FCA: Hati Seorang PelatihSampel

DEMAM KABIN 

Rick Isaiah 

Ketika cuaca akhirnya berubah setelah musim dingin yang panjang, setiap orang menjadi sibuk menyuburkan rumput, membersihkan pemukul golf, membersihkan perabot teras, dan menyalakan panggangan. Ada kegembiraan sejati menghiasi udara!

Jika kita tinggal di dalam rumah terlalu lama atau jika musim dingin bertahan terlalu lama, kita akan mengalami demam kabin. Demam kabin adalah kondisi peningkatan kecemasan, ketegangan, dan kebosanan yang disebabkan karena hidup beberapa waktu lamanya di ruang tertutup atau di daerah yang terisolasi, terutama di musim dingin.

Saya yakin bahwa Firman Allah mengalami “demam kabin” di dalam kita. Firman Allah berteriak untuk keluar dari kita dan menyentuh kehidupan orang-orang yang terhilang, tersakiti, dan terkungkung. Yeremiah mengalami hal ini ketika ia hendak menahan diri untuk tidak menyampaikan apa yang Tuhan ingin ia katakan. Dalam Yeremiah 20:9. Yeremiah menceritakan bagaimana rasanya menahan Firman Allah di dalam dirinya.

    Yesus berkata kepada kita untuk menjadi saksi baginya di Yudea, Yerusalem, Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Jika kita tidak menjadi saksi yang baik, maka firman Allah seharusnya terasa seperti api di tulang kita, hanya menunggu, menangis untuk keluar dari kita. Berikut ini obat demam kabin:

    F - Faith, iman bahwa Allah dapat memakai saya

    I  - Identifikasikan siapa yang Tuhan ingin saya jangkau

    R - Representasikan Allah dengan kegembiraan

    E- Expect, berharap Allah membawa peningkatan (jiwa-jiwa terhilang untuk               diselamatkan.)

1.    Apa definisi saya untuk hasrat?

2.    Apa yang telah Allah perbuat dalam hidupku yang dapat saya bagikan kepada pemain saya?

3.    Apakah saya memiliki hasrat yang sama untuk Tuhan seperti yang saya mintakan para pemain saya tunjukkan di lapangan?

4.    Bacaan tambahan: Matius 28:19-20; Kisah 1:8; Kolose 3:17, 23

Tuhan, tolong saya agar penuh hasrat dalam bersaksi tentang Engkau sebagaimana saya penuh hasrat dalam melatih. Ampuni saya atas kesempatan yang terlewatkan untuk membagikan iman saya, dan terima kasih karena Engkau penuh hasrat untuk saya. Amin.