Menavigasi Musim KehidupanSampel

Rumus Menuai.

Pernahkah kamu merasa, kebaikanmu sia-sia? Aku pernah mengasihi seorang teman dengan tulus dan mengorbankan waktu, uang, bahkan mengajarinya banyak hal agar dia menjadi pribadi yang sukses. Tetapi, pada akhirnya aku dijauhi tanpa alasan yang jelas.

Atau bolehkah aku membagikan cerita sederhana yang sedikit lucu? Dua tahun yang lalu aku sedang berjalan di pasar Bugis di Singapura. Di pasar itu begitu banyak orang, dan di depanku ada nenek-nenek yang sedang berbelanja. Tiba-tiba aku melihat uangnya jatuh. Akhirnya dengan maksud baik, aku mengambil uang itu dan mengembalikannya. Ketika aku memanggil nenek itu dan memberikan uangnya, beliau malah menghadapku dan marah-marah. Beliau mengira aku dengan sengaja mencuri uangnya. Terdengar agak mustahil, tetapi hal ini benar-benar terjadi. Aku tidak mengerti kenapa kebaikanku malah disalah mengerti.

Kadang ada juga kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan disaat orang lain tidak melihat, dan banyak kali itu tidak diapresiasi. Tapi tahukah kamu, bahwa Tuhan melihat dan memperhitungkan hal-hal baik dan tulus yang kita lakukan?

Lukas 6:18 berkata, ”Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Lalu Matius 6:3 mengatakan, "Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Percayalah, pada waktunya nanti Tuhanlah yang akan membalas semua pemberian dan kebaikan yang kamu lakukan. Dia mau mengisi 'gelas'mu dengan berkat yang melimpah. Kamu mungkin lupa apa yang pernah kamu berikan secara tulus kepada orang lain, tetapi Tuhan tidak akan lupa. Dia bangga dan senang karena kamu memperhatikan orang lain.

Teruslah berbuat baik, walaupun kebaikan itu tidak selalu dibalas baik. Tunggu saja saatnya nanti ketika Tuhan mengambil alih dan pegang kendali atas berkatmu. Pada waktu yang sudah ditetapkan, kamu akan menuai kebaikan, ketulusan, dan sukacita dalam hidupmu. Tidak ada kebaikan yang sia-sia.

Lagipula pertanggung-jawaban hidup akan selalu antara kamu dan Tuhan. Fokus pada tujuan hidup kita, dan senantiasa memuliakan Tuhan. Ingat, kamu adalah mukjizatnya yang hidup!

1) Kebaikan apa yang pernah kamu berikan dengan tulus kepada orang lain? Apakah memutuskannya mudah?

2) Sikap hati seperti apa yang perlu kita punya agar tetap berbesar hati setelah dikecewakan?

Dapatkan renungan harian langsung ke email kamu setiap hari dengan berlangganan disini.