kita.
Tuhan, terimakasih atas kuasa hadirat-Mu dalam gereja. Biarlah kami menjadi sumber berkat bagi dunia.
Perjanjian Baru
Lukas 19:11–44
Keinginan untuk kota
Ketika Yesus mendekati kota Yerusalem (Ay.11), Dia menceritakan perumpamaan uang mina. Perumpamaan yang menantang asumsi para pendengar-Nya tentang kerajaan Allah dan rencana Allah untuk kota duniawi itu. Mina setara dengan upah selama 3 bulan, jumlah uang yang besar. Bagaimana Anda menggunakan semua yang Allah telah percayakan pada Anda itu sangat penting.
Anda diharapkan untuk menggunakan tidak hanya uang Anda, tetapi semua karunia pemberian Allah, termasuk waktu, pendidikan, pekerjaan, keahlian, dan kesempatan untuk keuntungan Sang Raja dan kerajaan-Nya.
Menarik bahwa upah kepercayaan dalam memperoleh mina adalah dengan ‘memerintah atas 10 kota’ atau ‘5 kota’ (Ay.17,19).
Ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, ‘mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!"’ (Ay.37-38).
Mereka melihat Yesus sebagai Mesias yang akan memerintah kota Yerusalem, menggenapi seluruh janji adanya seorang raja dari keturunan Daud, membebaskan kota itu dari belenggu Romawi.
Namun, Yesus memiliki tujuan yang berbeda. Ketika Dia mendekati Yerusalem, Dia menangisinya (Ay.41). Yesus sangat peduli akan kota itu dan merasa kasihan padanya. Dia menubuatkan kehancuran Yerusalem, yang akan terjadi di tahun 70 Masehi. Baitnya tak akan pernah lagi dibangun dan kota Yerusalem tetap menjadi tempat yang ditangisi.
Tragedinya terjadi karena Yerusalem tidak mengakui waktu kedatangan Allah (Ay.44). Allah datang dalam pribadi Yesus. Namun, dengan kematian dan kebangkitan-Nya di Yerusalem, Dia menjadikan adanya Yerusalem baru.
Tuhan, berikan aku perasaan dan belas kasihan bagi orang-orang di tempat di mana aku tinggal.
Perjanjian Lama
Ulangan 30:11–31:29
Orang kota tersebut
Apakah Anda pernah dipenuhi pikiran tentang keraguan, ketakutan atau bahkan depresi, serta kegelisahan?
IHal-hal tersebut adalah emosi manusia yang wajar. Musa mengalaminya dan mengetahui bahwa penerusnya, Yosua, dan seluruh umat tak akan hanya menghadapi pertempuran fisik tetapi juga pertempuran pikiran.
Menjelang akhir hidupnya, Musa mendorong umat untuk mengikuti firman Allah (30:14). Dia mendorong mereka untuk mengasihi Allah dan berjalan dalam jalan-Nya (Ay.16). Dia memperingatkan mereka akan hati yang berbalik menolak Allah. Dia mendorong mereka untuk ‘memilih hidup’ (Ay.19).
Pilihan ini dimulai dengan pikiran Anda. Pikiran Anda menjadi perkataan. Perkataan Anda menjadi tindakan. Setiap hari, pilihlah pikiran yang memberi hidup.
Penerus Musa adalah Yosua. Dia adalah pemimpin baru umat Allah. Dia akan menghadapi banyak pertempuran. Dia pemberani, ‘Kuatkan dan teguhkanlah hatimu... Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.’ (Ay.31:6,8).
Musa tidak akan mengatakan ini jika tidak ada yang perlu ditakutkan dan yang membuat tawar hati. Melainkan, dia tahu bahwa akan ada penyebab ketakutan dan rentannya untuk putus asa. Seluruh kepemimpinan memerlukan keberanian untuk berpegang teguh pada visi dan ketangguhan untuk tidak menyalahkan setiap kesulitan di sepanjang jalan yang kita temui. Baik dulu dan sekarang, umat Allah memerlukan kepemimpinan yang kuat yaitu berani dan tidak takut dengan penentangan, dan tetap bertahan.
Jawaban atas ketakutan ini adalah:Allah berjanji Dia kan selalu menyertainya (sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau’, Ay.6). Allah berjanji hal yang sama pada Anda dan saya hari ini. Ketika Anda diserang oleh keraguan, ketakutan dan kesulitan, ingatlah ke mana pun Anda pergi, apa pun keadaan Anda, Anda dapat meminta pada Allah untuk berjalan di depan Anda dan mempersiapkan jalan. Oleh karena itu, Anda dapat menjadi percaya diri dan tak perlu takut.
Lalu Musa berkata kepada mereka, ‘yakni hari raya Pondok Daun,
apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini...’ (Ay.10-11).
Tentu saja, ‘tempat yang akan Dia pilih’ adalah kota Yerusalem. Saat Hari Raya Pondok Daun, umat pergi ke Yerusalem untuk merayakan saat ketika Allah, melalui Musa, menyediakan air dari sebuah batu di padang gurun. Mereka mengucap syukur pada Allah atas disediakan-Nya air di tahun sebelumnya dan berdoa Dia akan berbuat yang sama di tahun mendatang. Air ini juga dipandang sebagai tanda kebaikan Allah dan lambang penyegaran rohani (lihat, misalnya, 1 Korintus 10:3-4).
Di akhir Hari Perayaan itu ‘Yesus berdiri dan berseru, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup”’ (Yoh 7:37-38). Dia mengatakan bahwa janji-janji ini tidak akan digenapi melalui sebuah tempat, tetapi melalui seseorang.
Dari dalam diri Yesus akan mengalir sungai kehidupan. Dan juga, dalam pengertian turunan, aliran air hidup akan mengalir dari setiap orang Kristen. (‘Barangsiapa percaya kepada-Ku’, Ay.38). Dari kamu , Yesus berkata, sungai ini akan mengalir, membawa hidup, keberhasilan dan kesembuhan untuk sesama.
Gambaran ini digunakan lagi dalam kitab Wahyu, di mana kita melihat penggenapan kota Yerusalem (Wahyu 22:1-3). Sama seperti sebuah sungai yang mengalir dari Taman Eden di awal kisah Alkitab (Kejadian 2:10), begitu juga pada akhirnya, di langit dan bumi yang baru, sebuah sungai akan mengalir dari kota Allah ini, di mana Allah membuat rumah-Nya bersama umat manusia selamanya.
Tuhan, terimakasih bahwa Engkau berjanji menyertaiku ke mana pun aku pergi dan bahwa Engkau tak akan pernah meninggalkanku. Penuhi aku dengan Roh Kudus sehingga sungai-sungai air hidup mengalir dari hatiku.
Pippa Menambahkan
Ulangan 31:6
‘Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.’
Ayat Hari Ini
‘Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau’ (Ulangan 31:6).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
Scripture quotations marked [RSV] from the Revised StAndard Version of the Bible, copyright © 1946, 1952, and 1971 the Division of Christian Education of the National Council of the Churches of Christ in the United States of America. Used by permission. All rights reserved.
About this Plan
Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More