Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 1)Sampel

Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 1)

HARI KE 4 DARI 7

Kepemimpinan Dengan Hati Hamba

Pada masa kuliahnya, Samuel Logan Brengle merupakan seorang mahasiswa hukum yang sangat berbakat dalam hal berbicara. Tuhan memanggilnya ke dalam pelayanan kotbah. Setelah ia menerima gelar sarjananya, ia menjadi pengkotbah di gereja Methodist Episcopalian.

Selama tahun-tahun berikutnya ia dikenal sebagai seorang pengkotbah yang sangat baik dan direkomendasikan untuk diangkat menjadi gembala di sebuah gereja kota yang besar. Pemimpinnya bahkan melihat potensi di dalam dirinya untuk menjadi seorang uskup. Sebagai akibatnya, Brengle memutuskan untuk mendaftarkan diri di Seminari Boston untuk mendapatkan gelar teologi sebelum menerima lebih banyak tanggung jawab.

Pada saat itu Salvation Army didirikan di Boston, Brengle merasa tertarik dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Gereja Methodist dan menawarkan jasanya kepada Salvation Army. Hal ini berarti bahwa ia harus mengikuti masa pelatihan untuk mempelajari semua seluk beluk pelayanan Salvation Army. Pada saat itulah ia bertanya-tanya apakah ia telah membuat keputusan yang salah!

Tugas pertamanya bukanlah berkotbah di depan kerumunan banyak orang, tetapi membersihkan dan menyemir sepatu boot teman sekerjanya di tempat pelatihan! Ia ditempatkan di sebuah kamar kecil dengan 18 pasang sepatu boot yang berlumpur, sekaleng semir sepatu dan godaan untuk berhenti. Baginya, ini semua adalah pembuangan waktu dan talenta. Ia telah membuktikan dirinya sendiri sebagai seorang pembicara yang hebat; seorang pengkotbah dengan masa depan yang sangat menjanjikan. Ia bertanya kepada dirinya sendiri: “Apakah ini hal terbaik yang dapat mereka lakukan bagi saya di Salvation Army? Apakah saya telah membuat kesalahan?”

Kemudian dipikirannya, ia melihat sebuah gambar: Tuhan Yesus yang sedang membasuh kaki para murid-Nya!

Ia menulis di dalam jurnalnya: “Saya dapat melihat Tuhan saya – yang datang dari Bapa yang kekal dengan kemuliaan dari surga dan kekaguman dari semua penghuninya – membungkuk membasuh kaki para nelayan yang tidak berpendidikan dan kasar, dan mengambil rupa seorang hamba. Dengan segera saya berlutut dan berdoa: “Tuhan, Engkau membasuh kaki mereka; saya akan menyemir sepatu boot mereka.”

Brengle mempelajari sebuah prinsip yang penting saat itu di dalam kepemimpinan Kristen: Panggilan untuk menghormati dan melayani orang lain dengan kerendahan hati. 

Kepemimpinan tidak terlalu tergantung kepada posisi daripada tindakan. (John Maxwell)

Renungan: Pencapaian besar biasanya lahir dari pengorbanan yang besar dan tidak pernah dari hasil keegoisan. Seorang pemimpin harusnya melayani, bukan mendambakan pelayanan. Ketulusan melayani adalah sikap yang mutlak harus dimiliki oleh pemimpin.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3Hari 5

Tentang Rencana ini

Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 1)

Setiap orang tentunya memiliki potensi menjadi seorang pemimpin, setidaknya mereka adalah pemimpin atas diri mereka sendiri. Namun kebutuhan apa yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin, itulah yang penting untuk terus kita gali. Alkitab banyak mengajarkan tentang nilai-nilai penting untuk dimiliki oleh setiap pemimpin Kristen. Dalam renungan 7 hari ini, kita akan diperlengkapi dengan kisah-kisah inspiratif yang membangun jiwa kepemimpinan dalam kehidupan orang percaya.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gereja Bethany (Singapura) karena menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/