Injil MarkusSampel
Renungan
Dalam budaya Yunani-Romawi abad pertama, keluarga adalah segalanya. Warisan keluarga menentukan status dan ikatan keluarga menuntut kesetiaan yang paling kuat, bahkan, dalam beberapa kasus, lebih dari sekedar pernikahan. Yesus tidak meremehkan atau tidak hormat dalam ayat Markus 3:35. Sebaliknya, Dia menggunakan peristiwa biasa itu untuk mengajarkan kebenaran yang mendalam: keluarga sejati Kristen ditemukan di gereja.
Bagi Yesus untuk menanggapi keluarga biologis-Nya dengan cara ini adalah radikal. Yesus tidak mengabaikan ikatan keluarga dengan cara apa pun. Sebaliknya, Dia memperluas anggota keluarga untuk menyertakan semua orang yang melakukan kehendak Allah. Di dalam Kristus, kita telah mewarisi ikatan keluarga yang tak terpatahkan dengan semua orang yang percaya kepada-Nya.
Kita memiliki hak istimewa untuk memperhitungkan diri kita sendiri sebagai anggota keluarga yang lebih besar daripada keluarga dimana kita dilahirkan. Kita semua adalah anggota keluarga, dipersatukan oleh Kristus, berbagi satu roh dan kasih. Kita berusaha memperoleh persatuan karena di dalam keluarga ini, ikatan kita ini haruslah tidak dapat diputuskan. Ikatan terkuat kita haruslah iman yang kita miliki dalam Yesus, bukan latar belakang, kedudukan politik, budaya, atau keluarga biologis kita. Di dalam Kristus, kita menemukan keluarga kita dan memelihara persatuan kita melalui Dia.
Doa
Tuhan, aku berterima kasih kepada-Mu karena di dalam-Mu aku memiliki kesatuan yang melampaui segala sesuatu dalam hidup. Ikatan hubunganku dengan Engkau melampaui semua perbedaan yang aku miliki dengan orang percaya lainnya. Bantulah aku menjadi saudari yang sejati bagi rekan seiman di seluruh dunia. Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Selama enam minggu kita akan menelusuri kisah kehidupan Yesus dalam Injil Markus. Ini menampilkan karakter Yesus di setiap halaman, mulai dari kesediaan-Nya untuk menderita dan melayani hingga pada kekuasaan dan keilahian-Nya ditampilkan secara ajaib. Di setiap bagian cerita, penulis bertanya, "Di manakah imanmu?" Saat kita membaca dan mempelajari Injil Markus, kita harus bertanya pada diri kita sendiri apakah iman kita ada di dalam Yesus atau di dalam diri kita sendiri.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Love God Greatly yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://lovegodgreatly.com/indonesian