O' Holy Night | Renungan Natal 5 HariSampel

Memasang Kemah-Nya

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. (Yohanes 1:14)

Ketika saudara laki-laki saya tidak cukup sehat untuk pergi berkemah, ayah saya mendatangkan pengalaman berkemah itu kepadanya. Mereka memasang kemah di halaman belakang rumah kami, di bawah kilauan bintang-bintang. Bersama-sama mereka tinggal di atas tanah yang tidak rata, kurang lebih seperti para gembala yang menjaga kawanan domba mereka di malam hari, menikmati suara alam dan bangun bersama fajar.

Yohanes, dalam pembukaan Injilnya yang puitis, menggambarkan bagaimana Yesus datang ke dunia dan memasang kemah-Nya di antara kita: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Yoh. 1:14). Kata Yunani yang dipakai untuk “diam” atau “tinggal” (BIMK) di sini berarti memasang kemah. Ini adalah kata yang juga digunakan di bagian lain dalam Perjanjian Baru untuk kemah—tabernakel—tempat Allah diam bersama bangsa Israel dalam Perjanjian Lama (Kis. 7:44). Sebagaimana Allah berkemah bersama bangsa Israel, demikian pula Yesus memasang kemah-Nya untuk tinggal bersama umat-Nya.

Jika Anda punya waktu, bacalah dengan perlahan ayat-ayat pembuka Injil Yohanes. Lalu hayatilah kebenaran menakjubkan itu—tentang Firman yang menjadi manusia, Yesus yang datang ke bumi untuk tinggal di antara kita. Inilah yang dikatakan oleh kidung Hai Malaikat dari Surga (KJ 97): “Allah beserta manusia; mari menyaksikannya.” Dia yang telah bersama-sama Allah sebelum dunia diciptakan telah datang untuk menjadi terang yang bersinar dalam kegelapan. —AMY BOUCHER PYE

Apa artinya bagi Anda, bahwa Yesus “memasang kemah-Nya” di bumi? Bagaimana Anda dapat membagikan terang-Nya hari ini?

Tuhan Yesus, Engkau datang dari Bapa, dan Engkau membawa kami kepada Bapa. Terima kasih, Engkau telah memasang kemah-Mu di antara kami dengan membawa kasih karunia dan kebenaran.